Anda di halaman 1dari 15

Tugas: Komunikasi Bisnis

Nama: Ekasaputra Jeremmy Sambalao


NIM: 210611020454
JURNAL
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Oleh:
Dody Hermana & Ujang Cepi Barlian

Abstrak
Kita menyadari, betapa persoalan-persoalan organisasi makin hari cenderung makin ruwet dan terutama
persoalan manusianya itu sendiri yang senantiasa berlanjut menjadi tantangan pokok yang harus dihadapi oleh
setiap perangkat management. Seyogyanya individu-individu yang berperilaku dalam organisasi dengan segala
motif dan keinginan-keinginan yang hendak dicapainya harus dipahami secara luas dan mendalam. Tugas
manager kini harus akrab dengan sifat tabiat dari orang-orang yang dipimpinnya. Apa latar belakang
kehadirannya di dalam organisasi, apa yang diinginkan dan yang dicita-citakannya. Dalam menggerakkan
potensi dan kemampuan mereka senantiasa didasarkan pada aspek-aspek kemanusiannya demikian pula dalam
memotivasikannya senantiasa melihat motif-motif kejiwaannya di samping kebutuhan-kebutuhan
lahiriahnnya-sehingga dapat mewujudkan perilaku yang dikehendaki organisasi itu sendiri.
Kata Kunci: Perilaku Organisasi, Komunikasi Organisasi, Jaringan

A. Pendahuluan citakannya. Namun sebenarnya mereka senantiasa mencoba


Perilaku organisasi sebagai terjemahan dari mendekati keseimbangan yang tepat
Organizational Behavior, diartikan sebagai studi
yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku
manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu. Kita mengenal lebih jauh
tentang perilaku organisasi berarti kita mencoba
untuk membuktikan adanya perubahan-perubahan
fundamental dalam lingkup ilmu organisasi dan
managemen dewasa ini. Organisasi dasar terhadap
perilaku manusia makin dirasakan urgensinya bagi
setiap management di tingkat manapun dengan
tujuan praktis untuk mendeterminasi
bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi
usaha-usaha pencapaian tujuan organisasi.
Studi tentang perilaku organisasi merupakan
dimensi baru dalam arena studi ilmu organisasi dan
Managemen. Kini telah berkembang dengan
pesatnya, bersamaan dengan berkembangnya
Pendekatan Ke-perilakukan (Behavioral Approach
terutama pada dekade terakhir setelah Perang
Dunia Ke II.
Dalam penguraian tulisan ini akan diketengahkan
sekilas tentang dasar-dasar dan pengertian perilaku
organisasi yang mencakup tujuan untuk
memotivasikannya sebagai upaya pemanfaatan
sumberdaya manusia dalam pencapaian
produktivitas organisasi yang lebih tinggi.
Seringkali dinyatakan, bahwa setiap orang
menganggap dirinya sebagai suatu keadaan
tertentu seperti apa yang diinginkan dan dicita-
antara unsur individualistis dan
kolektivitas dalamstruktur sosialnya.
Dalam setiap organisasi yang
merupakan struktur sosial yang ada di
masyarakat modem ini,
menyingkapkan lebih jauh bahwa
mereka pun yang menjadi anggota
setiap organisasi senantiasa mencoba
untuk menunjukkan keseimbangan
yang tepat dan sekiranya dapat
diusahakan untuk dibina agar
intensitas tabiat, tingkah laku dan
kepribadiannya merupakan perilaku
organisasi.
Siagian (1992) memberikan batasan
bahwa Perilaku Organisasi adalah
keseluruhan tabiat dan sifat seseorang
yang tercermin dalam ucapan dan
tindak-tanduknya sebagai anggota
suatu organisasi. Perilaku yang
tercermin dalam tabiat dan sifat
tersebut merupakan pencerminan pula
dari kepri-badian orang yang
bersangkutan.
Kepribadian seseorang itu biasanya
ditempa oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Faktor Genetik, yaitu sifat-
sifat yang dibawanya sejak
lahir dan yang diwarisi dari
orang tuanya.
2. Faktor Pendidikan, yaitu sifat-
sifat yang tumbuh dan
berkembang sebagai hasil dari
hal-hal yang diperoleh di
sekolah.
3. Faktor lingkungan keluarga di
mana seseorang dibesarkan
dengan segala kondisi dan
permasalahannya.
4. Faktor lingkungan sosial.
5. faktor pengalaman di luar
lingkungan tersebut di atas.
Sesungguhnya kepribadian itu menimbulkan kesimpulannya ilmu ini mengusulkan
harapan, cita-cita, tujuan pribadi dan kemampuan beberapa cara agar usaha-usaha individu-
yang dibawa ke dalam organisasi. Hanya saja individu itu bisa dikoordinir dalam rangka
kepribadian dan kemampuan-kemampuan yang mencapai organisasi.
diperankannya dalam bentuk tingkah laku harus Dengan berlandaskan jangkauan beberapa asumsi
dipengaruhi sedemikian rupa agar menjadi perilaku seperti tersebut di atas, kiranya disadari atau tidak
organisasi, dengan intensitasnya menunjang usaha- bahwa interaksi antara manusia dengan
usaha pencapaian tujuan organisasi. organisasinya dan demikian pula sebaliknya yang
Selanjutnya Duncan mengemukakan batasan bersifat saling mempengaruhi satu sama lainnya
bahwa perilaku organisasi adalah studi yang dapat membentuk perilaku organisasi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia sebenarnya.
dalam suatu organisasi meliputi aspek yang Perilaku individu yang dilatarbelakangi oleh
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap berbagai aspek dan permasalahannya harus secara
manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan terus menerus dibina dan dikembangkan serta
dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Dari dipengaruhi oleh setiap manager sehingga menjadi
beberapa batasan tentang perilaku organisasi perilaku organisasi yang diharapkan.
senantiasa pernyataannya bertolak dari titik awal Urgensinya bagi setiap manager, memahami latar
perilaku manusia dan atau lebih banyak belakang dan permasalahan penampilan perilaku
menekankan pada aspek-aspek psikologi dari individu dalam organisasi yang dipimpinnya
tingkah laku individu. adalah merupakan modal dasar untuk mencapai
Menurut Duncan, kiranya perlu dipertimbangkan self uctuation dan atau memotivasikannya dalam
beberapa hal, sebagaimana hal- hal itu disarikan pencapaian produktivitas organisasi yang lebih
oleh Thoha (1996), sebagai berikut: tinggi. Pembinaan dan pengembangannya adalah
1. Studi perilaku organisasi termasuk di telah menjadi spesifikasi yang sistematis pada
dalamnya bagian-bagian yang relevan dari jajaran pendekatan keperilakuan (behavioral
semua ilmu tingkah laku yang berusaha aproach) dan atau menjadi bagian integral dari
menjelaskan tindakan-tindakan manusia di prospek organisatoris maupun pembangunan
dalam organisasi. Oleh karenanya dewasa ini dalam Pemanfaatan sumber daya
semenjak uang merupakan bagian dari manusia.
alasan orang untuk mencari pekerjaan, Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian
maka aspek ekonomi tertentu adalah dan penerimaan informasi yang menjadi salah satu
relevan bagi studi perilaku organisasi ini. sumber daya untuk menjaga, memelihara,
Dan juga sejak tingkah laku orang memajukan dan mengembangkan organisasi secara
dipengaruhi oleh performennya, maka dinamis sesuai dengan tujuannya. Di samping itu
psikologi adalah relevan pula. Demikian komunikasi dapat juga diartikan sebagai proses
pula sosiologi, ia bisa menjelaskan penyampaian informasi berupa gagasan, pendapat,
pengertian pengaruh kelompok terhadap penjelasan, saran-saran dan lain-lain dari
tingkah laku individu. sumbernya kepada dan untuk memperoleh,
2. Perilaku organisasi mengenal bahwa mempengaruhi atau merubah respon sesuai dengan
individu dipengaruhi oleh bagaimana yang diinginkan sumber informasi (Nawawi,
pekerjaan diatur dan siapa yang 2000:99). Mondy dan Premeaux (1995: 375),
bertangguung jawab atas pelaksanaannya. mengemukakan bahwa “Communication as the
Oleh karenanya diperhitungkan pula tranfer of information, ideas, understanding or
pengaruh struktur organisasi terhadap feeling among people”. Sedangkan Robbine
perilaku individu. (1984:369), “Communication
3. Walaupun dikenal adanya keunikan pada process (1) the communication source, (2) the
individu, namun perilaku organisasi masih messege, (3) encording, (4) the channel, (5)
memusatkan pada kebutuhan manager decoding, (6) the receiver, and (7) feedback
untuk menjamin bahwa keseluruhan tugas Dari pemyatan-pernyataan tentang komunikasi
pekerjaan bisa dijalankan. Sehingga yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam komunikasi menyadarkan kita bahea sebenarnya
adanya suatu penyampaian informasi. Salah satu komunikasilah yang menyebabkan terjadinya
respon yang penting dalam penyampaian informasi perubahan peradaban dari satu kurun waktu ke
adalah kesediaan bekerjaan atau pemberian kurun waktu selanjutnya, di samping komunikasi
dukungan dari penerima informasi sesuai dengan memberikan kesempatan kepada manusia untuk
harapan sumber informasi dalam melaksanakan dapat mengemukakan gagasan serta keinginannya
suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah kepada orang lain. Apalagi jika dilihat proses
di lingkungan suatu organisasi. Untuk itu terjadi komunikasi, dimana proses tersebut tidak
komunikasi sangat penting artinya dalam hanya melibatkan antara penyampai dengan
menciptakan dan mengembangkan jaringan kerja penerima.
(network) baik internal maupun eksternal yang tetapi menggunakan berbagai instrumen yang
berpengaruh pada kinerja organisasi dalam dimaksudkan agar pesan yang disampaikan berhasi
mewujudkan eksistensi organisasi tersebut. Fungsi secara efektif.
komunikasi yang begitu penting tersebut telah

