Disusun Oleh :
Kelompok 5
Kelas : B
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Metode
Penelitian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENGATAR …………………………………………………………….…i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………. 12
B. Saran ………………………………………………………….... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti
akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap
objek. Untuk itu kami akan mengkaji lebih dalam mengenai
populasi dan sampel.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian populasi?
2. Apa pengertian sampel?
3. ?
4.
5.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui konsep pandangan mekanisme pasar pada masa
Rasulallah SAW dan para sarjana muslim.
2. Untuk mengetahui pengertian dari kekuatan pasar menurut ekonmi
islam.
3. Untuk mengetahui apa saja yang membuat ketidak sempurnaan
bekerjannya pasar.
4. Untuk mengetahui konsep harga dan solusi islam terhadap ketidak
sempurnaan bekerjanya pasar.
5. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam mengkontrol pasar.
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
permintaan dan penawaran yang terbentuk karena berbagai faktor
yang kompleks.1
1. PERMINTAAN
Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakan pasar.
Pada dasarnya faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Faktor-faktor Penentu Permintaan
1. Harga Barang Yang Bersangkutan
1
Taimiyah, Ibn, 1976, hlm. 523.
2
Sebagaimana Al-Ghazali, Ibn Taimiyah mengakui bahwa keuntungan merupakan salah satu
motivasi utama dalam perdagangan.
4
Pada umumnya, hubungan antara tingkat harga dan jumlah
permintaan adalah negatif. Semakin tinggi tingkat harga,
maka semakin rendah jumlah permintaan, demikian pula
sebaliknya. Secara lebih spesifik pengaruh harga barang
terhadap permintaan ini dapat diuraikan lagi menjadi:
Efek Substitusi
Efek subtitusi berarti bahwa jika harga suatu
barang naik, maka hal ini akan mendorong
konsumen untuk mencari barang lain yang bias
menggantikan fungsi dari barang yang harganya
naik tersebut (barang substitusi).
Efek Pendapatan
Efek pendapatan berarti bahwa, jika harga suatu
barang naik maka berarti pula secara riil pendapatan
konsumen turun sebab dengan pendapatan yang
sama ia hanya dapat membeli barang sedikit.
2. Pendapatan Konsumen
Pendapatan merupakan faktor penentu selain harga
barang. Semakin tinggi pendapatan seorang konsumen,
maka semakin tinggi daya pembelinya sehingga
permintaannya terhadap barang akan meningkat pula.
Sebaliknya, jika semakin rendah pendapatan, maka semakin
renda pula daya beli, dan akhirnya rendah pula
permintaannya terhadap barang tersebut.
5
mengalihkan permintaannya pada barang substitusi.
Sebaliknya, jika haga barang subsitusi naik, maka
permintaan terhadap barang tersebut juga naik. Sementara
jika harga barang komplementernya naik, maka permintaan
terhadap barang tersebut akan turun. Sebaliknya, jika harga
barang komplementernya turun, maka permintaan terhadap
barang tersebut akan naik.
4. Selera Konsumen
Selera konsumen menempati posisi yang penting
dalam menentukan permintaan terhadap suatu barang. Jika
selera seorang konsumen terhadap barang tinggi, maka
permintaannya terhadap barang tersebut juga tinggi,
meskipun harganya juga tinggi. Sebaliknya, meskipun
harga barang tersebut rendah, maka konsumen tetap tidak
tertarik untuk membeli seandainya tidak memiliki selera
terhadap barang tersebut.
5. Ekspektasi (Pengharapan)
Meskipun tidak secara eksplisit, pemikir ekonomi
Islam klasik telah menengarai pera ekspektasi dalam
menentukan permintaan. Ekspektasi bias berupa ekspektasi
positif maupun negative. Dalam kasus ekspektasi positif
konsumen akan lebih terdorong untuk membeli suatu
barang, sementara ekspektasi negatif akan menimbulkan
akibat yang sebaliknya.
6. Mashlahah
Mashlahah merupakan tujuan utama dalam
mengonsumsi barang, sebab maksimasi mashlahah
merupakan cara untuk mencapai falah. Jadi, jika mashlahah
relatif turun, ceteris paribus, maka jumlah barang yang
diminta akan turun juga, begitu juga sebaliknya.
