Anda di halaman 1dari 4

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN PERTANAHAN DI INDONESIA, 2011


Juni, 2011

Untuk mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur 2011-2014 pemerintah menganggarkan Rp4,9


triliun guna pembebasan lahan pada periode 2008-2013. Anggaran dialokasikan untuk membantu investor
mengakuisisi lahan yang harganya tidak pasti. Dalam Perpres Nomor 13 Tahun 2010, pembebasan lahan
untuk pembangunan infrastruktur dikerjakan oleh pemerintah dengan APBN.Hal ini wujud dari komitmen
kuat pemerintah untuk menarik investasi langsung, dengan menjamin 100% masalah pembebasan lahan bagi
proyek infrastruktur.

Selama ini persoalan tanah dan pengadaan lahan merupakan masalah yang selalu menghambat penyediaan
infrastruktur dalam negeri. Penyediaan infrastruktur terhambat lambannya proses pembebasan lahan.Untuk
menanggulangi hal tersebut Pemerintah harus berani mengambilalih masalah pembebasan lahan agar proyek-
proyek infrastruktur yang ditawarkan bisa direalisasikan. Misalnya, pembangunan proyek 24 jalan tol yang
sebagian menyasar trans Jawa masih mandek karena kesulitan membebaskan lahan.

Sementara itu permintaan lahan kawasan industri pada 2011 terus mengalami peningkatan. Menurut survei
Colliers International, penyerapan lahan industri kuartal 1-2011 seluas 344 hektare setara dengan 63%
realisasi penjualan lahan industri 2010 yang mencapai 543 hektare. Pasokan lahan industri terbesar akan
berasal dari wilayah Karawang, sekitar 36% dari total lahan industri. Sedangkan sisanya berasal dari
sejumlah kawasan lainnya, seperti Bekasi 26%, Serang 21%, Jakarta 10%, Tangerang 5% dan Bogor 2%.
Derasnya aliran investasi investasi asing ke Indonesia memicu lonjakan permintaan lahan dibandingkan
periode sama tahun lalu.

Harga jual rata-rata lahan di kawasan industri mencapai Rp 800.000 per meter persegi, atau US$91,8 per
meter persegi. Total penjualan lahan industri antara Januari-Maret 2011 mencapai 344 hektare.Dari enam
kawasan industri seperti, Karawang, Bekasi, Serang, Jakarta, Tangerang dan Bogor, Kawasan Industri
Suryacipta mendominasi transaksi penjualan lahan industri hingga 50%. Transaksi penjualan terbesar
dilakukan oleh Suryacipta dengan menjual seluas 81 hektare lahan pada perusahaan perusahaan asal Jepang
yang bergerak di sektor otomotif. Selain Suryacipta, transaksi penjualan lahan dilakukan oleh Delta Silicon
sebesar 24%, Bekasi Fajar 8%, KI1C 8%, Greenland 4%, Kota Bukit Indah 2%, Kota Bukit Indah-Indotaisei
1%, Modem Cikande 1%, Krakatau Industrial Estate Cilegon 1%, dan MM2100 Industrial Town 1%.

Berkaitan dengan penguasaan lahan untuk kepentingan berbagai proyek swasta maupun BUMN, dalam hal
ini PT Media Data Riset merasa perlu untuk menyusun Daftar Peraturan Pertanahan di Indonesia, 2011.
Dalam Daftar Peraturan ini, dimuat berbagai peraturan yang berkaitan dengan pertanahan meliputi, Undang-
Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Undang-Undang No. 4 Tahun
1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, Undang-
Undang No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara, Undang-Undang No.28 Tahun 2009 Tentang Pajak
Daerah Dan Retribusi Daerah, serta kebijakan-kebijakan lainnya di sektor pertanahan.

Daftar Peraturan Pertanahan di Indonesia 2011 ini, disusun dalam bentuk buku setebal 800 halaman (2 buku)
dan kami tawarkan seharga Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah) per-copy dalam versi Bahasa
Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media Data Riset melalui
Telepon (021) 809-3140, 809-6071, Fax (021) 809-3140, 809-6071, atau email : info@mediadata.co.id.
Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini.

Jakarta, Juni 2011


PT Media Data Riset

Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si


Direktur Utama
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN PERTANAHAN DI INDONESIA, 2011
Juni, 2011

I. PENDAHULUAN 3.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.


II. OVERVIEW PERTANAHAN INDONESIA 24 Tahun 2009 Tentang Kawasan Industri
2.1. Kondisi Pertanahan Indonesia 3.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
2.1.1. Luas kawasan hutan 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman
2.1.2. Alokasi Tanah Obyek Landreform Pengelolaan Kawasan Perkotaan
2.1.3. Redistribusi Tanah 3.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
2.1.4. Penerima Manfaat Tanah 11 Tahun 2010 Tentang Penertiban Dan
2.1.5. Legalisasi Aset Pendayagunaan Tanah Terlantar
2.1.5.1. Legalisasi Asset Tanah dengan 3.10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
Dana APBN 13 Tahun 2010 Tentang Jenis Dan Tarif Atas
2.1.5.2. Legalisasi Asset Tanah dengan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang
Dana Masyarakat Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional
2.1.6. Matrik Kesesuaian Penggunaan Tanah 3.11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
dengan Rencana Penggunaan dan 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan
Pemanfaatan Tanah Penataan Ruang
2.1.7. Perkembangan Lahan Perumahan 3.12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
2.1.8. Sektor Otomotif Paling Banyak Serap 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Lokasi Kawasan Industri Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan
2.1.9. Transaksi Lahan Industri Batubara
2.2. Harga Tanah 3.13. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 36
2.2.1. Harga Satuan Biaya Khusus Pengukuran Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
2.2.2. Harga Tanah di Jakarta Pelaksanaan Pembangunan Untuk
2.2.2.1. Harga Tanah Kawasan Industri Kepentingan Umum
2.2.2.2. Harga Lahan Kawasan Industri 3.14. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 65
Luar Jakarta Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas
2.2.2.3. Harga Tanah di Komplek Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005
Perumahan Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
2.2.3. Harga Tanah di Surabaya Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
2.2.3.1. Harga Tanah Industri Surabaya 3.15. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2
Tahun 2008 Tentang Lembaga Penjaminan
III. DAFTAR PERATURAN 3.16. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54
3.1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Tahun 2008 Tentang Penataan Ruang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
3.2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Bekasi, Puncak, Cianjur
Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas 3.17. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.
Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan 23 Tahun 1980 Tentang Pemanfaatan Tanah
Dengan Tanah Hak Guna Usaha Dan Hak Guna Bangunan
3.3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Untuk Usaha Patungan Dalam Rangka
Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Penanaman Modal Asing
Retribusi Daerah 3.18. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.
3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 34 Tahun 1992 Tentang Pemanfaatan Tanah
Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah Hak Guna Usaha Dan Hak Guna Bangunan
3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Untuk Usaha Patungan Dalam Rangka
Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Penanaman Modal Asing
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan 3.19. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.
Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah 98 Tahun 1993 Tentang Perubahan
Kabupaten/Kota Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989
3.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 3 Tentang Kawasan Industri
Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan 3.20. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.
Pemerintah No. 6 Tahun 2007 Tentang Tata 33 Tahun 1990 Tentang Penggunaan Tanah
Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Bagi Pembangunan Kawasan Industri
Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan
3.21.Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 34 Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak
Tahun 2003 Tentang Kebijakan Nasional Di Atas Tanah Dan Kegiatan Pendaftaran Tanah
Bidang Pertanahan Tertentu
3.22. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3.33. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
3 Tahun 1991 Tentang Pengaturan Penguasaan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2011
Tanah Obyek Landreform Secara Swadaya Tentang Pedoman Pertimbangan Teknis
3.23. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Dalam Penerbitan Izin Lokasi,
Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1993 Tentang Penetapan Lokasi Dan Izin Perubahan
Tata Cara Memperoleh Izin Lokasi Dan Hak Penggunaan Tanah
Atas Tanah Bagi Perusahaan Dalam Rangka 3.34. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Penanaman Modal Republik Indonesia No. 3 Tahun 2011
3.24. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Tentang Pengelolaan Pengkajian Dan
Badan Pertanahan Nasional No. 21 Tahun 1994 Penanganan Kasus Pertanahan
Tentang Tata Cara Perolehan Tanah Bagi 3.35. Peraturan Menteri Keuangan Republik
Perusahaan Dalam Rangka Penanaman Modal Indonesia No. 58/PMK.02/2008 Tentang
3.25. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Biaya Panitia Pengadaan Tanah Bagi
Badan Pertanahan Nasional No. 6 Tahun 1998 Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Kepentingan Umum
Rumah Tinggal Menteri Negara Agraria/Kepala 3.36. Peraturan Menteri Keuangan
Badan Pertanahan Nasional No.243/PMK.03/2008 Tentang Perubahan
3.26. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Kedua Atas Keputusan Menteri Keuangan
Pertahanan Nasional No. 2 Tahun 1999 Tentang Nomor 635/KMK.04/1994 Tentang
Izin Lokasi Pelaksanaan Pembayaran Pajak Penghasilan
3.27. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas
Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 1999 Tentang Tanah Dan/ Atau Bangunan
Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat 3.37. Peraturan Bersama Menteri Keuangan Dan
Masyarakat Hukum Adat Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
3.28. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Indonesia No. 186/PMK.06/2009 No. 24
Republik Indonesia No. 3 Tahun 2007 Tentang Tahun 2009 Tentang Pensertipikatan Barang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden Milik Negara Berupa Tanah
Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan 3.38. Peraturan Menteri Keuangan No.132
Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk /PMK.02/2010 Tentang Indeks Dalam
Kepentingan Umum Sebagaimana Telah Diubah Rangka Penghitungan Penetapan Tarif
Dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun Pelayanan PNBP Pada Badan Pertanahan
2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nasional
Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan 3.49. Peraturan Bersama Menteri Keuangan Dan
Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Menteri Dalam Negeri No. 213/PMK.07/2010
Kepentingan Umum. Nomor 58 Tahun 2010 Tentang Tahapan
3.29. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Persiapan Pengalihan Pajak Bumi Dan
Republik Indonesia No. 6 Tahun 2008 Tentang Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan Sebagai
Penyederhanaan Dan Percepatan Standar Pajak Daerah
Prosedur Operasi Pengaturan Dan Pelayanan 3.40. Kesepakatan Bersama Antara Menteri Negara
Pertanahan Untuk Jenis Pelayanan Pertanahan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Tertentu Dengan Kepala Badan Pertanahan Nasional
3.30. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 06/SKB/M/2007, No.
Republik Indonesia No. 1 Tahun 2010 Tentang MOU-01/MBU/2007, No. 4-SKB-BPN RI-
Standar Pelayanan Dan Pengaturan Pertanahan 2007 Tentang Pemanfaatan Tanah Milik
3.31. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Untuk
Republik Indonesia No. 4 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pembangunan Rumah Susun Di
Tata Cara Penertiban Tanah Terlantar Kawasan Perkotaan Bagi Masyarakat
3.32. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Menengah Bawah.
Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 Tentang

***
FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET
Jl. SMA XIV, No. 12 A WS
Cawang–UKI, Jakarta 13630
Phone : (021) 809-6071, 809 3140
Fax : (021) 809-6071, e-mail : info@mediadata.co.id

PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN PERTANAHAN DI INDONESIA, 2011
Juni, 2011
Edisi Bahasa Indonesia

Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat

Telepon Fax :
Tanda Tangan

Tanggal
Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.500.000 (Empat juta lima ratus ribu rupiah)

Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn)


Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)

Pembayaran ( √ ) :

Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai