GASTROINTESTINAL
ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang dengan
segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga makalah dengan judul MAKALAH
TENTANG ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL ini dapat tersusun hingga
selesai.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Pemeriksaan Laboratorium Sistem Reproduksi, agar mahasiswa/ mahasiswi mampu
mengetauhi dan memahami tentang anatomi sistem gastrointestinal. Tak lupa penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang membantu dalam
menyelsaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum wr wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DATAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
BAB II ISI........................................................................................................................5
2.1 Anatomi Sistem Gastrointestinal....................................................................5
2.2 Strukur Anatomi dan Fungsi Sistem Gastrointestinal.....................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................14
3.1Kesimpulan....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
5
dan penyerapan akan dibahas dalam makalah ini khususnya pada pencernaan
lemak (Guyton,A.&Hall,J. 1997).
1. Mulut
6
terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi
depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham),
menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai
secara sadar dan berlanjut secara otomatis
2. Tenggorokan (Faring)
7
sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi
dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan
laring. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara
tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian
media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring
dengan laring
3. Kerongkongan (Esofagus)
8
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga
bagian yaitu kardia, fundus dan antrium. Lambung berfungsi sebagai
gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting yaitu lendir, asam klorida (HCL), dan
prekusor pepsin (enzim yang memecahkan protein). Lendir melindungi
sel – sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan asam klorida
menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai
bakteri ((Vander,A.,dkk.2001).
Fungsi Lambung:
a. Mengaduk makanan, memecahnya lebih lanjut dan mencampurnya
dengan sekresi dari kelenjar lambung dan memghasilkan zat yang
bernama chyme.
b. Melanjutkan pencernaan makanan dengan bantuan getah lambung.
c. Mensekresi faktor instrinsik.
d. Tempat penyimpan makanan (s/d 1,5 L tanpa nyeri)
e. Mensekresikan HCl dan enzim untuk memulai pencernaan protein
9
f. Mencegah masuknya sebagaian kuman
g. Absorpsi : alkohol dan obat-obatan (aspirin)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan
air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.Lapisan usus halus ; lapisan mukosa
( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot
memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus
halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke
usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan
bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale
dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan
10
organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar
pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua
muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.Nama duodenum
berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua
belas jari. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus
halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pylorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika
penuh,duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan.
b. Usus Kosong (Jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah
bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan
dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot
usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara
histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secarahitologis pula dapat
dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel
gobletdan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus
kosong dan usus penyerapan
secara makroskopis.Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune
yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya
berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
c. Usus Penyerapan (Illeum)
11
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus
halus.
Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar
2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8
(netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12
dan garam-garam empedu.
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
* Kolon asendens (kanan)
* Kolon transversum
* Kolon desendens (kiri)
* Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencernabeberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
12
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting,
seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada
bakteri-bakteri didalamusus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
13
mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal (GI),
adalah saluran panjang yang masuk melalui tubuh dari mulut ke anus. Saluran
ini mencerna, memecah dan menyerap makanan melalui lapisannya ke dalam
darah.Sistem pencernaan atau gastrointestinal adalah system perpindahan zat-zat
yang dicerna seperti zat gizi organik, mineral, dan air dari lingkungan eksternal
menuju ke lingkungan internal.
Anatomi dalam saluran pencernaan ini meliputi mulut, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Organ
pencernaan pelengkap (aksesori) termasuk lidah, gigi, kantung empedu, kelenjar
air liur, hati, dan pankreas.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier,S.2004. Pencernaan, Absorpsi, dan Transportasi. Dalam
Prinsip Dasar Ilmu Gizi.J akarta: GramediaPustakaUtama
2. Guyton,A.&Hall,J. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, E/9. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
3. Whitney, E.&Rolfes, SR.2005. Digestion, Absorption and Transport.
Dalam Understanding Nutrition. Belmont: Wadsworth Thomson Learning,Inc.
4. Vander,A., Sherman, J.&Luciano, D.2001. The Digestion and
Absorption of Food. Dalam Human Physiology: the mechanism of budy
function, Eightedition. NewYork: McGraw‐Hill.
15