Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN DIGITAL CLASS


DI PONDOK PESANTREN

DISUSUN OLEH :

Risa Dwi Cahyani 19321992


Eliana Hayu Saputri 19321978
Ria Nurul Fitrotul Wakhidah 19321976
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan dan gaya belajar santri pada era sekarang menimbulkan
munculnya perkembangan dalam berbagai bidang salah satunya teknologi.
Perubahan dalam pola pembelajaran dibutuhkan untuk melakukan pembaruan
mengikuti dinamika perubahan zaman yang semakin cepat yang dipicu oleh
perkembangan teknologi. Pengamatan ini, menggunakan pendekatan kualitatif
dengan model deskriptif untuk menganalisis serta memaparkan pemanfaatan
dan sejauh mana penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran di
Pondok Pesantren dikalangan guru maupun santri.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat disampaikan bahwa
paradigma guru dalam pemanfaatan teknologi dalam mengajar masih sangat
kurang begitupun dengan santri penggunaan akses internet yang sangat
terbatas untuk menggali informasi dan mencari referensi di luar buku
pelajaran. Namun, ada beberapa guru yang sadar akan melekteknologi
menerapkan sistem pembelajaran menggunakan komputer yang berada di
laboratorium komputer, hanya saja kurangnya praktek dalam penggunaan
komputer pada santri menjadikan santri gaptek terhadap teknologi.
Berbagai permasalahan dalam pembelajaran di Pondok Pesantren seperti
Kurangnya pengetahuan mengenai aplikasi yang interaktif dan sistem digital,
belum adanya sistem ujian, tugas, koreksi, dan remidi digital otomatis,
sehingga menyebabkan keefektifan guru dalam penilaian berkurang.
Dari uraian diatas dapat ditemukan fakta bahwa harus segera ditemukan
pembelajaran di Pondok Pesantren dengan menggunakan metode
pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya dengan menerapkan
digital class dengan menggunakan sistem E-Learning bernama E-Boarding
dalam pembelajaran. Digital class dapat diterapkan melalui berbagai media
digital, namun pada sistem pembelajaran ini diterapkan menggunakan
perangkat komputer.
1.2 Tujuan
1. Mengembangkan kreatifitas santri terhadap teknologi.
2. Memudahkan guru dan santri untuk mengakses berbagai referensi mata
pelajaran.
3. Memudahkan presensi dan sistem penilaian guru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Perealisasian
Dalam pelaksanaan pembelajaran digital class di pondok pesantren akan
menerapkan beberapa kegiatan sebagai pelaksanaan pembelajaran digital
class. Dalam pelaksanaan pembelajaran digital ini dapat diterapakn dengan
berbgai media. Penggunaan smartphone, tablet, dan juga PC. Pada penerapan
pembelajaran digital class ini akan diterapkan dengan mengguanakan PC. Hal
tersebut dikarenakan adanya pembatasan penggunaan smartphone ataupun
tablet dikalangan santri. Penerapan pembelajaran digital class direncanakan
dengan menggunakan PC pada setiap bangku di kelas. Penerapan penggunaan
PC di setiap bangku kelas dinilai dapat memudahkan santri ketika akan
mengkases suatu informasi. Dengan pemebelajaran seperti ini, pembelajaran
dinilai menjadi lebih efektif. Segala hal yang sebelumnya dinilai dengan cara
yang manual seperti mencatat materi di buku tulis, pelaksanaan ulangan
harian yang masih menggunakan kertas dan berbagai hal, dapat dirubah
dengan sistem yang lebih efektif.
No Permasalahan Metode Pelaksanaan
1 Kurangnya pengetahuan mengenai 1. Adanya pelatihan terkait
aplikasi yang interaktif dan sistem sistem digital untuk guru
digital
2 Pengaksesan informasi santri yang1. Mengidentifikasi
cenderung terbatas yang hanya permasalahan.
diperoleh melalui guru dan sumber2. Memberikan peralatan
buku yang diberikan yang menunjang
kebutuhan sistem
3 Kurangnya memahami penggunaan 1. Adanya pelatihan
sistem digital yang kreatif pembuatan konten
kreatif
2. Adanya pelatihan terkait
editing konten kreatif
4 Belum tersedianya pengelolaan 1. Mengidentifikasi
pembelajaran secara digital. permasalahan.
2. Pembuatan website untuk
mengelola pembelajaran
secara online.
5 Belum tersedianya pengelolaan 1. Mengidentifikasi dan
tugas dan ujian secara digital. menganalisis
permasalahan.
2. Pembuatan website untuk
mengelola tugas dan ujian
secara digital.
3. Pelaksanaan kegiatan
6 Belum tersedianya sistem koreksi 1. Mengidentifikasi dan
secara otomatis, sehingga menganalisis
menyebabkan keefektifan guru permasalahan
dalam penilaian berkurang. 2. Pembuatan website untuk
mengelola sistem koreksi
digital secara otomatis.
3. Pelaksanaan kegiatan
7 Belum adanya sistem evaluasi dan 1. Mengidentifikasi dan
remidi secara digital. menganalisis permasalahan
2. Pembuatan website untuk
mengelola sistem evaluasi
pembelajaran dan remidi
secara digital
3. Pelaksanaan kegiatan
8 Belum adanya presensi santri secara 1. Mengidentifikasi dan
digital. menganalisis permasalahan
2. Pembuatan website untuk
mengelola tugas dan ujian
secara digital
3. Pelaksanaan kegiatan.
9 Belum tersedianya aplikasi website 1. Mengidentifikasi dan
yang menyediakan notifikasi nilai menganalisis permasalahan
tugas dan ujian siswa kepada orang 2. Pembuatan website untuk
tua. mengelola notifikasi nilai
tugas dan ujian siswa kepada
orang tua secara digital
3. Pelaksanaan kegiatan
10 Belum tersedianya aplikasi website 1. Mengidentifikasi dan
yang menyediakan notifikasi menganalisis permasalahan
presensi siswa kepada orang tua. 2. Pembuatan website untuk
mengelola notifikasi presensi
siswa kepada orang tua
secara digital
3. Pelaksanaan kegiatan
11 Belum tersedianya sistem 1. Mengidentifikasi dan
administratif secara digital. menganalisis permasalahan
2. Pembuatan website untuk
mengelola notifikasi nilai
tugas dan ujian siswa kepada
orang tua secara digital
3. Pelaksanaan kegiatan

