Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH

PONDASI BATU KALI

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Besar 1 Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

Dosen Pengampu:

Mahmud Suhermanto, S.Pd, M.Pd.

Dibuat Oleh:

Firdaus Sumitro (41119110081)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR
P uji serta syukur marilah kita panjatkan ke Hadirat Allah S WT yang telah
memberikan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Besar ini.
Tugas besar ini, disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari mata kuliah Bahasa
Indonesia, Pendidikan teknik Sipil.

Atas pertolongan yang Allah berikan, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Tugas
Besar ini, saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Mahmud Suhermanto, S.Pd,
M.Pd. selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah membantu menjelaskan tentang materi
penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan masih


b a n y a k kekurangan, baik dari materi pembahasan maupun cara penyampaiannya, hal
tersebut disebabkan keterbatasan kemampuan penulis dan sekaligus merupakan hambatan
yang penulis rasakan selama ini.

Namun demikian, berkat dorongan serta bantuan semua pihak akhirnya laporan ini
dapat diselesaikan. Walaupun masih terdapat banyak kelemahan, mudah-mudahan laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Penulis juga mengharapkan saran serta kritik
dari para pembaca.

Jakarta, 15 Oktober 2021

Penulis

Firdaus Sumitro
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2. Maksud...................................................................................................................1

1.3. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1. Klasifikasi Pondasi.................................................................................................3

2.2. Pengertian Dan Penggunaan Pondasi Batu Kali....................................................3

2.3. Syarat-Syarat Untuk Standar Pembuatan Pondasi Batu kali..................................4

2.4. Bahan Dan Alat Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan Pondasi Batu Kali............6

2.5. Kelebihan Dan Kekurangan Pondasi Batu Kali.....................................................7

2.6. Metode Pelaksanaan Pembuatan Pondasi Batu Kali..............................................7

BAB III PENUTUP.............................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pondasi dapat didefenisikan sebagai bangunan yang berada dalam tanah yaitu bagian yang
berdekatan dengan elemen bagian bawah tanah serta bangunan. Sedangkan teknik pondasi atau
rekayasa pondasi dapat didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan dan seni yang memakai prinsip
mekanika tanah dan konstruksi secara sama – sama. Ada dua jenis pondasi yakni :
 Pondasi dangkal.
 Pondasi dalam.
Yang termasuk pondasi dangkal yakni pondasi telapak,pondasi menerus ,pondasi lingkaran
dan pondasi tembok penahan. Dalam hal ini kita akan bahas tentang pondasi dangkal khususnya
pondasi batu kali.
1.2. Maksud
Yang dimaksud dengan pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam
beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk
menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi.
Pondasi merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah bangunan. Sebab kuat
atau lemahnya suatu bangunan sangat ditentukan oleh kekokohan dari konstruksi pondasinya.
Keberadaan pondasi berfungsi sebagai landasan dari bangunan di atasnya sekaligus akan
menjamin mantabnya kedudukan suatu bangunan. Dengan demikian keberadaan pondasi harus
bersifat statis. Artinya, tidak boleh mengalami pergeseran, baik secara vertikal maupun
horizontal.
Pengetahuan dasar mengenai konsep pondasi akan membantu Anda agar mengetahui praktik
pembuatan pondasi yang benar. Pondasi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
1.Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran.
2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil,
tanah mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan, efek gempa bumi.
3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organik maupun non
organic.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 4


4.  Mampu menahan tekanan air.

1.3. Tujuan
Untuk bangunan rumah tinggal berlantai satu biasanya menggunakan pondasi batu kali.
Pondasi jenis ini sangat baik karena jika batu kali tersebut ditanam di dalam tanah maka
kualitasnya tidak berubah. Pondasi batu kali biasanya berbentuk trapesium dengan lebar bagian
atasnya minimal 25 cm. Ukuran ini sengaja tidak disamakan dengan ukuran lebarnya dinding
karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi ketepatan dalam pemasangan pondasi. Ketidaktepatan
dalam pemasangan pondasi akan merubah fungsi pondasi itu sendiri. Adapun ukuran lebar
bagian bawah biasanya disesuaikan dengan berat beban di atasnya. Tetapi standar umum yang
dipakai biasanya berkisar antara 70-80 cm.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 5


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi Pondasi
Adapun klasifikasi pondasi dalam konstruksi yaitu sebagai berikut :
a. Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal atau
setempat.
b. Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran.
c. Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang menahan
tanah, diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya geser tanah. Kedua
hal tersebut sangat menentukan daya dukung tanah dasarnya.
d. Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di atas.

