Anda di halaman 1dari 10

UKM

Kode Kegiatan: F3 KIA KB


Tanggal Kegiatan: 2 November 2019
Peserta Hadir masyarakat
Judul Laporan Pelayanan KIA dan KB di Posyandu RT 10/02 Rangkas Barat
Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap tiga menit, di suatu tempat di
Indonesia, anak di bawah usia lima tahun meninggal. Selain itu, setiap jam seorang perempuan
meninggal karena melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut hasil
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, angka kematian bayi pada
tahun 2007 mencapai 44 kasus per 1000 kelahiran hidup, angka ini mengalami penurunan
menjadi 40 kasus per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Namun laju kematian bayi masih
jauh dibawah taerget MDG yaitu menurunkan angka kematian bayi menjadi 19 kasus per 1000
kelahiran hidup. Sementara untuk angka kematian ibu mengalami peningkatan pada tahun 2013
menjadi 359 kasus per 100.000 kelahiran hidup dari 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup apda
tahun 2007. Angka tersebut masih jauh dari target MDGs ke-5 yaitu menurunkan angka
kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Selain angka kematian, masalah kesehatan ibu dan anak juga menyangkut angka kesakitan
atau morbiditas. Penyakit-penyakit tertentu seperti ISPA, diare dan tetanus yang sering diderita
oleh bayi dan anak acap kali berakhir dengan kematian. Demikian pula dengan peryakit-penyakit
yang diderita oleh ibu hamil seperti anemia, hipertensi, hepatitis dan lain-lain dapat membawa
resiko kematian ketika akan, sedang atau setelah persalinan. Selain itu, masalah kematian
maupun kesakitan pada ibu dan anak juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada, seperti memberikan makanan tambahan
kepada bayi dibawah usia 6 bulan dan melakukan pantangan terhadap makanan tertentu selama
kehamilan. Sampai saat ini telah banyak program-program pembangunan kesehatan di Indonesia
yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan ibu dan anak. Pada dasarnya
program-program tersebut lebih menitik beratkan pada upaya-upaya penurunan angka kematian
bayi dan anak, angka kelahiran kasar dan angka kematian ibu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Posyandu berperan dalam memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi. Konsep dasar posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan, yang meliputi
keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek
dana dan lain sebagainya. Pelaksanaan kegiatan Posyandu di tingkat Nasional dilaksanakan
setiap satu bulan satu kali yang ditentukan oleh LKMD, Kader, tim penggerak PKK
Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan. Kegiatan utama yang dilakukan saat pelayanan
posyandu antara lain: 1) pelayanan kesehatan ibu dan anak, 2) Pelayanan gizi, 3) Pelayanan KB,
4) Pelayanan imunisasi Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diberikan oleh posyandu antara
lain: pemeriksaan kehamilan, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah,
melakukan imunisasi dasar dan lanjutan, serta pelayanan KB.

Tujuan kegiatan:
1. Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak guna menurunkan angka kematian ibu
dan bayi
2. Memberikan pelayanan imunisasi balita
Permasalahan
Tingginya angka kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh kurangnya pemeriksaan kesehatan
selama kehamilan dan pemberian imunisasi saat bayi.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Waktu: 2 November 2019, pukul 09.00 s.d selesai
Tempat: Posyandu RT 10/02 Rangkas Barat
Kegiatan
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan
2. Memberikan imunisasi TT
3. Memberikan tablet tambah darah
4. Melakukan imunisasi dasar dan lanjutan pada balita
5. Memberikan konseling kepada ibu hamil atau balita yang mengalami
gangguan/permasalahan
Pelaksanaan
Dokter, bidan, dan kader melakukan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak yang meliputi:
1. Meja I : Pendaftaran, pencatatan bayi, balita
2. Meja II : Penimbangan balita dan ibu hamil
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Pemberian imunisasi dan ANC dilaksanakan oleh dokter dan bidan
5. Meja V : Memberikan konseling bagi ibu hamil atau balita yang mengalami permasalahan
kesehatan.

