Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MATA KULIAH AGAMA

KEUNTUNGAN BISNIS DENGAN HATI NURANI

NAMA:
Bella Christina Pratiwi
14.D1.0135

JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2015
I. LATAR BELAKANG
Di zaman yang makin maju ini, persaingan antarusaha atau wirausaha semakin ketat.
Semakin banyak orang yang curang dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
konsumen dan keuntungan yang banyak demi memperkaya diris endiri. Cara-cara yang
dilakukan oleh pengusaha tersebut membuat sebagian konsumen merasa rugi, bahkan
pengusaha tersebut biasanya bersikap tidak peduli dan tidak mau tahu apa yang dirasakan
konsumen demi usahanya tetap lancar.
Memang semakin majunya perkembangan teknologi banyak sekali orang-orang yang
berbuat sesuatu tanpa menggunakan hati nurani. Apa itu hati nurani? Hati nurani menurut
saya adalah bisikan atau suara hati yang terdapat di hati kita masing-masing yang terdalam.
Hati Nurani selalu memberikan bisikan-bisikan positif untuk keputusan atau perbuatan yang
akan kita lakukan. Tetapi manusia lebih sering menutup hati nuraninya sendiri dan tidak
mendengarkannya hanya untuk mendapatkan kepuasan sementara.

II. ARGUMEN
Menurut saya seorang pembisnis harus mendengarkan hati nurani dan tidak berpikiran
untuk curang atau untuk “senggol-senggolan” dengan pesaingnya. Dan mungkin seharusnya
para pembisnis yang baik mempunyai rasa tenggang rasa dengan orang lain dan saling
menghargai menghormati.

III. PENTINGNYA ARGUMEN DIJALANKAN SECARA REALISTIS


Menurut saya penting untuk melaksanakan usaha menggunakan hati nurani karena jika
ini benar terjadi maka semua orang dapat saling tenggang rasa, baikitu dari sisi pengusaha
maupun konsumen. Jika orang menjalankan usaha hanya berorientasi pada keuntungan materi
sebesar-besarnya sebagai tujuan utamannya, maka kalaupun usahanya berhasil, belum tentu
menjadi berkat bagi dirinya maupun menjadikan kebahagiaan sejati.
Berikut 10 prinsip bisnis yang perlu menjadi pertimbangan dalam mengembangkan
usaha yang saya kutip dari satu blog yang menurut saya bagus untuk diterapkan karena
berkaitan dengan berbisnis mengguanakan hati nurani:
1. Bekerja dengan hati
Mereka yang bekerja dengan hati bukanlah orang yang bersikap baik kepada Anda, namun
bersikap kasa rterhadap bawahan, pekerja, atau pelayan. Sesungguhnya orang seperti ini
bukanlah orang baik yang bekerja dengan hatinya. Karena mereka yang bekerja dengan
hati akan selalu bersikap baik kepada siapapun.
2. Kekayaan bukan dinilai dari yang dimiliki
Menjadi kaya bukan sekedar behubungan dengan memiliki banyak uang. Namun kekayaan
yang utama adalah seberapa besar uang yang kita dapatkan dapat digunakan menolong
orang lain, untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
3. Berorientasi pada manfaat sebesar-besarnya
Berbisnis bukan sekedar berorientasi pada profit atau keuntungan materi sebesar-besarnya,
tetapi memperoleh keuntungan untuk memberikan manfaat bagi orang lain sebanyak-
banyaknya. Karena berbisnis adalah ibadah yang harus dipertanggung jawabkan kepada
Tuhan nantinya dan kepada sesame manusia lainnya.
4. Fokus pada apa yang diperoleh bukan yang hilang
Jangan pikirkan kesempatan, peluang atau kegagalan yang sudah lewat atau sudah hilang
dari kita. Misalnya jika Andakalah tender sebuah proyek, padahal dihitung-hitung
untungnya akan besar sekali, jangan dirisaukan lagi. Hal ini dapat membuat Anda berlaku
tidak bijaksana. Fokuslah memikirkan pad aapa yang Anda peroleh saat ini. Biarkan
kesempatan yang hilang berlalu dari Anda, karena akan ada kesempatan baru kalau kita
dapat mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.
5. Gagal hanyalah sebuah proses
Gagal bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari proses menghasilkan rencana-
rencana baru selagi kita mau itu merupakan proses menuju kesempatan-kesempatan baru.
Tetapi jika Anda gagal merencanakan sesuatu, berarti Anda telah berencana untuk gagal.
6. Akui kesalahan dengan rendah hati
Kesalahan-kesalahan dalam mengambil keputusan dalam menjalankan usaha bias saja
terjadi. Ketika Anda menyadari bahwa itu suatu keputusan yang Anda ambil dan merasa
partner Anda atau karyawan Anda benar, maka akui dengan rendah hati. Segera lakukan
evaluasi untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
7. Kawan adalah asset berharga
Tidak ada usaha yang tidak berhubungan dengan orang lain. Dalam membina hubungan
dengan orang lain, letakkanlah nilai persahabatan, nilai pertemanan yang jauh lebih
berharga dibandingkan sekedar meraih keuntungan uang. Dengan menetapkan kawan
sebagai asset berharga, maka kita akan menghargai komitment dan kerjasama dengan
siapapun.
8. Kepercayaan adalah modal jangka panjang
Modal dalam usaha itu dapat dibagi kedalam modal tangible dan modal intangible. Uang,
gedung, peralatan, mesin adalah contoh modal tangible. Namun ada modal yang intangible
yang jauh lebih berharga untuk usaha jangka panjang kita yakni membina kepercayaan.
Butuh waktu bertahun-tah untuk membangun sebuah kepercayaan dan hanya sekian detik
saja untuk mengahancurkannya. Maka berusahalah membina kepercayaan baik kepada
siapapun.
9. Menjual dengan harga lebih tinggi dari pembeli, bukan harga tertinggi
Maknanya adalah berbisnis bukan sekeda rmengejar keuntungan dengan membeli
serendah-rendahnya, kemudaian menjual dengan harga tertinggi. Namun berbisnis dan
berusaha adalah bagaimana dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi orang lain
sebesar-besarnya, tanpa mengabaikan kelayakan usaha. Nilai kebahagiaan dan
keberhasilan usahanya bukan pada beberapa besarnya keuntungan materi, tetapi berapa
banyak manfaat yang diberikan.
10. Mendengarkan kata hati.
Dalam melakukan tindakan, mengambil keputusan, belajarlah memisahkan antara pikiran
yang dikuasai oleh emosi, ego pribadi, nafsu duniawi dengan pikiran yang dikendalikan
hati. Gunakan ketajaman mata hati untuk dapat mengambil keputusan berdasarkan kata
hati bukan berdasarkan emosi atau nafsu duniawi.

IV. TANGGAPAN TERHADAP PIHAK YANG TIDAK SETUJU


Setiap orang berpikiran masing-masing dengan pikirannya sendiri. Karena hati nurani
itu dimiliki setiap orang hanya saja banyak yang tidak menggunakan, dan saya memaklumi
itu. Karena kebanyakan orang hanya ingin merasakan kesuksesan sementara dan tidak
memikirkan masa depan atau kedepannya dengan usaha mereka.

V. PENUTUP
Jadi kesimpulan dari saya, saya sangat setuju dan bahkan mendukung dengan para
pelaku usaha yang ada di dunia ini untuk menjalankan bisnis dengan hati nurani. Karena ini
tidak saja berpengaruh pada dirinya sendiri tetapi juga kepentingan orang lain dan
kesejahteraan bersama.

Anda mungkin juga menyukai