Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN LEUKOSIT

NAMA MAHASISWA : DINA PUTRI ADILA

NIM : 19134530011

DOSEN PEMBIMBING : AAN YULIANINGSIH

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN TERNATE

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup. Dalam keadaan fisiologik,


darah selalu ada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya yaitu
sebagai pembawa oksigen (oksigen carrier), mekanisme pertahanan tubuh terhadap
infeksi dan mekanisme hemostatis.
Darah adalah matrik cairan dan merupakan jaringan pengikat terspesialisasi
yang dibentuk dari sel-sel bebas (Bryon and Doroth, 1973). Darah terdiri dari komponen
cair yang disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa dalam plasma yaitu sel-sel
darah. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah, yaitu sel yang
mengangkut oksigen, leukosit atau sel darah putih yaitu sel yang berperan dalam
kekebalan dan pertahanan tubuh dan trombosit yaitu sel yang berperan dalam
homeostasis (Frandson, 1986).
Sel darah putih atau Leukosit merupakan " bala tentara" dalam tubuh. Tugasnya
melindungi tubuh agar tahan menghadapi serangan kuman, entah itu virus, bakteri,
atau sejenisnya.Pendek kata leukosit berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia tidak luput dari serangan berbagai
macam kuman pembawa bibit penyakit. Beruntung, tidak setiap serangan tersebut bisa
merobohkan tubuh, berkat pasukan tempur yang selalu siap melawan kuman. Pasukan
tempur itu adalah sel darah putih yang dikenal dengan sebutan leukosit.
Sebagai gambaran, luka akibat goresan merupakan pintu masuk bagi kuman.
Sehingga, di daerah luka itulah sel darah putih akan berkumpul dan berperang
melawan kuman hingga tuntas. Bagian tubuh yang luka seringkali tampak merah dan
membengkak serta seringkali mengeluarkan nanah. Itu merupakan efek dari
peperangan kuman melawan sel darah putih.
Jika sel darah putih menang, kuman akan hilang dan tubuh kembali normal.
Sebaliknya, jika sel darah putih kalah, diperlukan obat-obatan dari luar untuk membantu
sel darah putih melawan kuman. Bisa dibayangkan betapa pentingnya sel darah putih
dalam tubuh kita.
B.     TUJUAN

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara penghitungan
leukoit dan untuk menghitung jumlah leukosit.

C. PRINSIP
Prinsip kerja dari hitung jumlah Leukosit yaitu darah diencerkan dalam pipet leukosit,
kemudian dimasukkan dalam kamar hitung, lalu dihitung jumlah leukosit (sel darah putih) yang
ada dalam volume tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian
dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang
sangat beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell)
yang berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat
berjalan.
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid,
dan dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis. Dalam keadaan normalnya
terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam satu liter darah manusia
dewasa yang sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik
darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus
leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau
jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal.
Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan
seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa
membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka
adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang.
Dalam proses pembentukan Leukosit terdapat dua cara atau proses
terbentuknya leukosit tersebut, yaitu:
1.      Granulopoeisis
Perkembangan granulopoeisis dimulai dengan keturunan pertama dari
hemositoblas yang dinamakan myeloblas, selanjutnya berdeferensiasi secara berturut –
turut melalui tahap , promyelosit, myelosit, metamyelosit batang dan segmen
2.      Limfopoesis
Limfosit juga berasal dari sel induk yang potensial seperti sel induk limfosit yang
selanjutnya dengan pengaruh unsur – unsur epitel jaringan limfoid akan berdeferensiasi
menjadi limfosit.
Berdasarkan granulasi sitoplasmanya, leukosit dibedakan menjadi granuler
meliputi Basofil, Eosinofil, dan Neutrofil serta agranuler meliputi Limfosit dan Monosit.
Peningkatan jumlah leukosit disebut Leukositosis yang  menunjukkan adanya proses
infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia atau radang paru-paru, meningitis atau
radang selaput otak, apendiksitis atau radang usus buntu, tuberculosis, tonsilitis, dan
lain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, antibiotika
terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain. Sedangkan,
pada penurunan jumlah Leukosit disebut Leukopeni yang dapat terjadi pada infeksi
tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu, dapat pula
disebabkan oleh obat-obatan, terutama asetaminofen (parasetamol), kemoterapi
kanker, antidiabetika oral, dan antibiotika (penicillin, cephalosporin).
Leukosit selain berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi. Leukosit juga memilii fungsi yang umum yaitu sebagai berikut:
1.      Defensif yaitu mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang
dilakukan oleh neutofil dan monosit.
2.      Fungsi reparatif yaitu memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama
kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang
menghasilkan heparin. Sehingga pembentukan trombus pembuluh – pembuluh
darah dapat dicegah. ( Anonim, 1989 ).

