Anda di halaman 1dari 3

Nama : Galih Wisnu Broto

NIM : 19133200011

Kelas : Manajemen A1

Tugas Merangkum Manajemen Ritel

Pengertian Ritel

Ritel yaitu kegiatan pemasaran suatu barang atau penawaran jasa dalam bentuk satuan atau
eceran kepada konsumen. Pada dunia ritel pelaku usaha memiliki tugas untuk
menghubungkan antara produsen dengan konsumen yang nantinya akan membeli barang
dengan jumlah satuan atau eceran, oleh karena itu dunia ritel atau bisnis ritel ini dianggap
memiliki peranan sangat penting dalam rantai pasokan. Konsumen yang menginginkan
barang maupun jasa dengan jumlah tertentu sangat terbantu karena konsumen tidak harus
menyimpanya. Jadi dapat dikatakan ritel ini bukan untuk bisnis karena semua kegiatan yang
terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
memenuhi kebutuhan pribadi.

Paradigma Ritel Tradisional

paradikma ritel tradisional yaitu pandangan yang menekankan pengelolaan ritel dengan
menggunakan pendekatan konvensional dan tradisional. Dengan pendekatan konvesional dan
tradisional ini, bisnis ritel dikelola dengan cara-cara yang lebih menekankan pada apa yang
bisa disiapkan oleh pengusaha namun kurang memperhatikan bagaimana kebutuhan dan
kainginan konsumenuntuk dipahami dan bahkan berusaha untuk dipenuhi.

Adapun ciri-ciri paradigm pengelolaan ritel tradisional yaitu :

1. Kurang memilih lokasi


Lokasi merupakan faktor yang penting dan harus dipertimbangkan dalam pengelolaan
ritel. Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi strategis ini
seringkali terabaikan dalam konteks pengelolaan ritel tradisional.
2. Tidak memperhitungkan potensi pembeli
Pengukuran dan prediksi potensi pembeli merupakan faktor yzng juga tidak kalah
pentingnya, bahkan saling terkait satu dengan yang lainnya
3. Jenis barang dagangan yang tidak terarah
Aspek daya tarik bisnis ritel bagi pelanggan adalah keragaman barang dagangan baik
dari sisi banyaknya jenis klasifikasi barang dagangan maupun vareasi merek untuk
setiap kategori barang dagangan.
4. Tidak ada seleksi merek
Pelanggan ritel menjadi sasaran iklan dari produsen barang dagangan dengan merek
tertentu, dengan demikian pelanggan akan mencari produk tersebut pada ritel-ritel
yang dipandang akan menyediakan merek-merek tersebut.
5. Kurang memperhatikan pemasok
Seleksi terhadap pemasok atau supplier merupakan hal penting juga untuk dilakukan
dalam bisnis ritel. Pemasok yang baik akan memperhatikan kualitas barang dagangan,
kesinambungan pengiriman untuk menjaga ketersediaan barang dagangan di toko
maupun mekanis pembayaran barang dagangan.
6. Malakukan pencatatan penjualan sederhana
Banyak peritel yang tidak melakukan pencatatan penjualan sama sekali padahal hal
itu juga penting, dengan pencatatan upaya untuk mengontrol dan mengevaluasi
terhadap penjualan.
7. Tidak melakukan evaluasi terhadap keuntungan per produk
Barang dagang yang ditawarkan pada pelanggan merupakan dasar untuk dapat
menentukan strategi pengelolaan ritel dengan lebih komprehensif.
8. Cash flow tidak terencana
Hal ini dapat berpengaruh jika tidak diterapkan, sehingga seringkali modal toko
tersedot untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri atau keluarga.
9. Pengembangan bisnis tidak terencana
Rendahnya control dan nekanisme melakukan evaluasi usaha mengakibatkan peritel
tradisonal sering tidak mampu untuk melakukan perencanaan yang matang dalam
melakukan pengembangan bisnisnya.

Paradikma ritel modern


Merupakan pandangan yang menekan pengelolaan ritel dengan menggunakan pendekatan
modern dimana konsep pengelolaan peritel lebih ditekankan.

Beberapa ciri paradikma pengelolaan ritel modern :

1. Lokasi strategis adalah faktor penting dalam bisnis ritel


2. Prediksi cermat terhadap potensi pembeli
3. Pengelolaan jenis barang dagangan terarah
4. Seleksi merek yang sangat ketat
5. Seleksi ketat terhadap pemasok

Peluang bisnis ritel di Indonesia

Di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal
ini di sebabkan oleh adanya usaha manufaktur dan peluang yang besar, dan juga peran
pemerintah untuk mendorong perkembangan bisnis ritel.

Sumber referensi :

http://whidyautami-corm.blogspot.com /2010/11/paradigma-ritel-tradisional .html?m=1

Anda mungkin juga menyukai