Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP ALDEVA ILHAMI, M.Pd

ARTHROPODA, MOLLUSCA Dan ECHINODERMATA

Disusun Oleh :

1. Amelia Maharani

2. Arfy Masyhuri

3. Putri Nurhalizah

TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena dengan nikmat, rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kami
sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga, para
sahabat, dan kepada kita semua yang mengharapkan syafaatnya di hari kiamat kelak.
Aamiin.

Makalah yang berjudul Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata merupakan


makalah yang diajukan sebagai salah satu syarat tugas dalam bidang studi
Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sebagaimana yang diharapkan, meskipun waktu, tenaga, dan pikiran telah
di perjuangkan dengan segala keterbatasan yang kami miliki, demi terselesainya makalah
ini. Namun, makalah yang tertuang dapat memberi manfaat bagi kami khususnya
pembaca umumnya.

Akhirnya kami serahkan semuanya kepada Allah SWT. Semoga segala perhatian,
partisipasi, dan motivasi dibalas oleh Allah sebagai amal kebaikan. Harapan kami
mudah-mudahan makalah ini bermanfaat dan sekaligus dapat menambah ilmu kepada
kita semua.

Pekanbaru, 19 November 2021

Kelompok V
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
1. Athropoda ............................................................................................................................ 6
A. Pengertian Arthropoda ..................................................................................................... 6
B. Ciri-ciri umum Arthropoda .............................................................................................. 6
C. Ciri-ciri khusus Arthropoda ............................................................................................. 7
D. Klasifikasi......................................................................................................................... 7
2. MOLUSSCA ........................................................................................................................... 9
A. Pengertian Mollusca ......................................................................................................... 9
B. Karakteristik Mollusca ..................................................................................................... 9
C. Klasifikasi Mollusca....................................................................................................... 11
3. Echinodermata ................................................................................................................... 13
A. Pengertian Filum Echinodermata ....................................................................................... 13
B. Berdasarkan karakteristiknya ............................................................................................. 14
BAB III ......................................................................................................................................... 16
PENUTUP..................................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu yang mempelajari tentang hewan atau Zoologi merupakan bagiandari
Biologi. Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam, maka untuk
pengembangan Zoologi perlu menggunakan cara pemecahan ilmiah. Langkah-langkah
metode ilmiah mengobservasi, mempersoalkan, membuat hipotesis,melakukan
eksperimen, dan menyusun teori.Zoologi invertebrata merupakan salah satu cabang ilmu
Biologi yangkajiannya mencakup hewan tidak bertulang belakang. Habitat hewan
invertebrataini teradapat pada perairan tawar, laut dan daratan. Namun lebih dominan
pada perairan aquatic terutama pada daerah lautan. Lautan merupakan rumah
bagikebanyakan filum hewan tersebut. Dunia hewan berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (Vertebrata) danhewan tak
bertulang belakang (Avertebrata / Invertebrata).Kelompok hewan Invertebrata
mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral
(perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan
otak tidakdilindungi oleh tengkorak. Invertebrata adalah organisme yang paling
berlimpahdi bumi. Mereka menempati hampir semua habitat, mereka dapat
ditemukanmerayap, terbang, berenang atau mengambang. Invertebrata tidak
memilikikerangka internal yang terbuat dari tulang.Invertebrata adalah hewan yang
memiliki struktur morfologi dan anatomilebih sederhana dibandingkan dengan kelompok
hewan vertebrata, juga memilikisistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih
sederhana dibandingkanhewan vertebrata. Hewan ini dikelompokkan menjadi 8
kelompok (filum) yaituhewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing
pipih(Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku-buku
(Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata) danhewan
dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Arthropoda?

2. Bagaimana struktur dan fungsi Arthropoda ?

3. Bagaimana sistematika Arthropoda ?

4. Apa yang dimaksud dengan Echinodermata ?

5. Bagaiman struktur dan fungsi Echinodermata ?

6. Bagaimana sistematika Echinodermata ?


7. Apa saja peranan hewan Arthropoda dan hewan Echinodermata bagi Kehidupan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Atrhropoda?