B. Konsep Dasar Komunikasi


Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia organisasi climate yakni iklim organisasi yang
sebagaimana yang dikemukakan pada bagian menggambarkan suasana kerja organisasi atau
terdahulu tidaklah dapat dipungkiri demikian pula sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orang-
halnya dalam suatu organisasi. Dengan adanya orang yang bekerja dalam organisasi (Panuju,
komunikasi yang baik akan membantu kelancaran 2001:2).
organisasi, demikian pula sebaliknya Komunikasi Rubben (1988), mengemukakan bahwa
yang efektif adalah merupakan bagian yang komunikasi manusia yang lebih komprehensif
penting bagi semua organisasi. Berikut ini sebagai berikut: Komunikasi manusia adalah suatu
beberapa pandanga mengenai definisi komunikasi. proses melalui mana individu dalam hubungannya,
Rubben (dalam Muhammad. 2001:3) memberikan dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam
definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan
komprehensif sebagai berikut: Komu-nikasi menggunakan informasi untuk mengkoordinasi
manusia adalah suatu proses melalui mana individu lingkungannya dan orang lain.
dalam hubungannya. dalam kelompok, dalam Pada definisi inipun komunikasi dikatakan sebagai
organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, suatii proses aktmtas yang mempunyai beberapa
mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk taliapan yang satu dengan yang laiimya saling
mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. berhubungan.
Dari pandangan di atas dapat dilihat bahwa dalam Beberapa ahli mengemukakan beberapa pengertian
proses komunikasi mempunyai hubungan yang tentang komunikasi dan pada prinsipnya
sangat erat antara satu bagian dengan bagian yang komunikasi digambarkan sebagai suatu hubungan
lainnya dan mempunyai beberapa tahap untuk tetap dua arah antara pemberi pesan yang penerima
saling melakukan hubungan. pesan. Secara garis besar dapat digambarkan model
Dalam kenyataan yang ada komunikasi akan komunikasi yang banyak dikemukakan oleh para
muncul dalam setiap proses organisasi. Bahkan ahli sebagai berikut:
dapat diilustrasikan bahwa organisasi yang tanpa
komunikasi diibaratkan manusia yang kekurangan Siapa Apa Saluran Siapa
Pesannya (Medium (Audien)
aliran darahnya, apabila kurang darahnya manusia Pembicaranya
yang menjadi lemah, demikian pula sebaliknya.
Maka untuk itu komunikasi yang baik harus selalu Gambar 1
dijaga agar tetap stabil sehingga tidak Model Komunikasi Lasswell (Ruben. 1988)
menimbulkan apa yang disebut miss comunication.
Barry Cushway menggambarkan fungsi Dengan model komunikasi yang dikemukakan
komunikasi dalam organisasi sebagai pembentuk oleh Lasswell pada gambar 2 berikut dapat dilihat
perbedaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Gambar 2
Shannon. Model Komunikasi Shannon (Forsdale. 1981)

Dari dua model yang digambarkan di atas ternyata


yang banyak digunakan adalah model komunikasi
dari Shannon, oleh karena dalam model kedua
tersebut memberikan gambaran kepada setiap
orang bahwa dalam
komunikasi pasti akan selalu ada sumber
gangguan.

