Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA

PEPA 4203 MODUL 7


SEL, EKOSISTEM, VARIASI GENETIK DAN ADAPTASI

Nama : MIKE TANTEWANDISSA


NIM : 017852134
UPBJJ-UT : Ambon

1. SEL
Kegiatan Praktikum 1
a. Judul Percobaan 1: Mengenal Struktur Sel Tumbuhan

b. Tujuan Percobaan:
Mengamati sel-sel penyusun rambut tangkai sari bunga Rhoeo discolor.

c. Dasar Teori
Sel tumbuhan memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, umumnya berukuran
mikroskopis, artinya hanya dapat dilihat dibawah pengamatan mikroskop. Meskipun sel
merupakan unit terkecil, namun di dalamnya masih terdapat bagian-bagian yang lebih
kecil lagi dan berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel itu sendiri atau disebut
dengan organel. Jenis organel pada sel tumbuhan bermacam-macam dan masing-masing
memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda.
Ciri-ciri Sel Tumbuhan
1. Memiliki dinding sel.
2. Memilki plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas).
3. Memilki vakuola yang besar.
4. Ukuran nukleusnya lebih kecil dibandingkan vakuola.
5. Bentuk selnya tetap.
6. Penyimpanan energinya dalam bentuk butiran pati.
Fungsi Sel Tumbuhan
1. Mengatur semua aktivitas tumbuhan.
2. Berperan langsung dalam proses tumbuh kembang tumbuhan.
3. Menyimpan dan membawa sifat genetik tumbuhan.
4. Menyusun dan menjaga bentuk tubuh tumbuhan.
d. Hasil pengamatan

Gambar : Sel rambut tangkai sari bunga Rhoeo discolor

e. Pembahasan
Dari hasil pengamatan pada praktikum ini menunjukan bahwa, sel tumbuhan memiliki
bagian-bagian pada sel yaitu; dinding sel, sitoplasma, nucleus dan vakuola. Sel adalah unit
terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan
dasar yang menyusun organisme.
Pada sel tumbuhan, dinding sel membatasi segala kegiatan yang terjadi di dalam sel
sehingga tidak mudah terganggu oleh pengaruh dari luar. Fungsi utama kehidupan
berlangsung di dalam sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme berlangsung di dalam
ruangan yang berisi cairan kental ini. Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi
didalam sitoplasma. Vakuola adalah menyimpan bahan makanan (air, garam, mineral, protein,
gula, asam organik, dan asam amino), berperan dalam turgiditas (turgor sel) dan bentuk sel,
dapat memberi warna pada bunga dan buah karena mengandung pigmen antosian yang
berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan dan
pemencaran biji, sebagai lisosom yang dapat mencerna sitoplasma ketika sel mati dan
tonoplas pecah menyebabkan autolysis, serta tempat penimbunan sisa metabolisme.

f. Kesimpulan
Dari hasil pengamtan dan pembahasan di atas maka disimpulkan sebagai berikut; sel
tumbuhan memiliki organel-organel sel yang memiliki fungsi masing-masing. Pada setiap sel
yang mati tidak dapat dilihat organel-organel selnya, hal tersebut dikarenakan sel tidak
mempunyai kehidupan lagi. Sel tumbuhan memiliki kloroplas yang mengandung pigmen
hijau daun yaitu klorofil, yang memberi warna hijau pada tumbuhan dan sangat penting dalam
peristiwa fotosíntesis
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA
PEPA 4203 MODUL 7
SEL, EKOSISTEM, VARIASI GENETIK DAN ADAPTASI

Nama : MIKE TANTEWANDISSA


NIM : 017852134
UPBJJ-UT : Ambon

1. SEL
Kegiatan Praktikum 1
a. Judul Percobaan 2 : Mengenal Struktur Sel Hewan

b. Tujuan: mengamati sel epitel mukosa mulut

c. Dasar Teori
Sel hewan termasuk kedalam sel eukariot karena memiliki membran sel. Sel hewan juga
memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan.
Berikut merupakan ciri-ciri yang dimiliki sel hewan, yaitu :
1. Tidak memiliki dinding sel dan tidak memiliki plastida.
2. Bentuk sel tidak tetap.
3. Sama seperti sel tumbuhan, sel hewan juga memiliki vakuola namun ukuran nya lebih
kecil dan hampir tidak terlihat.
4. Memiliki sentriol yang tidak ditemukan pada sel tumbuhan. Sel hewan memiliki dua
sentriol di dalam organel sentrosom. Saat terjadi pembelahan sel, masing-masing
sentriol saling memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan membentuk
benang-benang yang akan menempel dengan kromosom.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel, sehingga sel tersebut memiliki banyak variasi
bentuk. Untuk mempertahankan keutuhan selnya, sel hewan memiliki modifikasi berupa
sitoskeleton dan matriks ekstraselular yang berfungsi seperti dinding sel bagi sel hewan. 
d. Hasil pengamatan

