Disusun oleh:
Secara minimum, tujuan evaluasi kebijakan adalah agar kita mengetahui apa yang
ingin dicapai dari suatu kebijakan tertentu (tujuan-tujuan kebijakan), bagaimana kita
melakukan (program-program), dan jika ada, apakah kita telah mencapai tujuan-tujuan
(dampak atau akibat dan hubungan kebijakan,yang telah diciptakan sebelumnnya.
Keempat, evaluasi juga menyangkut unsur yang lain, yakni biaya langsung yang
dikeluarkan untuk membiayai program-program kebijakan publik. Biasanya kita
lebih mudah menghitung biaya dollar atau rupiah dari suatu kebijakan atau
program tertentu, bila program atau kebijakan itu sebagai jumlah dollar atau rupiah
yang dibelanjakan bagi suatu program, bagiannya dari keseluruhan pembelanjaan
pemerintah atau persentase dari produk nasional kotor yang digunakan untuk
membiayai suatu program.
Kelima,Dimensi yang terakhir dari evaluasi kebijakan adalah menyangkut
biaya-biaya tidak langsung yang ditanggung oleh masyarakat atau beberapa
anggota masyarakat akibat adanya kebijakan publik. Biayabiaya seperti itu
seringkali tidak dipertimbangkan dalam membuat evaluasi-evaluasi
kebijakan. Hal ini terjadi karena biaya-biaya tersebut tidak dapat dihitung
karena sulitnya menentukan ukuran-ukuran yang hendak dipakai.
Evaluasi merupakan
proses
yang rumit dan kompleks.
Proses ini melibatkan
Kerumitan dalam proses evaluasi
berbagai macam
juga karena melibatkan kriteria-
kepentingan individu-
kriteria yang ditunjukan untuk
individu yang terlibat dalam
melakukan evaluasi. Ini berarti
proses evaluasi. Kerumitan
bahwa kegagalan dalam
dalam proses evaluasi juga
menentukan kriteria akan
karena melibatkan kriteria-
menghambat proses evaluasi yang
kriteria yang ditunjukan
akan dijalankan. .
untuk melakukan evaluasi.
Ini berarti bahwa kegagalan
dalam menentukan kriteria
akan menghambat proses
evaluasi yang akan
dijalankan.
Anderson mengidentifikasikan bahwa setidaknya enam masalah yang
akan dihadapi dalam proses evaluasi kebijakan,yaitu:
Pertama, kemampuan
kebijakan tersebut dalam
memecahkan persoalan.
Sebagaimana telah sering di Kedua, kemampuan kebijakan-
singgung sebelumnya, pada kebijakan semacam itu dikelola
dasarnya kebijakan publik dibuat
untuk memecahkan persoalan-
persoalan publik.