Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

POPULASI DAN SAMPEL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode


Penelitian

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Tulus Suryanto, MM., Akt., CA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN PERBANKAN SYARIAH 2019

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Ayu Miranti 1951020029

Rafly Karta Dinata 1951020409

Sepi Rosmalina 1951020444

Kelas : B
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Metode
Penelitian.

Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan


tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat mempelancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis juga ingin menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas


kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhka kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, 20 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

PENGATAR …………………………………………………………….…i

DAFTAR ISI …………………………………………………...……….…ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………. 1


B. Rumus Masalah ………………………………………………... 2
C. Tujuan ……………………………………….............................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi dan Sampel ………………………………. 3


B. Teknik Pengambilan Sample ……............................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 12
B. Saran ………………………………………………………….... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan


suatu gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu
informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban
atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh
karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari
tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau
kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung
pada teknik pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data
dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-
bahan yang relevan, akurat, dan reliable. Untuk memperoleh data
seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur,
dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan dalam
penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan
rendahnya kualitas penelitian.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan
melalui aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk
meningkatkan taraf kemungkinan yang paling relevan. Sebab,
penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil
interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan
data atau informasi yang diperolehnya
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah
penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian.
Seorang peneliti dapat menganalisa data keseluruhan objek yang
diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang peneliti
juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang

1
menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti
akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap
objek. Untuk  itu kami akan mengkaji lebih dalam mengenai
populasi dan sampel.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian populasi?
2. Apa pengertian sampel?
3. ?
4.
5.

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep pandangan mekanisme pasar pada masa
Rasulallah SAW dan para sarjana muslim.
2. Untuk mengetahui pengertian dari kekuatan pasar menurut ekonmi
islam.
3. Untuk mengetahui apa saja yang membuat ketidak sempurnaan
bekerjannya pasar.
4. Untuk mengetahui konsep harga dan solusi islam terhadap ketidak
sempurnaan bekerjanya pasar.
5. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam mengkontrol pasar.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL


 POPULASI

3
permintaan dan penawaran yang terbentuk karena berbagai faktor
yang kompleks.1

1. Mekanisme Pasar Menurut Ibn Khaldun (1332-1383 M)


Pengaruh tinggi rendahnya tingkat keuntungan terhadap perilaku
pasar, khususnya produsen, juga mendapat perhatian dari Ibn
Taimiyah. Menurutnya, tingkat keuntungan yang wajar akan
mendorong tumbuhnya perdagangan, sementara tingkat keuntungan
yang terlalu rendah akan membuat lesu perdagangan. Para pedagang
dan produsen lainnya akan kehilangan motofasi bertransaksi.
2
Sebaliknya, jika tingkat keuntungannya terlalu tinggi perdagangan
juga akan melemah sebab akan menurunkan tingkat permintaan
konsumen.

B. PENGERTIAN KEKUATAN PASAR MENURUT EKONOMI ISLAM

Berikut akan dipaparkan mekanisme pasar sebagaimana


dikonsepkan para pemikir Islam Klasik dengan menggunakan alat visual
grafis yang dimaksud.

1. PERMINTAAN
Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakan pasar.
Pada dasarnya faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Faktor-faktor Penentu Permintaan
1. Harga Barang Yang Bersangkutan

1
Taimiyah, Ibn, 1976, hlm. 523.
2
Sebagaimana Al-Ghazali, Ibn Taimiyah mengakui bahwa keuntungan merupakan salah satu
motivasi utama dalam perdagangan.

4
Pada umumnya, hubungan antara tingkat harga dan jumlah
permintaan adalah negatif. Semakin tinggi tingkat harga,
maka semakin rendah jumlah permintaan, demikian pula
sebaliknya. Secara lebih spesifik pengaruh harga barang
terhadap permintaan ini dapat diuraikan lagi menjadi:
 Efek Substitusi
Efek subtitusi berarti bahwa jika harga suatu
barang naik, maka hal ini akan mendorong
konsumen untuk mencari barang lain yang bias
menggantikan fungsi dari barang yang harganya
naik tersebut (barang substitusi).
 Efek Pendapatan
Efek pendapatan berarti bahwa, jika harga suatu
barang naik maka berarti pula secara riil pendapatan
konsumen turun sebab dengan pendapatan yang
sama ia hanya dapat membeli barang sedikit.

2. Pendapatan Konsumen
Pendapatan merupakan faktor penentu selain harga
barang. Semakin tinggi pendapatan seorang konsumen,
maka semakin tinggi daya pembelinya sehingga
permintaannya terhadap barang akan meningkat pula.
Sebaliknya, jika semakin rendah pendapatan, maka semakin
renda pula daya beli, dan akhirnya rendah pula
permintaannya terhadap barang tersebut.