C. Pengertian Konseptual Komunikasi dalam Organisasi


Secara sederhana disebut, jika ada dua orang atau Berdasarkan uraian di atas, untuk memberikan
lebih dalam organisasi dengan sendirinya akan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan
berlangsung komunikasi. Organisasi merupakan komunikasi, berikut dipaparkan beberapa definisi
“wadah kegiatan” orang- orang yang melakukan untuk melihat keanekaragaman pernyatan-
berbagai tugas untuk mencapai tujuan bersama pernyataan yang dilihat dari sudut pandang yang
(common goals). Mereka bekerja dalam struktur bebeda. Hal ini berguna untuk menarik pengertian
hubungan yang dibatasi oleh peran tugasnya. yang umum dari komunikasi.
Dinamika perilaku yang ditampilkannya diisi oleh 1. Sutisna (1989:226), “Komunikasi ialah
posisi “tawar menawar” antara “needed proses menyalurkan informasi,
accomplishment" dan “lask accomplishment” yang ide, penjelasan, perasaan, pertanyaan dari
mewarnai produktivitas kelompok maupun orang ke orang atau dari kelompok ke
perorangan (Satoro, 2002- 2003:1). Sedangkan kelompok”.
Daryanto (1996:3), mengungkapkan bahwa: 2. Handoko (1997:272), “Komunikasi adalah
“Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua proses pemindahan pengertian dalam
orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan bentuk gagasan atau informasi dari
untuk mencapai tujuan”. seseorang ke orang lain. Pemindahan
Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa pengertian tersebut tidak sekedar kata-kata
setiap kelompok orang yang bekerja-sama akan yang digunakan dalam percakapan tetapi
terjadi suatu komunikasi atau hubungan sesuai juga ekspresi wajah, intonasi dan
dengan tugas yang diembannya, sehingga menam- sebagainya”.
pilkan perilaku yang mendorong timbulnya 3. Hellrigel dan Slocum (dalam Djatmiko.
kesadaran dalam berkomunikasi untuk mencapai 2002:56), “Komunikasi adalah proses di
tujuan organi-sasi yang telah ditentukan. mana fungsi-fungsi manajemen,
Myers & Myers (1987: 21) menekankan bahwa merencanakan, mengorganisasikan,
komunikasi itu penting dan merupakan sentral dari memimpin dan mengendalikan
kehidupan organisasi, tetapi menganggapnya dilaksanakan”.
hanya sebagai salah satu dari sejumlah proses yang 4. Lewis dalam Hoy & Miskel (1987),
berlangsung dalam organisasi. Berbagai “Communication meand starring
pandangan kaum ilmuwan dalam bidang messages, ideas, or attitudes that produce a
komunikasi menganggap komunikasi sebagai degree of understanding between a sender
kekuatan dominan dalam kehidupan organisasi. and receiver. (Komunikasi diartikan
Karena itu komunikasi merupakan inti organisasi, pemberian pesan, ide atau sikap yang
tanpa komunikasi tidak akan terdapat akativitas dihasilkan adanya suatu persetujuan atau
organisasi.
saling pengertian antara si pengirim dan si sebagai proses penyampaian informasi dan
penerima). pengertian dari orang yang satu kepada
5. Rogers (1976), “We define orang lain).
communication as the process by which an
idea is transferredfrom a source to a Berdasarkan pengertian komunikasi yang
receiver with the intention of changing his dipaparkan di atas, maka dapat diambil suatu
or her behavior". (Komunikasi kesimpulan bahwa komunikasi merupakan pertu-
didefinisikan sebagai proses yang di karan pesan antara si pengirim dengan si penerima
dalamnya suatu gagasan yang disampaikan pesan untuk merubah perilaku individu. Si
dari sumber ke penerima dengan tujuan pengirim pesan dapat berupa seorang individu,
merubah perilakunya). kelompok, atau organisasi. Begitu juga halnya
6. Keith Davis (1979:372), “Communication dengan si penerima pesan dapat berupa seorang
is defined as the process of passing anggota organisasi, seorang kepala bagian,
information and understanding from one pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau
person to another". (Komunikasi adalah secara keseluruhan.

D. Proses Komunikasi dalam Organisasi


Istilah proses dalam komunikasi pada dasarnya sebaaai mahluk sosial yang satu sama lainnya akan
menjelaskan tentang bagaimana komunikasi itu berinteraksi agar mereka tetap eksis baik sebagai
berlangsung melalui berbagai tahapan yang individu maupun sebagai anggota
dilakukan secara terus menerus, berubah-ubah, dan kelompok dalam suatu masyarakat yang lebih luas.
tidak ada henti-hentinya dalam rangka Sementara itu seorane ahli komunikasi. Ross
penyampaian pesan. Proses komunikasi (1997: 110) mengatakan bahwa komunikasi
merupakan proses yang timbal balik karena antara sebagai “Proses di dalamnya mencakup pengertian,
si pengirim dan si penerima pesan saling pemilihan dan pengiriman simbol-simbol dalam
mempengaruhi satu sama lainnya. Dengan suatu cara untuk membantu seorang pendengar
demikian akan terjadinya perubahan tingkah laku untuk merasa dan melukiskan kembali pikirannya
di dalam diri individu, baik pada aspek kognitif, yang berisikan pemahaman dari pemikiran si
afektif, atau psikomotor. pengirim pesan”. Penjelasan ini menunjukkan
Melalui proses komunikasi akan dapat ditentukan bahwa komunikasi merupakan simbol aktivitas
keputusan apa yang akan dilakukan oleh setiap yang menggunakan orang dalam menolong mereka
individu atau kelompok tentang bagaimana menginterpretasikan suatu pesan. Melalui proses
menentukan langkah atau hasil yang akan tersebut diupayakan agar adanya data menjadikan
diperoleh ke depan, karena dengan komunikasi informasi yang disampaikan akan menghasilkan
akan dapat dijadikan pedoman dalam menentukan penafsiran dan akan membantu untuk menolong
apakah kerjasama dapat dilanjutkan atau tidak predikat ke depan terhadap suatu rencana, dengan
dapat dilanjutkan. demikian komunikasi tersebut dapat merespon
Komunikasi sangat berperan dalam menjaga pesan dengan pemahaman yang kreatif.
kebutuhan manusia, karena komunikasi dibangun Dalam proses komunikasi akan ditemukan
sebagai sebuah mekanisme penyesuaian diri untuk berbagai elemen-elemen, elemen inilah yang
manusia. Mekanisme penyesuaian diri adalah alat membuat komunikasi berjalan secara efektif dan
bagi manusia yang digunakan untuk menolong efisien. Jika elemen-elemen ini tidak digunakan
mereka mengenali dan merespon yang mengancam maka komunikasi tidak akan berjalan sebagaimana
eksistensinya. Komunikasi menolong orang tetap mestinya. Menurut Djatmiko (2002:57). Klemen-
selamat karena mereka diberikan informasi tentang elcmen yang dibutuhkan dalam suatu proses
ancaman yang akan datang dan menolong mereka komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
menghindari atau mengatasi ancaman-ancaman ini
Message Message
(Kreps 1986:170). Apa yang dikemu- kakan di atas
menjelas-kan bahwa komunikasi memang sangat
berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia

