DI SUSUN OLEH :
Azna Yuliana, S.Kep
11194692110094
Menyetujui,
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners
UniversitasSari Mulia
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Bayi
Nama Bayi : By. Ny. R Tanggal dirawat :03-03-2022
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/usia : 03-03-2022/ 14 hari Alamat :Jl. Sungai miai
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMA
Pekerjaan Ayah/Ibu : Wiraswasta
Usia Ayah/Ibu : 44/35 tahun
Diagnosa medis : Asfiksia
B. Riwayat Bayi
APGAR score : 4’5’6
SKOR Down :1
Usia Gestasi : 33 minggu
Berat Badan : 1200 gram
Panjang Badan : 39 cm
Lingkar Kepala : 26 cm
Komplikasi persalinan
■ Tidak ada ( ) ■ Ada ( )…………..
1. Aspirasi mekonium (+)
2. Denyut jantung janin abnormal (-)
3. Masalah lain : -
4. Prolaps tali pusat / lilitan tali pusat ( - )
5. Ketuban pecah dini (-); berapa jam :
C. Riwayat Ibu
■ Usia ■ Gravid ■ Partus ■ Abortus
35 tahun 4 3 0
Jenis persalinan
■ Pervaginam ( )
■ Sectio cesarea ( √ ); alasan : _______________________________
Komplikasi kehamilan
■ tidak ada (√ ) ada ( )
■ perawatan antenatal ( √ )
■ ruptur plasenta / plasenta previa ( )
■ pre eklampsia / toxcemia (- )
■ suspect sepsis (√ )
■ persalinan premature / post matur ( )
■ masalah lain : ___________________________________________
D. Keluhan Utama
Bayi baru lahir spontan tidak segera menangis dan mengalami sesak
napas karena APGAR Skor 4,5,6 yang mengindikasikan asfiksia sedang
H. Riwayat Sosial
Struktur keluarga (genogram tiga generasi)
Budaya : Banjar
Suku : Banjar
Agama : Islam
Perencanaan makanan bayi : ASI k/p atau 3 jam sekali
Hubungan orang tua dan bayi : ________________________________
IBU TINGKAH LAKU AYAH
√ Menyentuh √
√ Memeluk √
Berbicara
√ Berkunjung √
Memanggil nama
Kontak mata
Orang terdekat yang dapat dihubungi : Tn. S
Orang tua berespon terhadap penyakit ya (√) tidak (-)
Respon : Orang tua tampak sedih, karena tidak terlalu bisa menghabiskan
waktu bersama anaknya yang masih di rawat
Orang tua berespon terhadap hospitalisasi ya (√) tidak (-)
Respon : Orang tua berharap tindakan yang optimal
I. Pengkajian Hospitalisasi
1. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit yang membuat trauma pada
ibu dan keluarga:
Ibu bayi mengatakan tidak ada trauma saat melahirkan sebelumnya
10. Ekstrimitas
Gerakan bebas (√ ) ROM Terbatas ( ) Tidak terkaji ( )
Ekstremitas atas : Normal ( √ ) Abnormal ( )
Sebutkan
Ekstremitas bawah : Normal (√ ) Abnormal ( )
Sebutkan
11. Umbilikus
Normal (√) Abnormal ( ) Inflamasi ( ) Drainase ( )
Omphalokel ( ) gastroskizis ( )
12. Genital
Perempuan normal (√ ) Laki-laki normal ( ) Abnormal ( ) Sebutkan
Paten ( ) Imperforata ( )
13. Anus
Normal (√ ) Abnormal ( ) Sebutkan
14. Kulit
Pucat ( ) Jaundice ( ) Warna pink ( ) Sianosis ( )
Jika bayi tampak kuning, Kramer test : Derajat ........