2. Untuk mengetahui sistematika Arthropoda ?

3. Untuk mengetahui Struktur dan fungsi Arthropoda?

4. Untuk mengetahui pengertian Echinodermata ?

5. Untuk mengetahui sistematika Echinodermata ?

6. Untuk mengetahui struktur dan fungsi Echinodermata ?

7. Untuk mengetahui peranan hewan Arthropoda dan hewan Echinodermata bagi


kehidupan?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Athropoda

A. Pengertian Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti
kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh
beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut(abdomen). Dimana
bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik coelomata,terlindung oleh rangka luar
dari kitin. Arthropoda yang hidup di air bernafasdengan insang, sedangkan yang
hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.

B. Ciri-ciri umum Arthropoda


1. Tubuh dan kaki yang beruas-ruas atau berbuku.

2. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks (dada), danabdomen


(perut) yang bersegmen-segmen.

3. Bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya


bersegmen.
4. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar(eksosketelon).
Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikanoleh sel kulit. Eksoskeleton
melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.

5. Memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman,


serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium.

6. System Saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsisebagai pusat
refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.

7. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbukayang


tidak memiliki kapiler darah.

8. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkonganusus, dan


anus.

C. Ciri-ciri khusus Arthropoda


1. Memiliki tubuh bersegmen.

2. Mempunyai kulit keras terbuat dari kitin, yang berfungsi untuk


sebagaieksoskeleton.

3. Mengalami pergantian kulit (molting) dalam interval waktu tertentu.

4. Bernafas dengan insang atau trakhea.

5. Habitatnya di perairan maupun di daratan.

D. Klasifikasi
a) Kelas Polyplacophora atau Amphineura

 Tubuh simetri bilateral, cangkok tersusun dari delapan buah lembaran


transversal dari zat kapur, kakinya menempati daerah sepanjang bagian
ventral tubuh. bernapas dengan insang, hidup di air laut

 Contoh Chiton sp.

b) Gastropoda

 Tubuh asimetris, bergerak dengan kaki perut, hermaprodit

 Cangkok tunggal, bentuk spiral, besarnya beraneka ragam, warna cangkok


bermacam-macam,. Ada yang tidak memiliki cangkok misalnya Limax sp,

 Hidup di air atau darat; bernapas dengan insang atau paru-paru


 Contoh: Achantina sp, Limax maximus, Lymnea javanica, Helix pomantia
dan Achantina fulica.

c) Bivalvia

 Tubuh simetris bilateral, , kaki pipih, sepasang cangkok dengan tonjolan


puncak yang disebut umbo, dan mantel dengan rongga mantelnya.

 Memiliki insang berupa lembaran, bersifat gonochris

 Contoh: Remis, Pinatada sp, Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi

d) Chepalopoda

 Kaki bergabung dengan kepala dalam bentuk tangan, tentakel dan atau
siphon, tidak bercangkok dan punya kantung tinta kecuali Nautilus.

 Bernapas dengan insang, bersifat gonochoris

 Contoh: Loligo sp (cumi-cumi), Octopus sp (gurita), Sepia sp dan


Nautilus sp

e) Scaphoda

 Ujung cangkok berlubang dengan bentuk seperti gading gajah, hidup di


air laut

 Contoh: Detalium entale

Peranan Mollusca

 Mollusca seperti cumi-cumi dll dimanfaatkan sebagai bahan makanan.

 untuk barang perhiasan berupa hiasan dinding, perhiasan wanita (mutiara


dll)

 Keong mas dan semacam bekicot merupakan hama tanaman.1

1
https://www.academia.edu
2. MOLUSSCA

A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu Mollis yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh
lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.
Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah
satu mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan
menggunakan perutnya.