Gambar : Sel mukosa mulut

e. Pembahasan
Dari hasil pengamatan pada praktikum ini menunjukan bahwa, sel mukosa mulut
merupakan sel hewan, sel ini tidak mempunyai Dinding sel, Plastida, Vakuola, namun
mempunyai Sentrosom, Lisosom, dan Silia.

a. Inti Sel
Nukleus (inti sel) terdiri dari selaput inti, nukleoplasma, nucleolus dan kromatin.
Nukleus merupakan sumber segala kegiatan kehidupan sel, karena memiliki kromatin
yang mengandung ADN. Jika sel tidak berinti maka kegiatan sel umumnya terbatas
sekali seperti dijumpai pada eritrosit mamalia. Nukleus mengandung sebagian gen
yang mengontrol sel eukariotik. (sebagian gen terletak dalam mitokondria dan
kloroplas) Nukleus ini umumnya merupakan organel yang paling mencolok dalam sel
eukariotik, rata-rata berdiameter 5 µm. Selubung nukleus menutupi nukleus yang
memisahkan isinya dari sitoplasma.

b. Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan
tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang
dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida
membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang
dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran
tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan
membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas
bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen dan
memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran
sel. Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan
organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma.
Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari
sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media
terjadinya reaksi kimia sel.

f. Kesimpulan
Dari hasil pengamtan dan pembahasan di atas maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Sel epitel rongga mulut tergolong sel hewan karena tidak dijumpainya dinding
sel,vakuola,dan plastida.
2. Tidak jelasnya batasan-batasan antar selkarena sel epitel rongga mulut tidak memiliki
dinding sel.
3. Hampir tidak dijumpainya ruangan antar sel, karena sel epitel terikat satu dengan yang
lainnya.

g. Jawaban Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan, sebutkan perbedaan yang mendasar antara sel hewan dan sel
tumbuhan!
Jawab:
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.
No. Sel tumbuhan Sel hewan
1. Selnya lebih besar Selnya lebih kecil
2. Mempunyai bentuk yang tetap Tidak memiliki bentuk yang tetap
3. Mempunyai dinding sel Tidak mempunyai dinding sel
4. Mempunyai klorofil Tidak mempunyai klorofil
5. Mempunyai vakuola atau rongga yang besar Tidak mempunyai vakuola
2. Dalam pengamatan, bagian apa saja dari kedua sel tersebut (sel tumbuhan dan sel
hewan) yang dapat dilihat dengan jelas?
Jawab:
Inti sel, dinding sel, sitoplasma, rongga sel serta ruang antar sel.

3. Apa sebabnya untuk nenutup kaca penutup diperlukan bantuan jarum?


Jawab:
Untuk menghindari terbentuknya gelembung udara.

h. Pustaka
Permanasari, A. dkk. (2017). Buku Materi Pokok Praktikum IPA PEPA4203. Cetakan
kelima, Jakarta: Universitas Terbuka.

https://www.studiobelajar.com/sel-tumbuhan/

https://www.studiobelajar.com/sel-hewan/
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA
PEPA 4203 MODUL 7
SEL, EKOSISTEM, VARIASI GENETIK DAN ADAPTASI

