Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN INDIVIDU FIELD STUDY HIV

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Indra Tri Astuti, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.An
Disusun oleh :
Maulina Indriyani
30901800111

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
1. RESUME MATERI
2. SCRENING
A. Koesioner penjaringan 1
Jangan sampai orang lain tahu jika anda tidak mengijinkannya.
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikdkan : SMA
Pekerjaan : buruh pabrik
Ketertarikan dgn jenis kelamin : 1. Laki laki 2. Perempuan 3. Keduanya 4. Tidak semuanya
Isilah dengan chek (V) daftar pertanyaan dibaha ini dengan jawaban yang sebenar – benarnya
atau jujur untuk diri sendiri agar tidak terjadi penyesalan dikemudian hari t
No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda mengetahui bahwa TBC merupakan penyakit V


penyerta orang dengan HIV/AIDS ?

2 Apakah anda tahu tentang penyakit HIV/AIDS ? V

3 Apakah anda sudah pernah melalukan tatto/tindik ? V

4 Apakah anda pernah melakukan hubungan badan/seks secara V


bebas (diluar pasangan sah)?

5 Apakah anda pernah menggunakan narkoba suntik ? V

6 Apakah anda pernah mengalami gangguan kesehatan yang V


berhubungan dengan alat kelamin ?

3. 1. Jika ada jawaban “Tidak” pada pertanyaan nomor 1, 2 maka petugas dapat memberikan
penjelasan ttg no 1 dan 2
4. 2. Jika ada jawaban “Ya” pada pertanyaan no 3 s/d 6 maka segera ke pelayanan VCT untuk
konsultasi dengan konselor

B. Koesioner penjaringan 2
Jangan sampai orang lain tahu jika anda tidak mengijinkannya.
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : laki laki
Pendidikdkan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Ketertarikan dgn jenis kelamin : 1. Laki laki 2. Perempuan 3. Keduanya 4. Tidak semuanya
Isilah dengan chek (V) daftar pertanyaan dibaha ini dengan jawaban yang sebenar –
benarnya atau jujur untuk diri sendiri agar tidak terjadi penyesalan dikemudian hari t
No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda mengetahui bahwa TBC merupakan penyakit V


penyerta orang dengan HIV/AIDS ?

2 Apakah anda tahu tentang penyakit HIV/AIDS ? V

3 Apakah anda sudah pernah melalukan tatto/tindik ? V

4 Apakah anda pernah melakukan hubungan badan/seks secara V


bebas (diluar pasangan sah)?

5 Apakah anda pernah menggunakan narkoba suntik ? V

6 Apakah anda pernah mengalami gangguan kesehatan yang V


berhubungan dengan alat kelamin ?
C. 1. Jika ada jawaban “Tidak” pada pertanyaan nomor 1, 2 maka petugas dapat memberikan
penjelasan ttg no 1 dan 2
D. 2. Jika ada jawaban “Ya” pada pertanyaan no 3 s/d 6 maka segera ke pelayanan VCT untuk
konsultasi dengan konselor.

C. Kuesioner penjaringan 3
Jangan sampai orang lain tahu jika anda tidak mengijinkannya.
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikdkan : SMA
Pekerjaan : buruh pabrik
Ketertarikan dgn jenis kelamin : 1. Laki laki 2. Perempuan 3. Keduanya 4. Tidak
semuanya
Isilah dengan chek (V) daftar pertanyaan dibaha ini dengan jawaban yang sebenar –
benarnya atau jujur untuk diri sendiri agar tidak terjadi penyesalan dikemudian hari t
No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda mengetahui bahwa TBC merupakan penyakit V


penyerta orang dengan HIV/AIDS ?

2 Apakah anda tahu tentang penyakit HIV/AIDS ? V

3 Apakah anda sudah pernah melalukan tatto/tindik ? V

4 Apakah anda pernah melakukan hubungan badan/seks secara V


bebas (diluar pasangan sah)?

