TINJAUAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh (Aryandi & Onsardi, 2020), yang berjudul
pada cafe wareg bengkulu mendapatkan hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada café wareg
bengkulu. Hal ini berarti dengan kualitas pelayanan yang baik maka akan tinggi
terhadap keputusan pembelian konsumen pada cafe wareg bengkulu. Serta lokasi
pada café wareg bengkulu. Hal ini berarti dengan lokasi yang baik maka akan tinggi
terhadap keputusan pembelian konsumen pada cafe wareg bengkulu. Dari hasil
pengujian antara kedua variabel yaitu terdapat bahwa secara simultan variabel
pembelian konsumen pada cafe wareg bengkulu. Hal ini menunjukkan bahwa jika
kualitas pelayanan dan lokasi tinggi maka akan tinggi terhadap keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 yang berjudul pengaruh promosi dan
tembak senayan pada hasil penelitiannya dengan menggunakan pengujian uji T dan
dirasakan oleh konsumen pada warung bakso lapangan tembak senayan (Diana &
Mardika, 2020).
7
(Endrawati & Juliani, 2018) melakukan penelitian yang berjudul hubungan
kualitas layanan dengan kepuasan pelanggan PT. Indoguna utama Semarang pada
kepuasan konsumen dimana 5 responden (11%) menyatakan sangat baik dan sangat
puas, 11 responden (25%) menyatakan sangat baik dan puas, 1 responden (2%)
menyatakan sangat baik dan cukup puas, 2 responden (5%), menyatakan baik dan
sangat puas, 12 responden (27%) menyatakan baik dan puas, 5 responden (11%)
menyatakan baik dan cukup puas, 3 responden (7%) menyatakan baik dan tidak puas,
dan 4 responden (10%) menyatakan cukup baik dan cukup puas, 1 responden (2%)
menyatakan cukup baik dan tidak puas untuk hubungan kualitas layanan dan
kepuasan pelanggan.
capital umkm kuliner di sentra PKL Surabaya yang dilakukan oleh (Firmansyah &
tantangan, bebas dari segala aturan, mewujudkan ide sendiri, memberikan karya
orang lain untuk memberikan kepuasan pribadi dan bermanfaat bagi orang lain, serta
manfaat mengetahui banyak untuk pengembangan karier. Tujuan penelitian ini adalah
8
keberhasilan berwirausaha. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
ini menggunakan partial least square dengan non-probability sampling melalui 100
responden yang terdiri dari 52 laki-laki dan 48 perempuan di beberapa sentra pkl di
keberhasilan berwirausaha.
B. LANDASAN TEORI
1. Kualitas Pelayanan
adalah suatu sikap dari hasil perbandingan penghargaan kualitas jasa konsumen
Laksanawati, & Ningsih, 2021) adalah kontrol antara tingkat pelayanan organisasi
dan asumsi pembeli, kualitas pelayanan dibuat untuk mengatasi pembeli dan
penilaian pembeli terhadap kualitas bisnis. Semakin baik layanan yang diberikan
semakin baik.
adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan perusahaan guna untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen. Pelayanan yang dimaksud disini jasa yang
9
diberikan kariyawan atau pemilik berupa kemudahan, kecepatan, kemampuan dan
Menurut (Diana & Mardika, 2020) ada lima dimensi atau indicator kualitas
dan tenaga manusianya untuk bersimpati kepada apa yang dirasakan pihak atau
e. Berwujud (Tangible), berkaitan dengan fasilitas fisik yang tampak dengan mata,
terhadap kualitas pelayanan yang akan menjadi dasar untuk membandingkan antara
10
harapan dengan persepsi terhadap pelayanan. Dimensi kualitas pelayanan berkaitan
Konsumen akan selalu berupaya menemukan nilai tertinggi dari produk (jasa)
yang tersedia, serta membentuk nilai yang diharapkan dari produk tersebut.
konsumen sering kali akan mengarah pada nilai lebih dari produk dan kinerja
pelayanan yang diterimanya, serta membandingkan dengan produk yang lain. Hal ini
tindakan membeli).