2.2. Pengertian Dan Penggunaan Pondasi Batu Kali


Pondasi batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari sekumpulan batu alam yang
dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan pengikat berupa campuran
adukan beton, jenis pondasi ini merupakan pondasi dangkal yang digunakan pada bangunan
dengan beban tidak terlalu besar seperti rumah tinggal.
Untuk membuat pondasi batu kali, ukuran batu yang digunakan biasanya sekitar 25 cm.
dengan demikian batu kali harus dipecah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempermudah
pemasangannya sehingga hasilnya lebih rapi sekaligus kokoh.
Pada bagian dasar dari konstruksi pondasi batu kali merupakan lapisan pasir setebal 5-10
cm yang berfungsi untuk meratakan tanah dasar. Setelah itu baru batu kali dipasang dengan
posisi berdiri. Di antara celah batu tersebut diisi pasir sampai padat sehingga mampu mendukung
beban yang berada di atasnya.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 6


Susunan model seperti ini sekaligus berfungsi sebagai drainase sehingga bisa
mengeringkan air tanah yang berada di sekitarnya. Untuk menjaga agar pondasi batu kali tidak
cepat rusak ataupun basah terkena air tanah maka badan pondasi diplester kasar yang tebalnya
sekitar 1,5 cm.

Contoh gambar pondasi batu kali

2.3. Syarat-Syarat Untuk Standar Pembuatan Pondasi Batu kali


MATERIAL
Semua material untuk pekerjaan pondasi batu kali terdiri dari batu pecah dengan ukuran
lebar setiap sisi ± 15 cm. Material batu pecah tidak boleh dari batu kapur dan harus keras, tidak
mudah retak atau patah.

ADUKAN PEREKAT
Adukan perekat untuk pasangan pondasi batu kali terdiri dari 1 semen dan 4 pasir diukur
dalam takaran volume.Semen yang dipakai adalah Portland semen lokal sesuai item 7.1.1 dan
pasir yang dipakai adalah pasir pasang dan harus bersih dari lumpur dan tanah serta sisa akar.
Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi batu kali harus sesuai dengan gambar rencana.

DASAR PONDASI
Tanah dasar untuk dasar pondasi harus di padatkan sebelum diberi lapisan pasir urug. Tebal
pasir urug harus sesuai dengan gambar rencana.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 7


PEKERJAANSLOOFPONDASIBATU KALI
Material untuk sloof pondasi batu kali terdiri dari beton bertulang. Mutu beton dan
penulangan sloof harus sesuai dengan gambar rencana. Dimensi serta elevasi dari sloof harus
disesuaikan dengan gambar rencana. Pasangan dinding batu bata diatas sloof diperbolehkan
setelah beton sloof berumur 7 hari, stek besi beton yang tertanam dipondasi batu kali ke sloof
beton dimensi dan jaraknya sesuai gambar rencana.

SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal setara dengan Semen Tiga Roda.
Syarat - syarat :
Peraturan Semen Portland Indonesia ( SNI.8-1972 ).
Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
Mendapat Persetujuan Perencana / pengawas.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam - macam jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama),
dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan
tidak pecah. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan dalam
sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang
yang cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air , diletakan pada tempat yang ditinggikan
paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak -sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melampaui 2 m atau maximum 10 sak , setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan
dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. Untuk semen
yang diragukan mutu dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak ,
membatu , dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

AGREGAT

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 8


Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (aggregat kasar) dan pasir beton, harus
memenuhi syarat-syarat :

1. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)


2. Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
3. Tidak Mudah Hancur ( tetap keras ) , tidak porous.
4. Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau kotoran -
kotoran lainnya.
Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari Rudelaff
dengan beban penguji 20 ton, agregat kasar harus memenuhi syarat sebagai berikut : 
 Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 - 19 mm lebih dari 24 %
 Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19- 30 mm lebih dari 22 % atau dengan mesin
pengaus Los Angelos dimana tidak terjadi kehilangan berat lebih dari 50 %.Koral
(kerikil) dan batu pecah (aggregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 30 mm
, untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan Pengawas. Gradasi dari aggregat -
aggregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang baik,
padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi
campuran yang akan dipakai. Aggregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan
terkotori.