Nama : MIKE TANTEWANDISSA


NIM : 017852134
UPBJJ-UT : Ambon

2. EKOSISTEM
Kegiatan Praktikum 1
a. Judul Percobaan 1: Ekosistem Darat

b. Tujuan Percobaan:
mengamati dan membuktikan dari kombinasi komponen-komponen ekosistem darat

c. Dasar Teori
Ekosistem dijelaskan sebagai hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungannya, di
mana manusia merupakan bagian integral dari ekosistem tempat hidupnya.
Suatu ekosistem tersusun atas komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik).
Komponen biotik dan abiotik berinteraksi dan saling mempengaruhi.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Berdasarkan
peran fungsinya, makhluk hidup di dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu
a. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanan sendiri atau
organisme yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik.
Organisme yang dapat mengubah zat anorganik menjadi zat organik disebut
organisme autotrof. Tumbuhan dan semua organisme berklorofil termasuk autotrof.
b. Konsumen
Konsumen terdiri dari organisme heterotrof yang memanfaatkan bahan-bahan organik
yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrof
disebut juga makrokonsumen (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran
lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia dan hewan.
c. Dekomposer (Pengurai)
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga mikrokonsumen (sapotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap
sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang
dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan
jamur.

2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik yang mempengaruhi komponen biotik dalam suatu ekosistem antara
lain:
a. Udara
Udara merupakan campuran berbagai macam gas. Oksigen diperlukan makhluk hidup
untuk respirasi (pernapasan). Sedangkan karbon dioksida diperlukan tumbuhan hijau
untuk berfotosintesis.
b. Air
Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air berfungsi sebagai pelarut dan bahan
baku berbagai proses di dalam tubuh. Jika tidak ada air, tumbuhan hijau tidak dapat
berfotosintesis, layu dan mati. Hewan juga akan akan mati jika tidak ada air. Untuk
ekosistem perairan, misalnya ekosistem kolam, air merupakan habitat yang sangat
penting untuk hidupnya
c. Tanah
Tanah sangat penting untuk kehidupan, karena menyediakan habitat dan sumber
makanan bagi tumbuhan dan hewan. Keadaan tanah menentukan jenis tumbuhan yang
dapat hidup dan jenis tumbuhan akan menentukan jenis-jenis hewan yang dapat
hidup.
d. Suhu
Makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai agar dapat bertahan hidup. Suhu
lingkungan berpengaruh terhadap jenis makhluk hidup yang menghuni lingkungan
tersebut.
e. Cahaya matahari
Cahaya matahari adalah sumber energi ekosistem. Cahaya matahari diperlukan
tumbuhan untuk berfotosintesis. Hasil fotosistesis berguna sebagai makanan hewan
dan manusia. Cahaya matahari juga mempengaruhi suhu lingkungan.

Ekosistem Darat
Ekosistem ini berlangsung di daratan dan berpengaruh dengan keadaan tanah, iklim,
kelembaban, curah hujan, dan pancaran sinar matahari.
Contoh dari ekosistem daratan yaitu padang rumput, hutan, sawah, semak belukar dan
sebagainya.

d. Hasil pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan ekosistem kebun
No
Komponen Jenis
.
1. Produsen Rumput, Tanaman singkong
2. Makrokonsumen Semut, Belalang, Nyamuk, Lalat Cacing tanah
3. Mikrokonsumen Bakteri pembusuk dan Jamur
4. Kondisi abiotik Tanah subuh, suhu, air, udara, cahaya matahari
5. Kondisi iklim Panas
- suhu udara di kebun(oC) 30oC
- suhu tanah di kebut (oC) 27oC
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA
PEPA 4203 MODUL 7
SEL, EKOSISTEM, VARIASI GENETIK DAN ADAPTASI

Nama : MIKE TANTEWANDISSA


NIM : 017852134
UPBJJ-UT : Ambon

2. EKOSISTEM
Kegiatan Praktikum 1
a. Judul Percobaan 2 : Ekosistem Perairan
b. Tujuan Percobaan:
Mengamati dan membuktikan ekosistem perairan yang terdiri kombinasi komponen-
komponennya.

c. Dasar Teori
Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan dipengaruhi oleh pancaran cahaya matahari, substrat, dan jumlah
materi terlarut. Jika kandungan garam terlarut sedikit maka ekosistem dikenal sebagai
perairan tawar dan bila kadar garam tinggi dikenal sebagai ekosistem laut.
Adapun contoh ekosistem laut adalah pantai, laut dan air tawar adalah danau, kolam.