Menurut (Endrawati & Juliani, 2018), Setiap usaha harus mampu memahami dan
layanan, diantaranya:
Salah satu karakteristik unik layanan adalah inseparability, artinya jasa diproduksi
dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Berbagai macam persoalan sehubungan dengan
interaksi antara penyedia layanan dalam pelanggan layanan bisa terjadi. Beberapa
kelemahan pada karyawan layanan dan berdampak negatif terhadap persepsi kualitas,
meliputi:
11
3) Tutur kata karyawan kurang sopan, dan
dihasilkan.
bukan saja mereka itu adalah ”wajah” organisasi atau suatu usaha dan perusahaan,
tetapi merekalah cerminan jasa yang dipersepsikan pelanggan. Agar para karyawan
dukungan dari fungsi-fungsi utama dari pengelola tempat usaha atau manajemen.
pengembangan kepribadian.
d. Gap Komunikasi
memenuhinya,
12
5) Memperlakukan semuapelanggan dengan cara yang sama.
Dalam hal interaksi dengan penyedia layanan, tidak semua pelanggan bersedia
menerima layanan yang seragam. Ada pelanggan yang menginginkan atau bahkan
menuntut layanan yang sifatnya personal dan berbeda dengan pelanggan lain.
Visi jangka pendek (misalnya, orientasi pada pencapaian target penjualan dan laba
tahunan, dan lain-lain) bisa merusak kualitas layanan yang sedang dibentuk untuk
jangka panjang.
Berdasarkan beberapa pernyataan teori dari para ahli diatas, dapat di simpulkan
pemilik usaha dengan pelanggan dengan tujuan untuk memenuhi keingginan dan
kepuasan pelanggan yang dimana aktifitas maupun interaksi tersebut tidak kasat mata
dan tidak dapat diraba, baik oleh karyawan maupun oleh pelanggan. Namun ada
beberapa aspek yang dapat dirasakan langsung oleh para konsumen atau para
pelanggan dan dapat diartikan juga sebagai kualitas dalam pelayanan. Serta dengan
kualitas pelayanan yang baik dan meminimalisir faktor yang membuat buruknya
suatu kualitas pelayanan maka akan didapatkan kualitas pelayanan kuliner yang baik
dan sesuai dengan keinginan konsumen dan pemilik tempat usaha kuliner itu sendiri.
4. Wirausaha Kuliner
13
berbagai peluang dari sumber-sumber yang langka. Hal ini memerlukan visi,
memiliki keinginan besar, dan komitmen untuk mencapai visinya dan bersedia untuk
Menurut (Durahman & Noer, 2019), wirausaha adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
Tahap ini dimana seorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan, di awali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin, apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih
Tahap ini dimana wirausaha berdasarkan hasl yang telah dicapai untuk ditindak
14
d. Tahap mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan yang menjadi salah satu pilihan
bidang kuliner yang semakin meluas. Secara umum, kuliner merupakan tempat yang
dikunjungi orang untuk mencari berbagai macam makanan dan minuman. Tempat
kuliner biasanya juga menyuguhkan keunikan tersendiri sebagai daya tariknya, baik
usaha yang begerak pada bidang makanan atau kuliner, baik itu secara langsung
maupun berkala dan usaha tersebut menguntungkan dan akan lebih laku dalam jangka
waktu yang relatif panjang, alasannya karena makanan adalah kebutuhan pokok
manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Wirausaha kuliner ini pun punya
banyak kategori, mulai dari makanan ringan (camilan), minuman, hingga makanan
pokok. Semua kategori di usaha kuliner punya potensi yang sangat bagus, namun
untuk membuka dan menjalankan usahanya baik itu permanen atau semi permanen.
Tempat untuk berwirausaha kuliner memiliki berbagai jenis golongan dan juga
15
kriteria yang masuk dalam Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) pada bidang kuliner,
berberapa klasifikasi lapangan usaha pada bidang kuliner adalah sebagai berikut:
a. Restoran
Kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau
seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman
untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat
b. Warung makan
Kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau
makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan
belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya
c. Kedai makanan
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan
makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan
makanan siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya
16
dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bakso keliling, tukang gorengan
e. Rumah minum/kafe
Kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau
seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman untuk
proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah mendapatkan surat
keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya atau belum.
f. Kedai minuman
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan
utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap
menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya.
5. Kepuasan Konsumen
Menurut (Sudirman, Halim, & Pinem, 2020), kepuasan konsumen adalah suatu
ungkapan serta perilaku yang muncul atas penilaian kinerja suatu produk atas dasar
akan terwujud apabila seseorang sudah mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh
produsen. Pada umumnya ada empat komponen penting dalam hubungan menjaga
serta meningkatkan kepuasan konsumen yaitu: kualitas produk atau jasa, harga
17
Menurut (Ibahim & Thawil, 2019), kepuasan konsumen atau pelanggan adalah
seseorang pasca pembelian sebuah produk atau kondisi emosional yang ditunjukan
dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan yaitu situasi kognitif pembeli yang
(tidak senang) dari hasil yang diperoleh dengan dibandingkan pengorbanan yang
telah dilakukan.
