Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMERIKSAAN LABORATORIUM INFEKSI VIRUS

DASAR VIROLOGI

Nama : Muh. Miftahulrahman


NIM : 1711304055
Kelas :A
Instruktur : Pramudita Laras Pratiwi, S.Tr.Kes

PRODI D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahNya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pemeriksaan Laboratorium
Infeksi Virus mengenai “Dasar-Dasar Virologi”

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya
berharap semoga makalah tentang Dasar-Dasar Virologi ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG................................................................................................................. 4
TUJUAN ..................................................................................................................................... 5
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 5
BAB II ISI ....................................................................................................................................... 6
PENGERTIAN VIRUS ............................................................................................................... 6
MORFOLOGI VIRUS ................................................................................................................ 6
BAGIAN-BAGIAN VIRUS ....................................................................................................... 7
ANTIGEN ................................................................................................................................... 8
REPLIKASI VIRUS ................................................................................................................... 9
PENGELOMPOKKAN VIRUS ............................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 12
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Virologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang virus. Virus adalah organisme
yang sangat kecil dan jauh lebih kecil dari bakeri. Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di
dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang,
virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya
sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas.
Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik
pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau
tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi
sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil
menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit
tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri
penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati
saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit
mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun
demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari
Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini
dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A.
Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

B. TUJUAN
1. Agar mengetahui pengertian virologi
2. Agar mengetahui morfologi virus
3. Agar mengetahui bagian-bagian virus
4. Agar mengetahui antigen
5. Agar mengetahui replikasi gen
6. Agar mengetahui virion

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja pengertian virologi?
2. Apa saja morfologi virus?
3. Apa saja bagian-bagian virus?
4. Apa saja antigen?
5. Apa saja replikasi gen?
6. Apa saja virion?
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN VIRUS
Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus yaitu suatu mikroba yang
lebih kecil dari kuman, oleh karenanya ia dapat melewati saringan yang bisa dipergunakan
untuk menyaring kuman. Selain virus merupakan mikroba yang terkecil juga berbeda
dengan mikroba yang lain sebab bahan genetic virus terdiri atas RNA atau DNA tetapi
tidak terdiri sekaligus dari kedua jenis asam nukleat tersebut.
Menurut Lwoff, Horne dan Tournier, sifat-sifat khusus virus yaitu : bahan genetik
virus terdiri dari RNA atau DNA (tetapi tidak terdiri dari kedua jenis asam nukleat),
struktur dari virus relatif sangat sederhana (terdiri dari pembungkus yang mengelilingi
asam nukleat), virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yakni dalam
sitoplasma, nukleus, atau di dalam kedua-duanya dan tidak mengadakan kegiatan
metbolisme jika berada diluar sel hidup, virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan
biner. Partikel virus baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai
dari pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan
komponen asam nukleat infektif.
Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan
pengawasan sistem enzim sel hospesnya, sehingga selaras denga proses sintesis asam
nukleat dan protein virus. Virus menginfeksi sel menggunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolisme. Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan
baru digabung didalam sel hospes tidak lama sebelum dibebaskan. Selama dalam proses
pembebasan, beberapa partikel virus mendapatkan selubung luar yang mengandung lipid
protein dan bahan-bahan lain yang sebagian besar berasal dari sel hospes.

B. MORFOLOGI VIRUS
Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi kimiawinya.
Bentuk virus ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada juga yang
berbentuk T. Ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri. Ukurannya berkisar dari
0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus
biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta
milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar yaitu
berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil yang hanya berukuran 28
nm.

C. BAGIAN-BAGIAN VIRUS

1. Kabsid
Kapsid adalah lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun atas protein. Kapsid
terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikar satu sama lain. Fungsi :
a. Memberi bentuk virus
b. Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan
c. Mempermudah penempelan pada proses penembusan ke dalam sel
2. Isi
Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik/ molekul pembawa sifat
keturunan yaitu DNA atau RNA. Virus hanya memiliki satu asam nukleat saja yaitu satu
DNA/ satu RNA saja, tidak kedua-duanya. Asam nukleat sering bergabung dengan
protein disebut nukleoprotein. Virus tanaman/ hewan berisi RNA/ DNA, virus fage berisi
DNA.
3. Kepala
Kepala virus berisi DNA, RNA dan diselubungi oleh kapsid. Kapsid tersusun oleh
satu unit protein yang disebut kapsomer.
4. Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk menempelkan
tubuh virus pada sel inang. Ekor ini melekat pada kepala kapsid. Struktur virus ada 2
macam yaitu virus telanjang dan virus terselubung (bila terdapat selubung luar (envelope)
yang terdiri dari protein dan lipid). Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang
dilengkapi benang atau serabut. Khusus untuk virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak
memiliki ekor.
Ciri-ciri Virus memiliki RNA atau DNA saja, dapat dikristalkan, memerlukan asam
nukleat untuk bereproduksi, tidak melakukan aktivitas metabolisme karena tidak
memiliki sitoplasma, bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), berukuran lebih kecil dari
bakteri, bentuknya bervariasi, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Sampai
saat ini virus diketahui merupakan organisme terkecil dan berdasarkan tropismenya dapat
dibagi dalam tiga golongan besar yaitu virus binatang (virus yang paling banyak
dipelajari), virus tanaman tinggi, dan virus bakteri dan jamur

