Dosen Pengampu:
Dibuat Oleh:
Atas pertolongan yang Allah berikan, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Tugas
Besar ini, saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mahmud Suhermanto, S.Pd,
M.Pd. selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah membantu menjelaskan tentang materi
penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
Namun demikian, berkat dorongan serta bantuan semua pihak akhirnya laporan ini
dapat diselesaikan. Walaupun masih terdapat banyak kelemahan, mudah-mudahan laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Penulis juga mengharapkan saran serta kritik
dari para pembaca.
Penulis
Firdaus Sumitro
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.2. Maksud...................................................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.4. Bahan Dan Alat Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan Pondasi Batu Kali............6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pondasi dapat didefenisikan sebagai bangunan yang berada dalam tanah yaitu bagian yang
berdekatan dengan elemen bagian bawah tanah serta bangunan. Sedangkan teknik pondasi atau
rekayasa pondasi dapat didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan dan seni yang memakai prinsip
mekanika tanah dan konstruksi secara sama – sama. Ada dua jenis pondasi yakni :
Pondasi dangkal.
Pondasi dalam.
Yang termasuk pondasi dangkal yakni pondasi telapak,pondasi menerus ,pondasi lingkaran
dan pondasi tembok penahan. Dalam hal ini kita akan bahas tentang pondasi dangkal khususnya
pondasi batu kali.
1.2. Maksud
Yang dimaksud dengan pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam
beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk
menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi.
Pondasi merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah bangunan. Sebab kuat
atau lemahnya suatu bangunan sangat ditentukan oleh kekokohan dari konstruksi pondasinya.
Keberadaan pondasi berfungsi sebagai landasan dari bangunan di atasnya sekaligus akan
menjamin mantabnya kedudukan suatu bangunan. Dengan demikian keberadaan pondasi harus
bersifat statis. Artinya, tidak boleh mengalami pergeseran, baik secara vertikal maupun
horizontal.
Pengetahuan dasar mengenai konsep pondasi akan membantu Anda agar mengetahui praktik
pembuatan pondasi yang benar. Pondasi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
1.Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran.
2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil,
tanah mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan, efek gempa bumi.
3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organik maupun non
organic.
1.3. Tujuan
Untuk bangunan rumah tinggal berlantai satu biasanya menggunakan pondasi batu kali.
Pondasi jenis ini sangat baik karena jika batu kali tersebut ditanam di dalam tanah maka
kualitasnya tidak berubah. Pondasi batu kali biasanya berbentuk trapesium dengan lebar bagian
atasnya minimal 25 cm. Ukuran ini sengaja tidak disamakan dengan ukuran lebarnya dinding
karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi ketepatan dalam pemasangan pondasi. Ketidaktepatan
dalam pemasangan pondasi akan merubah fungsi pondasi itu sendiri. Adapun ukuran lebar
bagian bawah biasanya disesuaikan dengan berat beban di atasnya. Tetapi standar umum yang
dipakai biasanya berkisar antara 70-80 cm.
ADUKAN PEREKAT
Adukan perekat untuk pasangan pondasi batu kali terdiri dari 1 semen dan 4 pasir diukur
dalam takaran volume.Semen yang dipakai adalah Portland semen lokal sesuai item 7.1.1 dan
pasir yang dipakai adalah pasir pasang dan harus bersih dari lumpur dan tanah serta sisa akar.
Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi batu kali harus sesuai dengan gambar rencana.
DASAR PONDASI
Tanah dasar untuk dasar pondasi harus di padatkan sebelum diberi lapisan pasir urug. Tebal
pasir urug harus sesuai dengan gambar rencana.
SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal setara dengan Semen Tiga Roda.
Syarat - syarat :
Peraturan Semen Portland Indonesia ( SNI.8-1972 ).
Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
Mendapat Persetujuan Perencana / pengawas.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam - macam jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama),
dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan
tidak pecah. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan dalam
sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang
yang cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air , diletakan pada tempat yang ditinggikan
paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak -sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melampaui 2 m atau maximum 10 sak , setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan
dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. Untuk semen
yang diragukan mutu dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak ,
membatu , dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
AGREGAT
AIR
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan di lapangan adalah air
bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung
organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak. Memenuhi syarat-
syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971) dan diuji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh
yang berwajib dengan biaya ditanggung/ pihak Kontraktor. Air yang mengandung garam (air
laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.
B. Alat
Gerobak : digunakan sebagai alat pengangkut bahan-bahan.
Sekrop : digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir.
Ayakan : digunakan sebagai alat untuk mengayak pasir.
Cetok : digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.
Pengaduk molen : digunakan sebagai alat mengaduk campur semen dan pasir.
Bowplank : digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah.
Benang : sebagai alat untuk pelurus kadataran sederhana.
Timba : sebagai tempat adonan.
B. Pekerjaan Galian:
Siapkan alat- alat yang diperlukan
Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan.
Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.
C. Pekerjaan Urugan Pasir
Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban
yang optimum untuk pemadatan.
Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.
D. Pekerjaan Pasangan Pondasi
a. Pembuatan profil:
Pasang patok kayu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
Pasang bilah kayu datar pada kedua patok, setinggi profil.
Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat pada tengah- tengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai tinggi pondasi.
Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
Pasang skor, miring pada tebing galian pondasi dan pakukan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.