Menurut (Pangastuti & Permana, 2019), untuk mencapai kepuasan konsumen yang
memadai, ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kepuasan
pengukuran kualitas jasa yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry
Metode complaint and suggestion system adalah dengan mengguakan keluhan dan
saran dari setiap pelanggan untuk meningkatkan kinerja dari suatu usaha, namun
metode ini memiliki kekurangan yang bersifat pasif yaitu salah satu cara yang biasa
18
dengan meninggalkan produk begitu saja lalu mencari produk lain sehingga metode
Metode customer stafivation survey adalah salah satu cara untuk mengetahui
perusahaan akan mengetahui tanggapan dan timbal balik secara langsung dari
pelanggan dan memberikan tanda baik kepada pelanggan, hal ini memberikan
pelanggan.
Metode ghost shopping adalah salah satu cara untuk memperoleh gambaran
untuk menjadi atau bersikap sebagai pembeli atau pelanggan potensial produk usaha
Metode lost customer analysis adalah metode yang dilakukan dengan cara
perusahaan atau sudah beralih ke produk lain. Sehingga dapat mendengar dengan
jelas apa yang yang menjadi alasan mereka sehingga dapat mengevaluasi kekurangan
19
6) Metode inportance performance analysis
Metode inportance performance analysis adalah salah satu cara untuk memperoleh
faktor kinerja penting apa saja yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam
Metode customer satisfaction index adalah adalah salah satu cara untuk
pengguna jasa secara menyeluruh dengan melihat tingkat kinerja dan tingkat
Dari uaraian di atas maka dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan
dua metode yaitu Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction
menunjukkan atribut tertentu yang perlu dinaikkan atau dikurangi untuk mencapai
20
Indikator kepuasan konsumen pada pelayanan berbeda-beda, sesuai dengan lokasi
dan sasaran konsumen. jasa pelayanan yang baik dapat meningkatkan kepuasan
Dalam penelitian ini kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa factor antara
lain: bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati. Berikut ini adalah
dependen.
Wujud fisik (tangible) adalah kebutuhan pelanggan yang berfokus pada fasilitas
fisik seperti gedung dan ruangan, tersedia tempat parkir, kebersihan, kerapian dan
Pada saat yang bersamaan aspek ini juga merupakan salah satu sumber yang
mempengaruhi harapan pelanggan. Karena dengan bukti fisik yang baik maka
harapan konsumen menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu merupakan hal yang penting
bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh aspek wujud fisik yang paling tepat,
yaitu masih memberikan impresi positif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
tetapi tidak menyebabkan harapan pelanggan yang terlalu tinggi sehingga dapat
21
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
b. fasilitas yang menarik atau hubungan wujud fisik dengan kepuasan konsumen
Semakin baik persepsi konsumen terhadap wujud fisik maka kepuasan konsumen
juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap wujud fisik buruk
maka kepuasan konsumen juga akan semakin rendah. Atas dasar uraian diatas, maka
dari perusahaan. Atribut–atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain:
c. memberikan pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada konsumen, dan tidak
akan direalisasikan.
22
Atas dasar uraian diatas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut: H2 =
baik persepsi konsumen terhadap daya tanggap perusahaan maka kepuasan konsumen
juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap daya tanggap buruk
maka kepuasan konsumen juga akan semakin rendah. Atas dasar uraian diatas, maka
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi
konsumen juga akan semakin tinggi. Jika persepsi konsumen terhadap jaminan yang
diberikan oleh perusahaan buruk maka kepuasan konsumen juga akan semakin
rendah. Atas dasar uraian diatas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut : H4
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi
23
konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi konsumen terhadap
kepedulian yang diberikan oleh perusahaan buruk maka kepuasan konsumen juga
akan semakin rendah. Atas dasar uraian diatas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai
D. KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir adalah hubungan yang melibatkan satu variabel bebas dengan satu
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel (X) dalam penelitian
ini adalah Kualitas pelayanan. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y)
Kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan dalam bagan alur sebagai berikut:
2. Keandalan (X2)
Kepuasan Pelanggan
3. Daya tanggap (X3)
(Y)
4. Jaminan (X4)
5. Empati (X5)
24
Keterangan:
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tenlu benar) dan tests
yang diperkirakan secara logis di anlara dua atau Iebih variabel yang diungkap dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk
H1 : Diduga bukti fisik (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
25
H2 : Diduga keandalan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
26
27