Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BAHASA INDONESIA BERBASIS KARYA ILMIAH


JUDUL :
RANGKUMAN DAN RESENSI BUKU

OLEH :

MEI DWI ASTUTI

WD ALAMSYAH

DOSEN : KARTIJAN

SEMESTER 1 / MANAJEMEN

INSITUT BISNIS MUHAMMADIYAH BEKASI

I
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Membaca merupakan hal yang paling penting dalam
mencari ilmu. Baik membaca buku pelajaran sekolah
maupun artikel-artikel yang mendidik dan berisi
informasi-informasi penting. Dalam membaca buku-
buku jenis fiksi seperti novel akan membutuhkan
waktu yang lama. Untuk mempermudah pembaca
memahami isi cerita dari novel tersebut dalam waktu
yang singkat dapat dilakukan dengan membaca resensi
novel yang telah ditulis oleh resentator dan telah
diterbitkan.
Resensi adalah ulasan atau penilaian sebuah hasil
karya, buku, film, produk teknologi, dan lain-lain.
Penilaian berhubungan dengan keahlian dan
pengalaman pengarang atas karya yang diresensikan,
analisis penyajian materi, analisis teknik penyajian,
analisis kebahasaan, keunggulan atau kekuatan topik
dan pembahasan, kekuatan ekspresi, kekuatan
intelektual, dan lain-lain yang dapat memotivasi
pembaca resensi untuk membaca bukunya secara
langsung.
Selain resensi untuk mempermudah pembaca
memahami isi bacaan dapat dilakukan dengan
merangkum bacaan. Rangkuman yaitu cara yang efektif
untuk menyajikan suatu tulisan yang panjang dalam
bentuk singkat dan padat. Suatu rangkuman disajikan

II
dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya
dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan
yang ada didalam tulisan aslinya. Pekerjaan
merangkum tidak ubahnya dengan pekerjaan
memangkas-memangkas atau membuang-buang yang
tidak perlu.
Dari latar belakang masalah tersebut, penulis akan
membahas lebih lanjut tentang resensi dan
rangkuman.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa defenisi resensi dan tujuan resensi?
2. Bagaimana sistematika dan contoh resensi?
3. Apa defenisi rangkuman dan tujuan rangkuman?
4. Bagaimana sistematika dan contoh rangkuman?
1.3 Tujuan penulisan
1. Mengetahui defenisi dari resensi dan rangkuman.
2. Mengetahui sistematika resensi dan rangkuman.
3. Mengetahui tujuan dari resensi dan rangkuman.

III
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian resensi


Resensi banyak dimanfaatkan sebagai cara
mempromosikan buku atau karya baru dari penerbit kepada
masyarakat umum melalui media cetak. Penulis resensi
disebut dengan resentator. Resensi buku merupakan paduan
keinginan pengarang, reproduksi singkat, pertimbangan atau
penilaian, dan media komunikasi pengarang dan pembaca.
Pengertian resensi menurut para ahli :
1. Zaenal arifin dan amran tasai (2008: 235)
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya atau buku. Resensi juga dapat
dikatakan sebagai suatu komentar atau ulasan seorang
penulis atas sebuah hasil karya, baik buku, film, karya
seni, maupun produk yang lain.
2. Wijayanti (2013:380).
Resensi adalah tulisan dalam bentuk sederhana
dengan mengungkapkan kembali isi secara diringkas,
mengulas, serta memberikan penilaian atas tulisan.
3. Widjono (2012:380)
Resensi adalah ulasan atau penilaian sebuah hasil
karya, buku, film, produk teknologi, dan lain-lain.
Penilaian ini menyajikan kualitas sebuah karya, baik
yang berhubungan dengan kualitas yang terkait dengan
keunggulan maupun kekurangan-kekurangannya.

IV
Sedangkan resensi menurut penulis adalah sebuah
tulisan dalam bentuk sederhana yang berisi penilaian
atau komentar terhadap sebuah karya.
2.2. Tujuan resensi
Menurut zaenal arifin dan Amran dan tasai (2008:236)
tujuan resensi yaitu:
1. Penulis resensi ingin menjembatani keinginan atau
selera penulis kepada pembacanya.
2. Penulis resensi ingin menyampaikan informasi kepada
pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya yang
dirensesikan itu layak mendapat sambutan masyarakat
atau tidak.
3. Penulis resensi berupaya memotivasi pembacanya
untuk membaca buku tersebut secara langsung.
4. Penulis resensi dapat pula mengkritik, mengoreksi,
atau memperlihatkan kualitas buku, baik kelebihan
maupun kekurangannya.
5. Penulis resensi mengharapkan memperoleh
honorarium atau imbalan dari media cetak yang
membuat resensinya, baik majalah maupun surat.

