Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN

TUMBUH KEMBANG PADA ANAK USIA 24 – 60 BULAN


DI KLINIK TUMBUH KEMBANG YAMET SURAKARTA
Ian Rossalia Pradita Puteri1, Farida Arintasari2
Prodi DIII Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta
bonjem040811@gmail.com

Abstrak

Tumbuh kembang dikatakan terlambat jika seorang anak tidak mencapai tahap pertumbuhan
dan perkembangan yang diharapkan pada umur yang semestinya, dengan ketertinggalan
dalam populasi yang normal (Sacker, 2011). Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan
masa yang sangat peka terhadap lingkungan, maka masa balita disebut sebagai “masa
keemasan” (golden period), “jendela kesempatan” (window of opportunity) dan “masa kritis”
(critical period) (Departemen Kesehatan RI, 2012).
Tujuan Penelitian: Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gangguan Tumbuh
Kembang pada Anak Usia 24 – 60 bulan di Klinik Tumbuh Kembang Yamet Surakarta
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik correlational dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober
2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang memiliki anak 24 – 60 bulan
bulan di Klinik Tumbuh Kembang Yamet Surakarta yaitu sebanyak 40 Anak Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan total sampling. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 40 Anak.Uji hipotesis yang digunakan adalah chi-square.
Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar Responden berumur 20-40
tahun sebanyak 24 Responden (60%), Responden telah tamat Diploma VI/S1 sebanyak 27
bidan (68%), Berdasarkan Jenis Kelamin Laki – laki sebesar 28 orang (70%), Faktor Eksterna
yang mempengaruhi gangguan tumbuh kembang sebanyak 33 Responden (83%) sebanyak 23
Responden (58%) Mengalami gangguan pada factor Postnatal, dan Yang mengalami
Gangguan tumbuh kembang sebanyak 36 responden (60%).Dan dari Uji Hipotesis dengan
regresi logistic diperoleh OR Faktor Eksternal 2,108, dan OR Faktor Post Natal 1,225,
dengan confendence Interval 95% dengan Faktor Eksternal batas bawah 1,189 batas atas
3,737, sedangkan untuk Faktor Postnatal batas bawah 1,050 dan batas bawah 1,430, nilai N
Observasi 40 orang, nilai -2 log likehood 32,356, dan nilai Negelkerker R2 dengan nilai
56,2%, dengan taraf signifikansi untuk Faktor Eksternal 0,005<0,05 dan untuk Faktor
Postnatal 0,016<0,05.