Message Message
FEED BACK
dengan media, seperti film dan juga telepon yang
merupakan bagian-bagian yang terpenting dalam
berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu
kemampuan bagaimana berbicara dan
Keterangan: mengungkapkan gagasan-gagasan kita kepada
▪ Pengirim (Sender) yang memulai bawahan, pimpinan atau sesama teman”.
komunikasi. Dalam suatu organisasi, Penjelasan di atas sebenarnya mungkin saja terjadi
pengirim adalah karena komunikasi itu sendiri adalah proses
▪ mengkomunikasi- kannya kepada satu atau menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang
lebih orang lain. dengan menggunakan media tertentu yang
▪ Pengkodean (Encoding) adalah pengirim memungkinkan si pengirim pesan dapat
pengkodean informasi yang akan menyampaikan gagasannya dan orang
disampaikan dengan cara menerjemahkan yang menerima pesan dapat menerima pesan
ke dalam serangkaian simbol atau isyarat. tersebut. Dalam komunikasi pesan yang
▪ Pesan (Message) adalah bentuk fisik disampaikan bisa secara verbal, nonverbal ataupun
yang digunakan oleh pengirim untuk menggunakan simbol- simbol atau kata-kata baik
mengkodekan informasi. Pesan dapat yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun
berupa segala bentuk yang dapat dirasakan secara tertulis (Muhammad, 1995:95). Komunikasi
atau diterima oleh satu atau lebih indra nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan
penerima. dengan tidak menggunakan kata-kata, tetapi
▪ Saluran (Chcmnel) atau kanal ialah media menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vokal
yang digunakan untuk menyampaikan yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka,
pesan, misalnya udara untuk pesan yang kedekatan jaraj dan sentuhan (Muhammad, 1995:
disampaikan dengan kata-kata, atau kertas 130). Berdasarkan kutipan- kutipan di atas, jelaslah
untuk pesan yang disampaikan dalam bahasa proses komunikasi, akan dapat berlangsung
bentuk tulisan. secara efektif, apabila komunikator dalam
▪ Penafsiran kode (Decoding) adalah proses menyampaikan suatu pesan kepada komunikan
di mana penerima menafsirkan pesan dan dengan menggunakan alat atau media yang sesuai
menerjemahkanya menjadi informasi yang dengan pesan yang disampaikan, sehingga
berarti baginya. komunikan dapat mengerti dengan baik tentang apa
▪ Penerima (Receiver) adalah orang yang yang disampaikan dan diharapkan akan terjadi
menafsirkan pesan dari pengirim. respon atau umpan balik bahkan perubahan
▪ Gangguan (Noise) adalah semua faktor perilaku dari komunikan. Hal ini sesuai dengan apa
yang mengganggu, membingungkan atau yang dikemukakan oleh Efendi bahwa untuk
mengacaukan proses komunikasi. memperlancar jalannya proses komunikasi perlu
▪ Umpan balik (Feed- back) adalah adanya suatu proses yang dapat dilihat pada
kebalikan dari proses komunikasi yang gambar berikut:
menyatakan reaksi terhadap komunikasi
dari pengirim.

