Ringkasan
1) Peneliti, Ahli Peneliti dan Teknisi (Researcher, Senior Researcher and Technician); Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia, Jl. P.B. Sudirman 90, Jember 68118, Indonesia.
184
Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar
Summary
185
Widyotomo, Sri-Mulato dan Suharyanto
yaitu alat berbentuk lingkaran yang dibuat Menurut Minifie (1980), proses pemisahan
dari anyaman bambu. Kelemahan proses kulit dari keping biji secara mekanis hanya
pemecahan dan pemisahan kulit dari keping diperoleh nilai komponen keping biji tidak
biji kakao secara manual di antaranya adalah lebih dari 83% dan keping tersebut masih
produktivitas kerja pemecahan dan pemisah- mengandung serpihan kulit sebanyak 1,5-
an sangat rendah, persentase keping biji dan 2%.
kulit hancur sangat besar sehingga Menurut Sri-Mulato (2002) sebagai-
menyulitkan proses pemisahan antara kedua mana yang terjadi pada industri kopi bubuk,
komponen tersebut dan terjadi proses industri makanan dan minuman cokelat skala
pergerakan di dasar lumpang karena adanya besar umumnya juga didukung oleh
tekanan alat penumbuk yang kontinyu manajemen, modal dan sumber daya manusia
sehingga berakibat pada menurunnya yang memadai sehingga industri golongan
efektifitas pemecahan (Henderson & Perry, ini mampu membeli peralatan dan mesin
1970). pengolahan produk impor dengan teknologi
Kulit biji kakao tidak cocok untuk tinggi. Introduksi peralatan dan mesin
dikonsumsi manusia karena memiliki pengolahan makanan dan minuman cokelat
kandungan selulosa yang cukup tinggi produk impor ke petani kakao Indonesia
sehingga dapat mengakibatkan rasa pedih. memiliki beberapa kelemahan.
Tingginya kadar kulit dapat menyebabkan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
kapasitas penghancuran secara mekanis Indonesia telah merancang bangun mesin
menjadi rendah dan flavor produk akhir pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca
makanan maupun minuman cokelat yang di- sangrai tipe pisau putar (rotary cutter) yang
hasilkan juga menurun. Kadar kulit (shell) cocok dan terjangkau oleh pengusaha kecil
maksimum di dalam pasta cair (cocoa baik secara teknologis maupun harga. Mesin
liquor) siap olah menjadi produk makanan pemecah dan pemisah kulit ini merupakan
cokelat adalah 1,75% (Beckett, 2000). Selain salah satu mesin yang dugunakan dalam
itu, pemecahan biji dan pemisahan kulit dari rangkaian peralatan dan mesin pengolahan
komponen keping biji bertujuan untuk untuk menghasilkan minuman dan makanan
memperbesar luas permukaan keping biji cokelat.
sehingga pada saat perlakuan penyangraian
keping biji atau ekstraksi lemak kakao pasca Tujuan penelitian ini adalah untuk
sangrai dari dalam keping biji dapat mempelajari kinerja mesin pemecah biji dan
diperoleh hasil yang maksimum. pemisah kulit kakao pascasangrai tipe pisau
rotari sehingga diperoleh kondisi optimum
Pada proses pemecahan dan pemisahan pengoperasian mesin yang dapat digunakan
kulit dari komponen keping biji secara sebagai acuan kerja dengan mutu produk
manual pada biji kakao pasca sangrai akhir yang baik. Mesin ini menggunakan
berkadar air 6,5% (basis basah) diperoleh rancangan geometris pisau putar karena
komponen keping biji sebanyak 87,1% dan teknologi konstruksi dan pembuatannya
12,9% sisanya merupakan komponen kulit. relatif sederhana dibandingkan dengan mesin
186
Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar
pemecah bji tipe silinder ganda, sedangkan pemecahan biji dan pemisahan kulit dari
proses pemisahan kulit dari komponen komponen keping biji, biji kakao tersebut
keping biji dilakukan dengan metode disangrai terlebih dahulu dengan
perbedaan berat jenis menggunakan menggunakan mesin sangrai biji kakao tipe
hembusan udara (winower). Mesin yang diuji silinder pada kisaran suhu 120—130 0 C
memiliki mekanisme kerja pemecahan selama 25—30 menit sampai di-peroleh
sebagai berikut ; biji kakao pascasangrai tingkat kematangan yang relatif seragam
terpecah karena adanya mekanisme yaitu pada kisaran kadar air 2,5—2,9%.