Kata Kunci: Faktor Eksternal, Faktor Post Natal,Tumbuh Kembang

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 83


PENDAHULUAN diambil dari dua rumah sakit di Jakarta
Pembangunan kesehatan menyebutkan bahwa 11,3% anak
sebagai bagian dari upaya membangun mengalami keterlambatan
manusia seutuhnya antara lain perkembangan motorik halus
diselenggarakan melalui upaya (Widyastuti, 2015).
kesehatan anak yang dilakukan sedini Masa lima tahun pertama
mungkin sejak anak masih di dalam kehidupan merupakan masa yang
kandungan. Untuk mempersiapkan sangat peka terhadap lingkungan,
SDM yang berkualitas dimasa yang maka masa balita disebut sebagai
akan datang, maka anak perlu “masa keemasan” (golden period),
dipersiapkan agar dapat tumbuh dan “jendela kesempatan” (window of
berkembang seoptimal mungkin sesuai opportunity) dan “masa kritis” (critical
dengan kemampuannya (Narendra, period) (Departemen Kesehatan RI,
2015). 2012).
Tumbuh kembang dikatakan Kebutuhan-kebutuhan dasar
terlambat jika seorang anak tidak untuk tumbuh kembang anak terutama
mencapai tahap pertumbuhan dan dicukupi oleh ibu, ayah, anggota
perkembangan yang diharapkan pada keluarga serta lingkungan sekitar.
umur yang semestinya, dengan Upaya mencukupi kebutuhan-
ketertinggalan dalam populasi yang kebutuhan dasar tersebut dilakukan
normal (Sacker, 2011). Prevalensi melalui interaksi yang adekuat, terus
keterlambatan di suatu populasi sangat menerus, sesuai dengan tahapan umur.
bervariasi, studi yang dilakukan Semakin erat dan semakin sering
Dudley mencatat 1 diantara 100 anak faktor di lingkungan tersebut
mengalami gangguan tumbuh berinteraksi dengan anak, maka faktor
kembang (Dudley, 2010) tersebut semakin besar peranannya
Kemampuan motorik dalam menentukan kualitas tumbuh
merupakan salah satu proses tumbuh kembang anak (Widyastuti, 2015).
kembang yang harus dilalui dalam Sebagian besar pertumbuhan
kehidupan anak, baik motorik halus otak bayi terjadi setelah lahir dan
maupun motorik kasar (Kartika, 2012). dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Seringkali orang tua lebih terfokus termasuk stimulasi, serta pengasuhan
pada perkembangan motorik kasar orang tua. Pengasuhan yang baik
saja, padahal perkembangan motorik merupakan pengasuhan yang
kasar merupakan indikator yang tidak bertanggung jawab, dalam hal ini
sensitif dalam hal kemampuan mental memerlukan peran yang baik dari
keseluruhan (Alpers, 2012). orang tua khususnya ibu (Narendra,
Penelitian yang dilakukan di 200).
Equador pada anak 48-61 bulan tahun Pengetahuan merupakan hal
2003-2004, tercatat 28,1% anak yang sangat penting untuk
mengalami keterlambatan motorik terbentuknya suatu tindakan. Latar
halus (Handal, 2007). Sedangkan dari belakang pendidikan seseorang
jurnal penelitian Indonesia yang berhubungan dengan tingkat

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 84


pengetahuan (Wawan, 2010). Dari data Tumbuh kembang Yamet tercatat 40
yang didapatkan dari Dinas Kesehatan anak yang menjalani terapi berbagai
kota Surakarta, tahun 2014 terdapat macam gangguan tumbuh kembang,
sebanyak 10.138 Ibu yang Teknik Sampling dalam penelitian
menyelesaikan pendidikaan tingkat ini adalah Total Sampling, jadi sampel
perguruan tinggi, 24.450 ibu yang yang digunakan sebanyak 40
menyelesaikan pendidikan tingkat Responden
SLTA. Untuk ibu yang menamatkan Lokasi penelitian ini dilaksanakan
tingkat SLTP adalah sebanyak 15.985 di Klinik Tumbuh Kembang Yamet
orang, sedangkan untuk tamatan SD Surakarta. Penelitian dilakukan pada
adalah 15.494 orang dan 39.432 ( bulan September - Oktober 2017.
59,68%) ibu dari keseluruhan bekerja Analisis yang digunakan cyaitu
dan sisanya menjadi ibu rumah tangga dengan menggunakan analisis
(Dinas Kesehatan Kota Surakarta, univariabel, bivariabel, dan
2015). multivariabel. Uji statistik yang
Di Indonesia seperti juga digunakan pada analisis bivariabel
kemungkinan besar di negara-negara adalah chi square dan pada analisis
yang sedang berkembang lainnya multivariabel adalah regresi logistik,
masih banyak ditemukan praktik dengan derajat kemaknaan yang
pengasuhan balita yang kurang kaya dipakai adalah 95 persen, dan p<0,05.
stimulasi mental dini.Dari
hasilpenelitian di daerah kumuh di HASIL PENELITIAN
Kelurahan Pulogadung Jakarta Lokasi penelitian ini dilakukan di
ditemukan bahwa peran ibu terhadap Klinik Tumbuh Kembang Yamet
stimulasi bagi perkembangan anak Cabang Surakarta. Dimana terletak di
masih sangat kurang. sekitar 64,3% tengah Kota Colomadu Jl Adi Sucipto
ibu tersebut bekerja (Hariweni, 2013). no 56 Colomadu Karanganyar (depan
hotel Lor in Surakarta), Di Klinik Ini
METODE PENELITIAN terdapat 1 Dokter Spesialis Tumbuh
Jenis penelitian yang akan Kembang, 1 Terapis Okupasi, 1
dilakukan adalah penelitian Terapis Sensor Intergrasi, 1 Terapis
observasional kuantitatif dengan Bacelor Terapi, 2 Terapis Wicara, 1
rancangan penelitian cross sectional Admin, dan 1 Cleaning Service.
yang bermaksud untuk memperjelas Penelitian ini mengambil sampel dari
factor-faktor yang mempengaruhi pasien yang melakukan terapi di klinik
gangguan tumbuh kembang terhadap Yamet Cabang Surakarta
anak usia 24 bulan sampai 60 bulan. Hasil Penelitian
Populasi dalam penelitian ini Data Umum Penelitian
adalah semua orang tua yang memiliki Karakteristik bidan ini meliputi umur,
anak 24 – 60 bulan bulan di Klinik pendidikan, dan lama bekerja yang
Tumbuh Kembang Yamet Surakarta. akan dijabarkan sebagai berikut :
Sesuai dengan data yang ada di Klinik a. Usia Responden