B. Karakteristik Mollusca
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik { mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm
(lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya
memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat.
Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur
misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86).
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
 Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi
menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
 Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam
massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
 Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel
membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga
mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang
ekskresi dan anus.Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem
syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem
pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang
berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain.
Misalnya ganggang, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air
maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita.
Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput. Mollusca yang hidup di air
bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi
jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonochoris).
Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit.
Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan
telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan
menjadi mollusca dewasa.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari fillum Mollusca, yaitu :
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang
belakang.
2. Habitatnya di ait maupun darat.
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.Dimana pada
kelas tertentu jaringan mantel berfungsi sekretif menghasilkan
struktur protektif berupa cangkang, baik internal maupun
eksternal.
6. Pada rongga mantel terdapat struktur pernafasan tipikal untuk
moluska yang dikenal dengan ctenidia.
7. Pada permukaan epitelium, dijumpai glandula mukosa dan ujung
saraf sensori.
8. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
9. Organ ekskresi berupa nefridia
10. Memiliki radula (lidah bergigi)
11. Hidup secara heterotrof
12. Reproduksi secara seksual

C. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf,
Mollusca terdiri atas tujuh kelas yaitu :

 Kelas Gastropoda (L.Gaster = perut +podos = kaki)

Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar
50.000 spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil.
Oleh karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan. Sebagian
besar

Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral).


Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya
simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga
sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang
hidup di darat.

Gastropoda sebagian besar mempunyai cangkang yang bersifat tunggal.


Cangkang tunggal tersebut berfungsi sebagai sarana proteksi bagi tubuh lunak yang
berada di dalamnya. Secara umum tubuh gastropoda dapat dibagi ke dalam tubuh lunak
dan cangkang.Cangkang pada gastropoda dihasilkan oleh jaringan mantel pada bagian
tubuh lunaknya. Sebagaimana tipikal Mollusca, cangkang gastropoda tersusun atas 3
lapisan, yaitu :

a) Lapisan periostrachum, merupakan lapisan tipis yang berada paling


luar, bersifat organik. Biasanya lapisan tersebut bersifat licin dan
mengkilat, dan terdapat beberapa struktur tambahan tertentu
b) Lapisan nacreous, merupakan lapisan tipis, berada paling dalam
berbatasan dengan tubuh lunak organisme dan bersifat calcareous.
c) Lapisan prismatic, merupakan lapisan tebal yang berada ditengah-
tengah kedua lapisan diatas. Lapisan tersebut tersusun dari bahan dasar
kalsium karbonat yang bersenyawa dengan protein.
Cangkang tersebut bersifat memilin ke kanan (dexter) atau ke kiri
(sinister). Masing-masing bagian cangkang tersebut dapat digunakan
sebagai karakter untuk mengidentifikasi gastropoda sampai kategori
spesies.Sedangkan tubuh lunak gastropoda dikelompokkan menjadi 2
bagian utama, yaitu bagian muskular dan bagian visera. Bagian muskuler
merupakan bagian yang berotot yang dalam keadaan aktif dijumpai berada
diluar cangkang dan dapat ditarik ke dalam cangkang dalam keadaan
darurat. Pada bagian tersebut sering terdapat struktur penutup yang
dikenal dengan operculum, berfungsi sebagai katup yang akan menutup
apertura.
Bagian visera merupakan bagian yang selalu terlindung di dalam
cangkang. Bagian tersebut berkomponenkan organ-organ internal yang
penting bagi gastropoda. Hal penting yang dijumpai pada gastropoda dan
tidak dijumpai pada anggota filum yang lain adalah dijumpainya
fenomena torsi yang merupakan fenomena perubahan orientasi tubuh dan
bagian visera 180 derajat relatif terhadap posisi semula ketika fase larva
dan juvenil.Fenomena ini hanya berlangsung beberapa jam saja atau
bahkan menit pada jenis-jenis tertentu.
Konsekuensi dari fenomena torsi tersebut adalah berputarnya
sistema nervosa, sistema digestoria dan beberapa komponen bagian visera
yang lain. Beberapa keuntungan adaptif yang dapat dilihat secara nyata
adalah perubahan letak ctenidia dan osphradia menjadi ke arah anterior,
juga letak anus yang berada diatas kepala, sehingga dapat membantuk
gastropoda dalam mekanisme mengindarkan diri dari predator.
Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan
paru-paru, sedangkan Gastropoda yang hidupdi air, bernapas dengan
insang. Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang
bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan
hermafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi.
Reproduksi secara umum dilakukan dengan mekanisme kopulasi
antara 2 individu baik pada jenis hermafrodit atau tidak. Fertilisasi
berlangsung internal dalam tubuh individu betina. Telur gastropoda
dilapisi oleh lapisan gelatin. Telur tersebut diletakkan di tempat dengan
kelembapan tinggi sampai saat menetas. Alat ekskresi berupa sebuah
ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam
rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah peredaran sistem darah
terbuka2.