Dengan elemen-elemen tersebut di atas, maka


gagasan atau ide-ide yang disampaikan diharapkan
akan menemui sasarannya dengan baik. Walaupun
dalam kenyataannya banyak orang berbeda dalam
mendefinisikannya, seperti yang dikemukakan
Preston (1979:11) bahwa “Komunikasi adalah Gambar 4 Paradigma Proses Komunikasi
gagasan sederhana setiap orang melaksanakannya. Sumber: (Efendy. 1994:18)
Untuk orang- orang tertentu, komunikasi adalah Keterangan:
telepon, telegram atay hanya sebagai penerima
gosip. Bagi yang lainnya komunikasi berhubungan
▪ Sender: Komunikator yang memberikan informasi kepada bawahan tentang
menyampaikan pesan kepada seseo-rang apa yang harus dilakukan. Model formal
atau sejum-lah orang. ini tidak dapat menggambarkan secara keseluruhan
▪ Encoding: Penyandian, yaitu proses proses komunikasi antar individu baik secara
penga-lihan pikiran ke dalam bentuk formal maupun informal yang terjadi dalam
lambang. organisasi. Modal ini adalah bentuk yang sangat
▪ Message: Pesan yang merupakan sederhana untuk kepen-tingan praktis dalam
seperang-kat lambang bermakna yang pemahaman komunikasi organisasi.
disampaikan oleh komunikator.
▪ Media: Saluran komunikasi tempat
berlalu-nya pesan dari komunikasi kepada
komunikan.
▪ Deconding: Pengsandian, yaitu proses di
mana komunikan me-netapkan makna
pada lambang yang disampaikan oleh
komunikator kepadanya.
▪ Reciver : Komunikan yang menerima
pesan dari komunikator.
▪ Response: Tanggapan, seperangkat reaksi
pada komunikan setelah diterima pesan.
▪ Feedback: Umpan balik, yaitu tanggapan
komunikan apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator.
▪ Noise: Gangguan tak terencana yang
terjadi dalam proses komunikasi yang
berbeda dengan pesan yang disampaikan
oleh ko-munikator kepadanya.
Gambar 5 Proses Komunikasi dalam Organisasi
Dari gambar tersebut di atas, dapat dilihat bahwa
Dari berbagai uraian yang diketnukakan di atas,
perlunya memperhatikan faktor-faktor proses
maka proses komunikasi dalam organisasi adalah
komunikasi, yang berlangsung secara berputar dari
bagaimana cara yang ditempuh oleh komunikator
pengirim/komunikator (sender) yang harus
agar dapat menimbulkan dengan (kognitif, afektif,
memahami siapa yang akan diajak berkomunikasi
dan psikomotor) bagi komunikan, sehingga terjadi
(receiver) dan respon apa yang diharapkan.
suatu perubahan persepsi dari perilaku yang
Pengirim juga harus mampu dalam menyandikan
menimbulkan saling ketergantungan antar anggota
pesan (encoding), dan dapat memperhitungkan
dalam suatu organisasi dalam membina suatu
bagaimana kecenderungan penerima dalam
kerjasama yang baik.
menafsirkan pesan yang disampaikan (decoding),
agar komunikasi berjalan efektif dalam proses
E. Jaringan Komunikasi dalam Organisasi
encoding dari pengirim harus berkaitan dengan
Komunikasi merupakan bagian yang tidak
proses decoding penerima sehingga terjadi
terpisahkan dari suatu organisasi, ia merupakan
kesamaan dalam mempersepsi pesan dan
proses penyampaian dan menafsirkan ide-ide,
komunikasi berjalan sebagaimana yang
pesan dan perintah yang terjadi di dalam totalitas
diharapkan.
unit suatu organisasi, dengan menggunakan
Kohler dan Applbaum (1976:171)
komunikasi yang relevan untuk mencapai
menggambarkan proses komunikasi dalam
pertumbuhan, perkembangan dan konsistensi
organisasi seperti pada gambar 5 di bawah ini.
kehidupan organisasi. Komunikasi menjadi
Gambar di tersebut merupakan gambaran proses
instrumen dalam menyebarkan berbagai informasi
komunikasi yang terjadi menurut jalur komunikasi
untuk dikerjakan oleh semua orang yang terlibat
birokratis, sehingga proses komunikasi akan dapat
dalam organisasi, sehingga ia mampu menciptakan b. Memberi informasi sehubungan dengan tugas.
sinerji. Mencip- takan sinerji merupakan bagian c. Melaksanakan tinjauan tentang pelaksanaan
penting dalam organisasi, sebab sinerji itu ‘‘the tugas.
coperative actian of two or more persons working d. Mengindoktrin agar bawahan menyadari dan
together to accomplish more than they could mampu menginternasasikan tujuan organisasi.
working separately” (Mondy & Premeaux, Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pesan
1995:420). Terciptanya sinerja merupakan yang disampaikan oleh atasan pada bawahan
kontribusi yang diberikan oleh komunikasi, dan adalah untuk menyampaikan perintah, pengarahan,
dengan terciptanya sinerji tersebut akan tercipta bimbingan dan kebijaksanaan (keputusan) yang
kinerja yang baik. Oleh karena itu menciptakan diber-lakukan oleh organisasi dalam hubungannya
sinerji melalui komunikasi yang benar dan tepat dengan pelaksanaan tugas, disiplin hak dan
akan mengefektifkan pen-capaian tujuan tanggung jawab para bawahan dalam upaya
organisasi. pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu
Seorang pemimpin dapat diukur kualitas atau komunikasi merupakan sarana untuk penyebaran
kualifikasi kepemimpinannya dari proses informasi dalam organisasi. Jika perannya adalah
komunikasi yang dilakukannya. “Komunikasi sebagai sarana, maka peran tersebut harus
organisasi menyampaikan dan menafsirkan pesan- diperkuat untuk dapat dilaksanakan sebagaimana
pesan di antara unit-unit komunikasi yang mestinya agar organisasi berjalan secara efektif.
merupakan bagian dari fakta atau keterangan- Dengan berjalan secara efektif setiap perencanaan
keterangan organisasi” (Pace & Faules, 1989:17). dalam organisasi, maka dapat dikatakan bahwa
Dengan demikian yang dituntut adalah bagaimana organisasi telah menggunakan komunikasi dengan
seseorang baik pimpinan, staf maupun bawahan benar, berdasarkan hal tersebut secara aksiomatik
mampu untuk mengungkapkan dan meng- dapat dikatakan bahwa organisasi akan berhasil
ekspresikan ide-idenya kepada semua pihak dalam dengan baik jika menggunakan komunikasi dengan
organisasi tersebut. Kalau diperhatikan dengan baik, dan organisasi tidak akan berjalan dengan
seksama bahwa komunikasi organisasi tersebut baik jika ia tidak menggunakan komunikasi dengan
memiliki karakter sebagai pengiriman atau benar.
pengerahan pesan, penafsiran pesan dan Oleh karena organisasi merupakan komposisi
penanganan atau menindaklanjuti pesan agar sejumlah orang yang memiliki posisi atau peranan
kegiatan organisasi dapat dijalankan sesuai dengan yang berbeda, maka akan terjadi pertukaran pesan
pesan tersebut. Wofford (1977:349) yang membutuhkan jalan atau jaringan komunikasi
mengemukakan bahwa pengiriman pesan biasanya tertentu. Untuk itu setiap komunikator harus
datang dari level atasan, yatig sifatnya: mampu memahami berbagai peranan dalam suatu
a. Memberi perintah tugas organisasi. Menurut Muhammad (1989:104-105),
b. Memberi perintah untuk menghasilkan ada enam pera-nan jaringan komunikasi yaitu:
pengertian tentang tugas dan hubungannya 1. Opinion leader, adalah pimpinan informal
dengan tugas keorganisasian. dalam organisasi. Mereka tidaklah selalu
c. Memberi informasi tentang prosedur dan orang-orang yang mempunyai otoritas
tugas keorga- nisasian. formal dalam organisasi tetapi
d. Menemukan balikan atau respon dari membimbing tingkah laku organisasi dan
bawahan. mempengaruhi keputusan mereka.
e. Menemukan informasi tentang idiologi 2. Gate keepers, adalah individu yang
sebagai indoktrinasi terhadap bawa-han mengontrol arus informasi di antara
mengenai misi organisasi. anggota organisasi. Mereka berada di
Lebih tegas lagi seperti yang dikemukakan Kreps tengah suatu jaringan dan menyampaikan
(1986:197), bahwa pesan atasan ke bawahan dalam pesan dari satu orang kepada orang lain
komunikasi (downward communication) berfungsi atau tidak memberikan informasi. “Gate
sebagai: keepers ” dapat menolong anggota penting
a. Mengirim pesan secara hierarki kepada dari organisasi seperti pimpinan,
bawahan. menghindarkan informasi yang terlampau
banyak dengan jalan hanya memberikan
informasi yang penting-penting saja
terhadap mereka. Dalam hal ini “gate
keepers” mempunyai “powers ” dalam
memutuskan apakah suatu informasi
penting atau tidak. Jika “gate keepers”
memutuskan bahwa informasi tertentu
tidak penting, kemudian seorang harus
mendapatkan informasi tersebut, maka
mungkin informasi tersebut tidak
diberikan.
3. Cosmopolities, adalah individu yang
menghubungkan organisasi dengan
lingkungannya. Mereka mengumpulkan
informasi dari sumber-sumber yang ada Gambar 7
dalam lingkungan dan memberikan Komunikasi dalam Organisasi
informasi mengenai organisasi kepada Sumber: (Wirawan. 2002:130)
orang-orang tertentu pada lingkungannya. Komunikasi formal adalah komunikasi yang
4. Bridge, adalah anggota kelompok atau klik dilakukan melalui struktur organisasi secara
dalam satu organisasi yang hierarkis dan menggunakan jaringan komunikasi
menghubungkan kelompok dengan formal. Secara lebih jelas dapat dilihat pada
kelompok lainnya. Individu ini membantu gambar berikut ini:
saling memberi informasi di antara
kelompok-kelompok dan mengkoordinir
kelompok.
5. Laison, adalah sama perannya dengan
“bridge ” tetapi individu itu sendiri
bukanlah anggota dari satu kelompok,
tetapi merupakan penghubung di antara
satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Individu ini juga membantu dalam
membagi informasi yang relevan di antara
kelompok-kelompok dalam organisasi.
6. Isolate, adalah anggota organisasi yang
mempunyai kontak minimal dengan orang
lain dalam organisasi. Orang-orang ini
menyembunyikan diri dalam organisasi
atau diasingkan oleh teman-temannya.
Keterangan:
1) Komunikasi vertikal dari atas ke bawah,
Secara lebih jelas jaringan komunikasi pada suatu
yaitu komunikasi yang menyalurkan
organisasi dapat dilihat pada gambar berikut ini:
informasi dari eselon atas ke eselon
Secara umum, jaringan komunikasi dalam
bawahnya atau ke anggota sistem sosial.
organisasi dapat dibedakan atas jaringan
komunikasi formal dan jaringan komunikasi Fungsi dari komunikasi ini adalah untuk
informal (grapevine communication).
▪ Menjelaskan dan membangun dukungan
pelaksanaan visi, misi dan strategi
organisasi.
▪ Memberi perintah kepada pengikut
▪ Menjelaskan kebijakan dan pelaksanannya
▪ Memberikan balikan

