Anda di halaman 1dari 6

Proposal Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL)


UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS X SMA NEGERI 1 KERUAK

Disusun oleh:

Kelompok : 5

Sabti Hajjatul Khotimah (E1R019136)

Shela Hadri Dhuha (E1R019139)

Siti Anisa Rusmania (E1R019140)

Surya Safitri Windari (E1R019148)

Yupiatul Azizah (E1R019168)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang member ilmu,
inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan proposal dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Keruak”.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan
Matematika yang diampu oleh Muhammad Turmuzi, S.Pd, M.Pd. Peneliti menyadari bahwa
terselesaikannya proposal ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari
berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyusunan proposal ini.
Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharap semoga proposal ini bermanfaat
bagi pembaca dan pengembangan ilmu.

Mataram, 27 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 3

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia sebagai sarana untuk pengembangan
diri, karena pendidikan merupakan salah satu fondasi yang menentukan ketangguhan dan
kemajuan suatu bangsa. Jalur pendidikanpun dapat diperoleh melalui jalur pendidikan
formal maupun jalur pendidikan non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan
seoptimal mungkin. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal I, dijelaskan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara”.Pelaksanaan pembelajaran saat ini telah mengalami perubahan,
dinama siswa tidak hanya dianggap sebagai objek pembelajaran semata, tetapi harus
diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga siswa
bertindak sebagai peserta didik yang aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator
dan mediator yang kreatif.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting dalam
pendidikan .Pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada
semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar samapai perguruan tinggi.Sementara
itu mata pelajaran matematika sering dipandang sulit oleh siswa sehingga menyebabkan
tujuan pembelajaran belum tercapai. Tidak sedikit siswa beranggapan matematika
sebagai mata pelajaran yang sangat sulit dan tidak sedikit pula siswa yang berusaha
menghindari mata pelajaran tersebut.Anggapan ini salah satunya disebabkan oleh cara
mengajar guru yang membuat siswa jadi bosan.
Dalam proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi yang diberikan
guru akan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Perhatian
siswa yang lebih intensif terhadap materi yang diberikan guru akan menyebabkan
transfer pengetahuan yang terjadi lebih mudah, sehingga di harapkan proses belajar
mengajar akan dapat lebih berhasil.
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa siswa kelas X SMA Negeri 1 Keruak
diperoleh informasi bahwa,metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah
metode ceramah dan pemberian tugas,guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di
kelas, sehingga mengakibatkan siswa pasif. Para siswa hanya bisa mendengar dan
melihat bagaimana sang guru menjelaskan suatu pokok bahasan dan siswa terbiasa selalu
menerima penjelasan dari guru. Ketika ditanyakan apakah ada yang belum mengerti,
mereka hanya diam, diam karena sudah paham atau diam karena takut untuk mengajukan
pertanyaan.
Berhubungan dengan hal tersebut, guru harus dapat memilih dan menyajikan
strategi dan pendekatan belajar yang efektif. Tugas guru adalah menerapkan suatu
metode yang memberikan jaminan tertinggi untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar
mengajar. Dengan pemilihan metode belajar yang menarik, maka akan tumbuh semangat
para siswa untuk lebih aktif dan menyukai pelajaran matematika.Permasalahan tersebut
dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam pembelajaran matematika sehingga
tidak menyajikan materi yang bersifat abstrak, tetapi juga harus melibatkan siswa secara
aktif di dalam pembelajaran
Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru harus dapat memilih dan
menyajikan strategis dan pendekatan belajar yang efektif. Salah satunya dengan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam model ini terdapat tahapan-
tahapan dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah diskusi kelompok dimana siswa
harus beraktivitas di dalam kelompok tersebut seperti mengeluarkan pendapat,
memecahkan soal dan menjadi tutor sebaya. Model pembelajaran PBL secara efektif
akan membantu meningkatkan aktivitas belajar siswa karena mengharuskan siswa untuk
aktif dalam tahapan diskusi kelompok. Dengan kegiatan indiharapkan aktivitas belajar
siswa akan meningkat yang berdampak pada peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan kenyataan bahwa rendahnya aktivitas siswa dalam belajar
matematika, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Keruak”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
“ Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Keruak?”

2
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar
matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Keruak.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmu pengetahuan
khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran problem based learning.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Peneliti mendapat pengetahuan lebih jauh tentang pembelajaran problem
based learning dan mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar
matematika siswa.
b. Bagi Guru
Menjadi bahan masukan untuk para praktisi pendidikan khususnya guru
Matematika dalam penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) agar mengarah kepada keaktifan siswa sehingga hasil belajar dapat
tercapai dengan maksimal.
c. Bagi Siswa
Hasil dari penelitian ini dapat membantu siswa lebih mengaktifkan dirinya
dalam proses belajar mengajar sehingga keinginan siswa untuk belajar
meningkat. Selain itu, dengan menggunakan model PBL dapat menunjukkan
cara berpikir siswa, serta saling tukar menukar pengalaman informasi.

Anda mungkin juga menyukai