Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh
Elisabeth Zein Silalahi
XI Mia 1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah . Dan penulis juga
berterimakasih kepada Ibu R.Siallagan selaku guru Bahasa Indonesia Kelas XI Mia-1
yang telah memberikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini tidak semuanya benar,masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, baik dari isi maupun sistematikanya. Dan juga penulis
mohon maaf apabila ada beberapa kata yang salah. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan karya ilmiah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata semoga karya ilmiah ini
memiliki manfaat baik bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Pengertian Disiplin...........................................................................................3
2.2 Disiplin di Sekolah...........................................................................................3
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa.......................................................6
BAB III......................................................................................................................7
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
Adanya tindakan kurang disiplin yang di lakukan siswa di Sekolah menimbulkan
berbagai pertanyaan, diantaranya:
1. Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin siswa.
2. Perilaku siswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin.
3. Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah.
4. Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan warga sekolah dalam meningkatkan
penerapan disiplin di sekolah.
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah:
1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap
3. perkembangan prestasi dan tingkah laku di sekolah.
4. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tinggi,seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-
bentuk penyimpangan perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan
upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.
Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lainfaktor
lingkungan, keluarga dan sekolah.Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolahmerupakan salah
satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilakusiswa.Di sekolah
seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik danmengajarnya.Sikap,
teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dandidengar serta dianggap baik
oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalamhati sanubarinya dan dampaknya
kadang-kadang melebihi pengaruh dari orangtuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang
ditampilkan guru tersebut pada dasarnyamerupakan bagian dari upaya pendisiplinan
siswa di sekolah.Brown dan Brown mengelompokkan beberapa penyebab perilaku siswa
yangtidak disiplin, sebagai berikut :
o Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh guru
o Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh sekolah; kondisi sekolah yang
kurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain dapat menyebabkan perilaku
yang kurang atau tidak disiplin.
o Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh siswa , siswa yang berasal
darikeluarga yang broken home. Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh
kurikulum, kurikulum yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel,
terlalu dipaksakan dan lain-lain bisamenimbulkan perilaku yang tidak disiplin,
dalam proses belajar mengajar pada khususnya dan dalam proses pendidikan
pada umumnya.
4
mendidik. Dalam disiplin sekolah yang demokratis,kemandirian dan tanggung jawab
dapat berkembang. Siswa patuh dan taat karenadidasari kesaadaran dirinya. Mengikuti
peraturan yang ada bukan karena terpaksa,melainkan atas kesadaran bahwa hal itu baik
dan ada manfaat
Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolahlainnya
yang melanggar tata tertib atau kedisiplinan yang telah diatur oleh sekolah,yang secara
eksplisit berbentuk larangan-larangan. Hal ini menurut Depdiknas(2001:10), ³Sanksi
yang diterapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukumanfisik, dan tidak
menimbulkan trauma psikologis.´ Sanksi dapat diberikan secara bertahap dari yang
paling ringan sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat berupa:
1. Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan
terhadapketentuan sekolah yang ringan.
2. Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya
membuatrangkuman buku tertentu, menterjemahkan tulisan berbahasa Inggris dan
lain-lain.
3. Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang
dilakukan putera-puterinya.
4. Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya agar yang bersangkutan
tidak mengulangi lagi pelanggaran yang diperbuatnya.
5. Melakukan skorsing kepada siswa apabila yang
bersangkutan melakukan pelanggaran peraturan sekolah berkali-kali dan cukup
berat.
6. Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah , misalnya yang bersangkutan
tersangkut perkara pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.
5
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Reisman dan Payne (E. Mulyasa, 2003) mengemukakan strategi umummerancang
disiplin siswa, yaitu :
1. Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa
dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik,
menerima,hangat dan terbuka;
2. Keterampilan berkomunikasi; guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga
mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;
3. Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; guru disarankan dapatmenunjukkan
secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu siswa dalam mengatasinya;
dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah;
4. Klarifikasi nilai; guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaannyasendiri
tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri;
5. Analisis transaksional; guru disarankan guru belajar sebagai orang
dewasaterutama ketika berhadapan dengan siswa yang menghadapi masalah;
6. Terapi realitas; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan danmeningkatkan
keterlibatan. Guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab; dan
7. Disiplin yang terintegrasi; metode ini menekankan pengendalian penuh olehguru
untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan;
8. Modifikasi perilaku; perilaku salah disebabkan oleh lingkungan. Oleh karenaitu,
dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif
9. Tantangan bagi disiplin; guru diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dandalam
pengendalian yang tegas.
6
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Penegakan disiplin di sekolah tidak hanya berkaitan dengan masalah
seputar kehadiran atau tidak, terlambat atau tidak. Hal itu lebih mengacu pada
pembentukansebuah lingkungan yang di dalamnya ada aturan bersama yang dihormati,
dan siapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan
perbuatannya.Setiap pelanggaran atas kepentingan umum di dalam sekolah mesti
diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga siswa mampu memahami bahwa
nilaidisiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan
lainyang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama. Disiplin sekolah,
menurut F.W. Foerster, merupakan keseluruhan ukuran bagitindakan-tindakan yang
menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan berjalan
lancar dan tidak terganggu. Adanya kedisiplinan dapatmenjadi semacam tindakan
preventif dan menyingkirkan hal-hal yangmembahayakan hidup kalangan
pelajar.Sementara itu, Komensky menggambarkan pentingnya kedisiplinan disekolah
dengan mengungkapkan, "Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air."
3.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, ada beberapa upaya yangmungkin bisa
dilakukan diantaranya:
1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilakudisiplin,
guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka;
2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan
dan mendorong kepatuhan siswa;
7
3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga
membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan
alami dari perilaku yang salah;