Selain fungsi leukosit yang umum, terdapat pula fungsi khusus leukosit yaitu
sebagai berikut:
1.      Neutrofil berperan dalam fagositosis.
2.      Eosinofil berperan dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit
alergi.
3.      Basofil berperan dalam mengeluarkan histamin, heparin dan dilepaskan
setelah pengikatan IgE ke reseptor permukaan, berperan penting pada reaksi
hipersensitivitas segera.
4.      Limfosit berperan dalam pertahanan tubuh lewat sel ( sel B sel T) sel B
memperantarai imunitas humoral. Sel T memperantarai imunitas seluler.
5.      Monosit berperan dalam fagositosis ekstravaskuler.
Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit  yang ada dalam darah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Untuk
mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%)
dikalikan jumlah leukosit total (sel/µl).
Hitung jumlah leukosit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
manual dan dengan cara mesin ( elektrik ). Menghitung jumlah leukosit baik dengan
cara manual atau elektrik kedua-duanya sama-sama memiliki kebaikan dan
kekurangan. Dengan menggunakan cara manual larutan yang dapat digunakan untuk
menghitung jumlah leukosit manual, yaitu:
1.      Larautan Turk
Larutan ini mengandung asam asetat 2%, ditambah gentian violet 1% sehingga
menghasilkan warna ungu muda. Penambahan gentian violet bertujuan untuk membari
warna pada leukosit.larutan ini bersifat memecah eritrosit dan trombosit tetapi tidak
sampai memecah leukosit.
2.  HCL
Merupakan suatu larutan pengencer yang bagus untuk mengerjakan angka
leukosit, karena larutan ini bekerja dengan cepat dan cukup untuk menghemolisiskan
semua eritrosit yang tidak bernukleus. ( Gandra Soebrata, 2006 ).
Untuk dapat mengetahui jumlah lekosit dalam darah maka dilakukan dengan
penghitungan jumlah leukosit. Pada prinsipnya, penghitungan jumlah leukosit sama
saja dengan cara menghitung jumlah sel darah merah atau eritrosit hanya saja yang 
digunakan pipet dan kamar hitung yang berbeda, jika tadi pada saat menghitung sel-sel
darah merah dengan kamar hitung yang memiliki skala yang kecil dengan jumlah 40
kamar akan tetapi sekarang menghitung dalam kamar hitung yang berukuran besar
dengan jumlah 25 kamar.
Peningkatan jumlah leukosit (diatas normal) dikenal dengan istilah
Leukositosis, Leukositosis adalah respon normal terhadap infeksi atau peradangan
pada tubuh. Keadaan ini dapat juga dijumpai setelah gangguan emosi, anestesi,
olahraga atau selama kehamilan.Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan dan
gangguan sumsum tulang. Adapun nilai normal dari leukosit, yaitu:
1.      Dewasa                : 4000-10.000/ µL
2.      Bayi / anak           : 9000-12.000/ µL
3.      Bayi baru lahir       : 9000-30.000/ µL
Penurunan jumlah leukosit atau dibawah normal dikenal dengan istilah
Leukopeni. Leukopeni dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk stress
berkepanjangan, penyakit tertentu, kekurangan sumsum tulang, radiasi dan kemoterapi.
Penyakit sistemik yang parah seperti Lupus eritematosus, leukemia, penyakit tiroid,
juga dapat menyebabkan kondisi ini.
BAB III

METODOLOGI KERJA

ALAT DAN BAHAN

 ALAT DAN BAHAN


 Pipet leukosit
 Kamar hitung
 Kaca penutup
 Larutan pengencer (Larutan turk)
 Darah kapiler, EDTA, oxalate
 Objek glass
 Pen blood
 Swab steril
 Mikroskop
 Tourniquet

 Cara kerja :
 Dipipet darah EDTA menggunakan pipet thoma sebanyak 0,5 mikro lalu diisap
larutan turk sampai tanda 11 lalu dihomogenkan.
 Dibuang 1-3 tetes.
 Dimasukkan ke dalam kamar hitung, lalu diendapkan di atas can petri yang berisi
kapas basah selama 2-3 menit.
 Kemudian diamat dan dihitung di bawah mikroskop degan pembesaran 10x dan
40x.
 Dibersihkan kembal alat dan bahan yang telah digunakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 HASIL
 PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan yaitu hitung jumlah leukosit sehingga
didapatkan hasil bahwa Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan
hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi
sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.  Adapun nilai normal dari leukosit, yaitu:
1.      Dewasa                : 4000-10.000/ µL
2.      Bayi / anak           : 9000-12.000/ µL
3.      Bayi baru lahir       : 9000-30.000/ µL