2) Komunikasi vertikal dari bawah ke atas,


yaitu komunikasi yang menyalurkan
informasi dari anggota organisasi atau
eselon bawah ke eselon atasannya.
Komunikasi vertikal berfungsi untuk:
▪ Mengumpulkan Informasi yang berharga.
▪ Memberikan kesempatan kepada para
Keterangan:
pengikut untuk mengemukakan keluhan
1) Single-snrmd chain (rantai sahi untaian).
dan mengajukan pertanyaan.
Pada jaringan ini setiap orang hama
▪ Memperoleh balikan
menerima informasi dari satu sumber
▪ Mengemukakan problem pelaksanaan
informasi dan informasi disampaikan
tugas
secara berantai kepada seorang lainnya
2) Gosif (gosip). Pada jaringan gosip
3) Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi
informasi berasa dari satu orang dan
yang menyalurkan informasi dari unit
disebarkan oleh orang tersebut kepada
kerja yang eselonnya sama.
orang-orang lainnya. Sumber informasi
Komunikasi horizontal berfungsi untuk:
merupakan orang terpenting dalam
▪ Mengkoordinasikan aktivitas
jaringan karena tanpa dia informasi tak
▪ Berbagai informasi
mungkin menyebar.
▪ Memecahkan problem dan konflik
3) Probabilitr (kemungkinan). Dalam
▪ Mengembangkan kerjasama dan saling
jaringan ini informasi menyebar secara
mengerti.
random Penerima informasi kemudian
akan menyebarkan informasi lebih lanjut
Komunikasi informal adalah komunikasi yang
juga secara random. Jadi sejumlah orang
berlangsung tidak melalui struktur hierarki
menerima informasi sedangkan yang
organisasi formal dan tidak menggunakan cannel
lainnya tidak menerima informasi.
yang telah ditetapkan secara formal. Informasi
4) Cluster (random). Informasi menyebar dari
yang disalurkan melalui komunikasi informasi
satu sumber informasi. Individu yang tidak
antara lain gosip, rumor, desas, desus, atau
harus menerima informasi tidak menerima
informasi yang tidak mungkin diperoleh oleh
informasi. Individu yang menerima
anggota organisasi melalui komunikasi foral.
informasi dan menyehatkannya kepada
Hodgetts & Dovel (dalam Wirawan 2002:131),
individu lain yang tidak berhak akan
komunikasi informal mempergunakan 4 pola
dikeluarkan dari tandan dan tidak akan
jaringan seperti dilukiskan pada gambar berikut ini:
menerima informasi lagi di kemudian hari.

