Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SGD 12

Lembar Belajar Mahasiswa :1

Judul LBM : Tangan dan kaki kiri tidak bisa


digerakkan…

Tutor Pengampu SGD : Ns. Hernandia Distinarista, M.Kep

Nama Kelompok :

1. ATIKAH KHAIRUNNISA’ (30901800021)


2. DEVI PUTRI MAYANG S. (30901800040)
3. ELSA ROSYANA (30901800058)(ketua )
4. HAZNA IZDIAR AMALIA (30901800075)
5. INTAN DWI PUTRI (30901800093)
6. MAULINA INDRIYANI (30901800111)(sekretaris)
7. NURDIYANA (30901800130)
8. RISAL SETIAWAN (30901800148)
9. SITI MAMDUKAH (30901800167)
10. UGIK RUSMANTORO (30901800185)
11. YUNITA MARINA (30901800202)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

TAHUN PELAJARAN

2020/2021
Skenario

Seorang laki-laki 54 tahun dirawat di bangsal penyakit saraf, hari ke 1.Sebelum


dibawa ke rumah sakit oleh keluarga, pasien terjatuh di kamar mandi kemudian
tidak sadarkan diri selama 10 menit kemudian langsung dibawa ke RS. Hasil
pengkajian saat ini didapatkan TD 180/100mmHg, frekuensi nadi 108 x/ menit,
frekuensi nafas 26 x/menit, GDS 240 mg/dl. Pasien memiliki riwayat diabetes
melitus sejak 10 tahun yang lalu namun tidak pernah minum obat. Hasil
pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras didapatkan kesan hiperdens pada area
ganglia bangsalis, temporal sinistra dengan volume 30 cc. Saat ini klien berbicara
pelo, tersedak saat diberikan minum, tangan dan kaki kanannya mengalami
kelemahan. Kekuatan otot ekstremitas kanan 3333/3333 dan ekstremitas kiri
5555/5555. Perawat Primer (PP) telah menegakkan diagnosis keperawatan
penurunan kapasitas adaptif intrakranial dan menginstruksikan kepada perawat
assosiate (PA) melakukan tindakan keperawatan mandiri dengan memberikan
posisi fowler, dan pemberian oksigen 3 LPM.. Kemudian PA menyampaikan
kepada PP bahwa pasien masih mengeluh pusing. Saat ini pasien mendapatkan
terapi anti hipertensi

Step 1 : Mencari Kata Sulit

1) Hiperdens
Yunita :Hasil CT scan kepala yg berwarna putih
Elsa :daerah yang berwarna putih dari hasil CT scan yang di akibatkan
karena pendarahan Intan : lesi untuk memastikan diagnosa dokter
terhadap pendarahan pada otak
2) Adaptif intrakranial
Elsa :Gangguan mekanisme dinamika intrakranial dalam melakukan
kompensasi terhadap stimulus yang dpt menurunkan kapasitas
intrakranial
3) Ganglia bangsalis
Hazna :organ di otak yg mengalami kerusakan serius dapat
berdampak kepada pergerakan dan persepsi
Devi putri :Untuk mengontrol gerakan tubuh saat bergerak
Nurdiyana :Basal ganglia adalah neuron di dalam otak yang
merupakan kunci untuk gerakan, persepsi, dan penilaian. Neuron
adalah sel-sel otak yang bertindak sebagai pembawa pesan dengan
mengirimkan sinyal ke seluruh sistem saraf. Jadi ketika ada kerusakan
pada ganggalua bangsalis maka akan mengganggu perherakan atau
penilaian pada tubuh
4) 5555/3333
Atikah :Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak dapat
menggerakkan persendian
Maulina :5555 : Dapat melawan tahan pemeriksa secara maksimal
3333 : Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahanan
pemeriksa
5) temporal sinistra
Ugik :persepsi atau kunci untuk bergerak (bergeraknya saraf2)
yunita :bagian otak besar yg bertanggung jawab terhadap fungsi
pendengaran,memori dan emosi

6) Perawat assosiate
Siti M :perawat pelaksana / perawat yang ditugaskan memberi
pelayanan keperawatan langsung kepada klien
7) perawat primer
Risal: Perawat primer merupakan satu perawat yang bertugas selama
24 jam
Nurdiana : Perawat Primer atau Primary Nursing adalah metode
penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien dari mulai pasien
masuk sampai keluar rumah sakit 

