Anda di halaman 1dari 7

Nama : Andika Mandala Putra

NRP : 02111940000093

Joint
A. Shielded Metal Arc Welding (SMAW)
SMAW merupakan sistem penyambungan dua keping logam untuk menjadi satu kesatuan
logam menggunakan sumber energi listrik dengan bantuan elektroda yang diselimuti oleh
flux yang berfungsi untuk melindungi logam yang mencair saat proses pengelasan
berlangsung. Dan karena elektroda pada sistem pengelasan ini juga berperan sebagai logam
pengisi, maka elektroda harus diganti secara berkala.

Komponen Mesin SMAW :


1. Transformator
Mesin las transformator berfungsi untuk untuk menurunkan sumber listrik AC ke
tegangan output yang lebih rendah.
2. Mesin Las Rectifier
Merupakan mesin las yang berfungsi untuk mengubah sumber listrik AC ke tegangan
output DC
3. Inverter
Merupakan mesin las yang berfungsi untuk mengubah sumber listrik dari sumber utama
ke frekuensi DC dan AC tegaangan tinggi
4. Generator
Merupakan mesin yang teridiri dari sumber listrik bolak-balik dan sumber listrik searah.

Adapun perbedaan dari penggunaan arus AC dan DC dalam pengelasan yaitu :


- Mesin arus AC memiliki keunggulan perlengkapan dan perawatan yang lebih murah
sedangkan aus DC memberikan stabilitas dalam penyalaan busur las
- Pada mesin arus AC kabel massa dan kabel elektrode dapat ditukar dan dan tidak
mempengaruhi las. Sedangkan pada arus DC dapat menggunakan banyak elektroda.
- Mesin arus DC menghasilkan busur nyala yang kecil sehingga mengurangi keropos
rigi-rigi las.
Untuk melakukan proses pengelasan menggunakan las SMAW terdapat beberapa alat yang
harus disiapkan terlebih dahulu yaitu :
- Elektroda AC atau DC
- Pemegang elektroda : berfungsi untuk memegang elektroda
- Kabel elektroda : berfungsi untuk menyambungkankutub positif dan kutub negatif
dengan elektroda dan benda kerja
Las SMAW memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya :
➢ Kelebihan

1.Dapat dipakai dimana saja, diluar, dibengkel & didalam air


2.Dapat mengelas berbagai macam tipe dari material Set-up yang cepat dan sangat
mudah untuk diatur

3.Dapat dipakai mengelas semua posisi

4.Elektroda mudah didapat dalam banyak ukuran dan diameter

5.Perlatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah dibawa kemanamana.

6.Kebisingan rendah (rectifier) Tidak terlalu sensitif terhadap korosi, oli & gemuk

➢ Kekurangan

1.Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektoda dan harus melakukan


penyambungan.

2.Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya slag harus dibersihkan.

3.Tidak dapat digunakan untuk pengelasan bahan baja non- ferrous.

4.Mudah terjadi oksidasi akibat pelindung logam cair hanya busur las dari fluks.

5.Diameter elektroda tergantung dari tebal pelat dan posisi pengelasan.

B. Tungaten Inert Gas (TIG Welding)

Proses pengelasan yang terjadi menggunakan tungsten elektroda (nonconsumable tungsten).


Area welding terlindungi (tertutupi ) oleh suatu covering yang terbuat dari gas (biasanya gas
argon/helium atau kombinasi keduanya). Argon lebih sering digunakan dalam welding,
karena sifatnya yang lebih berat dari udara dan dapat menghasilkan covering area welding
yang lebih baik. Gas inert tungsten juga dikenal sebagai gas tungsten arc welding (GTAW).

Adapun komponen yang terdapat TIG Welding diantaranya :


- Mesin las gas : mempunyai dua jenis arus yaitu AC dan DC. Namun yang paling sering
digunakan untuk mengelas adalah arus DC. Dalam mesin las Arus DC juga terdapat
dua jenis polaritas yaitu Polaritas DCEN (Direct Current Elektroda Negatif) dan DCEP
(Direct Current Elektroda Positif).

- Welding Torch : alat yang digunakan sebagai pegangan saat proses pengelasan, dalam
welding torch terdapat beberapa komponen seperti ceramic cup yang berfungsi sebagai
tempat keluarnya gas pelindung. Kemudian tempat tungsten, penghantar arus listrik,
slang gas pelindung. Untuk detail gambarnya silahkan lihat gambar di bawah ini.

- Tabung Gas : Saat proses pengelasan tabung gas dibuka beserta regulatornya kemudian
gas akan disalurkan melalui selang ke welding torch.

- Kawat las

Adapun kelebihan dari TIG Welding :

- Hasil pengelasan tidak perlu dibersihkan karena tidak menghasilkan slag.