pemotongan antara plat statis (stator) dan Peralatan dan mesin yang digunakan
pisau berputar yang berfungsi sebagai ro- adalah mesin pemecah dan pemisah kulit tipe
tor, sedangkan proses pemisahan kulit dari pisau rotari (rotary cutter) beserta
komponen keping biji dilakukan dengan perlengkapannya, alat ukur kadar air, alat
metode perbedaan berat jenis bahan ukur kecepatan putar (tacho-meter), alat ukur
menggunakan hembusan udara kipas kecepatan aliran udara (anemometer),
sentrifugal. Kulit (shell) memiliki berat yang pengukur tegangan dan arus listrik,
relatif lebih ringan dibandingkan dengan timbangan digital dengan beban maksimum
komponen keping biji sehingga akan mudah 50 kg, timbangan analitik dan beberapa
dipisahkan dengan adanya mekanisme peralatan bantu lainnya.
pneumatik hembusan udara.
187
Widyotomo, Sri-Mulato dan Suharyanto
Rotor pemecah
Pisau statis Breaker
Statis knife
Rangka
Beam
Kulit
Shell
Gambar 1. Sketsa mesin pemecah biji dan pemisah kulit dari komponen keping biji kakao tipe pisau
rotari.
Figure 1. Design of rotary cutter type breaking and deshelling machine.
189
Widyotomo, Sri-Mulato dan Suharyanto
190
Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar
191
Widyotomo, Sri-Mulato dan Suharyanto
90
80
Prosentase,% (Percentage,%)
70
60
50
40
30
20
10
0
BR AR
Gambar 2. Prosentase nib dan kulit kakao hasil pemisahan secara manual
Figure 2. Percentage of cotyledon and shell by manual separation process
kerja mesin yang dihasilkan. Persamaan terbaik karena ter-nyata kapasitas kerja yang
regresi linier tersebut sangat berguna karena tinggi tidak ber-korelasi positif terhadap
dapat digunakan untuk memprediksi efektifitas kerja mesin.
kapasitas kerja mesin yang dihasilkan jika
pisau rotari berputar pada kecepatan di
bawah 500 rpm atau diatas 900 rpm. Nilai Hasil Pemecahan Biji dan Pemisahan
koefisien korelasi tertinggi diperoleh pada Kulit
kecepatan putar pisau rotari 900 rpm, diikuti Hasil pemecahan biji dan pemisahan kulit
dengan 500 rpm dan terendah pada kecepatan dari dua buah corong keluaran yang berbeda
700 rpm. Hal ini menunjukkan bahwa yaitu corong 1 berupa nib dan kulit tercampur
hubungan perlakuan kecepatan putar pisau nib dan corong 2 berupa kulit dan nib
rotari 900 rpm terhadap kapasitas kerja tercampur kulit ditampilkan pada Gambar
mesin ternyata lebih baik jika dibandingkan 4. Tampak bahwa dengan semakin tinggi
kecepatan putar pisau rotari 500 rpm dan kecepatan putar pisau rotari maka jumlah
700 rpm. Namun demikian, kapasitas kerja bahan yang dihasilkan di corong keluaran
mesin yang tinggi belum menjamin 2 akan semakin sedikit. Semakin tinggi
diperolehnya kondisi operasional mesin yang
192
Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar
kecepatan putaran pisau rotari maka akan kondisi partikel yang lebih kecil dan adanya
mengakibatkan semakin banyak dihasilkan pe-ngenaan panas. Oleh karena itu, lemak
partikel keping biji berukuran kecil (serbuk) akan mudah menarik serpihan kulit dan
dan pecahan kulit. Adanya gesekan antara meng-gumpalkannya bersama dengan serbuk
bahan dengan permukaan pisau rotari, nib. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4
maupun gesekan antar bahan itu sendiri akan dimana dengan semakin tinggi kecepatan
mengakibatkan timbulnya panas di dalam putar pisau rotari maka jumlah bahan yang
unit pemecah. Lemak kakao yang terkandung keluar melalui corong 2 semakin sedikit,
di dalam keping biji akan mudah keluar pada sedangkan hal sebaliknya terjadi pada corong
Tabel 2. Persamaan regresi linier kapasitas kerja dari beberapa perlakuan kecepatan putar pisau rotari dan kecepatan aliran
udara
Tables 2.
