Anda di halaman 1dari 2

HIPOTESIS

1. Ketika digunakan untuk mensurvei populasi sampel yang sama, pada titik waktu
yang berbeda, struktur faktor yang serupa akan diperoleh dari instrumen safety
climate (iklim keselamatan) yang sama.

Hasil analisis faktor mendukung hipotesis 1 bahwa struktur dua faktor yang serupa diperoleh
untuk kedua distribusi dengan nilai Eigen yang serupa untuk faktor tersebut.

Faktor pertama terdiri dari aspek keselamatan yang dapat digunakan karyawan untuk "secara
langsung" menilai bagaimana keselamatan dioperasionalkan dalam organisasi mereka seperti :

(a) tingkat risiko yang dirasakan di tempat kerja

(b) sikap manajemen terhadap keselamatan

(c) pengaruh kecepatan kerja yang dipersyaratkan terhadap keselamatan

(d) tindakan manajemen terhadap keselamatan

(e) persepsi pentingnya pelatihan keselamatan.

Faktor kedua terdiri dari

(a) persepsi pentingnya pelatihan keselamatan

(b) efek yang dirasakan dari perilaku aman pada status sosial dan promosi

(c) status petugas keselamatan dan komite keselamatan.

Pada poin (b) dan poin (c) ini dapat digunakan untuk menilai secara tidak langsung pentingnya
keselamatan.

2. Perbedaan persepsi akan ditunjukkan di berbagai variabel demografis seperti


keterlibatan kecelakaan yang dilaporkan sendiri, usia, pengalaman kerja, dan
departemen fungsional, baik untuk distribusi pra dan pasca pengukuran safety
climate (iklim keselamatan).
Untuk mendukung hipotesis 2, instrumen membedakan antara pengelompokan demografis
responden pada beberapa skala iklim keselamatan, tetapi tidak semua. Selama distribusi pertama,
survei menunjukkan validitas diskriminan pada beberapa skala untuk pengalaman kerja,
keterlibatan kecelakaan, dan departemen, tetapi tidak untuk usia.

Beberapa perbedaan skala ditemukan untuk semua pengelompokan demografis selama distribusi
kedua. Harus diakui bahwa perbedaan statistik yang tidak signifikan mungkin hanya
mencerminkan fakta bahwa orang-orang sebenarnya tidak berbeda dalam pandangan mereka.
Sedangkan yang memiliki perbedaan signifikan ditemukan antara departemen di kedua
distribusi, menunjukkan bahwa perbedaan dalam jenis aktivitas kerja dan kondisi situasional
lokal lainnya jauh lebih penting dalam penelitian iklim daripada variabel demografis pribadi
seperti usia, pengalaman kerja, atau keterlibatan kecelakaan.

Temuan ini masuk akal karena langkah-langkah iklim keselamatan cenderung mencoba
menangkap persepsi orang tentang bagaimana keselamatan dioperasionalkan dalam organisasi.
Mereka cenderung tidak mengukur bagaimana iklim keselamatan yang berlaku mempengaruhi
mereka sebagai "individu" yang memiliki pengalaman kerja lebih lama, sebagai pekerja yang
lebih tua atau lebih muda, atau sebagai korban kecelakaan atau non kecelakaan.

3. Tidak ada hubungan langsung yang akan diperoleh antara skor safety climate (iklim
keselamatan) dan safety behavior (perilaku keselamatan).

4. Perubahan terukur dalam safety behavior (perilaku keselamatan) tidak akan


tercermin dalam perubahan serupa dalam skor safety climate (iklim keselamatan)
sebelum dan sesudah pengujian.

Anda mungkin juga menyukai