Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MINAT MAHASISWA AKUNTANSI MENGIKUTI


SERTIFIKASI AKUNTANSI
(Studi kasus pada Mahasiswa S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Halu Oleo)

MINI PROPOSAL
Disusun oleh:

Lin Wisly Jipu

NIM : B1C119121

Jurusan Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam perkembangan dunia akuntansi yang semakin kompetitif, saat ini
banyak perguruan Tinggi Negeri yang setiap tahunnya memiliki jumlah peminat
akuntansi yang semakin meningkat. Dengan meningkatnya peminat jurusan
akuntansi maka bertambah pula peminat Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).
Pendidikan Profesi Akuntansi merupakan jenjang pendidikan tambahan yang
ditujukan bagi lulusan sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi. Profesi mengandung
arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan dan keahlian khusus (Menurut Mulyasa). Dalam perspektif
tersebut, Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) dinilai penting bagi mahasiswa
jurusan Akuntansi yang ingin menekuni Profesi sebagai Akuntan.
Menteri Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 216/PMK.01/2007 tentang Akuntan Berregister yang telah di sahkan pada
tanggal 29 Desember 2017 yang merupakan revisi atas PMK 25/PMK.01/2014.
PMK tersebut merupakan amanat dari pasal UU Nomor 34 Tahun 1954 tentang
Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) yang mengamanahkan kepada Menteri
Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk
pemakaian Gelar Akuntan. Sesuai ketentuan PMK Nomor 216/PMK.01/2017,
salah satu persyaratan untuk menyandang gelar Akuntan seorang harus lulus
pendidikan profesi akuntan atau lulus ujian sertifikasi akuntan professional.
Salah satu aspek penting mahasiswa saat menjelang kelulusannya adalah
kemana minat atau keinginan kemana para lulusan sarjana akan menjalankan
tujuan hidup. Seperti halnya dalam mencari pekerjaan sesuai dengan studi yang
mereka pilih atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Karena ketetapan
dalam pemilihan karir menjadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh
karena itu karir berkontribusi besar bagi diri dan merupakan nilai dasar dan tujuan
hidup seseorang. Salah satunya pada lulusan Fakultas Ekonomi atau pada program
akuntansi pemilihan karir tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak

1
pilihan profesi yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang
melatarbelakanginya.
Pilihan karir yang dapat diambil seseorang yang memiliki latar belakang
pendidikan akuntansi antara lain sebagai akuntan publik, akuntan pemerintah,
akuntan perusahaan, dan akuntan pendidik. Dari keempat pilihan karir tersebut
yang membedakan adalah bidang tempat akuntan tersebut bekerja. Akuntan publik
merupakan akuntan yang bekerja untuk kepentingan publik. Akuntan pemerintah
merupakan akuntan yang bekerja dibagian pemerintah. Akuntan perusahaan
merupakan akuntan yang bekerja disuatu perusahaan. Sedangkan akuntan
pendidik adalah akuntan yang bekerja di bidang pendidikan sebagai pengajar.
Di era globalisasi sekarang, teknologi menjadi salah satu faktor utama
unuk mencari informasi tentang perkembangan ilmu dan informasi seputar
akuntansi yang dapat mudah diakses dimanapun. Menurut Enny & Badingatus
(2014) Sejak tanggal 31 Desember 2015 telah diresmikan Masyarakat Ekonomi
ASEAN yang tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi
terbukanya pasar tenaga kerja profesional, salah satunya akuntansi.
Profesionalisme dalam bidang akuntansi dapat diperoleh dengan sertifikasi
akuntan yaitu: Chartered Accountant (CA) adalah kualifikasi sebagai akuntan
profesional.
Saat ini indonesia masih sangat kekurangan akuntan profesional
dibandingkan Negara lain yang penduduknya jauh lebih sedikit dibandingkan di
indonesia menurut data INKINDO (2016) di Thailand jumlah akuntan sebanyak
56,125 orang, Malaysia sebanyak 30,236 orang, Singapura sebanyak 27,394
orang, filipina sebanyak 19,573 orang, sedangkan di indonesia hanya 15,940
orang. Indonesia saat ini menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
dimana sistem perekonomiannya melibatkan kerja sama antara Negara-negara
ASEAN, yang melibatkan pola perdagangan lebih bebas dan itu berimbas
terhadap pada persaingan jasa akuntansi dan banyak akuntan dari berbagai negara
ASEAN masuk ke indonesia. Oleh karena itu Indonesia sangat membutuhkan
akuntan-akuntan muda profesional untuk bersaing dengan negara-negara
lainnya.Hal tersebut disebabkan karena kurang minatnya mahasiswa yang telah

2
lulus sarjana untuk berprofesi sebagai akuntan profesional. Minat merupakan
suatu ketertarikan, ketika seseorang memiliki minat terhadap sesuatu mereka akan
memerhatikan secara konsisten aktivitas tersebut dengan rasa senang, karena hal
tersebut datang karena rasa suka bukan karena keterpaksaan dari siapapun.
Penelitian mengenai minat mahasiswa mengikuti PPAK sudah pernah
dilakukan sebelumnya dengan menggunakan variabel motivasi kualitas, motivasi
karir, motivasi ekonomi, dan pertimbangan pasar kerja sebagai variabel
independen dan minat mahasiswa akuntansi mengikuti Pedidikan Profesi
Akuntansi (PPAK) sebagai variabel dependen.
Banyak berbagai faktor yang diduga dapat mempengaruhi jumlah peminat
pendidikan profesi akuntansi diantaranya motivasi kualitas, movifasi karir dan
sebagainya seseperti yang diuraikan sebelumnya pada peneliti terdahulu. Faktor
yang mempengaruhi mahasiswa menjadi akuntan profesional adalah motivasi
mahasiswa itu sendiri. Selain itu presepsi seseorang juga mempengaruhi
pemikiran orang tersebut. Jika seseorang mempunyai presepsi positif maka akan
cenderung mendukung hal tersebut, dan sebalikanya jika seseorang mempunyai
presepsi negatif maka seseorang akan menghindari hal tersebut. Mahasiswa
akuntansi mempunyai presepsi terhadap akuntan profesional bermacam-macam
ada yang positif maupun negatif dan hal tersebut mempengaruhi seseorang untuk
berprofesi menjadi akuntan profesional.
Oleh karena itu pendidikan profesional berkelanjutan bagi seorang
Akuntan merupakan sarana pemelihara kompetensinya dalam menjalankan tugas
profesionalnya. Maka dari itu tujuan PPAK adalah untuk menghasilkan lulusan
yang menguasai keahlian dibidang profesi Akuntansi dan memberikan kompetensi
keprofesian Akuntansi.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka saya ingin
melakukan penelitian kembali dengan judul “ANALISIS FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Studi Kasus pada Mahasiswa S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo)”.

3
1.2. Rumusan Masalah
Terjadinya peningkatan minat mahasiswa Akuntansi mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi diduga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu motivasi
kualitas, motivasi ekonomi, motivasi karir, pertimbangan pasar kerja, dan
motivasi sosial. Selain itu, penelitian terdahulu masih menunjukkan hasil yang
tidak konsisten. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah.
1. Apakah Motivasi Kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa
Akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
2. Apakah Motivasi Ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
Akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
3. Apakah Motivasi Karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa
Akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
4. Apakah pertimbangan Pasar Kerja berpegaruh terhadap minat
mahasiswa Akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
5. Apakah Motivasi Sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa
Akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?

Anda mungkin juga menyukai