Dengan adanya pemaparan permasalahan seperti di atas, adapun kegiatan


yang akan dilaksanan teragi menjadi 3, yakni pengembangan kelas digital,
pelatihan penggunaan sistem digital, dan pemberian peralatan untuk
menunjang kebutuhan sistem. Adapun untuk penejalasannya sebagai berikut:
1. Pengembangan kelas digital
Dalam pengembangan kelas digital ini difokuskan untuk
mengembangkan bagaimana tata cara peneglolaan kelas digital secara
efektif. Pemilihan berbagai aplikasi yang memiliki keunggulan dengan
kesesuaian materi yang diajarkan, serta pengaplikasian dari berbagai
aplikasi sehingga dapat mewujudakn media pembelajaran yang interaktif.
2. Pelatihan penggunaan sistem digital
Dalam tahap ini, pelatihan penggunaan sistem digital ini berguna
untuk pengguna aplikasi, entah itu guru maupun santri. Materi yang
digunakan pun juga terkait tentang penggunaan aplikasi yang interaktif.
Pelatihan pengguanaan media interaktif dapat berupa penguggahan materi,
sistem ujian, koreksi, dan pembahasan secara online, sistem daftar hadir
secara online, serta pembuatan konten-konten yang kreatif.
3. Pemberian peralatan untuk menunjang kebutuhan sistem
Pemberian peralatan untuk menunjang kebutuhan sistem pada
pembahasan ini difokuskan dengan penggunaan PC pada setiap kelas. Hal
tersebut dinilai PC memiliki berbagai keunggulan yang lebih efektif
daripada media lain.

2.2 Analisis SWOT


1. Strengths (kekuatan)
a. Pmbelajaran yang digunakan dikmas dengan modern, sesuai dengan
perkembangan zaman sekarang. Sehingga dapat mematahkan stigma
bahwa santri pondok pesantren mengalami ketertinggalan dalam hal
IPTEKS.
b. System pembelajaran dapat di akses dimanapun dan kapanpun melalui
PC atau smartphone.
c. Tidak membutuhkan perpustakaan yang terlalu luas, karena buku-buku
pembelajran dapat di akses melalui PC.
d. Sistem presensi, ujian, dan remidi dapat dilaksanakan melalui media e-
boarding tersebut, sehingga lebih efektif dalam hal pengelolaan berkas
ujian seerta mempermudah guru dalam membuat hasil penilaian santri.
2. Weaknesses (kelemahan)
a. Dengan mengunakan PC dalam pembelajaran maka membutuhkan
jumlah PC yang banyak sesuai jumlah siswa, yang tentunya harganya
cukup mahal.
b. Membutuhkan perawatan yang lebih intens daripada sarana sekolah biasa
lainnya, serta biaya perawatan yang tidak murah.
c. Membutuhkan SDM teknisi yang ahli di bidang informatika komputer
yang mampu merancang visual pembelajaran didalam perangkat tersebut
3. Opportunities (peluang)
a. Pembelajaran dengan media elektronik PC ini mendukung program
literasi digital yang sekarang sudah mulai di galakkan, sehingga sangat
cocok digunakan di masa ini.
b. Adanya pandemic yang belum kita ketahui kapan usainya menjadikan
pembelajaran tatap muka belum bisa di laksanakan secara maksimal.
Sehingga dengan adanya pembelajaran dengan metode ini dapat
membantu mmaksimalkan kegiatan pembelajaran.
c. Mendukung program Go Green secara tidak langsung. Karena
mengurangi penggunaan buku kertas yang notabene bahannya adalah
dari serat pohon.
d. Membantu program merdeka belajar, yaitu dengan menjadikan siswa
aktif mengeksplore pengetahuan dari berbagai sumbe referensi.
4. Threats (ancaman).
a. Perawatan perangkat dalam jangka panjang tentunya membutuhkan
biaya yang cukup mahal. Hal ini harus di imbangi dengan keuangan
Lembaga pendidikan yang stabil dan biaya santri yang tidak murah.
Untuk beberapa orang yang belum memahami pentingnya digitalisasi di
era sekarang ini mungkin akan berpaling memilih sekolah dengan biay
yang jauh lebih murah.
b. Harus ada pembaharuan system secara berkala agar terus dapat
digunakan sesuai kebutuhan saat itu. Jika pembaharuan dilakukan
dengan sekedarnya maka ada kemungkinan sysem yang digunakan
dalam pembelajaran akan rusak dan tidak relevan dengan kebutuhan
mendatang.

Anda mungkin juga menyukai