Monitoring dan Evaluasi

Tanggal Kegiatan: 6 Desember 2019


Peserta Hadir : masyarakat
Judul Laporan
Pelayanan kesehatan ibu dan anak di posyandu Cijoro Pasir, RT 03/09
Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap tiga menit, di suatu tempat di
Indonesia, anak di bawah usia lima tahun meninggal. Selain itu, setiap jam seorang perempuan
meninggal karena melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut hasil
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, angka kematian bayi pada
tahun 2007 mencapai 44 kasus per 1000 kelahiran hidup, angka ini mengalami penurunan
menjadi 40 kasus per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Namun laju kematian bayi masih
jauh dibawah taerget MDG yaitu menurunkan angka kematian bayi menjadi 19 kasus per 1000
kelahiran hidup. Sementara untuk angka kematian ibu mengalami peningkatan pada tahun 2013
menjadi 359 kasus per 100.000 kelahiran hidup dari 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup apda
tahun 2007. Angka tersebut masih jauh dari target MDGs ke-5 yaitu menurunkan angka
kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Selain angka kematian, masalah kesehatan ibu dan anak juga menyangkut angka kesakitan
atau morbiditas. Penyakit-penyakit tertentu seperti ISPA, diare dan tetanus yang sering diderita
oleh bayi dan anak acap kali berakhir dengan kematian. Demikian pula dengan peryakit-penyakit
yang diderita oleh ibu hamil seperti anemia, hipertensi, hepatitis dan lain-lain dapat membawa
resiko kematian ketika akan, sedang atau setelah persalinan. Selain itu, masalah kematian
maupun kesakitan pada ibu dan anak juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada, seperti memberikan makanan tambahan
kepada bayi dibawah usia 6 bulan dan melakukan pantangan terhadap makanan tertentu selama
kehamilan. Sampai saat ini telah banyak program-program pembangunan kesehatan di Indonesia
yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan ibu dan anak. Pada dasarnya
program-program tersebut lebih menitik beratkan pada upaya-upaya penurunan angka kematian
bayi dan anak, angka kelahiran kasar dan angka kematian ibu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Posyandu berperan dalam memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi. Konsep dasar posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan, yang meliputi
keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek
dana dan lain sebagainya. Pelaksanaan kegiatan Posyandu di tingkat Nasional dilaksanakan
setiap satu bulan satu kali yang ditentukan oleh LKMD, Kader, tim penggerak PKK
Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan. Kegiatan utama yang dilakukan saat pelayanan
posyandu antara lain: 1) pelayanan kesehatan ibu dan anak, 2) Pelayanan gizi, 3) Pelayanan KB,
4) Pelayanan imunisasi Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diberikan oleh posyandu antara
lain: pemeriksaan kehamilan, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah,
melakukan imunisasi dasar dan lanjutan, serta pelayanan KB.

Tujuan kegiatan:
1. Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak guna menurunkan angka kematian ibu
dan bayi
2. Memberikan pelayanan imunisasi balita
Permasalahan
Tingginya angka kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh kurangnya pemeriksaan kesehatan
selama kehamilan dan pemberian imunisasi saat bayi.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Waktu: 6 Desember 2019, pukul 09.00 s.d selesai
Tempat: Posyandu RT 03/09 Cijoro Pasir
Kegiatan
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan
2. Memberikan imunisasi TT
3. Memberikan tablet tambah darah
4. Melakukan imunisasi dasar dan lanjutan pada balita
5. Memberikan konseling kepada ibu hamil atau balita yang mengalami
gangguan/permasalahan
Pelaksanaan
Dokter, bidan, dan kader melakukan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak yang meliputi:
1. Meja I : Pendaftaran, pencatatan bayi, balita
2. Meja II : Penimbangan balita dan ibu hamil
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Pemberian imunisasi dan ANC dilaksanakan oleh dokter dan bidan
5. Meja V : Memberikan konseling bagi ibu hamil atau balita yang mengalami permasalahan
kesehatan.

Evaluasi dan Monitoring

Tanggal Kegiatan: 19 Desember 2019


Peserta Hadir : masyarakat
Judul Laporan
Pelayanan kesehatan ibu dan anak di posyandu Pasir Ona, Rangkas Timur
Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap tiga menit, di suatu tempat di
Indonesia, anak di bawah usia lima tahun meninggal. Selain itu, setiap jam seorang perempuan
meninggal karena melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut hasil
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012, angka kematian bayi pada
tahun 2007 mencapai 44 kasus per 1000 kelahiran hidup, angka ini mengalami penurunan
menjadi 40 kasus per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Namun laju kematian bayi masih
jauh dibawah taerget MDG yaitu menurunkan angka kematian bayi menjadi 19 kasus per 1000
kelahiran hidup. Sementara untuk angka kematian ibu mengalami peningkatan pada tahun 2013
menjadi 359 kasus per 100.000 kelahiran hidup dari 228 kasus per 100.000 kelahiran hidup apda
tahun 2007. Angka tersebut masih jauh dari target MDGs ke-5 yaitu menurunkan angka
kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Selain angka kematian, masalah kesehatan ibu dan anak juga menyangkut angka kesakitan
atau morbiditas. Penyakit-penyakit tertentu seperti ISPA, diare dan tetanus yang sering diderita
oleh bayi dan anak acap kali berakhir dengan kematian. Demikian pula dengan peryakit-penyakit
yang diderita oleh ibu hamil seperti anemia, hipertensi, hepatitis dan lain-lain dapat membawa
resiko kematian ketika akan, sedang atau setelah persalinan. Selain itu, masalah kematian
maupun kesakitan pada ibu dan anak juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada, seperti memberikan makanan tambahan
kepada bayi dibawah usia 6 bulan dan melakukan pantangan terhadap makanan tertentu selama
kehamilan. Sampai saat ini telah banyak program-program pembangunan kesehatan di Indonesia
yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan ibu dan anak. Pada dasarnya
program-program tersebut lebih menitik beratkan pada upaya-upaya penurunan angka kematian
bayi dan anak, angka kelahiran kasar dan angka kematian ibu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Posyandu berperan dalam memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi. Konsep dasar posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan, yang meliputi
keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek
dana dan lain sebagainya. Pelaksanaan kegiatan Posyandu di tingkat Nasional dilaksanakan
setiap satu bulan satu kali yang ditentukan oleh LKMD, Kader, tim penggerak PKK
Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan. Kegiatan utama yang dilakukan saat pelayanan
posyandu antara lain: 1) pelayanan kesehatan ibu dan anak, 2) Pelayanan gizi, 3) Pelayanan KB,
4) Pelayanan imunisasi Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diberikan oleh posyandu antara
lain: pemeriksaan kehamilan, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah,
melakukan imunisasi dasar dan lanjutan, serta pelayanan KB.