Menentukan Kata Kunci :

1. Perubahan kapasitas adaptif intra kranial


2. Hiperdens, kelemahan kaki dan tangan, pelo

Menentukan Masalah :

Stroke
Step 2 : Membuat pertanyaan

1. Definisi stroke ? (Atikah)


2. Faktor penyebab stroke? ( Devi putri)
3. Manifestasi klinis stroke (Elsa)
4. Patofisiologi dari stroke ( maulina )
5. Apa hubungannya diabetes dengan stoke hemoragik (Hazna)
6. Apa hubungan hipertensi dengan stroke (intan)
7. Bagaimana pengkajian sistem otot skornya apa saja dan penjelasan
skornya(nurdiyana)
8. Apakah penderita stroke dapat sembuh dan menjalani aktivitas dengan
normal? (Siti M)
9. Diagnosa keperawatan (elsa)
10.Intervensi keperawatan
11.Penatalaksanaan kasus tersebut (ugik)
12.Pemeriksaan penunjang ? ( yunita marina )
13.hubungan stroke dan ganguan berbicara(Risal)

Step 3 :Menjawab Pertanyaan / Brainstorming

1. Definisi stroke ? (Atikah)

Jawab:

- Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu
atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya
pembuluh darah (stroke hemoragik) (intan)
- Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya
suplay darah kebagian otak (ugik)
- gabgguan fungsi saraf yg disebabkan karena gangguan peredaran darah ke
otak dimana terjadi secara mendadak atau cepat ( yunita )
2. Faktor penyebab stroke? ( Devi putri)
- Trombosis ( Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).
- Embolisme serebral (Bekuan darah atau material lain yang di bawa ke
otak dari bagian otak atau dari bagian tubuh lain).
- Isiansia (Penurunan aliran darh ke arah otak).
- Hemorargik cerebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dengan
perlahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak). (Atikah)

3. Manifestasi klinis stroke (Elsa)


- Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak simetris
- Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau
mati rasa dan mengalami kelemahan
- Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali
meskipun penderita terlihat sadar. (Siti M)
- tekanan darah meningkat
- tingkat kesadaran menurun
- tampak lesu dan lemah
- pusing atau sakit kepala
- perubahan bicara (elsa)
- nyeri kepala yang sangat hebat menjalar ke leher dan wajah
- mual muntah
- kaku kuduk ( maulina)
4. Patofisiologi dari stroke ( maulina )

Setiap kondisi yang meyebabkan perubahan perfusi darah pada otak yang
menyebabkan keadaan hipoksia.Hipoksia yang berlangsung lama dapat
menyebakan iskemik otak.Iskemik yang terjadi dalam waktu yang singkat kurang
dari 10-15 menit dapat menyebabkan defisit sementara dan bukan defisit
permanen.Sedangkan iskemik yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan
sel mati permanen dan mengakibatkan infark pada otak. Setiap defisit fokal
permanen akan bergantung pada daerah otak mana yang terkena. Daerah otak yang
terkena akan menggambarkan pembuluh darah otak yang terkena. Pembuluh darah
yang paling sering mengalami iskemik adalah arteri serebral tengah dan arteri
karotis interna. Defisit fokal permanen dapat diketahui jika klien pertama kali
mengalami iskemik otak total yang dapat teratasi. Jika aliran darah ke tiap bagian
otak terhambat karena trombus atau emboli, maka mulai terjadi kekurangan suplai
oksigen ke jaringan otak.Kekurangan okigen dalam satu menit dapat menunjukan
gejala yang dapat pulih seperti kehilangan kesadaran.Sedangkan kekurangan
oksigen dalam waktu yang lebih lama menyebabkan nekrosis mikroskopik neuron-
neuron.Area yang mengalami nekrosis disebut infark. Gangguan peredaran darah
otak akan menimbulkan gangguan pada metabolisme sel-sel neuron, dimana sel-sel
neuron tidak mampu menyimpan glikogen sehingga kebutuhan metabolisme
tergantung dari glukosa dan oksigen yang terdapat pada arteri-arteri menuju otak.
Perdarahan intrakranial termasuk perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau ke
dalam jaringan otak sendiri. Hipertensi mengakibatkan timbulnya penebalan dan
degeneratif pembuluh darah yang menyebabkan rupturnya arteri serebral sehingga
perdarahan menyebar dengan cepat dan menimbulkan perubahan setempat serta
iritasi pada pembuluh darah otak. Perdarahan biasanya berhenti karena
pembentukan trombus oleh fibrin trombosit dan oleh tekanan jaringan.Setelah 3
minggu, darah mulai direabsorbsi. Ruptur ulangan merupakan resiko serius yang
terjadi sekitar 7-10 hari setelah perdarahan pertama (intan)