3. Harga Barang Lain yang Terkait


Yang dimaksud dengan barang lain yang terkait
adalah subsitusi dan komplementer dari barang tersebut.
Jika harga barang substitusinya turun, maka permintaan
terhadap barang tersebut juga turun, sebab konsumen

5
mengalihkan permintaannya pada barang substitusi.
Sebaliknya, jika haga barang subsitusi naik, maka
permintaan terhadap barang tersebut juga naik. Sementara
jika harga barang komplementernya naik, maka permintaan
terhadap barang tersebut akan turun. Sebaliknya, jika harga
barang komplementernya turun, maka permintaan terhadap
barang tersebut akan naik.
4. Selera Konsumen
Selera konsumen menempati posisi yang penting
dalam menentukan permintaan terhadap suatu barang. Jika
selera seorang konsumen terhadap barang tinggi, maka
permintaannya terhadap barang tersebut juga tinggi,
meskipun harganya juga tinggi. Sebaliknya, meskipun
harga barang tersebut rendah, maka konsumen tetap tidak
tertarik untuk membeli seandainya tidak memiliki selera
terhadap barang tersebut.

5. Ekspektasi (Pengharapan)
Meskipun tidak secara eksplisit, pemikir ekonomi
Islam klasik telah menengarai pera ekspektasi dalam
menentukan permintaan. Ekspektasi bias berupa ekspektasi
positif maupun negative. Dalam kasus ekspektasi positif
konsumen akan lebih terdorong untuk membeli suatu
barang, sementara ekspektasi negatif akan menimbulkan
akibat yang sebaliknya.

6. Mashlahah
Mashlahah merupakan tujuan utama dalam
mengonsumsi barang, sebab maksimasi mashlahah
merupakan cara untuk mencapai falah. Jadi, jika mashlahah
relatif turun, ceteris paribus, maka jumlah barang yang
diminta akan turun juga, begitu juga sebaliknya.

6
2. PENAWARAN
Dalam khasanah pemikiran ekonomi Islam klasik, pasokan
(penawaran) telah dikenal sebagai kekuatan penting di dalam pasar.
1. Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya
akan tergantung pada tingkat keimanan produsen. Jika jumlah
mashlahah yang terkandung dalam barang yang diproduksi
semakin meningkat, maka produsen Muslim akan memperbanyak
jumlah produksinya.
2. Keuntungan
Keuntungan merupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat
mengakumulasi modal pada akhirnya dapat digunakan berbagai
aktivitas lainnya. Faktof-faktor yang mempengaruhi keuntungan
adalah:
a. Harga Barang
Jika harga suatu barang naik maka keuntungan akan
naik pula. Kemudian hal ini akan menaikan total
keuntungan sehingga mendorong produsen untuk
melakukan penawaran lebih naik lagi.
b. Biaya Produksi
Biaya produksi jelas menentukan tingkat
keuntungan sebab keuntungan merupakan selisih dari
penerimaan dengan biaya produksi. Jika biaya turun maka
keuntungan produsen akan meningkat, dan hal ini akan
mendorongnya untuk meningkatkan penawaran.

C. PENYEBAB KETIDAK SEMPURNAAN PASAR

1. Penyimpangan Tidak Terstuktur


Selain itu juga terdapat faktor- faktor incidental dan
temporer yang menggangu mekanisme pasar. Beberapa

7
contoh hal ini adalah usaha sengaja menimbun untuk
menghambat pasokan barang agar harga pasar menjadi
tinggi (ikhtiar) penciptaan permintaan semu untuk
menaikan harga (najasyi),
kuantitas, kualitas, harga, atau waktu pengiriman
barang (tadlis), kolusi para pedagang untuk membuat harga
diatas harga normal (bai al- hadir lil badi), dan lain-lain.

2. Ketitaksempurnaan Informasi Dan Penyesuaian

Ketidakkesempurnaan pasar juga bisa muncul


disebabkan karena ketidaksempurnaan informasi yang di
miliki para pelaku pasar ( penjual dan pembeli). Informasi
merupakan hal penting sebab ia menjadi dasar bagi
pembuatan keputusan. Produsen berkepentingan
mengetahui seberapa besar permintaan pasar dan tinggat
harganya, beberapa harga input dan teknologi yang
tersedia, dan lain-lain sehingga dapat menawarkan barang
secara akurat.3

D. KONSEP HARGA DAN SOLUSI ISLAM TERHADAP KETIDAK


SEMPURNAAN BEKERJANYA PASAR

Mekanisme pasar yang sempurna adalah resultan dari kekuatan yang


bersifat massal dan impersonal, yaitu merupaka fenomina alamia. Pasar
yang bersaing sempurna dapat menghasilkan harga yang adil bagi penjual
mauoun pembeli. Karenanya, jika mekanisme pasar terganggu, maka harga
yang adil tidak akan tercapai. Oleh karna itu islam sangat memperatikan
konsep harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna.