2
Widi Aprilia, Makalah MOLLUSCA, 2021. Hal:3-5.
3. Echinodermata

A. Pengertian Filum Echinodermata


Echinodermata berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos berarti landak, derma
berartikulit. Jadi echinodermata berarti hewan yang kulitnya berduri-duri. Hewan ini
biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian
hidup bebas, hanyagerakannya lamban, tidak ada yang parasit. Keistimewaan
Echinodermata adalah memiliki tubuh(organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping
itu, hewan ini memiliki saluran air yang seringdisebut sistem ambulakral. Sistem ini
digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membukamangsanya yang memiliki
cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk simatris
bilateral dan hidup sebagai plankton kemudian bermetamorfosa menjadisimetris radial
ketika dewasa, tidak berkepala, tubuh tersusun dalam sumbu oval aboral.Echinodermata
tidak mempunyai sendi ataupun rangka untuk bergerak (walaupunEchinodermata
mempunyai rangka luar), melainkan bergerak menggunakan sistem hidrolik saluran air
(water vascular system) yang membantunya dalam pergerakan. Sistem saluran air
mempunyai banyak tonjolan-tonjolan yang disebut sebagai kaki tabung (tube feet) pada
bagianventral lengan yang membantunya dalam pergerakan dan makan.
Permukaan tubuh terbagi menjadi 5 bagian yang simetris terdiri atas daerah
ambulakral(tempat menjulurnya kaki tabung dan daerah interambulakral (inter radii)
yang tidak ada kakitabungnya. Sistem ambulakral sebenarnya merupakan sistem saluran
air. Sistem saluran air initerdiri atas:a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya
air dari luar tubuh. b. Saluran batuc. Saluran cincind. Saluran radial, meluas ke seluruh
tubuh.e. Saluran lateralf. Ampulag. Kaki tabungSistem ini berfungsi untuk bergerak,
bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal
yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian
dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke limatangannya atau disebut
saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapatderetan kaki
tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut jugaampula.
Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula rongga
tubuh(coelem) luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian
tubuh menjadisistem pembuluh air terdiri avertebrata lainnya. Sistem pembuluh air terdiri
atas madreporit,saluran batu, saluran cincin, saluran radial, saluran lateral, ampula dan
kaki tabung. Sistem air ini berfungsi untuk menggerakkan kaki tabung dengan cara
mengatur masuk dan keluarnya air laut melalui madeporit kontraksi ampula mengatur
volume air dalam kaki tabung, berartimengatur gerak kaki tabung. Kaki tabung berfungsi
untuk merayap, berpegang pada substrat,memegang mangsa atau membantu pertukaran
gas O2 dan CO2.(dr. Rr. Putri Adimukti)3

B. Berdasarkan karakteristiknya
Filum Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
1. Asteroidea (bintang laut)
Bentuk tubuh seperti bintang. Hidup pada habitat pesisir pantai. Memiliki lima
lengan yang berduri pendek dan tumpul pada permukaan tubuhnya. Alat gerak berupa
kaki ambulakral. Tubuh dibedakan menjadi sisi oral atau sisi bawah (tempat mulut) dan
sisi aboral atau sisi atas (tempat anus). Lapisan permukaan paling luar tersusun dari
lapisan sel epidermal yang bersilia dan memiliki endoskeleton dibawahnya. Contoh
Asteroidea adalah Culcita (bintang laut berkulit), Linkia laevigata (bintang laut biru),
Pentaceros (bintang laut bertanduk), Astrias vulgaris (bintang laut besar), dan
Ctenodiscus (bintang laut lumpur).
2. Ophiuroidea
Sering disebut sebagai bintang ular karena memiliki lengan yang panjang dan
pergerakannya seperti ular. Habitatnya berada pada perairan laut dalam dan dangkal,
khususnya di balik batu karang atau terkubur dalam pasir. Memiliki madreporit yang
terletak pada bagian bawah (mulut) dan tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan
dikeluarkan melalui mulut. Contoh Ophiuroidea adalah Ophiothrix fragillis dan
Ophiopholis aculeata.
3. Crinoidea
Berbentuk menyerupai bunga lili (lili laut) dan memiliki lima buah lengan yang
bercabang. Hidupnya menempel pada substrat dan membentuk koloni sehingga