2.3. Cara menulis resensi


Menurut Arifin (2008:236) menulis resensi
menyampaikan informasi mengenai ketepatan buku bagi
pembaca. Penulis resensi seyogyanya mempertimbangkan
hal-hal berikut.

V
1) Landasan filosopi penulisan
Keinginan penulis tidak semuanya tertuang
dalam karangan, misalnya misi, visi, dan hakikat
penulisan. Untuk itu, penulis resensi harus
memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang
aslinya dengan mengkaji landasan filosopi yang
dijadikan dasar penulisan.
2) Harapan pembaca
Pembaca akan melihat gambaran keseluruhan
isi, informasi tentang buku dan kualitas buku
tanpa melihat dahulu buku tersebut.
3) Harapan penulis dan pembaca
Resensi berupaya mengomunikasikan harapan
pembaca dan penulis akan adanya buku yang
berkualitas.
4) Materi tulisan
Penulis resensi harus memaparkan materi yang
ada dalam buku yang akan mencapai target
sasaran pembacanya.

2.4. Syarat-syarat membuat Resensi


Menurut wijayanti (2013:179) syarat-syarat membuat
resensi yaitu:
1. Fisik buku
Bagian fisik buku meliputi judul, penulis/editor,
penerjemah (jika buku terjemahan), penerbit, tebal
buku (bagian awal dan bagian inti). Bagian ini
ditentukan pada bagian awal.

VI
2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya
sebelumnya bioografi pengarang, atau hal yang
berhubungan dengan tema atau isi.
3. Isi buku
Ulasan isi buku mencakup :
1) Tujuan penulisan buku, yang umumnya
dicantumkan pada bagian pendahulunya.
2) Isi buku secara umum yang terlihat dari daftar isi
dan pendahuluan.
3) Penilaian kualitas isi, yang didasari kriteria
kesahihan, kebermanfaatan, keandalan,
kebaruan, kelebihan, kekurangan, keaslian,
kelangkaan, dan sebagainya; dapat pula
membandingkan buku yang diresensikan dengan
buku lain baik yang ditulis oleh penulis yang sama
maupun berbeda.
4. Bahasa dalam resensi hendaklah bahasa yang denotatif
karena ingin menyajikan fakta secara ilmiah dan
objektif. Resensi harus menerapkan kaidah ejaan yang
disempurnakan, pilihan dan bentukan kata yang tepat,
kalimat yang efektif, dan paragraf yang padu dengan
penalaran yang logis. Lain halnya karangan fiksi, cerita
fiksi lebih mengandalkan konotasi. Dengan kata
tersebut, penulis dapat leluasa membangkitkan
imajinasi pembacanya (Arifin, 2010:238)
5. Organisasi buku berkaitan dengan cara-cara penataan
ide buku. Organisasi dapat diulas dari segi kepaduan,
urutan, keruntutan, kelogisan, dan kesistematisan.

VII
6. Metode dan pendekatan
Penyajian materi yang sistematis dengan metode yang
mudah dipahami. Misalnya, urutan penyajian konsep,
kasus, aplikasi, kreativitas, dan evaluasi merupakan
cara (metode) yang mudah dipahami sehingga
menambah daya tarik pembacanya. Selain itu, akan
memberi daya tarik jika pendekatan penulisannya jelas
dan mudah dipahami, misalnya, buku ini (bahasa
indonesia; mata kuliah pengembangan kepribadian
diperguruan tinggi) menggunakan pendekatan berbasis
kompetensi dan pendekatan taksonomi bloom :
kognitif, psikomotorif, dan afektif (Widjono, 2011:301).
2.5. Sistematika Resensi
Menurut Zaenal Arifin dan Amran Tasai (2008:238)
Sistematika resensi adalah sebagai berikut:
1. Cantumkan tema atau judul karya yang diresensi.
2. Sebutkan nama pengarang, judul karya, penerbit,
tempat terbit, jumlah bab, dan jumlah halaman.
3. Kemukakan sistematika, bahasa, dan ringkasan karya
yang diresensi.
4. Jelaskan kualitas karya yang diresensi, kekuatan dan
kelemahannya, serta perbedaannya dengan karya
sejenis yang sudah ada.
5. Sampaikan pendapat dan simpulkan penulis resensi
secara pribadi.
6. Tuliskan identitas si penulis resensi.