1. Harga Yang Adil dalam Islam


Harga yang adil ini di jumpai dalam berbagai terminology,
antara lain: si’r al-mithl, thaman al-mithl dan qimah al-adl. Istilah
qimah al- adl (harga yang adil) pernah di gunakan oleh rosulullah
3
Ekonomi Islam oleh P3EI hlm. 329-330.

8
saw. Dalam mengomentari kompetisi bagi pembebasan budak, di
mana budak ini akan menjadi manusia merdeka dan maikannya
tetap memperoleh kompensasi dengan harga yang adil atau qimah
al- adl ( sohih muslim).

Istilah qimah al- adl juga banyak di bunakan untuk para hakim
yang telah mengodifikasi hokum islam tentang transaksi bisnis
dalam objek barang cacat yang di jual, perebutan kekuasaan,
memaksa jaminan atas harta milik, dan sebagainya. Secaraumum,
mereka berfikir, harga sesuai yang adil adalah harga yang dibayar
untuk objek yang sama yang di berikan pada waktu yang tepat
mereka juga sering menggunakan istilah thaman al –mithl ( harga
yang serta /equivalen price).4

2. Solusi Islam terhadap Ketidak sempurnaan Bekerjanya Pasar

a. Larangan Ikhtikar

Rasulullah telah melarang peraktik ikhtikar, yaitu secara


sengaja menahan atau menimbun (hoarding) barang, terutama
pada saat terjadi kelangkaan, dengan tujuan untuk menaikan harga
di kemudian hari. Namun, tidak termasuk dalam ikhtikar adalah
penumpukan dilakukan pada situasi ketika pasokan melimpah,
misalnya, ketika terjadi panen besar, dan segera menjualnya ketika
pasar membutuhkannya.

b. Membuka Akses Informasi

Beberapa larangan terhadap praktik menipuan ( tadlis) pada


dasarnya adalah upaya untuk menyebarkan keterbukaan informasi
sehingga transaksi dapat dilakukan dengan suka sama suka
( antaradin minkum) dan adil. Beberapa larangan itu antara lain:
talaqi rukhban, bay najasyi, ghaban faashiyi, dab bai al-hadir lil
badi. 5

4
Nujaim, 1980, hlm. 362
5
Alquran, Al-Muthaffifin: 1-6.

9
E. PERAN PEMERINTAH DALAM MENGKONTROL PASAR

Untuk menjamin berjalannya mekanisme pasar secara sempurna peran


pemerintah sangatlah penting. Rasululla Saw. Sendiri telah menjalankan
fungsi sebagai market supervisor atau Al- hisban, yang banyak di jadikan
acuan untuk peran Negara terhadap pasar.Al- muwardi mendefinisikan ak-
hisbah sebagai lembaga yang berfungi untuk memerintahkan kebaikan
sehingga menjadi kebiasaan dan melarang hal buruk ketika hal itu ialah
menjadi kebiasaan umum. Beberapa ekonomi berpendapat bahwa Al- Hisbah
akan di perankan oleh Negara secara umum melalui berbagai institusinya.
Jadi, Al-Hisbah melekat pada fungsi Negara dalam pasar dan tidak perlu
membentuk lembaga khusus. 6

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mekanisme pasar merujuk pada sebuah sistem kerja pasar di mana
kekuatan penawaran dan permintaan menentukan harga dan jumlah
barang yang ditransaksikan.
Untuk lebih menjamin berjalannya mekanisme pasar sempurna,
peranan pemerintah sangat penting. Di Indonesia seharusnya
pemerintah memiliki peran dalam mekanisme kerja pasar seperti
memastikan dan menjaga agar mekanisme kerja pasar dapat bersaing
dengan sempurna, mengambil berbagai kebijakan untuk menciptakan
harga yang adil. Dan jika terjadi penyimpangan maka kewajiban
negara untuk mengaturnya demi kemaslahatan umat.

6
Manan, Abdul, 1992, hlm. 193-218; Islahi, 1997, hlm. 243.

10
B. SARAN
Demikian makalah ini yang dapat kami sampaikan, tentunya
makalah ini masih banyak kekurangan serta kesalahan-kesalahan baik
itu tata cara penulis ataupun pembahasan didalamnya. Untuk itu kritik
dan saran sangat kami harapkan dari pembaca sekalian demi
tersempurnanya makalah kami. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam


Indonesia Yogyakarta. 2014. Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ulfah Jamilatul Farida. “Telah Kritis Pemikiran Ekonomi Islam Terhadap


Mekanisme Pasar Dalam Kontek Ekonomi Islam Kekinian” : Volume VI, No 2,
Desember 2012.

Adiwarman A. Karim (2007), Ekonomi Mikro Islam, Ed. 3. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Yenni Samri Juliati Nasution. 2018. “Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Islam”.
At-Tawassuth, Vol. III. No 1, 2018: 1-22.

11
12

Anda mungkin juga menyukai