3
Richard Siahaan, Makalah Phylum Echinodermata, 2021. Hal: 2-3.
terlihat seperti taman laut. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, Crinoidea akan
melepaskan diri dari substrat dan berpindah ke tempat lain. Tidak memiliki
madreporit, mulut dan anus terletak pada bagian oral. Pada bagian aboral terdapat
kaliks, yaitu lempengan kapur yang berbentuk seperti cangkir. Contoh Crinoidea
adalah Antedon sp. dan Holopus sp.
4. Echinoidea
Sering disebut sebagai landak laut. Hidup di pasir dan batu-batuan. Tidak
memiliki lengan, berbentuk bundar, agak pipih, dan permukaan tubuh dikelilingi oleh
banyak duri. Mulut dan 5 buah gigi berada pada bagian oral, sedangkan anus, lubang
kelamin, dan berada pada bagian aboral. Contoh Echinoidea adalah Diadema saxsatile
(bulu babi) dan Echinothrix sp. (landak laut).
5. Holothuroidea
Sering disebut sebagai mentimun laut. Hidup di dalam pasir atau kapur. Memiliki
tubuh lunak, duri yang halus, dan berbentuk seperti kantung yang memanjang. Mulut
berada pada anterior, sedangkan anus berada pada posterior. Contoh Holothuroidea
adalah Holothuria scabra, dan Thyone byereus (mentimun laut).4

4
www.studiobelajar.com
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi zoology
ini adalah :
1. Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup
serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama
lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
2. Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada tiap
segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung
membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
3. Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang
berada disepanjang sisi ventral tubuhnya. Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat
tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
4. Echinodermata adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri
khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Jadi dapat
disimpulkan bahwa filum echinodermata adalah kelompok hewan yang memiliki
identitas khusus yaitu anggota filum ini memiliki kulit yang berduri.
5. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap
makanan. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan
spina. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan memiliki rongga tubuh (triploblastik
selomata).
6. Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai
dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Echinodermata
bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu
penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Echinodermata bernafas
menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan
dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali
saraf pada bagian lengan-lengannya
7. Arthropoda dapat menghasilkan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia, lebah
madu (Apis mellifera) adalah bentuk konkritnya. Semua larva atau ulat pemakan
daun, wereng dan belalang yang merupakan bagian dari arthropoda sangat merugikan
karena mereka adalah pelaku utama yang merusak tanaman milik petani. Untuk
menghindarinya, kita perlu tahu cara mencegah hama. Sebagai bahan makanan
Beberapa kelas seperti Holothuroidea dapat digunakan sebagai bahan makanan
dengan kandungan protein yg tinggi, contohnya adalah mentimun laut. Bulu babi dan
landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air,
karena dari bulunya sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian.

B. Saran
Sebagai manusia kita harus menjaga dan melestarikan keanekaragaman hewan
yang ada negara kita dan khususnya dilingkungan kita.Semoga dengan adanya
makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat memahami akan pentingnya
hewan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila pembaca menemuka kata-kata yang
kurang berkenaan, penyusun mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu
Widi Aprilia, Makalah MOLLUSCA, 2021. Hal:3-5.
Richard Siahaan, Makalah Phylum Echinodermata, 2021. Hal: 2-3.
www.studiobelajar.com

Anda mungkin juga menyukai