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 85


Usia responden dikategorikan b. Pendidikan
menjadi 2 yaitu 20-40 tahun, dan Responden
41-60 tahun. distribusi respinden Pendidikan responden dibagi
berdasarkan Usia responden dapat menjadi 3 kategori yaitu D III,
dilihat pada table berikut : DIV, dan S2 Distribusi
Tabel 5.1 Distribusi Responden Responden berdasrkan tingkat
Berdasarkan usia pendidikan dapat dilihat pada
Usia Frekuensi Presentase table berikut :
20-40 tahun 24 60 Tabel 5.2 Distribusi Responden
41-60 tahun 16 40 Berdasarkan Pendidikan
Total 40 100 Pendidikan Frekuensi Presentase
D III 2 5
Berdasarkan karakteristik D IV 27 68
responden menurut umur S2 11 17
didapatkan hasil bahwa dari Total 40 100
jumlah 40 orang tua yang menjadi
responden, sebagian besar bidan Hasil penelitian berdasarkan
berumur 20-40 tahun sebanyak 24 pendidikan responden
orang (60%), sedangkan 16 didapatkan hasil sebagian
responden (40%) yang berumur besarbidan telah tamat Diploma
41-60 tahun. Keadaan tersebut IV sebanyak 27 responden
dapat dilihat paada diagram (68%), dan yang tamat Strata 2
dibawah ini : sebanyak 11 responden (27%),
sedangkan yang masih
Diploma III sebanyak 2
70 responden (5%). Keadaan
60 tersebut dapat dilihat pada
60
diagram berikut :
50
40
40
30 80 68
20 60
10 40 27
0 20 5
20-40 tahun 41-60 tahun
0
UMUR D III Pendidikan
D IV S2

Diagram 5.1 Distribusi


Responden Berdasarkan Usia
Diagram 5.2. Presentase
Responden Berdasarkan
Pendidikan

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 86


5.2.1.1 Data Khusus Penelitian
a. Faktor Eksternal yang
mempengaruhi tumbuh
c. Jenis Kelamin kembang .
Jenis kelamin anak dibagi Faktor eksternal
menjadi 2 kategori yaitu Laki responden dikategorikan
laki dan Perempuan. Distribusi menjadi 2 kategori yaitu
responden berdasarkan jenis Ya dan tidak, Distribusi
kelamin dapat dilihat pada table factor eksternal tersebut
berikut : dapat dapat dilihat pada
Tabel 4.3 Distribusi table berikut :
Responden Berdasarkan Tabel 5.4 Distribusi
jenis kelamin Responden berdasarkan
Jenis Kelamin Frekuensi factor eksternal
Presentase
Laki laki 28 Faktor Frekuensi
70 Presentase
Perempuan 12 Eksternal 30
Total 40 Ya 10033 33
Tidak 7 17
Sebagian besar pasien Total 40 100
adalah laki laki yaitu
sebanyak 28 orang (70%), Berdasarkan Tabel
sedangkan sisanya yang 5.4. didapatkan hasil
perempuan sebanyak 12 bidan bahwa dari 40 responden
(30%). mengatakan bahwa
sebanyak 33 responden
(83%) menjawab “ya”
sisanya 7 responden (17%)
80
70 mengatakan “tidak”
70
adanyan gejala yang
60 timbul dari factor eksternal
50
40
30
30
20
10
0
Laki laki Perempuan

