Anda di halaman 1dari 24

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang

Mata Kuliah: Statistika 1


Inayati Nuraini Dwiputri, S.Si., M.Sc.

Bab 4.
Menggambarkan dan Mengekplorasi Data
Dot Plot
n Dot plot mengelompokkan data seefisien mungkin tanpa
menghilangkan identitas individu atau obyek yang
diobservasi.
n Dalam pembuatan dot plot, tiap observasi secara
sederhana digambarkan sebagai dot secara horizontal.
Dot Plots - Contoh
Berikut daftar jumlah kendaraan yang menggunakan jasa service pada dua
Dealerships, Tionesta Ford Lincoln Mercury dan Sheffield Motors, Inc.
selama jam layanan (24 jam).
Dot Plot
Stem-and-Leaf (diagram batang-daun)

n Pada bab sebelumnya, distribusi frekuensi digunakan untuk


mengorganisasikan data sehingga lebih informatif
n Manfaat membuat distribusi frekuensi adalah mendapatkan gambaran
terkait bentuk distribusi.
n Kekurangan distribusi frekuensi:
(1) Identitas tiap nilai pada data menjadi “hilang”
(2) Sulit menggambarkan bagaimana nilai tiap kelas terdistribusi.

n Teknik mengatasi hal ini adalah memberikan informasi kuantitatif


melalui stem-and-leaf (diagram batang-daun).
Stem-and-Leaf (diagram batang-daun)
Data kepemilikan buku oleh mahasiswa

n Stem-and-leaf: teknik statistika dalam


menyajikan sekumpulan data. Setiap nilai
numerik dibagi menjadi dua. Digit awal menjadi
batang, dan digit akhir menjadi daun.
n Batang pada sumbu vertikal, dan daun berada
pada sumbu horizontal nya.
n Kelebihan diagram batang-daun:
menggambarkan distribusi frekuensi dan
identitas tiap observasi tidak hilang.
Pengukuran Posisi
n Standar deviasi seringkali digunakan untuk mengukur
dispersi.
n Cara lain menggambarkan data adalah menentukan
lokasi dengan membagi sekumpulan observasi
menjadi bagian yang sama. (n: banyak data)

n Mengukur kuartil, desil, dan persentil.


Persentil - Contoh
Upah pekerja di Perusahaan A (dalam ribu rupiah)

2.038 1.758 1.721 1.637


2.097 2.047 2.205 1.787
2.287 1.940 2.311 2.054
2.406 1.471 1.460

Buatlah Median (Q2), Kuartil pertama (Q1), dan


Kuartil ketiga (Q3).
Persentil - Contoh

Langkah 1: Organisasikan data dari nilai


terendah ke nilai tertinggi
1.460 1.471 1.637 1.721
1.758 1.787 1.940 2.038
2.047 2.054 2.097 2.205
2.287 2.311 2.406

Langkah 2: Hitung Q1 dan Q3. Membuat Lokasi L25


dan L75 menggunakan rumus:
Persentil - Contoh
25 75
L25 = (15 +1) =4 L75 = (15 +1) = 12
100 100
Maka, lokasi Q1 dan Q3 berada pada posisi ke-4 dan posisi ke-12
yaitu:
L25 = 1.721
L75 = 2.205
Box Plot
n Box plot grafik yang tergambar berdasarkan
kuartilnya
n Untuk membuat box plot, diperlukan lima statistics:
¨ nilai minimum,
¨ Q1
¨ median,
¨ Q3
¨ Nilai maximum
Boxplot - Contoh
n Rujak Cingur Bu Tini memberikan pelayanan free delivery sampai
dengan 15 km. Tini, pemiliknya, ingin mengetahui waktu (lama)
delivery rujaknya. Maka diambil sampel 20 deliveries, diperoleh
informasi:
§ Nilai Minimum = 13 menit
§ Q1 = 15 menit
§ Median = 18 menit
§ Q3 = 22 menit
§ Nilai Maximum = 30 menit

n Buat box plot untuk waktu (lama) delivery?


Boxplot - Contoh
Langkah 1: Buat skala yang sesuai sepanjang sumbu horizontal.
Langkah 2: Gambar box mulai dari Q1 (15 menit) dan berakhir pada Q3 (22
menit). Di dalam box terletak median (18 menit).
Langkah 3: Buat garis horizontal dari box sampai tercapai nilai minimum (13
menit) dan nilai maximum (30 menit).
Skewness
n Pada bab sebelumnya, kita mengukur central location
(mean, median, dan modus) untuk sekumpulan
observasi dan mengukur dispersi data (contoh:
jangkauan dan standar deviasi)
n Karakteristik lainnya dari sekumpulan data adalah
bentuk data.
n Ada 4 bentuk:
§ symmetric,
§ positively skewed,
§ negatively skewed,
§ bimodal.
Skewness

Koefisien skewness berada dalam range dari -3 sampai dengan 3.


§ Nilai mendekati -3, menunjukkan negative skewness.
§ Nilai 1,63 menunjukkan moderate positive skewness.
§ Nilai 0, terjadi ketika nilai mean dan median adalah sama,
menunjukkan distribusi simetris dan no skewness.
Commonly Observed Shapes
Skewness – Contoh

Berikut merupakan pendapatan dari 15 angkringan di


Yogya per hari. Pendapatan dari yang terendah ke
yang tertinggi (juta rupiah)

n Hitung mean, median, standar deviasi, dan koefisien


skewness menggunakan estimasi Pearson.
n Apa kesimpulan dari bentuk distribusinya?
Skewness – An Example Using Pearson’s
Coefficient

Step 1 : Compute the Mean

X=
åX =
$74.26
= $4.95
n 15

Step 2 : Compute the Standard Deviation

s=
(
S X-X )
2

=
($0.09 - $4.95)2 + ... + ($16.40 - $4.95)2 )
= $5.22
n -1 15 - 1

Step 3 : Find the Median


The middle value in the set of data, arranged from smallest to largest is 3.18

Step 4 : Compute the Skewness


3( X - Median ) 3($4.95 - $3.18)
sk = = = 1.017
s $5.22
Skewness – A Minitab Example
Menggambarkan hubungan antara Dua Variabel

n Ketika mempelajari hubungan antara dua variabel, kita mengacu


pada data bivariate.

n Teknik grafik yang menggambarkan hubungan antara dua variabel


disebut scatter diagram.

n Untuk menggambarnya terdapat sumbu horizontal (sumbu-X) dan


sumbu vertikal (sumbu-Y).
Gambaran Hubungan Dua Variabel – Scatter
Diagram – Excel

PRAKTIK
Contingency Tables (Tabel Kontingensi)

n scatter diagram membutuhkan dua variabel


dengan skala minimal interval.
n Bagaimana jika kita ingin mengidentifikasi
hubungan antara dua variabel ketika satu
atau keduanya adalah skala nominal atau
ordinal? Kita bisa menggunakan contingency
table.
Contingency Tables
contingency table menggambarkan dua variabel dalam
bentuk cross-tabulation.

Contoh:
1. Mahasiswa diklasifikasikan dalam gender dan peringkat IPK.
2. Dll.
Referensi

Lind, D.A., Marchal, W. G., dan Wathen, S.A.,


(2013). Statistical Techniques in Business and
Economics. 15th Edition. Mc Graw Hill. New
York

Anda mungkin juga menyukai