Jika sianosis, sebutkan daerah mana yang sianosis :
Kuku ( ) sirkumolar Periobital ( ) Seluruh tubuh ( )
15. Kelainan/gangguan pada kulit :
Kemerahan (rash)(-) Sebutkan :
Tanda lahir (-) Tidak elastis (-) Edema (-)
Turgor kulit : elastis (√) tidak elastis (-), berapa lama kembali? <2detik
Lanugo (-)
16. Suhu
Lingkungan ( ) Pengaturan suhu ( ) penghangatan suhu ruang ( )
Box terbuka ( ) Inkubator ( √) Pemeriksaan pada suhu kulit 36,7 °C
Umur
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Laki-laki 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1 √
Kelainan neurologi 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah sal. 3 √
Nafas, anemia, dehidrasi, anoreksia, sakit
Diagnosis
kepala, sinkop/pusing, dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Gangguan Tidak menyadari keterbatasan 3
Kognitif Lupa akan keterbatasan diri 2
Sadar akan kemampuan sendiri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi – 4
anak
Faktor Pasien menggunakan alat bantu atau 3 √
Lingkungan tempat tidur bayi/ pencahayaan
Pasien berada di tempat tidur 2
Rawat Jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3
(Humpthy Dumpty)
C. Pengkajian Flebitis
Tanda dan gejala:
o Tempat penusukan tampak o Adanya kemerahan
sehat o Adanya pembengkakan
o Adanya nyeri : o Vena teraba keras
o Di dekat tempat o Pireksia
penusukan
o Pada tempat penusukan *) Beri tanda centang () pada tanda dan
o Di sepanjang kanula gejala dari phlebitis yang muncul ()
E. Terapi Farmakologi
Infus D10% 90 ml/24 jam
Dobutamin 5 meq
Aminofilin 3x1,5 mg iv
Inj meropenem 2x40 mg iv
Aminosteril 6 % 25 ml/24 jam
Uldafalk 2x10 mg oral
I. DATA FOKUS
Data Subjektif:
Perawat ruang bayi mengatakan klien harus di berikan terapi oksigenasi
dikarenakan bayi mengalami sesak napas
Data Objektif:
Klien tampak sesak saat bernapas
Tampak penggunaan alat bantu napas yaitu nasal kanul 2
liter/menit CPAP
Apgar Skor 6 (Asfiksia Sedang)
SpO2 : 98% dengan oksigen
Skor Resiko jatuh : 12 (Resiko tinggi)
Usia 14 hari
DO :
Klien tampak sesak saat
bernapas
Tampak penggunaan alat
bantu napas yaitu nasal
kanul 2 liter/menit CPAP
Apgar Skor 5 (Asfiksia
Sedang)
SpO2 : 98% dengan
oksigen
Edukasi
Anjurkan asupan cairan /
susu ASI/formula sesuai
kebutuhan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
Terapi Oksigen
(I.01026)
Observasi
Monitor kecepatan
aliran oksigen
Monitor posisi alat
terapi oksigen
Monitor aliran oksigen
secara periodik dan
pastikan fraksi yang
diberikan cukup
Monitor efektifitas
terapi oksigen
Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor tanda gejala
toksikasi oksigen
Monitor tingkat
kecemasan akibat
terapi oksigen
Terapeutik
Bersihkan sekret pada
mulut, hidung dan
trakea, jika perlu
Pertahankan
kepatenan jalan
napas
Siapkan dan atur
peralatan pemberian
oksigen
Berikan oksigen
tambahan jika perlu
Tetap berikan oksigen
saat pasien
ditransportasi
Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat
mobilitas pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen
dirumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
Kolaborasi
penggunaan oksigen
saat aktivitas dan/atau
tidur
Edukasi
Anjurkan keluarga
memanggil perawat
jika membutuhkan
bantuan untuk
berpindah
Hari/ Nomor
No Pukul Implementasi Evaluasi tindakan Paraf
Tanggal Diagnosa
1 Kamis, 10.00 1 Memonitor pola S:-
17/3/22 nafas (frekuensi,
kedalaman, O:
usaha napas) Bayi masih
Memonitor bunyi tampak sesak
napas tambahan Tampak
Memonitor menggunakan
sputum (jumlah, alat bantu nafas
warna, aroma) nasal kanul 2
Mempertahankan Lpm CPAP
kepatenan jalan Frekuensi napas :
nafas dengan 54 x/menit
head-tilt dan
chin-lift A:
Memberikan Masalah belum
oksigenasi teratasi
Memonitor
kecepatan aliran P:
oksigen Intervensi
Memonitor posisi dilanjutkan
alat terapi Memonitor pola
oksigen nafas (frekuensi,
Memonitor aliran kedalaman,
oksigen secara usaha napas)
periodik Memonitor bunyi
Memonitor napas tambahan
efektifitas terapi Memonitor