6
2. PENAWARAN
Dalam khasanah pemikiran ekonomi Islam klasik, pasokan
(penawaran) telah dikenal sebagai kekuatan penting di dalam pasar.
1. Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya
akan tergantung pada tingkat keimanan produsen. Jika jumlah
mashlahah yang terkandung dalam barang yang diproduksi
semakin meningkat, maka produsen Muslim akan memperbanyak
jumlah produksinya.
2. Keuntungan
Keuntungan merupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat
mengakumulasi modal pada akhirnya dapat digunakan berbagai
aktivitas lainnya. Faktof-faktor yang mempengaruhi keuntungan
adalah:
a. Harga Barang
Jika harga suatu barang naik maka keuntungan akan
naik pula. Kemudian hal ini akan menaikan total
keuntungan sehingga mendorong produsen untuk
melakukan penawaran lebih naik lagi.
b. Biaya Produksi
Biaya produksi jelas menentukan tingkat
keuntungan sebab keuntungan merupakan selisih dari
penerimaan dengan biaya produksi. Jika biaya turun maka
keuntungan produsen akan meningkat, dan hal ini akan
mendorongnya untuk meningkatkan penawaran.
7
contoh hal ini adalah usaha sengaja menimbun untuk
menghambat pasokan barang agar harga pasar menjadi
tinggi (ikhtiar) penciptaan permintaan semu untuk
menaikan harga (najasyi),
kuantitas, kualitas, harga, atau waktu pengiriman
barang (tadlis), kolusi para pedagang untuk membuat harga
diatas harga normal (bai al- hadir lil badi), dan lain-lain.
8
saw. Dalam mengomentari kompetisi bagi pembebasan budak, di
mana budak ini akan menjadi manusia merdeka dan maikannya
tetap memperoleh kompensasi dengan harga yang adil atau qimah
al- adl ( sohih muslim).
Istilah qimah al- adl juga banyak di bunakan untuk para hakim
yang telah mengodifikasi hokum islam tentang transaksi bisnis
dalam objek barang cacat yang di jual, perebutan kekuasaan,
memaksa jaminan atas harta milik, dan sebagainya. Secaraumum,
mereka berfikir, harga sesuai yang adil adalah harga yang dibayar
untuk objek yang sama yang di berikan pada waktu yang tepat
mereka juga sering menggunakan istilah thaman al –mithl ( harga
yang serta /equivalen price).4
a. Larangan Ikhtikar
4
Nujaim, 1980, hlm. 362
5
Alquran, Al-Muthaffifin: 1-6.
9
E. PERAN PEMERINTAH DALAM MENGKONTROL PASAR
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mekanisme pasar merujuk pada sebuah sistem kerja pasar di mana
kekuatan penawaran dan permintaan menentukan harga dan jumlah
barang yang ditransaksikan.
Untuk lebih menjamin berjalannya mekanisme pasar sempurna,
peranan pemerintah sangat penting. Di Indonesia seharusnya
pemerintah memiliki peran dalam mekanisme kerja pasar seperti
memastikan dan menjaga agar mekanisme kerja pasar dapat bersaing
dengan sempurna, mengambil berbagai kebijakan untuk menciptakan
harga yang adil. Dan jika terjadi penyimpangan maka kewajiban
negara untuk mengaturnya demi kemaslahatan umat.
6
Manan, Abdul, 1992, hlm. 193-218; Islahi, 1997, hlm. 243.
10
B. SARAN
Demikian makalah ini yang dapat kami sampaikan, tentunya
makalah ini masih banyak kekurangan serta kesalahan-kesalahan baik
itu tata cara penulis ataupun pembahasan didalamnya. Untuk itu kritik
dan saran sangat kami harapkan dari pembaca sekalian demi
tersempurnanya makalah kami. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim (2007), Ekonomi Mikro Islam, Ed. 3. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Yenni Samri Juliati Nasution. 2018. “Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Islam”.
At-Tawassuth, Vol. III. No 1, 2018: 1-22.
11
12