d. Hasil pengamatan
Tabel 2. Hasil pengamatan ekosistem kolam
No
Komponen Jenis
.
1. Produsen Hidrofit, misalnya Sagitaria sp, Phytoplankton
2. Makrokonsumen Ikan, cacing pipih
3. Mikrokonsumen Amoeba
4. Kondisi abiotik Air, lumpur (tanah), batu-batuan, suhu,
5. Kondisi iklim Sedang
- suhu (oC) 28oC

e. Pembahasan
Dari hasil pengamatan pada praktikum ini menunjukan bahwa, ekosistem adalah suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Berdasarkan proses terbentuknya, ada dua jenis ekosistem, yaitu:
 Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alamiah (tanpa campur tangan
manusia). Misalnya ekosistem hutan, laut, sungai dan rawa.
 Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang terbentuk secara sengaja oleh manusia.
Misalnya ekosistem kebun, kolam, dan lain-lain.
Dalam ekosistem, setiap jenis makhluk hidup memerlukan tempat atau lingkungan yang
sesuai untuk kehidupannya. Tempat yang sesuai bagi makhluk hidup untuk melakukan
aktivitas hidupnya disebut habitat. Habitat menyediakan makanan dan tempat berlindung
bagi makhluk hidup.
Pada percobaan ini, dapat dilihat bahwa komponen biotik yang terdapat di ekosistem
kebun antara lain produsen yang terdiri dari Rumput, Tanaman singkong; makrokonsumen
yang terdiri dari Semut, Belalang, Nyamuk, Lalat Cacing tanah, serta mikrokonsumen yang
terdiri dari Bakteri pembusuk dan Jamur. Sedangkan komponen abiotik terdiri dari tanah
subuh, suhu, air, udara, cahaya matahari.
Demikian juga komponen biotik pada ekosistem kolam antara lain, produsen yang
terdiri dari Hidrofit, misalnya Phytoplankton, Sagitaria sp; makrokonsumen yang terdiri dari
Ikan, cacing pipih; serta mikrokonsumen yaitu Amoeba. Sedangkan komponen abiotik terdiri
dari air, lumpur (tanah), batu-batuan, suhu,
Pada ekosistem terjadi interaksi antara sesama komponen biotik, maupun antara
komponen biotik dan abiotik. Interaksi antar komponen biotik membentuk hubungan saling
ketergantungan antara produsen, konsumen dan pengurai yang terjadi melalui peristiwa
makan memakan, yang meliputi rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
makanan.
Interaksi antara komponen biotik dan abiotik yang terjadi misalnya, produsen
memerlukan tanah untuk tumbuh, demikian juga konsumen dan pengurai memerlukan tanah
sebagai tempat hidup. Tumbuhan memerlukan air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis.
Suhu mempengaruhi reaksi biokimia di dalam tubuh makluk hidup, dan lain-lain.

f. Kesimpulan
Dari hasil pengamtan dan pembahasan di atas maka disimpulkan sebagai berikut:
dalam ekosistem baik ekosistem yang terdapat di darat maupun ekosistem perairan, terdapat
komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi.
g. Jawaban Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, mungkinkan suatu ekosistem
yang berbeda memiliki jenis komponen biotik maupun abiotik yang sama? Jelaskan
secara singkat jawaban anda!
Jawab:
Ekosistem yang berbeda, mungkin memiliki komponen abiotik yang sama, misalnya
komponen abiotik pada kebun antara lain suhu, air, udara, cahaya matahari, juga
terdapat pada ekosistem kolam, hanya saja dengan keadaan yang sedikit berbeda.
Sedangkan komponen biotik sangat kecil kemungkinan sama antara ekosistem yang
berbeda. Karena berkaitan dengan habitat dari masing-masing organisme. Organisme
yang hidup di ekosistem darat tidak dapat hidup di ekosistem perairan.

2. Bandingkan komponen biotik maupun abiotik dari ekosistem darat dan perairan yang
Anda amati!
Jawab:
Komponen biotik untuk ekosistem darat dan perairan berbeda. Sedangkan komponen
abiotik, sebagian besar sama.

3. Jumlah jenis komponen biotik dari suatu ekosistem cenderung konstan. Coba anda
komentari pernyataan tersebut!
Jawab:
Pernyataan tersebut tidak tepat. Karena jumlah komponen biotik dari suatu ekosistem
bergantung pada luas daerah yang ditempati.

h. Pustaka
Permanasari, A. dkk. (2017). Buku Materi Pokok Praktikum IPA PEPA4203. Cetakan
kelima, Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai