Laprak11 - KidasIKL 2114221026 Alifia Adibila Nurhalisa
Laprak11 - KidasIKL 2114221026 Alifia Adibila Nurhalisa
Oleh :
2114221026
Kelompok 2
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Fakultas : Pertanian
Kelompok : 2 (dua)
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
Stokiometri adalah bagian ilmu yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat
yang berkaitan dalam reaksi kimia. Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka
dapat tercampur secara kuantitatif stokiometri, artinya semua reaktan akan habis
dalam waktu yang sama. Namun, terdapat suatu reaksi dimana sebagian reaktan tidak
langsung habis, namun akan tersisa. Reaktan yang terbentuk tersebut disebut pereaksi
pembatas. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis bereaksi terlebih dahulu
dalam suatu reaksi kima. Hal ini dikarenakan pereaksi terssebut menentukan jumlah
produk yang akan terbentuk.
Zat-zat pereaksi yang dicampurkan seringkali tidak dalam jumlah yang ekivalen,
artinya perbandingan mol tidak sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya.
Apabila terjadi hal seperti itu, maka salah satu pereaksi akan habis lebih dahulu,
sementara pereaksi lainnya bersisa. Jumlah hasil reaksi akan bergantung pada jumlah
pereaksi yang habis terlebih dahulu, artinya zat pereaksi yang habis lebih dahulu akan
membatasi jumlah hasil reaksi. Zat pereaksi yang habis bereaksi akan membatasi
hasil reaksi disebut reaksi pembatas. (Ike, 2019).
Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah mol setiap pereaksi
masing-masing dengan koefisien reaksinya. Penentuan pereaksi pembatas dapat
dilakukan hanya jika persamaan reaksi kimia suatu senyawa sudah dalam keadaan
setara. Pereaksi pembatas dapat dilihat dari senyawa yang memiliki koefisien paling
kecil. Jika pereaksi pembatas telah diketahui, perhitungan selanjutnya, untuk
menentukan jumlah produk yang dihasilkan, mol pereaksi pembatas digunakan
sebagai pembanding. Penentuan reaksi pembatas ini penting untuk tujuan efisiensi
dari penggunaan pereaksi pada suatu reaksi kimia tertentu.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan, kaca
arloji, kertas saring, pengaduk kaca, gelas beaker, tabung sentrifus, labu
erlenmeyer, pipet tetes, corong, centrifuge, aquades, CaCl2 hidrat, dan
K2C2O4.
4.1 Hasil
Mol K2C2O4 yang bereaksi bila bobot endapan CaC2O4 0,193 gram adalah
0,005 M
Pada tabung 1 adalah campuran antara CaC2O4 + K2C2O4 Keruh. Lalu pada
campuran antara CaC2O4 + CaCl2 Tetap bening. Maka dari itu, senyawa
berlebih pada tabung 1 adalah Ca 2+ dan senyawa yang berperan sebagai
pereaksi pembatas adalah C2O42- dalam campuran garam asli. Sedangkan
untuk tabung 2 tidak memiliki pereaksi pembatas karena hasilnya tetap bening
yang berarti seluruh senyawanya habis bereaksi. Diketahui bobot campuran
garam 1,007 gram, bobot kertas saring 0,407 gram, dan bobot kertas saring
dengan endapan 0,6 gram. Untuk mencari persen dari masing-masing
senyawa, dibutuhkan bobot dan mol dari masing-masing senyawa, serta bobot
total senyawa.
Cara kerja praktikum ini adalah timbang kaca arloji dan catat beratnya.
Timbang campuran garam dan catat beratnya. Timbang kertas saring dan catat
beratnya. Masukkan garam ke dalam gelas beaker. Masukkan aquades ke
dalam gelas beaker hingga 150 ml lalu aduk. Lipat kertas saring dan letakkan
dalam corong. Siapkan 2 buah tabung sentrifus 10 ml. Tunggu cairan dalam
gelas beaker hingga mengendap. Ambil cairan bening ke dalam tabung
sentrifus menggunakan pipet tetes, jangan sampai terambil bagian yang
mengendap. Saring ke dalam labu Erlenmeyer, air akan tersaring sempurna.
Lakukkan proses sentrifugasi pada kedua tabung sentrifus. Ambil kedua
tabung sentrifus berisi larutan dari alat sentrifugasi dan hasil larutan akan
menjadi lebih bening. Tentukan uji kelebihan campuran C2O42- atau Ca2+.
Sediakan larutan K2C2O4 0,5 M CaCl2 0,5 M. Teteskan larutan K2C2O4 0,5 M
ke tabung sentrifus 1. Teteskan larutan CaCl 2 0,5 M ke tabung sentrifus 2.
Letakkan kertas saring di atas kaca arloji. Letakkan sampel di atas kertas
saring. Oven sampai sampel pengering. Timbang kertas saring berisi sampel
kering dan catat hasil.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Karena pada tabung 1 terbentuk endapan dan tabung 2 tetap bening, maka
senyawa berlebih pada tabung 1 adalah Ca 2+ dan senyawa yang berperan sebagai
pereaksi pembatas adalah C2O42-. Sedangkan untuk tabung 2 tidak memiliki
pereaksi pembatas karena hasilnya tetap bening yang berarti seluruh senyawanya
habis bereaksi.
2. Persen dari masing-masing senyawa dalam campuran tersebut. Persen senyawa
berbanding lurus dengan bobot senyawa dan berbanding terbalik dengan bobot
total dikalikan dengan 100%. Maka dihasilkan persen CaCl2 adalah 16,08 %,
persen K2C2O4 adalah 67,83 %, dan persen CaC2O4 adalah 16,08 %.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, W. (2018). Stoikiometri Berhitung Kimia itu Mudah Edisi Kedua. Bogor :
IPB Press.
LAMPIRAN
Proses sentrifugasi.
11.