5 Apakah anda pernah menggunakan narkoba suntik ? V

6 Apakah anda pernah mengalami gangguan kesehatan yang V


berhubungan dengan alat kelamin ?

D. 1. Jika ada jawaban “Tidak” pada pertanyaan nomor 1, 2 maka petugas dapat memberikan
penjelasan ttg no 1 dan 2
E. 2. Jika ada jawaban “Ya” pada pertanyaan no 3 s/d 6 maka segera ke pelayanan VCT
untuk konsultasi dengan konselor.

3. SAP dan Pendkes


SATUAN ACARA PENGAJARAN

POKOK BAHASAN : KESEHATAN REMAJA

SUB POKOK BAHASAN : HIV

WAKTU :1 x 45 menit

SASARAN : remaja

TEMPAT :Rumah Ny. A

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x45 menit adiharapkan dapat mengerti dan
memahami tentang HIVAIDS
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan mampu memahami tentang :

 Menjelaskan dan mampu menyebutkan kembali defenisi HIV

 Menjelaskan dan mampu menyebutkan kembali cara penularan HIV

 Menjelaskan dan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala HIV

 Menjelaskan dan mampu menyebutkan kembali kelompok perilaku resiko tinggi


terinfeksi HIV

3. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 10 menit a. Mengucapkan  MIC
Salam
b. Memperkenalka
n diri
c. Mengingatkan
Kontrak
d. Menjelakan
maksud dan
tujuan
e. Menanyakan
Kesediaan
f. Apersepsi
(menanyakan
apa yang sudah
dan belum
diketahui
audiens)
Pretest
2. Pelaksanaan 25 menit a. Menjelaskan  MIC
definisi HIV  Pamflet
b. Menjelaskan cara
penularan HIV
c. Menjelaksan tanda
dan gejala HIV
d. Menjelaskan
kelompok perilaku
resiko tinggi
terinfeksi HIV
3. Penutup 10 menit a. Melakukan  MIC
evaluasi
b. Memberikan
kesimpulan
c. Membuat
rencana tindak
lanjut
d. Menutup penkes
dengan
membaca
hamdalah
e. Memberikan
salam penutup
4. METODE
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
5. EVALUASI
 tandar persiapan :
a. Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c. Undangan untuk peserta disampaikan 3 hari sebelum penkes
d. tempat sudah siap 2 hari sebelum penkes
e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes
Alat: Mic , liflet

pengaturan tempat:

2 2

kesiapan materi

 Standar proses : Strategi PBM


a. 75 % peserta didik datang tepat waktu
b. peserta didik memperhatikan penjelasan penyaji
c. peserta didik aktif bertanya dan memberikan pendapat
d. media dapat digunakan secara aktif

 Standar hasil : tolok ukur pencapaian penkes pada sasaran


Hasil evaluasi diaharapkan sasaran mengerti materi yang di berikan ,menambah ilmu bagi sasaran
6. PUSTAKA
LAMPIRAN : LEAFLET, MATERI, STANDAR EVALUASI

a. Leaflet
b. Materi
1. Pengertian HIV

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh,
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan,
kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
2. penularan HIV antara lain adalah melalui:

a. Hubungan seks
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, baik itu melalui vagina,
anal, maupun seks oral. Selain itu seseorang yang suka berganti-ganti pasangan seksual juga lebih
berisiko untuk terkena HIV.

b. Penggunaan jarum suntik


HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV.
Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas membuat seseorang berisiko
sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.

c. Kehamilan, persalinan atau menyusui


Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk
menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda adalah
penderita HIV yang tengah hamil agar risiko penularan HIV pada bayi bisa ditekan.

d. Transfusi darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa terjadi melalui transfusi darah. Namun, kejadian
ini semakin jarang terjadi karena adanya penerapan uji kelayakan donor, termasuk donor darah,
organ ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah
memiliki risiko yang rendah untuk terinfeksi HIV.
Tanda dan gejala HIV
- Sariawan.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Radang tenggorokan.
- Hilang nafsu makan.
- Nyeri otot.
- Ruam.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.

4. kelompok perilaku resiko tinggi terinfeksi HIV


- penggunaan napza suntik
- wanita atau waria penjaja seks dan pelanggannya
- Pasangan pelanggan wanita / waria pekerja seks
- lelaki penjaja seks /gay/homo dst
- narapidana
- pasangan pengguna napza suntik
4. Analisis video
A. Konseling pre HIV;
a. Nama tindakan yang dilakukan: Konseling pre HIV
b. Tujuan tindakan: konseling pre HIV dilakukan untuk klien yang memiliki prilaku
beresiko seperti perilaku seksual berganti ganti pasangan maupun penggunaan jarum
suntik secara bergantian
c. Prinsip tindakan:
i. Indikasi: -
ii. Kontra indikasi:-
iii. Alat dan Bahan:
- kertas informe consent
- bolpoin
d. Prosedur tindakan & rasionalisasinya:1. Berbincang bincang tentang keadaan klien
yang dialaminya kemudian klien menyampaikan secara jujur apa yang perawat
tanya ,menutup pintu untuk menjaga privasi . untuk prosedur tesnya klien datang
kemudian diantar ke lab , diambil darahnya lalu seminggu kemudian akan diketahui
hasilnya ,jika hasilnya positif maka klien terinfeksi HIV ,dan bisa jadi peiode jendela
e. Bahaya yang mungkin terjadi dan antisipasinya:klien tidak akan mengetahui jika
terkena HIV atau tidak maka seharusnya dilakukan konseling pre HIV
f. Evaluasi tindakan:setelah dilakukan konseling pre HIV klien sedikit lega dan sudah bisa
cerita cerita ke perawat dan satu minggu lagi akan bertemu lagi.
g. Daftar pustaka: https://youtu.be/OleuW2aMaL8
B. Konseling post HIV;
a. Nama tindakan yang dilakukan:Konseling Post HIV
b. Tujuan tindakan: konseling post HIV dilakuan untuk mengetahui hasil tes Hiv pada
klien
c. Prinsip tindakan:
i. Indikasi:-
ii. Kontra indikasi:-
iii. Alat dan Bahan: hasil tes
d. Prosedur tindakan & rasionalisasinya:bersama sama membuka hasil tes ,waktunya 10
menit , menutup pintu untuk menjaga privasi klien kemudian dilakukan konseling
e. Bahaya yang mungkin terjadi dan antisipasinya:diam saja kekamar
menangis ,antisipasi setelah melihat hasil nya posotif klien ingin cerita dengan
konseling dulu dan memberikan pendidikan kesehatan
f. Evaluasi tindakan:setelah melihat hasil tes nya positif klien mengatakan sedih dan
memikirkan stigma keluarga kemudian perawat memberikan kesempatan untuk
meluapkan emosinya kemudian setelah klien tenang perawat melanjutkan untuk
konsultasinya ,dan setelah berbincang bincang merasa lega
g. Daftar pustaka: https://youtu.be/WTHox98Dl8A
C. Perawatan Jenazah HIV;
a. Nama tindakan yang dilakukan:perawatan jenazah HIV
b. Tujuan tindakan:dilakukan perawatan jenazah HIV untuk menghambat pembusukan
serta menjaga penampilan luar dan tetap mirip dengan kondisi sewaktu hidup
c. Prinsip tindakan:
i. Indikasi-
ii. Kontra indikasi-
iii. Alat dan Bahan:
- kasa atau perban
- Sarung tangan
- Kapas
- Plastik jenazah
- Klorin
- Kain kafan
- Air mengalir

d. Prosedur tindakan & rasionalisasinya:dilakukan klorin yaitu dengan di siram larutan


klorin keseluruh tubuh kemudian bilas dengan air secara mengalir,kemudian di
bungkus rangkap dengan plastik lalu bungkus dengan kain kafan dan jangan lupa
bersihkan meja tempat memandikan jenazah dengan air mengalir ,perawat
melakukan cuci tangan dan melepaskan yang digunakan perawat seperti sepatu upron
,sarung tangan dll
e. Bahaya yang mungkin terjadi dan antisipasinya:jika tidak diberi klorin jenazah akan
cepat membusuk
f. Evaluasi tindakan:-
g. Daftar pustaka https://youtu.be/fhgIeBu_OCw