Catatan (Notes) : X adalah kecepatan putar pisau rotari (rpm) dan Y adalah kapasitas kerja mesin (kg/jam).
800
700
600
Kapasitas kerja, kg/jam
Capacity, kg/h
500
400
300
200
100
0
400 500 600 700 800 900 1000
Gambar 3. Kapasitas kerja mesin pada beberapa kecepatan putar pisau rotari.
Figure 3. Machine capacity from several treatments.
193
Widyotomo, Sri-Mulato dan Suharyanto
1 bahwa jumlah bahan yang keluar melalui 2,7 m/detik diperoleh produk pada corong
corong tersebut menjadi semakin besar. 1 sebesar 89% dan corong 2 sebesar 11%.
Kecepatan aliran udara yang dihasilkan
oleh kipas sentrifugal memiliki kemampuan Fraksi bahan pada corong 1
untuk membawa pecahan kulit kakao dengan
masa yang lebih ringan dan terpisah dari Kapasitas kerja mesin pemecah biji dan
keping biji dengan massa yang relatif lebih pemisah kulit yang tinggi belum dapat di-
berat. Semakin tinggi kecepatan aliran udara gunakan sebagai acuan untuk menentukan
maka kemampuannya untuk membawa kondisi optimal pengoperasian mesin karena
partikel masa yang lebih besar akan semakin mutu hasil pemecahan dan pemisahan kulit
tinggi. Namun demikian, fenomena sebagai- sangat ditentukan oleh persentase keping biji
mana ditampilkan pada Gambar 4 adalah dan persentase kulit terikut keping biji yang
akibat kecepatan putar pisau rotari yang dihasilkan pada corong 1. Kapasitas kerja
semakin tinggi maka serpihan kulit tidak mesin yang tinggi sebaiknya diikuti dengan
dapat terpisahkan dengan sempurna ke persentase keping biji yang tinggi dan
corong 2 karena terikat pada serbuk keping persentase kulit terikut keping biji yang
biji yang banyak mengadung lemak dan ikut rendah.
keluar melalui corong 1. Corong 1 merupakan keluaran hasil
Jumlah bahan terbanyak yang keluar pemecahan biji dan pemisahan kulit berupa
melalui corong 1 diperoleh pada perlakuan nib (N) dan serpihan kulit tercampur keping
kecepatan putar pisau rotari 700 rpm dan biji (KTN). Hasil pemisahan keping biji dan
kecepatan aliran udara 2,8 m/detik, sedang- serpihan kulit secara manual diperoleh kadar
kan jumlah bahan terbanyak yang keluar keping biji sebesar 82% dan kadar kulit
melalui corong 2 diperoleh pada perlakuan 12%. Gambar 5 menunjukkan bahwa dengan
kecepatan putar pisau rotari 500 rpm dan semakin besar kecepatan putar pisau rotari,
kecepatan aliran udara 2,7 m/detik. maka kemampuan mesin untuk memecah biji
akan semakin besar. Hal ini terlihat dari hasil
Jika dibandingkan dengan proses
pemilahan antara nib dan kulit terikut keping
pemisahan kulit kakao pascasangrai secara
biji dari perlakuan kecepatan aliran udara
manual yang diperoleh kadarkeping biji
2,8 m/detik pada kecepatan putar pisau
sebesar 82% dan kadar kulit 12%, maka
rotari 500 rpm dan 900 rpm yaitu masing-
dengan kecepatan putar pisau rotari yang
masing 92% dan 87% komponen keping biji
semakin tinggi tidak menjamin akan
dan 8% dan 13% komponen kulit terikut
dihasilkan komposisi keping biji kakao
keping biji. Putaran pisau rotari yang cepat
terbesar di corong 1. Pada kecepatan putar
mengakibatkan frekuensi pemecahan biji
pisau rotari 700 rpm dan kecepatan aliran
akan semakin tinggi, sehingga ukuran
udara 2,8 m/detik diperoleh produk pada
partikel keping biji dan serpihan kulit kakao
corong 1 sebesar 98% dan corong 2 sebesar
yang dihasilkan akan semakin kecil. Ukuran
2%. Sedangkan pada kecepatan putar pisau
partikel serpihan kulit yang semakin kecil
rotari 500 rpm dan kecepatan aliran udara
akan cenderung memudahkan bercampur dan
194
Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar
100
90
Persentase, % (Percentage, %)
80
70
60
50
40
30
20
10
0
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3
Perlakuan (Treatments)
Gambar 4. Distribusi hasil di corong 1 dan corong 2 dari beberapa perlakuan yang berbeda.