AIR
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan di lapangan adalah air
bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung
organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak. Memenuhi syarat-
syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971) dan diuji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh
yang berwajib dengan biaya ditanggung/ pihak Kontraktor. Air yang mengandung garam (air
laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 9


2.4. Bahan Dan Alat Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan Pondasi Batu Kali
A. Bahan
 Pasir : sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran.
 Semen : sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran.
 Air : sebagai bahan pengikat hindrolis semen dan pasir.
 Batu kali : sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.

B. Alat
 Gerobak : digunakan sebagai alat pengangkut bahan-bahan.
 Sekrop : digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir.
 Ayakan : digunakan sebagai alat untuk mengayak pasir.
 Cetok : digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.
 Pengaduk molen : digunakan sebagai alat mengaduk campur semen dan pasir.
 Bowplank : digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah.
 Benang : sebagai alat untuk  pelurus kadataran sederhana.
 Timba : sebagai tempat adonan.

2.5. Kelebihan Dan Kekurangan Pondasi Batu Kali


A. Kelebihan dari pondasi batu kali :
 Pelaksanaan pondasi mudah.
 Waktu pengerjaan pondasi cepat.
 Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa).
 Pembuatan relatif murah, jika menggunakan batu kali.
B. Kekurangan dari pondasi batu kali :
 Batu belah di daerah tertentu sulit dicari.
 Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama). Pondasi ini
memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat.

2.6. Metode Pelaksanaan Pembuatan Pondasi Batu Kali


A. Pekerjaan Persiapan.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 10


Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat penimbunan tanah
hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat penimbunan
sementara batu- batu kali tersebut sebelum dipasang.

B. Pekerjaan Galian:
 Siapkan alat- alat yang diperlukan
 Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan.
 Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
 Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
 Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.
C. Pekerjaan Urugan Pasir
 Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban
yang optimum untuk pemadatan.
 Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
 Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.
D. Pekerjaan Pasangan Pondasi
a. Pembuatan profil:
 Pasang patok kayu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
 Pasang bilah kayu datar pada kedua patok, setinggi profil.
 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik
tengah profil tepat pada tengah- tengah galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai tinggi pondasi.
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
 Pasang skor, miring pada tebing galian pondasi dan pakukan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 11


 Cek ketegakan/ posisi profil dan ukuran- ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat, demikian juga tingginya.

b. Pemasangan Batu Kali:


 Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
 Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
urugan pasir.
 Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Susun batu- batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan
tinggi 25 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada
rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 12


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dimaksud dengan pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam
beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk
menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi. Adapun
klasifikasi pondasi dalam konstruksi yaitu sebagai berikut :
1. Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal atau setempat.
2. Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran.
3. Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang menahan tanah,
diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya geser tanah. Kedua hal tersebut
sangat menentukan daya dukung tanah dasarnya.
4. Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di atas.
        Pondasi batu kali terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi setempat dan menerus.
Pondasi setempat diletakkan di sudut bangunan dan berfungsi sebagai elemen yang menerima
beban kolom pada bangunan lantai satu. Sedangkan pondasi menerus adalah elemen yang
menerima beban dari dinding yang kemudian diteruskan menyebar ke tanah.
Bagian dari pondasi batu kali adalah sebagai berikut:
 Lapisan Tanah Urug
 Lapisan Aanstamping/ Pasangan Batu Kosong
 Badan Pondasi

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 13


DAFTAR PUSTAKA
https://proyeksipil.blogspot.com/2012/.../pondasi-batu-kali-biasa-disebut-juga.
https://muse-enterprise.blogspot.com/.../panduan-pondasi-batu-kali-serta.html
https://selametsucses.blogspot.com/
https://eprints.undip.ac.id/28167/1/pengertian_dan_macam_pondasi.pdf
https://www.gambarbangunan.com/pondasi-batu-kali-adalah
https://idebangunan.blogspot.com › Teori Bangunan
https://www.imagebali.net/.../991-jenis-jenis-pondasi-serta-kelebihan-dan-kekurangan
https://www.ngabidin.web.id/.../pekerjaan-pondasi-batu-kali-standart.

Tugas Besar1 Bahasa Indonesia 14

Anda mungkin juga menyukai