D. Pemakaian Standart Precaution;


a. Nama tindakan yang dilakukan: Pemakaian Standart Precaution;
b. Tujuan tindakan:untuk melindungi diri agar aman
c. Prinsip tindakan:
i. Indikasi-
ii. Kontra indikasi-
iii. Alat dan Bahan:
- Handsanitizer
- Apron
- Handscon steril
- Masker
Kacamata goggle
- Handscon bersih
d. Prosedur tindakan & rasionalisasinya:yang pertama lepas acsesoris ,lalu cuci tangan 6
langkah ,yang kedua menggunakan apron tali dieket ke belakang , lalu menggunakan
masker lalu menggunakan kacamata goggle dan terakhir sarung tangan bersih ,dan
menggnkan hansdscoon steril
e. Bahaya yang mungkin terjadi dan antisipasinya:apabila tidak menggunakan pelindung
diri akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan antisipasinya menggunakan APD yang
legkap
f. Evaluasi tindakan:diri atau tubuh jadi aman
g. Daftar pustaka https://youtu.be/PXJwm2WtbIw
E. Pemeriksaan rapid test HIV (HIV test kit);
a. Nama tindakan yang dilakukan: Pemeriksaan rapid test HIV (HIV test kit);
b. Tujuan tindakan:untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV dalam waktu singkat kurang
lebih 20 menit
c. Prinsip tindakan:
i. Indikasi
ii. Kontra indikasi
iii. Alat dan Bahan: darah ,pipet staril , sarung tangan,cairan diluen alat rapid test
d. Prosedur tindakan & rasionalisasinya:ambil darah menggunakan pipet steril lalu
tetskan satu tetes ke alat rapid test ,lalu meneteskan sidiluen kurang lebih 4-5 tetes
setelah itu tunggu kurang lebih 20 menit untuk membaca hasilnya
e. Bahaya yang mungkin terjadi dan antisipasinya:jika tidak segera dilakukan tes bahaya
nya terlambat mengetahui yang dialami sudah parah
f. Evaluasi tindakan:rapid test dilakuan sedini mungkin
g. Daftar pustaka: https://youtu.be/rB0zCP96J4E

F. Konseling Perawatan Paliatif HIV;

a. Nama tindakan yang dilakukan: Konseling Perawatan Paliatif HIV;


b. Tujuan tindakan:untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang hidup
dengan HIV
c. Prinsip tindakan:
i. Indikasi:-
ii. Kontra indikasi: -
iii. Alat dan Bahan:-
d. Prosedur tindakan & rasionalisasinya:menceritakan masalah klien kepada perawat
dan perawat akan membantu semua masalah klien dan perawat akaan menjaga
kerahasiannya ,mensuport klien
e. Bahaya yang mungkin terjadi dan antisipasinya:jika obat tidak diminum secara teratus
obat tidak akan resisten lagi dan mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan
f. Evaluasi tindakan:pasien merasa lega
g. Daftar pustaka: https://youtu.be/9aszpJsKk_s
5. Pengkajian odha
A. PENGKAJIAN
Identitas diri klien