Figure 4. Material distribution in outlet 2 from several treatments.
melekat pada permukaan partikel keping biji kecepatan aliran udara 1 m/detik lebih rendah
yang banyak mengandung lemak. Hal mengakibatkan jumlah serpihan kulit yang
tersebut yang menyebabkan lebih banyak dapat dipisahkan lebih rendah 7%, yaitu dari
partikel serpihan kulit kakao yang tercampur 8% menjadi 15% serpihan kulit.
di dalam keping biji dengan semakin cepat Hasil terbaik dari pemilahan fraksi
putaran pisau rotari. bahan dari corong 1 adalah pada perlakuan
Semakin cepat kecepatan aliran udara kecepatan putar pisau rotari 500 rpm dan
maka kemampuan udara tersebut untuk kcepatan aliran udara 2,8 m/detik, yaitu
memisahkan serpihan kulit akan semakin diperoleh kadar keping biji sebesar 92% dan
besar pula. Hal ini terlihat dari persentase kadar serpihan kulit terikut keping biji
keping biji terbesar yang dihasilkan pada sebesar 8%.
kecepatan putar pisau rotari 500 rpm dan
kecepatan aliran udara 2,8 m/detik, yaitu
Fraksi bahan pada corong 2
dengan kadar keping biji 92% dan kadar kulit
terikut keping biji 8%. Pada kecepatan putar Corong 2 merupakan hasil pemecahan
pisau rotari yang sama dan kecepatan aliran biji dan pemisahan kulit berupa kulit (K),
udara 2,7 m/detik hanya diperoleh kadar dan keping biji terikut kulit (NTK). Kondisi
keping biji sebesar 85% dan kadar kulit operasional mesin terbaik adalah pada
terikut keping biji lebih besar, yaitu 15%. kapasitas kerja mesin dimana pada corong
Hal ini menunjukkan bahwa dengan selisih 2 diperoleh persentase kulit terpisah keping
195
Widyotomo, Sri-Mulato dan Suharyanto
100
90
80
Persentase, % (Percentage, %)
70
60
50
40
30
20
10
0
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3
Perlakuan (Treatmens)
N KTN
Gambar 5. Persentase nib (N) dan kulit terikut nib (KTN) dari beberapa perlakuan.
Figure 5. Percentage of cotyledon (N) and shell in cotyledon (KTN) from several treatmens.
biji paling besar. Gambar 6 menunjukkan rpm, dan kecepatan aliran udara 2,8 m/
bahwa dengan semakin tinggi kecepatan detik. Pada kondisi tersebut diperoleh
aliran udara maka kemampuan untuk persentase kulit (K) sebesar 97% dan keping
memisahkan kulit dari komponen keping biji biji terikut kulit (NTK) sebesar 3%.
akan semakin besar. Hal ini ditunjukkan pada
kecepatan putar pisau rotari yang sama, yaitu
900 rpm maka persentase serpihan kulit yang Kebutuhan Daya
berhasil dipisahkan dari kecepatan aliran Henderson dan Perry (1970) menyata-
udara 2,8 m/detik (96%) lebih tinggi kan bahwa prestasi dari mesin pengecil
dibandingkan persentase serpihan kulit yang ukuran suatu bahan ditentukan oleh kapasitas,
berhasil dipisahkan dari kecepatan aliran kebutuhan daya per unit bahan, ukuran dan
udara 2,7 m/detik (93%). bentuk hasil produksi. Daya penggerak yang
Hasil pemilahan fraksi bahan dari dibutuhkan untuk operasional suatu mesin
corong 2 yaitu komponen kulit dan keping sangat ditentukan oleh nilai putaran mesin
biji terikut kulit terbaik adalah pada kondisi (n), torsi yang dihasilkan oleh mesin (m)
operasional kecepatan putar pisau rotari 500 dan efisiensi mesin (h) sebagai mana
196
Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar
ditampilkan pada persamaan 9 sebagai yaitu 868 W. Persamaan garis linier yang
berikut : diperoleh dari hubungan antara kecepatan
2. . .n putar pisau rotari terhadap daya yang
P, kW ....................... 9 dibutuhkan untuk operasional mesin pemecah
6000. biji dan pemisah kulit ditampilkan pada
Persamaan 9 dan Gambar 7 menunjuk- Tabel 3.