oksigen sputum (jumlah,
Memonitor warna, aroma)
tanda-tanda Mempertahankan
hipoventilasi kepatenan jalan
Monitor tanda nafas dengan
gejala toksikasi head-tilt dan
oksigen chin-lift
Membersihkan Memberikan
sekret pada oksigenasi
mulut, hidung Memonitor
dan trakea, jika kecepatan aliran
perlu oksigen
Mempertahankan Memonitor posisi
kepatenan jalan alat terapi
napas oksigen
Tetap Memonitor aliran
memberikan oksigen secara
oksigen saat periodik
pasien Memonitor
ditransportasi efektifitas terapi
oksigen
Memonitor tanda-
tanda
hipoventilasi
Monitor tanda
gejala toksikasi
oksigen
Membersihkan
sekret pada
mulut, hidung dan
trakea,
2 Senin, 10.30 2 Mengidentifikasi S:-
17/3/22 faktor resiko
jatuh (mis; usia, O:
penurunan Pasien tidak
tingkat mengalami jatuh
kesadaran, saat dirawat maupun
defisit kognitif, dipindahkan
gangguan
keseimbangan A:
dll) Masalah tidak terjadi
Mengidentifikasi
faktor P:
lingkungan yang Intervensi
meningkatkan dilanjutkan secara
resiko jatuh kontinyu
(mis; lantai licin,
penerangan
kurang)
Menghitung
resiko jatuh
dengan
menggunakan
skala (Fall
Morse
scale/humpty
dumpty scale)
Memastikan
roda tempat
tidur selalu
dalam keadaan
terkunci
Mengatur
tempat tidur
mekanis pada
posisi terendah
Menempatkan
pasien beresiko
tinggi jatuh
dekat dengan
pantauan
perawat dari
nurse station
VI. EVALUASI
Profesional
Diagnosa Evaluasi Paraf (nama,
No Hari / Tanggal Pukul Pemberi
Keperawatan (SOAPIE) paraf, tgl, jam)
Asuhan
Jumat/ 18/3/22 12.00 Pola Napas Tidak S:-
Efektif
O:
Bayi masih tampak sesak
Tampak menggunakan alat bantu
pernafasan Nasal kanul 2 Lpm
CPAP
Frekuensi napas : 54x/menit
P : Intervensi dilanjutkan
Memonitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
Memonitor bunyi napas
tambahan
Memonitor sputum (jumlah,
warna, aroma)
Mempertahankan kepatenan
jalan nafas dengan head-tilt dan
chin-lift
Memberikan oksigenasi
Memonitor kecepatan aliran
oksigen
Memonitor posisi alat terapi
oksigen
Memonitor aliran oksigen secara
periodik
Memonitor efektifitas terapi
oksigen
Memonitor kemampuan
melepaskan oksigen saat makan
Memonitor tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor tanda gejala toksikasi
oksigen
Membersihkan sekret pada mulut,
hidung dan trakea
E:S:-
O:
Bayi masih tampak sesak,
tampak menggunakan alat
bantu pernafasan nasal kanul
2 Lpm CPAP, Frekuensi napas
: 54x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Sabtu, 19/3/22 14.00 Pola Napas Tidak S:-
Efektif
O:
Bayi masih tampak sesak,
tampak menggunakan alat bantu
nafas nasal kanul 2 Lpm CPAP,
Frekuensi napas : 55x/menit
P : Intervensi dilanjutkan
Memonitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
Memonitor bunyi napas
tambahan
Memonitor sputum (jumlah,
warna, aroma)
Mempertahankan kepatenan
jalan nafas dengan head-tilt dan
chin-lift
Memberikan oksigenasi
Memonitor kecepatan aliran
oksigen
Memonitor posisi alat terapi
oksigen
Memonitor aliran oksigen secara
periodik
Memonitor efektifitas terapi
oksigen
Memonitor kemampuan
melepaskan oksigen saat makan
Memonitor tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor tanda gejala toksikasi
oksigen
Membersihkan sekret pada mulut,
hidung dan trakea
E:S:-
O : Bayi masih tampak sesak,
tampak menggunakan alat
bantu nafas nasla kanul 2
Lpm CPAP, Frekuensi
napas : 55x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
VII. Discharge Planing
Perawat dapat memberikan discharge planning kepada klien dan keluarga
dirumah berupa :
1. Mengajarkan pada keluarga klien untuk melakukan cuci tangan 6 langkah
sebelum melakukan kontak dengan pasien
2. Mengajarkan pada klien tentang pemberian obat dosis, rute dan waktu yang
tepat dengan memperhatikan:
a. Efek samping
b. Respon klien
c. Berikan informasi pada klien tentang cara pengendalian infeksius
d. Gizi seimbang dan cukup sesuai kebutuhan klien
e. Hindari asap rokok atau yang bersifat karsinogenik lainnya
f. Selalu rutin dan kontrol terhadap cek kesehatan anak