F. Komunikasi sebagai Kebutuhan Organisasi


Setiap pesan yang disampaikan dalam komunikasi tugas organisasi oleh anggota organisasi.
organisasi mempunyai alasan tertentu mengapa Pesan tersebut mencakup pemberian
dikirimkan dan diterima oleh orang-orang tertentu informasi kepada bawahan untuk
dalam komunitas organisasi tersebut. Menurut melakukan tugas secara efisien, seperti
Muhammad (1995:99), ada beberapa fungsi pesan pemberian latihan, orientasi,
yang disampaikan dalam komunikasi organisasi, penentuan tujuan, produktivitas dan lain-
yang berhubungan dengan tugas-tugas lain.
kemanusiaan, dan pembaharuan dalam organisasi, 2. Pesan pemeliharaan, yaitu pesan yang
yaitu: berkenaan dengan kebijaksanaan dan
1. Pesan tugas, yaitu pesan-pesan yang pengaturan organisasi, pesan ini mencakup
berkenaan dengan pelaksanaan tugas- perintah, ketentuan, prosedur, aturan dan
kontrol yang diperlukan untuk organisasi akan diragukan loyalitas dan kinerja
mempermudah gerakan organisasi untu setiap anggota organisasi tersebut, yang akhirnya
mencapai output sistem. membawa dampak kepada tujuan yang harus
3. Pesan kemanusiaan, yaitu diarahkan dicapai organisasi sesuai dengan rencana-rencana
kepada orang-orang dalam organisasi yang telah ditetapkan.
dengan mempertimbangkan sikap mereka, Oleh karena itu perlu dipahami bahwa ada suatu
pesan ini berkenaan dengan hubungan kebutuhan yang sulit diidentifikasi, misalnya
interpersonal, konsep diri perasaan dan keinginan mencapai rasa aman/jaminan.
moral. Yang termasuk dalam kategori
pesan ini adalah penghargaan terhadap Sebagian itu kebutuhan fisiologis yang dibawa
hasil yang dicapai, penyelesaian konflik sejak lahir untuk pemeliharaan diri seperti
antara individu atau kelompok aktivitas menghindari penyakit, penderitaan dan berusaha
informal dan bimbingan. untuk hidup. Di sisi lain bisa pula menjadi
4. Pesan pembaharuan, yaitu suatu pesan kebutuhan sekunder vang ada kaitannya dalam
yang menjadikan organisasi dapat konteks sosial. Contoh, apabila seseorang merasa
menyesuaikan diri dengan perubahan- dirinya disukai orang lain, dihargai, dan
perubahan yang terjadi dalam dibutuhkan oleh organisasi, maka gejala ini akan
lingkungannya. Untuk itu suatu organisasi mempei- besar perasaan amannya (Beach.
membuat rencana-rencana baru, aktivitas- 1995:263).
aktivitas baru, program-program baru, Karena komunikasi merupakan kebutuhan dalam
proyek- proyek baru dan saran-saran baru organisasi. maka jajaran organisasi harus
pula. menjadikan komunikasi sebagai sesuatu yang
Komunikasi dalam organisasi memerlukan krusial sifatnya. "Dalam organisasi perlu
pemahaman yang jelas dan harus efektif tentang ditumbuhkan komunikasi yang didasarkan pada
kebutuhan orang-orang dalam organisasi, hal ini sikap saling percaya, menerima, empati, dan
diperlukan agar organisasi berjalan dengan efektif kejujuran” (Rakhmat, 1996:131). “Menerima
dan efisien. Untuk itu pimpinan organisasi harus adalah kemampuan berhubungan dengan orang
menyadari bahwa semua orang yang terlibat dalam lain tanpa menilai dan tanpa berusaha
organisasi memiliki kebutuhan yang harus mengendalikan. Menerima adalah sikap yang
diperhatikan. Secara garis besar, Beach (dalam melihat orang lain sebagai manusia, sebagai
Burhanuddin, 1995:263) mengklasifikasikan individu yang patut dihargai” (Taylor, 1977: 193).
kebutuhan manusia sebagaimana tergambar Menurut Freud dalam Rakhmat (1996:131),
berikut ini: “Empati dianggap sebagai memahami orang lain
yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita”
dan “Kejujuran adalah faktor ketiga yang
menumbuhkan sikap percaya”.
Jika memperhatikan dengan adanya penggunaan
komunikasi dalam upaya menciptakan sikap
menerima, empati dan kejujuran dalam organisasi
adalah dalam rangka menciptakan terjadinya
kohesi kelompok dalam organisasi tersebut. Yang
dimaksud dengan kohesi kelompok ini adalah
kekuatan yang mendorong anggota kelompok
untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan
Gambar 9 Klasifikasi Kebutuhan Manusia mencegahnya meninggalkan kelompok, dan kohesi
(Sumber: Burhanuddin. 1995:263) tersebut diukur dari: (1) keterkaitan anggota secara
Dalam suatu organisasi hal-hal seperti ini harus interpersonal pada satu samalain, (2) ketertarikan
dipahami oleh pimpinan agar komunikasi berjalan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok, dan
dengan baik, tanpa memperhatikan kebutuhan- (3) sejauhmana anggota tertarik pada kelompok
kebutuhan setiap anggota yang ada dalam sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan
personalnya. (Collins & Raven dalam Rakhmat, mengko- munikasikan peran organisasi tersebut di
1996: 164). lingkungannya.
Komunikasi pada dasarnya dilakukan dengan
memperhatikan berbagai kepen-tingan dan 5. Memahami kebutuhan-kebutuhan dari
kebutuhan orang yang ada dalam organisasi. semua anggota dalam organisasi maka
Kohesi kelompok yang dikemukakan di atas kinerja anggota akan maksimal dan
merupakan bagian dari upaya untuk mengetahui hasilnya dalam mencapai tujuan organisasi
keinginan kelompok tersebut. Hubungan yang akan baik, sehingga optima-lisasi dalam
harmonis antara anggota dengan organisasi secara semua lini organisasi berhasil dengan
signifikan akan mempengaruhi kinerja organi-sasi, memuaskan. Sekali lagi dapat dikatakan
dan jika kinerja ini berhasil sesuai dengan rencana, secara aksiomatik bahwa keberhasilan
maka produktivitas organisasi juga akan organisasi sangat ditentukan oleh
meningkat. Produktivitas yang meningkat komunikasi sebagai salah satu faktor
merupakan indikator bahwa suatu organisasi determinan dalam pencapaian tujuan setiap
mampu meng- komunikasikan rencananya kepada organisasi.
seluruh jajaran organisasi, sekaligus mampu

G. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan terdapat benang kerjasama yang dapat meningkatkan
merah yang bisa diangkat mengenal komunikasi kinerja organisasi.
dalam organisasi pendidikan sebagai berikut: 5. Proses komunikasi akan berlangsung
1. Studi dan pembahasan Perilaku Organisasi secara efektif, jika komunikasi dilakukan
mem-punyai tujuan praktis untuk dua arah, sehingga akan terjadi interaksi
mendeterminasi bagaimanakah perilaku timbal balik antara komunikator dan
manusia itu mempengaruhi usaha-usaha komunikasi dalam proses penyampaian
pencapaian tujuan organisasi. suatu pesan, dengan menggunakan alat
2. Studi dan pembahasan Perilaku Organisasi atau media yang sesuai dengan pesan yang
lebih menekankan pada orientasi disampaikan. Komponen- komponen yang
keseimbangan yang tepat agar manusia harus ada dalam komunikasi adalah
tidak memiliki sifat, tabiat dan tingkah komunikator, komunikan, pesan, media,
laku yang egosentris dalam organisasi, dan umpan balik.
namun dapat berperilaku organisasional di 6. Dalam proses pertukaran pesan dapat
mana adanya keserasian antara pencapaian dilakukan melalui jaringan komunikasi,
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi. baik sifatnya formal maupun informal.
3. Komunikasi merupakan bagian terpenting Jaringan formal merupakan penyampaian
dalam kehidupan manusia karena pesan-pesan yang sifatnya resmi, dan
komunikasi memiliki kemampuan desain terdapat hubungan yang vertikal
menjembatani seluruh kepentingan dan horizontal dalam struktur organisasi.
manusia, baik sebagai individu maupun Jaringan informal merupakan saluran tidak
sebagai bagian dari komunitasnya. Seluruh resmi, dan merupakan eksistensi hubungan
interaksi manusia dengan individu yang sekerja.
lingkungannya meng-gunakan jasa 7. Jaringan komunikasi dalam organisasi
komunikasi. dapat terjadi dari atasan ke bawah, dari
4. Komunikasi sebagai bagian dari sistem bawah ke atas, dan horizontal. Komunikasi
kehidupan manusia, dapat dijadikan sarana yang datangnya dari atasan ke bawah
untuk mengemukakan berbagai ide atau misalnya perintah, penjelasan mengenai
gagasan agar personil dapat memahami tugas, prosedur, dan langkah-langkah
melaksanakan berbagai kegiatan mengenai perintah yang harus
organisasi, sehingga akan mampu dilaksanakan. Komunikasi dari bawah ke
menciptakan dan mengembangkan atas misalnya berupa usulan, laporan
pelaksanaan tugas, dan sebagainya. Secara situasi belajar mengajar, maupun kegiatan
horizontal yang terjadi antara orang-orang lainnya dalam pembelajaran menggunakan
yang berada pada tingkat hierarki yang komunikasi agar terjadi alih ilmu
sama di departemen yang berbeda. pengetahuan (transfer of knowledge)
8. Dalam dunia pendidikan, komunikasi maupun terjadinya perubahan tingkah laku
merupakan alat yang tidak bisa ditawar- (change of behavior) di kalangan peserta
tawar lagi, seluruh proses pembelajaran, didik.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, 1975. Human Relation dalam Muhyadi. 1989. Organisasi, Teori, Struktur dan
Mana-gement LAN. Jakarta Proses. Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta.
Albrecht, Kari. 1985. Pengembangan Organisasi. Muhammad, Ami. 1989. Komunikasi Organisasi.
Angkasa. Bandung. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi PLPTK.
Atmosudirjo, Prajudi. 1986. Dasar-dasar Ilmu Jakarta. 5 1995. Komunikasi Organisasi. Bumi
Administrasi. Ghalia. Jakarta. Aksara. Jakarta.
Bennis, Warren, G, Benne, Kenneth. D & Chin, Myers & Myers. 1987. Teori- Teori Manajemen
Robert. 1990. Merencanakan Perubahan. Alih Ko-munikasi. Bahana Aksara Jakarta..
Bahasa. Intermedia. Jakarta. Nawawi, Hadadi. 2000. Manajemen Strategik
Burhanuddin. 1995. Analisis Administrasi Mana- Organisasi Non Profit Bidang Pemerintah
jemen dan Kepemimpinan. Bumi Aksara. Jakarta. dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Gadjah
Daryanto. 1998. Administrasi Pendidikan. Rineka Mada Univer-sitas Press. Yogyakarta. 1985.
Cipta. Solo. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas.
Davis, Keith. 1977. Human Behavior at work. Gunung Agung. Jakarta.
Organizational Behavior. MsGraw-Hill Publishing Rahmat, Jalaluddin, 1996. Psikologi Komunikasi.
Company. Ltd. New Delhi. PT. Remadja Rosda- karya. Bandung.
Effendi, Onong Uchyana. 1985. Hubungan Insani. Robbins, Steppen P. 1979. Organized Behavior.
Remadja Karya. Bandung. Concept, Controversies, Applications. By Prentice
Gaffar, Mohammad Fakry. 1991.Komunikasi Hall. Inc. A Simon & Schuster Company.
Organisasi Teori dan Proses. IKIP. Bandung. Robert Kreitner & Angelo Kinicki. 1989, Organ-
Dimension of Organizational Behavior. McMllan izational Behavior. Irwin McGraw-Hill
Publishing Co, Inc. New York.. Companies. America.
Hoy K, Wayne & Miskel G, Cecil. 1987. Sutisna, Oteng, 1989. Administrasi Pendidikan
Educational Administration Theory Re-search and Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Angkasa.
Practice. Third Edition. Random House. New Bandung.
York. pinan dan Perilaku A dministrasi. Gunung Agung.
Hick, Herbert. G, Gulett, C. Ray. 1967. Jakarta.
Organization: Theory and Behavior. Auckland. Taylor et.al., 1977. Communicating. Prentice Hall.
McGraw- Hill. Inc. Inc. New Jersey.
Kreps, Gary L. 1986. Thoha, Miftah, 1996. Perilaku Organisasi. Rineka
Organizational Communication Theory and Cipta. Jakarta.
Practice. Logman Inc. New York. Wirawan, 2002. Kapita Selekta Teori
Kepemimpinan Pengantar untuk Praktek dan
Lewis, Philip V. 1987. Organizational Penelitian. Yayasan Bangun Indonesia & Uhamka
Communication Theory and Practice. John Wiley Press Jakarta.
& Sons Inc. New York. Yayat, Hayati, Djatmiko. 2002. Perilaku
Koeler, Jerry W, et.al. 1976. Organizational Organisasi. Alfabeta. Bandung.
Communication. Holt, Rinehart and Winston. New Drs. H. Dody Hermana, MBA., M.Si., dan Ujang
York. Cepi Barlian, S.E., M.Si. ( Keduanya adalah
Mondy, R. Wayne & Premeaux, Shane R. 1995. mahasiswa
Management. Prentice. New Jersey.
PPs (S3) Prodi: Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Dosen
Universitas Garut)

Anda mungkin juga menyukai