kan bahwa semakin tinggi kecepatan putar Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
pisau rotari, maka daya yang dibutuhkan pada kondisi operasional mesin terbaik pada
akan semakin meningkat. Pada kecepatan corong 1 diperoleh persentase keping biji
aliran udara yang sama (2,7 m/detik), daya terbesar dan pada corong 2 diperoleh
untuk menggerakan pisau rotari hingga persentase kulit terbesar yaitu kecepatan
mencapai kecepatan putar 500 rpm sebesar putar pisau rotari 500 rpm dan kecepatan
826 W, sedangkan untuk kecepatan putar aliran udara 2,8 m/detik diperoleh kebutuhan
900 rpm diperlukan daya yang lebih besar daya untuk operasional mesin pada kondisi
tersebut sebesar 833 W.
100
90
80
Persentase, % (,Percentage, %)
70
60
50
40
30
20
10
0
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3
Perlakuan (Treatment)
NTK K
Gambar 6. Persentase kulit (K) dan nib terikut kulit (NTK) dari beberapa perlakuan.
Figure 6. Percentage of shell (K) and cotyledon in shell (NTK) from several treatments.
197
Widyotomo, Sri-Mulato dan Suharyanto
920
900
880
Daya, W (Power, W)
860
840
820
800
780
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3
Perlakuan (Treatments)
Gambar 7. Hubungan antara kecepatan putar pisau rotari terhadap daya yang dibutuhkan.
Figure 7. Relation between rotation speed of rotary cutter and power consumefrom several treatments.
198
Kinerja mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao pasca sangrai tipe pisau putar
Tabel 3. Persamaan garis linier hubungan antara kecepatan putar pisau rotari terhadap daya yang dibutuhkan untuk operasional
mesin
Table. Linier regression equations for relation speed of rotary cutter and power consume
Dimana : X adalah kecepatan putar pisau rotari (rpm) dan Y adalah daya yang dibutuhkan (W).
Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Sri-Mulato (2002). Perancangan dan pengujian
Pertanian, Universitas Jember atas segala mesin sangrai biji kopi tipe silinder.
bantuan yang telah diberikan sampai dengan Pelita Perkebunan, 18, 31—45.
selesainya kegiatan penelitian ini. Sri-Mulato; Sukrisno Widyotomo; Misnawi;
Sahali & Edy Suharyanto (2004).
Petunjuk Teknis Pengolahan Produk
DAFTAR PUSTAKA Primer dan Sekunder Kakao. Bagian
Proyek Penelitian dan Pengembangan
Beckett, S.T. (2000). Industrial chocolate manu- Kopi dan Kakao, Pusat Penelitian Kopi
facture and use. Van Nostrand Reinhold dan Kakao Indonesia, Jember.
115 Fifth Avenue, New York.
Suhargo (2001). Daya Saing Kakao dan
Dewan Standarisasi Nasional (2002). Standar Produk Kakao, Training Quality As-
Nasional Indonesia : Biji Kakao. SNI surance in Cacao Processing. Program
No. 01-2323-2002. Departemen Studi Teknologi Hasil Perkebunan,
Pertanian, Jakarta. FTP, UGM, Yogyakarta.
Henderson, S.M. & Perry (1970). Agricultural
Process Enginering. Second Edition.
***********
The AVI Publishing, Westpot,
Conneticut.
Lopez, A.S. & Mc. Donald (1981). A definition
of descriptors to be used for the
qualification of chocolate flavours in
flavor testing, Revista Theobroma, 11,
209—217.
Minifie, B. W. (1980). Chocolate, Cocoa and
Confectionery : Science and Tecnology
(2nd Ed.). Avi Publ. Co. : Westport,
Conn.
199