Disusun oleh :
Nama : Bagas Aji Santoso
NIM : 201973083
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Analisis Ekonomi Pemasaran Ikan Asap pada
Pasar Mardika " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Ekonomi pemasaran pada pasar mardika
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen selaku Pengajar Mata Kuliah Pengantar
Ekonomi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Kegiatan perikanan merupakan kegiatan ekonomi, oleh sebab itu kegiatan produksi,
pemasaran, dan konsumsi ada di dalamnya. Salah satu kegiatan perikanan yang ada di
Indonesia adalah produksi dan pemasaran ikan asap. Kegiatan memproduksi dan memasarkan
ikan asap tidak terlepas dari kegiatan penyimpanan dan pemesanan yang dilakukan oleh
penjual dari pengolah produk ikan asap tersebut. Salah satu sifat dari hasil produk perikanan
adalah mudah rusak atau cepat busuk, oleh sebab itu cara pemesanan mulai dari pembuatan
ikan asap hingga sampai kepada penjual dan cara penyimpanan produk perikanan khususnya
ikan asap perlu diperhatikan sehingga para penjual ikan asap tidak akan merasa rugi jika hasil
produksinya tidak dapat dipasarkan dengan baik.
Tekhnologi pengasapan telah digunakan secara luas dalam pengolahan sebagai upaya
pengeringan sekaligus sebagai penghasil aroma dan rasa pangan seperti : daging asap, ikan
asap, produk barbeque seperti sate, ikan bakar dan lain sebagainya. Pengasapan merupakan
cara pengolahan atau pengawetan dengan kombinasi perlakuan pengeringan dan pemberian
senyawa kimia alami dari hasil pembakaran bahan bakar alami. Asap sendiri diartikan sebagi
suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam medium gas. Melalui pembakaran akan
terbentuk senyawa asap dalam bentuk uap dan butiran-butiran tar serta dihasilkan panas. Jadi,
proses pengasapan juga termasuk pengawetan dengan cara kimiawi sebab bahan-bahan kimia
dalam asap dimasukkan ke dalam makanan yang diawetkan.
Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan perikanan, diperlukan upaya untuk
mengembangkan usaha perikanan sehingga harus memperhatikan analisis finansial. Analisis
ini penting untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan usaha pengolahan ikan, khusus
ikan asap
Data diambil dengan cara wawancara langsung ke responden, baik yang berkaitan
dengan usaha pengolahan ikan asap oleh pengolah, maupuan yang berkaitan dengan
pemasaran ikan asap yang dilakukan oleh para pedagang. Untuk pelengkap data hasil
penelitian diperlukan pula beberapa data yang berkaitan dengan Analisis.
Data yang terkumpul dari lapangan lalu diolah dengan proses editing terhadap data
Yang masuk, kemudian ditabulasikan kedalam bentuk tabei-tabel yang selanjutkan Dilakukan
proses analisis (analisis kuafitatif dan kuantitatif) untuk dapat diambil suatu Kesimputan
terhadap data yang dperoleh dilapangan. Untuk mengetahui apakah sistem pemasaran ikan
asap di pasar mardika sudah efisien atau Belum dilakukan uji analisis “Marketing Marjin dan
analisis Fisherman Share” dengan cara Memperbandingkan antara Marketing Marjin dang
Fisherman Share. Apabila fisherman Share > marketing marjin, maka sistem pemasaran ikan
asap Sefais dikatakan tefah efisien. Dan apabila fisherman share < marketing marjin, maka
sistem pemasaran ikan asap Dikatakan tidak efisien.
Rumus-rumus marketing majin dan fisherman share adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Marketing Marjin
Dimana :
MM = Marketing Marjin (%)
HK = Harga Konsumen (Rp/kg)
HP = Harga Produsen (Rp/kg)
2. Menghitung Fisherman Share
Dimana :
FS = Fisherman Share (%)
HK = Harga Konsumen (Rp/kg)
HP = Harga Produsen (Rp/kg)
3. Biaya Pemasaran
4. Biaya Marjin
Pada gambar diatas terlihat bahwa Nelayan pengolah menjual ke pengecer dan selanjutnya
pengecer menjual ke konsumen.
Berikut adalah jumlah ikan asap yang dijual oleh nelayan pengolah dan prngecer :
No Lembaga Pemasaran Jumlah kg/hari
1 Nelayan Pengolah 68 kg/hari
2 Pengecer 65 kg/hari
Berikut adalah harga jual dan beli Ikan asap di pasar mardika
No Lembaga Pemasaran Harga beli (Rp/kg) Harga jual (Rp/kg)
1 Nelayan Pengolah - 100.000
2 Pengecer 100.000 140.000
Berdasarkan data tersebut, dilakukan analisis marketing margin dan analisis fisherman share
sebagai berikut :
Lembaga Harga (Rp/kg) Margin %
Pemasaran
Tingkat Produsen 100.000 -
Pedagang Pengecer 140.000 40.000 28,57
Marketing Margin = 140.000 – 100.000 = 40.000 (30%)
Fisherman share = 140.000 - 40.000 = 100.000 (70%)
Sistem Pemasaran Efisien.
2. Jumlah nelayan di pasar mardika ada sekitar 60 jiwa nelayan. Nelayan cendrung
mengolah sendiri ikan asap tangkapannya dari pada penjualnya. Sedangkan
Jumlah Pengecer Ikan Asap di pasar mardika ada sekitar 30 jiwa penjual dengan
kapasitas penjualan sebanyak 70 kg/hari.
3. Sistem Pemasaran ikan asap di pasar mardika tergolong efisien karena jumlah
Fisherman Share (70%) lebih besar dibandingkan dengan Marketing Margin
(30%)
4. Ada banyak masalah yang dihadapi oleh nelayan maupun penjual, seperti sulitnya
nelayan dalam menangkap ikan dikarenakan musim hujan dan penurunan
penjualan dikarenakan dampak masa pandemi covid-19
Daftar Pustaka
Acurate.Id. 2020. “Menentukan Margin Bisnis Usaha” ,
https://accurate.id/akuntansi/menentukan-margin-bisnis-usaha/