METODE PENELITIAN
Literature review atau kajian literatur merupakan langkah pertama dan penting dalam
penyusunan sebuah rencana penelitian. Kajian literatur merupakan suaru metode penelitian
kepustakaan yang dilakukan dengan membaca berbagai buku, jurnal, dan terbitan-terbitan lain
yang berkaitan dengan topik penelitian, untuk menghasilkan satu tulisan berkenaan dengan
satu topik atau isyu tertentu . Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran
penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari
internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas Penelitian dimulai dengan penelusuran
Dalam membuat sebuah tulisan ilmiah, diperlukan sejumlah literatur yang mendukung
tulisan ataupun penelitian yang akan dilakukan. Untuk mendapatkan literatur tersebut, maka
dapat diperoleh dengan cara membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literatur dari
berbagai macam sumber.. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari
penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah
yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir, dan
memadai.
Literatur review merupakan suatu kerangka, konsep atau orientasi untuk melakukan
analisis dan klasifikasi fakta yang dikumpulkan dalam penelitian yang dilakukan. Dalam
penelitian ini terdapat 5 jurnal yang diriview yakni terdiri dari 1 jurnal internasional dan 4
jurnal nasional yang telah terindex baik oleh Scimago maupun oleh SINTA.
tabel 2 1 Data jurnal internasional dan nasional terakreditasi
Artikel Nama Jurnal Tahu H-Index Impact Quartil SJR ISSN Sinta Sitasi
n Factor Score
C. ISI ARTIKEL
1. Artikel 1
Penerbit -
Hal.200-206
Isi Artikel
b. Metode Penelitian
Desain Eksperimental
Penelitian
GBC Avanta Σ.
Hasil Penelitian
1. < 0,005
2. < 0,005
3. < 0,005
4. < 0,005
5. < 0,005
6. < 0,005
7. < 0,005
8. < 0,005
9. < 0,005
10. < 0,005
mengandung merkuri .
2. Artikel 2
Isi Artikel
b. Metode Penelitian
Desain Eksperimental
Penelitian
Hasil Penelitian
Data Analisis Kualitatif
Tabel 4 1 Data analisis kualitatif sediaan krim pemutih dengan pereaksi KI 0,5 N, NaOH, dan HCl
6M
Rata-
Berat Hg
Vol.Ahir Hg Baca rata Hg Persyaratan
Kode sampel Akhir
(mL) (µg/Kg) Akhir (µg/Kg)
(gr) (µg/Kg)
(µg/kg)
Blanko 0,010
Dari data diatas setiap sampel krim dilakukan replikasi 2 kali. Dari data
rumus
3. Artikel 3
Sinesis L)
Halaman 124-130
b. Metode Penelitian
purposive sampling
Unit)
korelasinya
Hasil Penelitian
Analisis Kualitatif
Pengamatan Dengan
No Sampel Perlakuan pereaksi KI
Teori Pengujian 20%
Kuning dan
Sampel +
1. A endapan kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel +
3. C endapan Kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel +
4. D endapan Kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel +
5. E endapan Kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel +
6. F endapan Kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel +
7. G endapan Kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel +
8. H endapan Kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel +
9. I endapan Kuning Positif
KI 20%
merah
Kuning dan
Sampel + Endapan
10. J endapan Positif
KI 20% merah
merah
Analisis kuantitatif
tabel 5 2 Hasil analisis kuantitatif logam merkuri (Hg) pada krim pemutih wajah
A2 4,10008 69.69
1. A 100 67.27
A3 4,00886 64.86
B2 4,04008 5255.17
2. B 1000
B3 4,07703 5443.77 5349.47
C2 4,00488 137.02
3. C 200 137.49
C3 4,00607 137.96
D2 4,00995 158.84
4. D 500 159.25
D3 4,01086 159.76
E2 4,03609 90.29
5. E 250 90.22
E3 4,02993 90.16
F2 4,00966 32.62
6. F 100 33.61
F3 4,01017 34.60
G2 4,01851 31.32
7. G 100 31.87
G3 4,01017 32.42
H2 4,03009 32.1
8 H 200 32.36
H3 4,03246 32.62
I2 4,01804 3.43
9 I 10 3.63
I3 4,01662 3.80
J2 4,04005 3.54
10 J 10 3.52
J3 4,03998 3.51
mudah menguap, sehingga analisis dalam mesin SSA dilakukan dengan sistem
Prinsip kerja dari spektrofotometer serapan atom tanpa nyala dilakukan dengan
pompa peristaltik yang dapat mengisap sampel sampai 3,2 L/menit. Sebagai
kabut uap merkuri. Kabut uap merkuri tersebut didorong oleh gas N2 menuju
sel penyerapan SSA dan berinteraksi dengan sinar yang berasal dari lampu
katoda merkuri (Hallow Cathode Lamp). Interaksi tersebut berupa serapan sinar
yang besarnya dapat dilihat pada layar monitor SSA sebagai absorbansi (Rohaya
Uji kuantitatif dimulai dengan pengukuran sampel, larutan baku dan blanko.