Pengenceran darah yang lazim dipakai untuk menghitung leukosit ialah 20 kali, tetapi
menurut keadaan (leukositosis tinggi atau leukopenia) pengenceran itu dapat diubah
sesuai dengan keadaan itu, pengencer dijadikan lebih tinggi pada leukositosis dan lebih
rendah pada leukopenia. Jagalah dalam segala tindakan agar pengenceran yang telah
dicapai dalam pipet itu tidak terganggu, itu menimbulkan kesalahan. Dalam darah oxalat
yang tidak segera dipakai ada kemungkinan leukosit - leukosit akan bergumpal, peristiwa
itu sangat mengurangi ketelitian kerja.
Larutan yang digunakan pada praktikum ini yaitu larutan Tuek. Larutan Turk ini
mengandung asam asetat 2% ditambah gentian violet 1% sehingga menghasilkan warna
ungu muda. Penambahan gentian violet bertujuan untuk membari warna pada leukosit.
Larutan ini bersifat memecah eritrosit dan trombosit tetapi tidak sampai memecah
leukosit.
Dengan memakai alat - alat baik dan dengan tehnik sempurna, ketelitian tindakan
menghitung leukosit ialah kira - kira +/- 10%. Kesalahan - kesalahan pada tindakan
menghitung leukosit.
1.      Jumlah darah yang dihisap ke dalam pipet tidak tepat jika:
a.       Bekerja terlalu lambat sehingga terjadi pembekuan darah.
b.      Tidak mencapai garis 0,5.
c.       Memakai pipet basah.
d.      Mengeluarkan lagi sebagian darah yang telah dihisap kerena melewati garis 0,5.
2.      Pengenceran dalam pipet salah jika:
a.       Kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali kedalam botol berisi larutan
turk.
b.      Tidak menghisap cairan turk tepat sampai garis 11.
c.       Terjadi gelembung udara di dalam pipet pada waktu menghisap larutan turk.
d.      Terbuang sedikit cairan pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut karet
penghisap dari pipet.
3.      Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan turk.
4.      Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
5.      Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
6.      Yang bertalian dengan kamar hitung dan teknik menghitung:
a.       Kamar hitung atau kaca penutup kotor.
b.      Ada gelembung udara termasuk bersama dengan cairan.
c.       Letaknya kaca penutup salah.
d.      Meja mikroskop tidak rata air.
e.       Salah menghitung sel yang menyinggung garis - garis batas.
f.       Kaca penutup bergeser karena tersentuh dengan lensa mikroskop.

BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian
dari sistem kekebalan tubuh, mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang
dilakukan oleh neutofil dan monosit, serta memperbaiki atau mencegah kerusakan
terutama kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang
menghasilkan heparin. Sehingga pembentukan trombus pembuluh – pembuluh darah
dapat dicegah.
Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit  yang ada dalam darah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Untuk
mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%)
dikalikan jumlah leukosit total (sel/µl).
Sehingga hasil hitung leukosit yang didapatkan pada praktikum ini yatu
sebanyak 10.800 ul.

SARAN
Bagi pranata laboratorium kesehatan maupun instansi laboratorium kesehatan
hendaknya tetap memperhatikan setiap tahapan pemeriksaan laboratorium dari mulai
pra analitik, analitik dan pasca analitik. Terutama bagi pranata laboratorium yang masih
menerapkan pemeriksaan sedimen tanpa melakukan tahapan sentrifugasi, hendaknya
perlu diperhatikan atau dijadikan sebuah evaluasi untuk pemeriksaan sedimen
selanjutnya bahwa pemeriksaan sedimen dengan tahapan sentrifugasi yang tepat lebih
menggambarkan hasil yang akurat dan meminimalisir kesalahan saat dilakukan
pengeluaran hasil yang akan berdampak pada kerugian pasien maupun instansi yang
terkait.

DAFTAR PUSTAKA

http://waterforest94.blogspot.com/2013/06/makalah-hematologi-differential.html
http://xxwwccdd.blogspot.com/2014/03/leukosit.html
http://putrakietha.blogspot.com/2013/03/pemeriksaan-leukosit.html
http://lab-anakes.blogspot.com/2014/10/pemeriksaan-hitung-jumlah-leukosit.html
http://yuni-12345.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-aanthal-leukosit.html

Anda mungkin juga menyukai