D. ANTIGEN
Antigen virus adalah racun atau zat lain yang dilepaskan oleh virus yang
menyebabkan respon kekebalan pada host. Antigen adalah menyebabkan gejala-gejala
umum yang berhubungan dengan infeksi virus, seperti demam. Meskipun tanggapan yang
disebabkan oleh antigen virus dapat mengganggu, ini merupakan tanda pertama bahwa ada
sesuatu yang salah dalam tubuh.
Ketika virus memasuki tubuh orang atau binatang, ia melepaskan protein, racun,
atau enzim ke dalam aliran darah. Ini dapat menyebabkan tubuh memberikan respon imun
terhadap virus itu. Jika pertahanan tubuh kalah maka akan terjadi sakit. Sel-sel mengenali
antigen virus sebagai benda asing dan mengirim sinyal ke otak untuk melepaskan lebih
banyak sel darah putih. Setelah sel-sel darah putih, termasuk sel-sel pembunuh (Natural
killer), yang dirilis dalam jumlah yang lebih tinggi, mereka memburu dan menghancurkan
sel-sel virus. Jadi antigen virus itu sebenarnya adalah zat – zat yang dikeluarkan oleh racun
yang dapat bersifat toksik pada tubuh.
Proses ini adalah bagaimana sistem kekebalan tubuh mengenali penyakit dan
bertindak untuk menghancurkannya. Gejala seperti demam, bengkak, atau nanah di daerah-
daerah tertentu berarti bahwa sistem kekebalan tubuh melakukan tugasnya. Respon
kekebalan yang disebabkan oleh antigen virus juga dapat menyebabkan pembengkakan
kelenjar getah bening, pilek, peradangan, dan gejala lain seperti penumpukan lendir di
tenggorokan, hidung, atau dada.
Dalam beberapa kasus, antigen virus tidak dapat dilepaskan atau tidak dapat
dideteksi. Hal ini menyebabkan infeksi namun tidak menyebabkan gejala, atau mereka
yang tertidur selama berminggu-minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Human
immunodeficiency virus (HIV) sering tidak menimbulkan sakit sampai bertahun-tahun
setelah terpapar. Ini tidak berarti bahwa HIV tidak menghasilkan antigen, tetapi tubuh tidak
menghasilkan respon kekebalan yang kuat.
Banyak sekali respon kekebalan yang disebabkan oleh antigen virus adalah bagian
paling berbahaya dari yang terinfeksi virus. Meskipun beberapa infeksi virus melakukan
kerusakan pada mereka sendiri, sistem kekebalan tubuh itu sendiri menyebabkan gejala
begitu parah sehingga mereka menjadi mematikan ke orang yang terinfeksi. Misalnya, flu
dapat mengakibatkan peradangan yang ekstrim dan kemacetan di paru-paru.