serapannya dan dibuat kurva kalibrasi antara larutan baku dan serapannya,
4. Artikel 4
Emulgator.
Isi Artikel
b. Metode Penelitian
Cu 1
Hg (µg/g) = x x f x fp
Bo 1000
Keterangan :
Fp : Faktor pengenceran
Hasil Penelitian
2. 1B + - -
3. 2A + - -
4. 2B + - -
5. 3A + - -
6. 3B + - -
7. 4A + - -
8. 4B + - -
9. 5A + - -
10. 5B + - -
endapan putih).
Analisis kualitatif menggunakan pereaksi KI, NaOH, dan HCl yang akan
NaOH, dan membentuk endapan putih jika direaksikan dengan HCl. Dari
dalam sampel krim pemutih atau adanya faktor pengganggu dalam larutan
Teknik yang digunakan dalam analisis ini adalah metode kurva kalibrasi yang
0, 5, 10, 20, 40, dan 50 ppb. Kurva tersebut menghasilkan persamaan garis
Dalam penelitian ini juga dilakukan uji linearitas dan uji LOD dan LOQ.
Berdasarkan uji linearitas, penentuan LOD dan LOQ kurva kalibrasi merkuri
Dari data analisis yang diperoleh Kadar merkuri tertinggi terdapat pada krim
pada krim pemutih No 9 sampel 2B yaitu 0,179 ppm. Dari hasil pengujian
0,004. Nilai standar deviasi menunjukkan sebaran sejumlah nilai data hasil
0,251 ppm.
5. Artikel 5
Judul Artikel Optimasi Formula Sediaan Krim Sunflower
Halaman 62-67
Isi Artikel
Blauran Surabaya.
b. Metode Penelitian
Desain Eksperimental
Penelitian
beredar
Hasil Penelitian
Kadar Hg Keterangan
Kode
No mg/kg
sampel MS/TMS (+)/(-)
(ppm)
1. A 0,000 MS -
2. B 0,000 MS -
3. C 0,000 MS -
4. D 0,000 MS -
5. E 0,000 MS -
6. F 0,000 MS -
7. G 0,000 MS -
8. H 0,000 MS -
9. I 0,000 MS -
10. J 0,000 MS -
11. K 0,000 MS -
12. L 0,000 MS -
13. M 0,000 MS -
14. N 0,000 MS -
15. O 0,000 MS -
16. P 0,000 MS -
17. Q 0,000 MS -
18. R 0,000 MS -
19. S 0,000 MS -
20. T 0,000 MS -
21. U 0,000 MS -
22. V 0,000 MS -
Σ 0,047 MS = <
1mg/kg
100%
(ppm)
memenuhi
x̄ 0,002 TMS = > 1
syarat
mg/kg
(ppm)
yang berarti memenuhi syarat. Dari data 22 sampel bedak whitening yang
di analisis diketahui bahwa 4 bedak whitening memiliki kandungan
Merkuri (Hg) didalam nya dan memiliki kandungan merkuri (Hg) yang
bervariasi mulai dari kadar tertinggi yaitu 0,016 ppm dan kadar terendah
perundang-undangam kosmetik.