VIII
2.6. Contoh Resensi
Judul : Koala kumal
Penulis : Raditya dika
Tanggal terbit 2015: 17 Januari
Penerbit : Gagas media
Tebal halaman : 250 hlm
Proses berubah menuju kedewasaan adalah hal yang
lumrah bagi penulis. Perubahan itu bakal terasa kepada
pembaca setia yang memang dari awal mengikuti karya sang
penulis. Reaksinya pasti bermacam-macam, ada yang makin
nge-fans pada sang penulis, tapi kebanyakan yang terjadi
adalah kecewa berat dan malah mencaci maki pada penulis.
Biasanya ini terjadi kepada penulis yang karya perdananya
langsung meledak. Persis seperti yang terjadi diranah musik.
Mungkin anda sudah tahu yang saya maksud adalah Arctic
monkeys. Perubahan drastis yang dibuat mereka pada album
AM malah membuat nama mereka semakin harum. Apakah
raditya dika termasuk dalam kategori sukses instan pada
karya perdana? Jelas. Kambing jantan menggebrek dengan
menawarkan sesuatu yang beda; komedi kasar yang
merupakan adaptasi langsung dari blognya raditya dika.
Tapi, apakah koala kumal-nya Raditya dika bisa menjadi
seperti AM-nya Arctic monkeys?
Raditya Dika, yang akrab disapa Dika, akhirnya merilis
buku ketujuhnya yang berjudul koala kumal. Ini merupakan
hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh penggemarnya,
karena sudah tahun dia absen menulis buku. Di tiga tahun

IX
terakhir, dia disibukkan oleh proyek serial populer malam
minggu miko dan film dari adaptasi novel-novelnya, dia
berperan sebagai penulis skenario, pemain, sekaligus
sutradara.
Kenapa diberi judul koala kumal? Dibab terakhir,
dika menjelaskan tentang patah hati. Tentang orang yang
dulunya saling memberi rasa nyaman, namun saat bertemu
lagi perasaan itu sudah berubah total. Persis seperti seekor
koala yang bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya, namun
saat kembali koala itu kebingungan karena hutan yang
pernah jadi rumahnya habis dibabat manusia. Karena itulah,
buku ini diberi judul koala kumal. Mayoritas isinya bercerita
tentang patah hati, tentang rasa yang pernah ada, dan
tentang kenyamanan yang punah ditelan cinta yang baru.
Koala kumal sedikit lebih tipis dibandingkan buku
sebelumnya, manusia setengah salmon. Selain kembali
menggunakan judul binatang, kali ini pun Dika meneruskan
konsep “komedi pakai hati” miliknya. Kedewasaan dan
kematangan pun semakin terlihat disini. Struktur bahasa pun
semakin rapi. Jelas saja, dengan usia yang sudah 30 tahun,
Raditya dika berangsur-angsur menghilangkan kata-kata
kasar dan tidak baku seperti yang biasa ditemukan dibuku-
buku sebelumnya. Sebenarnya tidak penting membicarakan
struktur bahasa dalam sebuah buku komedi. Namun,
perbedaan itu semakin jelas. Sangat berbeda jauh dengan
kambing jantan, buku pertama dika yang sangat selengean
dan hancur-hancuran, dalam segi bahasa.
Namun, apakah dengan patah hati sebagai tema
utama dan kedewasaan membuat koala kumal tidak lucu

X
lagi? Justru disitulah, kepiawaian Dika bekerja. Lucu tidak
harus dengan komedi kasar. Komedi pakai hati pun bisa,
begitulah prinsip Dika. Dan memang terbukti benar. Anda
tidak perlu khawatir dengan sense of comedy-nya Raditya
Dika bakal meluntur seiring dengan menuanya dia. Namun
jangan harap komedi koala kumal bakal serusak dan sekasar
kambing jantan dan babi ngesot. Ini serius.
Kesimpulannya, koala kumal sangat layak untuk dibeli
dan dibaca. Banyak pelajaran dapat kita petik dari koala
komal, terutama bagi yang baru saja patah hati. Patah hati
adalah proses menuju kedewasaan. Seiring patah hati tidak
berarti kita harus putus asa mengejar cinta. Cinta butuh
perjuangan, perjuangan itu adalah mempertahankan
kenyamanan.