Tujuan kegiatan:
1. Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak guna menurunkan angka kematian ibu
dan bayi
2. Memberikan pelayanan imunisasi balita
Permasalahan
Tingginya angka kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh kurangnya pemeriksaan kesehatan
selama kehamilan dan pemberian imunisasi saat bayi.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Waktu: 19 Desember 2019, pukul 09.00 s.d selesai
Tempat: Posyandu Pasir Ona, Rangkas Timur
Kegiatan
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan
2. Memberikan imunisasi TT
3. Memberikan tablet tambah darah
4. Melakukan imunisasi dasar dan lanjutan pada balita
5. Memberikan konseling kepada ibu hamil atau balita yang mengalami
gangguan/permasalahan
Pelaksanaan
Dokter, bidan, dan kader melakukan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak yang meliputi:
1. Meja I : Pendaftaran, pencatatan bayi, balita
2. Meja II : Penimbangan balita dan ibu hamil
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Pemberian imunisasi dan ANC dilaksanakan oleh dokter dan bidan
5. Meja V : Memberikan konseling bagi ibu hamil atau balita yang mengalami permasalahan
kesehatan.

Evaluasi dan Monitoring

Tanggal Kegiatan: 6 Desember 2019


Peserta Hadir : masyarakat
Judul Laporan
Kelas Ibu Hamil di posyandu Cijoro Pasir, RT 03/09
Latar Belakang
Masalah kematian ibu merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang
saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap jam seorang perempuan dilaporkan meninggal karena
melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut hasil Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian ibu mengalami peningkatan pada
tahun 2013 menjadi 359 kasus per 100.000 kelahiran hidup dari 228 kasus per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007. Angka tersebut masih jauh dari target MDGs ke-5 yaitu menurunkan
angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Berdasarkan
laporan profil kesehatan provinsi banten pada tahun 2015, didapatkan angka kematian ibu pada
tahun 2015 adalah 255 kasus atau 103 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Lebak
tercatat 43 kasus kematian ibu pada tahun 2015, angka ini mengalami penurunan pada tahun
2017 yaitu 40 kasus kematian ibu atau 166 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada
tahun 2018, angka kematian ibu mengalami kenaikan menjadi 47 kasus kematian ibu atau 195
kasus per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menyebabkan kabupaten Lebak menempati urutan ke-
3 kematian ibu di Provinsi Banten.
Kematian ibu di Indonesia tahun 2013 masih didominasi oleh tiga penyebab utama
kematian yaitu perdarahan sebesar 30,13%, hipertensi dalam kehamilan sebesar 27,1%, dan
infeksi sebesar 7,3%. Partus lama juga merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia
yang angka kejadiaannya terus meningkat yaitu 1% pada tahun 2010, 1,1 % pada tahun 2011,
dan 1,8% pada tahun 2012.Sampai saat ini telah banyak program-program pembangunan
kesehatan di Indonesia yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan ibu dan
anak. Pada dasarnya program-program tersebut lebih menitik beratkan pada upaya-upaya
penurunan angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran kasar dan angka kematian ibu.
Kelas ibu hamil merupakan salah satu bentuk pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat khususnya ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan saran untuk belajar bersama
tentang kesehatan ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan, persalinan, nifas,
KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir, dan aktivitas fisik
selama hamil. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/nakes dengan menggunakan paket kelas ibu
hamil, yaitu buku KIA, flip chart, pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, dan pegangan
fasilitator kelas ibu hamil.

