Anda di halaman 1dari 5

Pneumotoraks

A. PENGERTIAN

Pneumotoraks adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam rongga pleura. Dalam
keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap
rongga thoraks. Penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura.
Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga
dada.

B. ETIOLOGI

Pneumotoraks terjadi jika udara merembes ke dalam rongga dada di sekeliling paru-paru (rongga
pleura), dimana bisa terjadi penekanan terhadap paru-paru. Kolaps sebagain pada paru-paru bisa
tidak menimbulkan gejala dan tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika paru-paru yang kolaps
sangat tertekan, bisa berakibat fatal, terutama pada bayi yang menderita penyakit paru yang berat.
Udara yang terperangkap bisa menyebabkan kesulitan bernafas dan mengganggu peredaran darah
di rongga dada. Pada keadaan ini,, udara di sekeliling paru-paru harus segera dikeluarkan dengan
bantuan sebuah jarum atau selang.

Terdapat beberapa jenis pneumotoraks yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya:

1. Pneumotoraks spontan
Terjadi tanpa penyebab yang jelas.
Pneumotoraks spontan primer terjadi jika pada penderita tidak ditemukan penyakit paru-paru.
Pneumotoraks ini diduga disebabkan oleh pecahnya kantung kecil berisi udara di dalam paru-paru
yang disebut bleb atau bulla. Penyakit ini paling sering menyerang pria berpostur tinggi-kurus,
usia 20-40 tahun. Faktor predisposisinya adalah merokok sigaret dan riwayat keluarga dengan
penyakit yang sama.
Pneumotoraks spontan sekunder merupakan komplikasi dari penyakit paru-paru (misalnya
penyakit paru obstruktif menahun, asma, fibrosis kistik, tuberkulosis, batuk rejan).

2. Pneumotoraks traumatik
Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa bersifat menembus (luka tusuk,
peluru) atau tumpul (benturan pada kecelakaan kendaraan bermotor).
Pneumotoraks juga bisa merupakan komplikasi dari tindakan medis tertentu (misalnya
torakosentesis).

3. Pneumotoraks karena tekanan


Terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-paru mengalami kolaps.
Tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi pemompaan darah oleh jantung secara efektif

C. PATOFISIOLOGI

Akibat peningkatan tekanan Intrabronkial ( batuk/ bersin )



Tekanan diteruskan s/d alveoli
( locus minoris / Bullae - fibrotik pada alveoli )

Alveoli robek sehingga merobek pleura di sekitarnya

Udara masuk intrapleura

Pneumotoraks

D. TANDA DAN GEJALA

Gejalanya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah udara yang masuk ke dalam rongga pleura
dan luasnya paru-paru yang mengalami kolaps (mengempis).
Gejalanya bisa berupa:

Nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita menarik nafas
dalam atau terbatuk

- Sesak nafas

- Dada terasa sempit

- Mudah lelah

- Denyut jantung yang cepat

- Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.

Gejala-gejala tersebut mungkin timbul pada saat istirahat atau tidur.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

- Hidung tampak kemerahan

- Cemas, stres, tegang

- Tekanan darah rendah (hipotensi).

E. KOMPLIKASI

1.Gagal napas akut


2.Mati mendadak, tapi jarang
3.Pneumomediastinum dan empisema subkutis. Bila hal ini terjadi mesti hati-hati adanya rupture
bronkus dan esofagus.

F. PEMERIKSAAN FISIK

 Anamnesis
ANAMNESIS UMUM

 Nama : mr. mm

 Alamat : di kompleks perumahan pabrik tonasa

 Jenis Kelamin : laki-laki

 Umur : 30 tahun

 Pekerjaan : buruh pabrik

 Hobby :

ANAMNESIS KHUSUS

 Keluhan utama : Sakit dada,


 Sejak kapan keluhan terjadi : saat batuk dada terasa sesak dan keringat dingin
 Kapan dada terasa sakit : pada pagi hari

 Inspeksi
o Pergerakan hemitoraks terbatas
o Sela iga (ICS) cembung
o Wajah terlihat kebiru-biruan.
o Trakea & Jantung terdorong ke sisi sehat.

 Vital sign

o Tekanan darah ; 90/60 mmHg

o Pola pernafasan ; 14 kali

o Denyut nadi ; 110 permenit

 Palpasi
o Diafragma cenderung ke bawah
o ICS sisi sakit melebar
o Fremitus vokal sisi sakit turun /hilang.

 Auskultasi
o Vokal premitus melemah
o Bunyi pernapasan melemah

 Perkusi
o Pada perkusi terdengar bunyi hipersonor atau timpani pada sisi yang sakit
G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Foto dada : Tampak hitam homogeny

x-ray :

 Iktus kordis terdorong kearah paru yang sehat


 Trakea terdorong kearah paru yang sehat

Rontgen dada (untuk menunjukkan adanya udara diluar paru-paru)

H. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

a. Postural drainage

•Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase

•Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat.

Letakkan bantal sebagai penyangga

•Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15 menit

•Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas area yang
didrainase

•Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk efektif.
Tampung sekresi dalam sputum pot.

•Istirahatkan pasien, minta klien minum sedikit air

•Ulangi untuk area tersumbat lainnya. Tindakan tidak lebih dari 30 – 60 menit.

b. Perkusi

 Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunkan handuk

 Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan
relaksasi

 Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk

 Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara


cepat menepuk dada
 Perkusi pada setiap segmen paru selama 1 -2 menit, jangan pada area
yang mudah cedera

c. Vibrasi

•Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang didrainase,


satu tangan di atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan
ekstensi.

•Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat mulut ( pursed
lip breathing )

•Selama ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan, dan gunakan
hamper semua tumit tangan, getarkan tangan, gerakkan ke arah bawah. Hentikan
getaran saat klien inspirasi

•Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang.

d. Breathing exercise

e. Latihan aktif mobilitas thoraks yang disertai dengan gerakan extremitas superior
untuk meningkatkan mobilitas thoraks.

Anda mungkin juga menyukai