- Aliran gas menjadikan daerah disekitar cairan logam tidak mengandung udara sehingga
mencegah pengotoran oleh nitrogen dan oksigen,yang dapat menyebabkan oksidasi.
- Hasil lasan lebih kuat karena dapat penetrasi yang dalam dan ketahanan korosi lebih
tinggi.
- Hasil pengelasan sangat bersih.
- Proses pengelasan dapat diamati dengan mudah, asap yang timbul tidak banyak.
- Jarang terjadi deformasi karena pusat panas sangat kecil.
- Tidak menghasilkan spater atau percikan las sehingga lasan lebih bersih.

Kekurangan TIG Welding :

- Untuk efisiensi kecepatan las TIG rendah.


- Saat proses pengelasan berlangsung dapat terjadi burnback.
- Cacat las porositas atau lubang-lubang kecil sering terjadi jika gas pelindung
permukaan pengelasan tidak dapat melindungi secara maksimal.
- Agar terhindar dari cacat-cacat gas dan porosity, TIG membutuhkan kebersihan
sambungan yang tentunya lebih baik.
- Untuk kecepatan udara di atas 5 mph, perlu perlindungan ekstra hati-hati guna
mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las.

C. Acetylene Gas Welding


Merupakan sistem pengelasan yang menggunakan semburan api yang diperoleh dari
pembakaran gas oksigen dan acetilen. Pada pengelasan jenis ini memiliki.tabing oksigen
untuk menyimpan oksigen serta tabung asetilen untuk menyimpan gas asetilen yang dapat
menahan tekanan hingga 250 Psi. Disana juga terdapat regulator valve yang berfungsi
untuk melihat tekanan gas. Serta juga terdapat mixing chamber yang berguna sebagai
tempat penggabungan 2 jenis gas sebelum diseburkan keluar.

Adapun keunggulan dan kekurangan dari metode ini diantaranya :


➢ Keunggulan
- Mudah dibawa
- Harga murah dan bagus
- Mudah dilakukan perbaikan

➢ Kekurangan
- Keceptan dalam melakukan las sangat lambat
- Harus dilakukan oleh operator yang terampil
- Zona pembakaran yang besar.

D. Resintance Welding

Resistance Welding (RW) merupakan proses welding dengan memberikan gabungan


tekanan dan arus listrik yang mengalir dalam waktu yang lama melalui daerah logam yang
akan disambung. Adapun untuk arus listrik ini akan menghasilkan panas sehingga panas
tersebut nantinya akan digunakan untung mengelas bahan. Hasil dari operasi tersebut dalam
daerah lebur antara dua bagian benda kerja, dalam pengelasan titik disebut manik las (weld
nugget). Dalam pengelasan ini tidak digunakan gas pelindung, fluks, atau logam pengisi,
dan elektroda yang menghubungkan daya listrik merupakan elektrode tak terumpan.

Adapun jenis-jenis Resistence Welding ada beberapa macam yaitu :

1) Spot Welding

Merupakan metode Resistance welding yang paling sederhana dan banyak digunakan
pada industri, khususnya untuk penyambungan baja. Welding dapat dilakukan dengan
satu atau banyak elektroda, dan tekanan yang dipasok melalui cara mekanis atau
pneumatik

Peleburan pada bidang kontak pada lembaran logam dicapai dengan menggunakan
elektroda yang saling berhadapan. Elektroda ini akan membuat kontak dengan benda
kerja dan mengalir menuju benda kerja. Benda kerja akan menggunakan sebagian
ketahanannya untuk membatasi produksi panas, dan ujung permukaan tersebut
akan berkurang seiring pengumpulan arusnya. Lalu, elektroda tersebut akan berkurang
perlahan setelah membuat titik untuk penggabungan bahan

2) Seam Welding
Merupakan proses Resistance welding dengan elektroda yang berbentuk roda yang
berputar sehingga akan menghasilkan hasil pengelasan yang panjang, sepanjang
sambungan pada benda kerja.

3) Projection Welding

Merupadan proses Resistance welding dengan menggunakan proyeksi pada permukaan


yang ditinggikan. Proyeksi ini dapat berbentuk oval atau bulat tergantung dengan bentuk
dan kekuatan dari bahan tersebut. Pada tipe ini benda kerja dipasang diantara dua
elektroda. Kemudian elektroda dilakukan penekanan sehingga akan terjadi konsentrasi
panas dan mengakibatkan terjadinya pengelasan

4) Flash Welding
Merupakan proses Resistance welding yang tidak menggunakan logam tambahan dalam
prosesnya, melainkan menggunakan panas dari arus listrik pada celah patahan benda
kerja.

5) Stud Welding

Merupakan proses Resistance welding dengan menggabungkan suatu komponen


pengikat/stud logam menuju benda kerja. Pengikat ini bisa berbentuk benda berulir,
maupun benda tak berulir

6) Percussion Welding

Merupakan proses Resistance welding yang menggunakan panas dari arus listrik pada
celah patahan benda kerja, namun dengan durasi yang lebih pendek, dan disertai
perkusi/tumbukkan

7) High Frequency Welding

Merupakan proses Resistance welding yang menggunakan arus bolak-balik frekuensi


tinggi untuk menghasilkan panas kemudian segera diikuti dengan memberikan gaya
tekan

Anda mungkin juga menyukai