Tujuan kegiatan:
1. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan normal dan komplikasi
kehamilan dan persalinan
2. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan
3. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi seimbang selama kehamilan
Permasalahan
Tingginya angka kematian ibu yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil
mengenai komplikasi kehamilan dan persalinan, pemeriksaan kehamilan, dan gizi seimbang
selama kehamilan.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Waktu: 6 Desember 2019, pukul 09.00 s.d selesai
Tempat: Posyandu CIjoro Pasir RT 03/09
Kegiatan : melakukan penyuluhan/ kelas ibu hamil dan tanya jawab dengan petugas kesehatan

Pelaksanaan
Dokter dan bidan melakukan penyuluhan/kelas ibu hamil menggunakan flip chart dan buku KIA
yang meliputi:
1. Pengertian kehamilan
2. Tanda-tanda kehamilan
3. Gejala-gejala yang dirasakan selama kehamilan
4. Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
5. Gizi seimbang selama kehamilan
6. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan selama kehamilan
7. Pemeriksaan kehamilan (K1 dan K4)
8. Komplikasi persalinan dan pencegahannya
Dokter dan bidan melakukan sesi tanya jawab antara ibu hamil dan nakes.

Evaluasi dan Monitoring

Tanggal Kegiatan: 14 Desember 2019


Peserta Hadir: Masyarakat
Judul Laporan
Kelas Ibu Hamil di Posyandu BTN ONA, Rangkas Timur
Latar Belakang
Masalah kematian ibu merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang
saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap jam seorang perempuan dilaporkan meninggal karena
melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut hasil Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian ibu mengalami peningkatan pada
tahun 2013 menjadi 359 kasus per 100.000 kelahiran hidup dari 228 kasus per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007. Angka tersebut masih jauh dari target MDGs ke-5 yaitu menurunkan
angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Berdasarkan
laporan profil kesehatan provinsi banten pada tahun 2015, didapatkan angka kematian ibu pada
tahun 2015 adalah 255 kasus atau 103 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Lebak
tercatat 43 kasus kematian ibu pada tahun 2015, angka ini mengalami penurunan pada tahun
2017 yaitu 40 kasus kematian ibu atau 166 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada
tahun 2018, angka kematian ibu mengalami kenaikan menjadi 47 kasus kematian ibu atau 195
kasus per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menyebabkan kabupaten Lebak menempati urutan ke-
3 kematian ibu di Provinsi Banten.
Kematian ibu di Indonesia tahun 2013 masih didominasi oleh tiga penyebab utama
kematian yaitu perdarahan sebesar 30,13%, hipertensi dalam kehamilan sebesar 27,1%, dan
infeksi sebesar 7,3%. Partus lama juga merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia
yang angka kejadiaannya terus meningkat yaitu 1% pada tahun 2010, 1,1 % pada tahun 2011,
dan 1,8% pada tahun 2012.Sampai saat ini telah banyak program-program pembangunan
kesehatan di Indonesia yang ditujukan guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan ibu dan
anak. Pada dasarnya program-program tersebut lebih menitik beratkan pada upaya-upaya
penurunan angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran kasar dan angka kematian ibu.
Kelas ibu hamil merupakan salah satu bentuk pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat khususnya ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan saran untuk belajar bersama
tentang kesehatan ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan, persalinan, nifas,
KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir, dan aktivitas fisik
selama hamil. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/nakes dengan menggunakan paket kelas ibu
hamil, yaitu buku KIA, flip chart, pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, dan pegangan
fasilitator kelas ibu hamil.

Tujuan kegiatan:
1. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan normal dan komplikasi
kehamilan dan persalinan
2. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan
3. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi seimbang selama kehamilan
Permasalahan
Tingginya angka kematian ibu yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil
mengenai komplikasi kehamilan dan persalinan, pemeriksaan kehamilan, dan gizi seimbang
selama kehamilan.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Waktu: 14 Desember 2019, pukul 09.00 s.d selesai
Tempat: Posyandu BTN Ona, Rangkas Timur
Kegiatan : melakukan penyuluhan/ kelas ibu hamil dan tanya jawab dengan petugas kesehatan

Pelaksanaan
Dokter dan bidan melakukan penyuluhan/kelas ibu hamil menggunakan flip chart dan buku KIA
yang meliputi:
1. Pengertian kehamilan
2. Tanda-tanda kehamilan
3. Gejala-gejala yang dirasakan selama kehamilan
4. Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
5. Gizi seimbang selama kehamilan
6. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan selama kehamilan
7. Pemeriksaan kehamilan (K1 dan K4)
8. Komplikasi persalinan dan pencegahannya
Dokter dan bidan melakukan sesi tanya jawab antara ibu hamil dan nakes.

Evaluasi dan Monitoring

Anda mungkin juga menyukai