Nama : Tn. B

Umur : Usia 28

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Lajang

Agama : Islam

Pendidikan : D1 Pariwisata

Alamat : Semarang

Tanggal Masuk : 19 Desember 2020

Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2020

Diagnosa Medis : HIV/AIDS

1. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keadaan pasien baik
1) Keluhan Utama Saat ini : Saat dilakukan pengkajian tanggal 19 Desember 2020 pada pukul 13.00WIB, pasien
mengeluh batuk, pilek dan flu selama dua minggu yang tidak kunjung sembuh
2) Upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasinya : pasien mengatakan upaya yang sudah pernah dilakukan
untuk mengatasi batuk, pilek dan flu dengan mengkonsumsi obat-obatan dari apotik berupa paracetamol, obat
flu dan vitamin c

b. Satus Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan penyakit yang pernah dialaminya yaitu bronkitis

Pernah dirawat
Klien mengatakan pernah dirawat karena overdosis obat , lalu pada saat depresi

Alergi
Klien mengatakan bahwa dirinya memiliki alergi yaitu alergi dingin, kemudian makan makanan
yang ga bersih dalam pencucian atau pengemasan klien dapat timbul merah merah di bagian
tubuhnya ,kemudian alergi makanan yang diawetkan atau makanan yang tahan lama.

2) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Klien mengatakan bahwa ia kebiasaan dengan merokok ,jarang minum kopi karena tidak terlalu
suka kopi kemudian klien minum minuman yang beralkohol

3) Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan ada riwayat penyakit keluarga yaitu hipertensi dari ayahnya

4) Therapi yang pernah dilakukan


Klien mengatakan terapi yang pernah dilakukan yaitu therapi ARV
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Bernapas

 Sebelum sakit

Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah pada pola bernapas
 Saat sakit
 Klien mengatakan pola bernafasnya saat sakit juga tidak ada masalah

b. Pola makan-minum

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan pola makan dan minum sebelum sakit yaitu terkadang 3 kali dalam sehari kadang 2 kali
dalam sehari

 Saat sakit :
Klien mengatakan pola makan dan minum saat sakit yaitu terkadang 3 kali dalam sehari kadang 2
kali dalam sehari jadi sebelum dan sesudah sakit tetap sama pola makannya tidak ada perubahan

c. Pola Eliminasi

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan pola BAB sebelum sakit lancar tidak ada masalah
Klien mengatakan pola BAK sebelum sakit lancar dan tidak ada masalah

 Saat sakit
Klien mengatakan pola BAB saat sakit tetap lancar tidak ada masalah
Klien mengatakan pola BAK saat sakitlancar dan jug tidak ada masalah
d. Pola aktivitas dan latihan

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit ia melakukan olahraga lalu bersih bersih rumah, dalam 1
minggu 2 kali olahraga

 Saat sakit :
Klien mengatakan pada saat sakit ia melakukan olahraga dengan 1 kali dalam seminggu

e. Pola istirahat dan tidur

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidur siang secara rutin ,mudah tidur malam

 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit dan setelah mengkonsumsi ARV susah untuk tidur terkadang
badan terasa pegel pegel dan harus tidur dijam 10 atau 11 malam agar mudah tidur apabila
tidur diatas jam tersebut klien mengatakan susah untuk tidur

f. Pola Berpakaian

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit ganti pakaian 3 kali dalam sehari yaitu ganti pakaian pada
bangun tidur ,sehabis berolahraga dan setelah mandi sore

 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit ganti pakaian 3 kali dalam sama jadi tidak ada perubahan sebelum
dan saat sakit

g. Pola rasa nyaman

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah atau keluhan
 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit Mual, susah tidur, bagian leher pegel, seperti orang hipertensi

h. Pola Aman

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit keluarga menerima baik

 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit keluarga menerima dengan baik , disuruh berubah oleh orang tuanya
dan untuk suka dengan lawan jenisnya bukan sesama jenis
i. Pola Kebersihan Diri

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit melakukan kebersihan diri 2 kali sehari

 Saat sakit :
klien mengatakan saat sakit melakukan kebersihan diri 3 kali sehari

j. Pola Komunikasi

 Sebelum sakit :
Klien mengatakn sebelum sakit jarang berkomunikasi dengan kakak dan orangtua juga jarang

