Anda di halaman 1dari 6

Nama: Aathifah Teta Fitranti

NIM: 195020307111072

Kelas: CF Teori Akuntansi Keuangan

UTS TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

1. Jelaskan perbedaan antara teori akuntansi normatif dengan akuntansi positif !


 Teori Akuntansi Normatif
Teori normatif didasarkan atas upaya pembenaran tentang apa yang
seharusnya dipraktekkan. Teori normatif disebut juga Teori Apriori (bersifat
deduktif) karena bukan hasil dari penelitian empiris. Hal ini disebabkan oleh
pengalaman praktek langsung yang telah dilakukan misalnya pernyataan
tentang laporan keuangan yang seharusnya didasarkan pada metode
pengukuran tertentu atau dihasilkan melalui kegiatan “semi – research”.
 Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi normatif adalah teori akuntansi yang berupaya
menjelaskan suatu proses dengan menggunakan kemampuan pemahaman serta
pengetahuan akuntansi saat menentukan kebijakan akuntansi yang sesuai
dalam menghadapi kondisi di masa yang akan datang.
Teori akuntansi positif merupakan studi lanjutan dari teori akuntansi
normatif karena kegagalan dari teori normatif dalam menjabarkan fenomena
praktik yang terjadi secara real (nyata). Teori normatif merupakan pendapat
subyektif (pribadi) sehingga tidak dapat diterima secara mentah, harus dapat
diuji secara empiris supaya memiliki dasar teori yang kuat.

2. Jelaskan hipotesis-hipotesis yang dikembangkan dalam teori akuntansi positif!


Berikan juga contohnya dalam riset akuntansi dan ceritakan penjelasan Anda!
Hipotesis dalam teori akuntansi positif yang dirumuskan oleh Watt & Zimmerman
(1986) dalam bentuk "oportunistik" yang sering diinterpretasikan, yaitu :
 Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)
Dalam ceteris paribus para manajer perusahaan dengan rencana bonus
akan lebih memungkinkan untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat
menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke periode sekarang
atau dikenal dengan income smoothing. Dengan hipotesis tersebut apabila
manajer dalam sistem penggajiannya sangat tergantung pada bonus akan
cenderung untuk memilih metode akuntansi yang dapat memaksimalkan
gajinya, misalnya dengan metode acrual.
 Hipotesis Perjanjian Hutang (Debt Convenat Hypothesis)
Dalam ceteris paribus manajer perusahaan yang mempunyai ratio
leverage (debt/equity) yang besar akan lebih suka memilih prosedur akuntansi
yang dapat menggantikan laporan earning untuk periode mendatang ke
periode sekarang. Dengan memilih metode akuntansi yang dapat
memindahkan pengakuan laba untuk periode mendatang ke periode sekarang
maka perusahaan akan mempunyai leverage ratio yang kecil, sehingga
menurunkan kemungkinan default technic. Seperti diketahui bahwa banyak
perjanjian hutang mensyaratkan peminjam.untuk mematuhi atau
mempertahankan rasio hutang atas modal, modal kerja, ekuitas pemegang
saham, dll.selama masa perjanjian, jika perjanjian tersebut dilanggar
perjanjian hutang mungkin memberikan penalti, seperti kendala dalam
deviden atau pinjaman tambahan.
 Hipotesis Biaya Proses Politik (Politic Process Hypothesis)
Dalam ceteris paribus semakin besar biaya politik perusahaan,
semakin mungkin manajer perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang
menangguhkan laporan earning periode sekarang ke periode mendatang. Ini
berdasarkan asumsi bahwa perusahaan yang biaya politiknya besar lebih
sensitif dalam hubungannya untuk mentransfer kemakmuran yang mungkin
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang biaya politiknya kecil
dengan kata lain perusahaan besar cenderung lebih suka menurunkan atau
mengurangi laba yang dilaporkan dibandingkan perusahaan kecil.

3. Jelaskan isi kerangka konseptual PSAK berdasarkan:


a. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari
kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi
nonkeuangan.
b. Karakteristik Kualitatif
 Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan
hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk
dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
 Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
 Dapat dibandingkan
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
 Andal
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik adalah Penyajian
jujur, Substansi mengungguli bentuk, Netralitas, Pertimbangan sehat,
Kelengkapan.
c. Elemen Laporan Keuangan
 Aktiva
Adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik
langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.
Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan
bagian dari aktivitas operasional perusahaan.
 Kewajiban
Karakteristik esensial kewajiban adalah bahwa perusahaan mempunyai
kewajiban (obligation) masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung
jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.
Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari
kontrak mengikat atau peraturan perundangan.
 Ekuitas
Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca. Misalnya, dalam perseroan
terbatas, setoran modal oleh para pemegang saham, saldo laba, penyisihan
saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal masing-masing
disajikan secara terpisah
 Kinerja
Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau
dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment)
atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung
berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih adalah penghasilan dan
beban. Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga
penghasilan bersih, tergantung sebagian pada konsep modal dan pemeliharaan
modal yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangannya.
 Penghasilan
Definisi penghasilan meliputi pendapatan dan keuntungan. Pendapatan timbul
dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga,
dividen, royalti dan sewa.
 Beban
Definisi beban mencakup kerugian maupun beban yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa meliputi beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan.
Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva
seperti kas (dan setara kas), persediaan dan aktiva tetap.
 Penyesuaian Pemeliharaan Modal
Revaluasi atau pernyataan kembali (restatement) aktiva dan kewajiban
menimbulkan kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi
penghasilan dan beban, menurut konsep pemeliharaan modal tertentu,
kenaikan dan penurunan ini tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi.
Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam ekuitas sebagai penyesuaian
pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.
d. Asumsi
 Akrual
Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian bukan pada saat kas atau setara
kas diterima.
 Kelangsungan Usaha
Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau
mengurangi secara material skala usaha.
e. Pengakuan dan Pengukuran
 Pengakuan
Pengakuan (recognition) merupakan proses pembentukan suatu pos yang
memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan
laba rugi.
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau:
1) Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos
tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan.
2) Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal.
 Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba
rugi. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu.
Dasar-dasar pengukuran :
1) Biaya Historis
2) Biaya Kini (Current Cost)
3) Nilai Realisasi / Penyelesaian
4) Nilai Sekarang (Present Value)

Anda mungkin juga menyukai