5. Apa hubungannya diabetes dengan stoke hemoragik (Hazna)

Mereka dengan diabetes memiliki peluang 1,5 kali lebih besar untuk


terserang stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki diabetes. Hal
ini disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi dapat membentuk
aterosklerosis.(nurdiyana)

6. Apa hubungan hipertensi dengan stroke (intan)

- Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak Anda terputus. Hal ini
dapat disebabkan oleh perdarahan di otak atau penyumbatan di salah satu
pembuluh darah yang menuju ke otak. Semakin tinggi tekanan darah,
semakin besar risiko stroke karena saat tekanan darah sedang tinggi, akan
menekan pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras,
menyebabkan pembuluh menyempit. (Hazna)
- Karena memengaruhi Tekanan darah yang tinggi akan merusak elastisitas
pembuluh darah di otak, dinding pembuluh darah menebal, dan
mempermudah terbentuknya plak .keadaan ini akan membuat lumen
pembuluh darah menyempit dan tersumbat. Akibatnya otak tidak bisa
mendapat suplai oksigen dan nutrisi yang akan menyebabkan kerusakan
hingga kematian sel saraf di otak ( devi putri)

7. Bagaimana pengkajian sistem otot skornya apa saja dan penjelasan


skornya(nurdiyana)

Jawab:

Cara pemeriksaan kekuatan otot:

- Minta klien untuk berdiri, amati struktur rangka dan perhatikan adanya
kelainan dan deformitas.
- Amati adanya kontraktur dengan meminta klien untuk menggerakkan
persendian ekstremitas
- Minta klien merentangkan kedua lengan kedepan, amati adanya tremor,
ukuran otot (atropi, hipertropi), serta ukur lingkar ekstremitasnya (perbedaan
>1cm dianggap bermakna). Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada
kelainan otot.
- Sternocleidomastoideus: klien menengok ke salah satu sisi dengan melawan
tahanan tangan pemeriksa.
- Trapezius: letakkan kedua tangan pada bahu klien, minta klien menaikkan
bahu melawan tahanan tangan pemeriksa.
- Deltoideus: minta klien mengangkat kedua lengan dan melawan dorongan
tangan pemeriksa ke arah bawah
- Otot panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi,
letakkan tangan di antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah
satu tungkai, dorong tungkai kebawah
- Abduksi panggul:posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi,
letakkan tangan pada permukaan lateral masing-masing lutut klien, minta
klien meregangkan kedua tungkai, melawan tahanan pemeriksa.
- Adduksi panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi,
letakkan tangan di antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah
satu tungkai, minta klien merapatkan kedua tungkai melawan tahanan
pemeriksa. Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot, kekuatan
otot.
- Bisep: minta klien merentangkan kedua lengan dan mencoba memeluknya,
pemeriksa menahan lengan agar tetap ekstensi.
- Trisep: minta klien menekuk kedua lengan dan mencoba merentangkannya
melawan usaha pemeriksa untuk membuat lengan klien tetap fleksi
- Otot pergelanagan tangan dan jari-jari : minta klien merengangkan kelima
jari dan melawan usaha pemeriksa untuk mengumpulkan kelima jari.
- Kekuatan genggaman: minta klien menggenggam jari telunjuk dan jari
tengah pemeriksa, tarik kedua jari dari genggaman klien
- Hamstring: posisikan klien telentang, kedua lutut ditekuk minta klien
meluruskan tungkai melawan tahan pemeriksaKuadrisep: posisikan klien
telentang,lutut setengah ekstensi,klien menahan usaha pemeriksa untuk
memfleksikan lutu
- Otot mata kaki dan kaki : minta klien melawan usaha pemeriksa untuk
mendorsofleksikan kakinya dan kembali melawan usaha pemeriksa untuk
memfleksikan kakinya.
- Palpasi tulang ekstremitas dan setiap persendian untuk menemukan area
yang mengalami edema atau nyeri tekan, tungka, bengkak, krepitasi, dan
nodul.