2.7. Pengertian Rangkuman


Didalam sebuah rangkuman tidak terdapat adanya
sebuah perubahan isi atau secara garis besar informasi. Oleh
sebab itu kita dapat mengartikan rangkuman ialah
pemadatan isi bacaan dalam upaya meminimalkan isi
dengan mengambil point-pointnya saja sehingga akan dapat
mempermudah pembaca dan tentu agar lebih cepat
memahami makna dari bacaan tersebut.
Rangkuman merupakan hasil ekstrak dari suatu
bacaan / tulisan, berita atau sebuah pembahasan, sehingga
dapat menyimpulkan dengan secara singkat suatu tulisan,
berita atau pembahasan tersebut.

XI
Rangkuman menurut Djuharni, 2001 Rangkuman
merupakan hasil aktivitas kegiatan merangkum. Rangkuman
tersebut dapat diartikan ialah sebagai suatu hasil
merangkum atau meringkas sebuah tulisan atau
pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat
dengan melalui perbandingan secara proporsional antara
bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Rangkuman
tersebut juga dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai
atau juga menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau
tulisan yang terpencar dalam bentuk point atau pokoknya
saja.

2.8. Manfaat rangkuman


Bacaan yang sudah disusun menjadi sebuah
rangkuman akan sangat bermanfaat, baik bagi si penulis
ataupun orang lain (pembaca). Manfaat dari suatu
rangkuman, antara lain ialah sebagai berikut.
1. Isi bacaan akan dapat lebih mudah untuk diingat dan
dipahami.
2. Waktu yang digunakan dalam membaca dan
mempelajari bacaan juga jauh lebih singkat.
3. Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misalnya
untuk mendapatkan informasi dengan cepat.
4. Menggambarkan atau mengilustrasikan bacaan secara
garis besar dari isi bacaan.

XII
2.9. Teknik atau langkah membuat rangkuman
Dalam membuat sebuah rangkuman diperlukan yang
namanya teknik atau cara merangkum. Dibawah ini
merupakan teknik atau tata cara dalam merangkum bacaan,
langkah-langkahnya ialah sebagai berikut :
1. Bacalah semua teks bacaan kemudian tandailah bagian
yang dianggap sangat penting.
2. Kemudian tuliskan informasi yang kamu anggap
penting itu dengan informasi pendukung.
3. Setelah itu buatlah kerangka kemudian kembangkan
menjadi sebuah rangkuman.
4. Kemudian bacalah kembali hasil rangkuman yang kamu
buat dengan teks bacaan asli, maka kamu akan melihat
kelebihan dari sebuah rangkuman tanpa merubah
makna dari teks bacaan yang kamu rangkum.

XIII
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil
merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan
menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan
perbandingan secara proporsional antara bagian yang
dirangkum dengan rangkumannya.

Resensi buku adalah tulisan ilmiah yang membahas


isi sebuah buku, termasuk kelemahan dan keunggulannya
untuk diberitahukan kepada pembaca. Menurut kamus
besar bahasa indonesia (KBBI), resensi adalah pertimbangan
atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku.

XIV
DAFTAR PUSTAKA

Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk untuk tata


kelola organisasi (IT Governance). Form
http://rachdian.com/index2.php/
option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3
August 2008
 Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan
PHP dan MySql. Yogyakarta: penerbit Andi offset.
 Soekirno, Haritmurti (2005). Cara mudah menginstal
Web server berbasis windows server 2003. Jakarta:
elex media komputindo.
 Suteja, B.R., Sarapung,J.A, & Hamdaya, W.B.T. (2008).
Memasuki dunia e-learning, Bandung: penerbit
informatika.
 Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Ditman, K.C. (2004). Systems
Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-
Hill Education.

XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV

Anda mungkin juga menyukai