E. REPLIKASI VIRUS
Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik. Proses-
proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang
ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel, kemudian pada virus tertentu
(bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan
menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan
selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel
mengalami lisis Proses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profage(
dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan
binner, dan profage keluar dari kromosom bakteri. Siklus litik: Waktu relative singkat
Menonaktifkan bakteri Berproduksi dengna bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
siklus lisogenik Waktu relatif lama Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus
Terikat pada kromosom bakteri.
1. Daur Litik (litic cycle)
a. Adsorpsi, merupakan tahap penempelan (attachment) virus pada dinding sel
inang. Virus menempelkan sisi tempel atau reseptor site ke dinding sel bakteri.
b. Penetrasi sel inang. Setelah reseptor site, bagian ini kemudian mengeluarkan
enzim untuk membuka dinding sel bakteri. Molekul asam nukleat (RNA &
DNA) virus bergerak keluar melalui pipa ekor dan masuk ke dalam sitoplasma
sel melalui dinding sel yang terbuka tersebut. Pada virus telanjang, proses
penyusupan ini terjadi dengan cara fagositosis virion (viropexis), sedangkan
pada virus berselubung dapat terjadi dengan cara fusi yang diikuti masuknya
nukleokapsid ke sitoplasma.
c. Eklipase. Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk
membentuk bagian-bagian tubuh virus, seperti protein, asam nukleat, dan
kapsid. Bahan yang digunakan berasal dari protein, enzim, dan asam nukleat
sel bakteri.
d. Pembentukan virus (bakteriofage) baru. Setelah bagian-bagian tubuh virus
terbentuk, maka pada fase ini bagian-bagian itu akan digabungkan untuk
menjadi virus yang baru. Dari 1 sel bakteri akan dihasilkan 100 – 300 virus
baru.
e. Pemecahan sel inang. Akhir dari siklus adalah pecahnya sel bakteri. Didalam
sel bakteri terbentuk enzim lisoenzim yang mampu melarutkan ikatan kimia
dinding sel bakteri. Setelah dinding sel pecah maka keluarlah virus2 baru itu
dan selanjutnya mencari sel bakteri lainnya.
2. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
a. Fase Penggabungan, dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus
memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA
bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri
terkandung materi genetik virus.
b. Fase Pembelahan, setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag.
Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
c. Fase Sintesis, DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian
virus
d. Fase Perakitan, setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian
DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
e. Fase Litik, setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang
terlepas dari inang akan mencari inang baru

F. PENGELOMPOKKAN VIRUS
Berdasarkan jenis asam nukleat, virus dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu virus ARN (ribovirus) dan virus ADN (deoksiribovirus). Berikut ini
beberapa contoh dari kedua kelompok virus tersebut dan penyakit yang ditimbulkannya.
Virus ARN Virus AND. Nama –nama penyakit : Virus Orthomyxo, Influenza Virus
mozaik Bercak-bercak pada daun tembakau, Virus rhabdo Rabies Virus herpes Herpes,
Virus hepatitis Hepatitis Virus pox Cacar, Virus paramyxo Pes pada hewan ternak, Virus
papova Kutil pada manusia, Retrovirus AIDS, Virus picorna Polio, Virus toga Demam
kuning dan ensefalitis dan Virus arena Meningitis.
Selain berdasarkan asam nukleatnya, virus dapat dikelompokkan berdasarkan bagian-
bagian tubuh yang diserangnya, antara lain: Bagian tubuh yang diserang Penyakit yang
ditimbulkan Saluran pernapasan Pilek, influenza, dan batuk. Kulit Kutil, cacar, dan
campak. Organ dalam Hepatitis, kanker, dan AIDS.
Saraf pusat Rabies dan polio. Umumnya virus hanya menyerang dan berkembang
pada sel yang spesifik. Misalnya virus mozaik tembakau hanya menyerang tumbuhan, virus
rabies hanya menyerang mamalia, bakteriofage hanya menyerang bakteri.
Untuk mendapatkan gambaran tentang siklus hidup bakteriofag, perlu ditinjau
tingkatan-tingkatan yang terjadi pada waktu phage menyerang bakteri:
a. Pada permulaannya phage melekat dengan bagian ekornya pada bagian tertentu dari
sel (fase adsorpsi phage pada sel).
b. DNA phage dimasukkan ke dalam sel melalui tubus ekornya, DNA phage merusak
DNA bakteri sehingga proses di dalam sel dikendalikan oleh DNA phage,
kemudian akan terbentuk protein (selubung) phage dan DNA phage yang baru
(faseperkembangan phage).
c. Yang terakhir ialah keluarnya partikel-partikel virus (bekteriophage) dari sel. Sel
Bakteri mengalami lisis (bakteriolisis/ fase pembebasan phage). Ada pula yang
sifatnya lebih spesifik seperti virus hepatitis hanya menyerang sel-sel hati, virus
influenza menyerang saluran pernapasan atas, virus HIV hanya menyerang sel
darah putih.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi (hidup) didalam sel yang hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
tersebut karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.
Virus merupakan parasit obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau
RNA sajatetapi tidak kombinasi keduanya, dan yang diselubungi oleh bahan pelindung
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, F Geo dkk, 2005. Microbiologi kedokteran Jakarta : Salemba Medika

Jawet, Melnick, and Adelberg. 2014. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 25. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC

Kuswiyanto. 2016. Buku Ajar Virologi Untuk Analis Kesehatan. Jakarta : Buku kedokteran EGC

Kate Rittenhouse, Olson and Ernesto De Nardin. 2017. Immunologi dan Serologi Klinis

Modern. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Pelczar, J Michael. 1988. Dasar Dasar MikrobiologiJakarta ; UI Press

Anda mungkin juga menyukai