Skala kekuatan otot

- Skala 0:Lumpuh total


- Skala 1:Tidak ada gerakan, teraba/terlihat adanya kontraksi otot
- Skala 2:Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi ( hanya
bergeser)
- Skala 3:Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau melawan
tahanan pemeriksa
- Skala 4:Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi kekuatanya
berkurang
- Skala 5:Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal(risal)
8. Apakah penderita stroke dapat sembuh dan menjalani aktivitas dengan
normal? (Siti M)
- Stroke bisa sembuh total. Hal ini menandakan pasien dapat kembali pada
kondisi seperti sedia kala.Bahkan proses penyembuhannya tidak
memandang usia pasien. Artinya, penderita stroke pada usia produktif
maupun lansia, sama-sama memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk
sembuh total dari penyakit ini.Lama pemulihan dari penyakit ini tergantung
pada seberapa luas stroke menyerang otak penderita. Semakin luas bagian
otak yang tersumbat atau mengalami perdarahan, maka akan semakin lama
waktu pengobatan yang dibutuhkan.(Hazna
- Dapat di sembuhkan apabila mendapatkan penanganan yang cepat kurang
lebih 4,5 jam dari gejala langsung di bawa ke Rs dapat berkemungkinan
sembuh total ( maulina )

9. Diagnosa keperawatan (elsa)

- Dx: Penurunan kapasitas adaptif intrakranial

Do: berbicara pelo, tersedak saat diberikan minum,kelemahan ekstermitas,


hiperdens

- Dx: Ketidakefektifan bersihan jalan napas

Do: pemberian oksigen 3 lpm, posisi semi fowler, RR 26 x/mnt

- Dx: Hambatan mobilitas

Do: tangan dan kaki kanannya mengalami kelemahan .kekuatan otot


ekstermitas kanan

3333/3333 dan kiri 5555/5555 (elsa)


10. Intervensi keperawatan

DX 1: -monitor ttv pasien

- monitor intake dan output cairan

- catat respon px thdp stimulus

DX 2: -auskultasi jalan napas dan catat jika adanya suara tambahan

-posisikan semi fowler

-berikan oksigen bila perlu

DX 3: -kaji kemampuan px dalam mobilisasi

-berikan alat bantu jika perlu

-ajarkan px bagaimana meeubah posisi (elsa)

11.Penatalaksanaan kasus tersebut (ugik)?

Penetalaksanaan medis umum dari cidera cerebrovaskuler atau stroke adalah:

- Farmakoterapi : Agen antihipertensi, antikoagulan (untuk stroke yang

disebabkan thrombus), kortikosteroid untuk mengurangi edema cerebral,

asma aminokaproik (Amicar) untuk perdarahan subarachnoid.

- Pembedahan endarterektomi : eksisi tunika intima arteri yang menebal

dan atero matosa ( untuk sumbatan karotis yang di sebabkan oleh

arterosklerosis). (Atikah)

12.Pemeriksaan penunjang ? ( yunita marina )

- Pemeriksaan neurologis
- Scan Computed Tomography (CT)
- Magnetic Resonance Imaging (MRI)
- ElektrokardiogramTransthoracic Echocardiogram (Siti M)
- pemeriksaan kadar gula darah
- pemeriksaan darah lengkap
- x foto thoraks ( maulina )
-

13.hubungan stroke dan ganguan berbicara(Risal)

- stroke adalah kerusakan atau gangguan pada otak

dan kerusakan serius apa pun di area ini dapat berdampak serius pada pergerakan,
persepsi, dan penilaian seseorang. (Nurdiyana)

Step 4 : Konsep Mid mapping


Manifestasi klinik
Penyumbatan
darah di otak Kehilangan motorik

Kehilangan komunikasi

Faktor resiko
Non
1. Hipertensi hemoragik
STROKE
2. Diabetes
3. Penyakit
kardiovaskuler hemoragik

Askep Penatalaksanaan peradangan

Terapi
Farmakologi dan
non farmakolgi

Peningkaan
tekan sistemik
Perdarahan
arachnoid

Perfusi otak Proses


menurun metabolisme suplai
otak darah dan
O2
menurun

Step 5 : Pembahahasan berdasar sumber / referensi untuk pertanyaan yang


belum terselesaikan

Anda mungkin juga menyukai