 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit Jarang Komunikasi ,tetapi sering komunikasi via online
k. Pola Beribadah

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit jarang beribadah
 Saat sakit :

Klien mengatakan saat sakit jarang melakukan ibadah


l. Pola Produktifitas

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit Juru masak, travel, customer service

 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit melakukan produktifitasnya dengan Kerja online (treding)

m. Pola Rekreasi

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit liburan 1 kali dalam sebulan

 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit jarang liburan apalagi sekarang sedang pandemi COVID 19 bahkan tidak
liburan

n. Pola Kebutuhan Belajar

 Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit Hafalin resep baca-baca buku tentang materi resep

 Saat sakit :
Klien mengatakan saat sakit jarang belajar kadang Cuma buka resep resep saja agar tidak

A. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATAN
1 DS : Defisit nutrisi Ketidakmampuan
- Mengatakan tidak mengabsorbsi
nutrien
badan terasa letih dan
lama
- Klien mengatakan
tidak nafsu makan
- Klien mengatakan
batuk berdahak
DO :
- Klien tampak lemah
dan letih
- Klien merasakan mual
atau muntah
2 DS : Bersihan jalan napas Proses infeksi
- Klien mengatakan agak tidak efektif
sulit bernapas
- Klien mengatakan
sering bersin
DO :
- Klien tampak memiliki
gejala flu
- Klien terlihat sering
bersin
- Pasien Nampak pola
napasnya kurang
teratur
3 DS : Keletihan Gangguan tidur
- Klien mengatakan
terasa mudah lelah
dan badannya sering
pegal-pegal ketika
bangun tidur
- Klien mengatakan sulit
untuk tidur di malam
hari
DO :
- Klien tampak tidak
bersemangat
- Klien tampak lesu
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi b.d Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d proses infeksi
3. Keletihan b.d gangguan tidur

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA SLKI SIKI


1 Defisit nutrisi b.d Tujuan : Status Observasi
Ketidakmampuan nutrisi - Identifikasi status
mengabsorbsi nutrient Kriteria Hasil :
nutrisi
- Berat badan
- Identifikasi alergi
meningkat
dan intoleransi
- Nafsu makan
makanan
meningkat
- Identifikasi
- Tingkat depresi
makanan yang
menurun
disukai
- Fungsi
- Identifikasi
gastrointestinal
kebutuhan kalori
normal
dan jenis
nutrient
- Monitor berat
badan
Terapeutik
- Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
- Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
- Berikan suplemen
makanan
Edukasi
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
2 Bersihan jalan napas tidak Tujuan : Bersihan Observasi
efektif b.d proses infeksi jalan napas - Monitor adanya
Kriteria Hasil :
retensi sputum
- Pertukaran gas
- Monitor tanda
normal
dan gejala
- Tingkat infeksi
infeksi saluran
menurun
napas
- Pola napas
teratur Terapeutik
- Atur posisi semi
- Frekuensi
fowler
napas membaik
- Buang sekret
pada tempat
sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosuder
batuk efektif
- Anjurkan
mengulangi Tarik
napas dalam
hingga 3 kali
- Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
Tarik napas
dalam yang ke-3
3 Keletihan b.d gangguan tidur Tujuan : Tingkat Observasi
keletihan - Identifikasi
Kriteria Hasil :
kesiapan dan
- Kesadaran diri
kemampuan
meningkat
menerima
- Mobilitas fisik
informasi
meningkat
- Identifikasi
- Tingkat depresi
gangguan fungsi
menurun
tubuh yang
mengakibatkan
kelelahan
- Monitor pola
dan jam tidur
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media
pengaturan
aktivitas dan
istirahat
- Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
Edukasi
- Anjurkan
menyusun
jadwal aktivitas
dan istirahat
- Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan
istirahat
- Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan

Anda mungkin juga menyukai