Jenis Kelamin

Diagram 4.3. Presentase


Responden Berdasarkan jenis
kelamin

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 87


100 70
83 58
60
80
50
60 40

40 30
17
17 20
20
10
0 0
Berpengaruh Tidak berpengaruh Berpengaruh tidak berpengaruh

Faktor Eksternal faktor Post Natal

Diagram 5.4 Presentase Diagram 4.5.


Faktor Eksternal Tumbuh PresentaseFaktor Post natal
kembang c. Gangguan Tumbuh
b. Faktor Post Natal Kembang
Factor post natal 2 kategori Gangguan Tumbuh
yaitu Ya dan tidak ada nya gejala kembang dibagi menjadi 2
yang timbul dari factor post natal. kategori yaituada
Distribusi factor post natal gangguan dan tidak ada
Presentase dapat dilihat pada table gangguan. Distribusi
berikut : responden tentang
Tabel 5.5 Distribusi gangguan tumbuh
Responden factor Post natal kembang dapat dilihat dr
Post Frekuensi Presentase distribusi table berikut :
Natal
Ya 23 58 Tabel5.6 Distribusi
Tidak 17 42
Penerapan Frekuensi Presentase
Total 40 100
Ada 36 90
Gangguang
Berdasarkan tabel Tidak ada 4 10
5.5. didapatkan hasil gangguan
bahwa dari 40 responden Total 40 100
didapatkan hasil sebanyak Gangguan Tumbuh
23responden (58%) fakotr Kembang
post natal “ya “dan sisanya
17 responden (43%) tidak Berdasarkan table
factor post natal dapat 5.6 didapatkan hasil bahwa
digambarkansebagai dari 40 responden, yang
berikut : mengalami gangguan
tumbuh kembang yaitu

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 88


sebanyak 36 responden Tabel 5.7 Hasil Analisis
(90%). Dan 4 responden regresi Logistik Ganda Faktor
(10%) tidak mengalami factor yang berpengaruh terhadap
gangguan hanya sekedar gangguan tumbuh kembang anak
menterapikan anaknya usia 24 – 60 bulan di Klinik
yang mengalami sesuatu Tumbuh Kembang Yamet Surakarta
hal lain, Gangguan tumbuh Variabel OR Signifi Confendence
kembang dapat kansi Interval 95%
digambarkan sebagai (p) Batas Batas
Bawa Atas
berikut : h
Eksternal 2,108 0,005 1,189 3,737
100 90 Post Natal 1,225 0.016 1,050 1,430
N Observasi : 40
80 -2 log likehood : 32,356
Negelkerker R2 : 56,2%
60

40 e. Terdapat pengaruh
20 10
antara factor Eksternal
dengan Gangguan
0 tumbuh kembang.
Ada Tidak Pengaruh factor eksternal
Gangguan Tumbuh Kembang
dapat dijelaskan pada
gambar berikut ini :
Tabel 5.8. Pengaruh factor
Diagram 4.6 Presentase eksternal
Gangguan tumbuh kembang No Kategori Kategori gangguan Jumlah
Pengetah Ada Tidak Total
uan gangguan ada
d. Hasil Pengujian Hipotesis
n % n % n %
Analisis dalam penelitian Ya 33 97,05 1 2,94 34 100
1
ini dimaksudkan untuk 2 Tidak 3 50 3 50 6 100
mengetahui pengaruh Faktor 36 90 4 10 40 100
Ekternal dan Faktor post natal
terhadap gangguan tumbuh Berdasarkan tabel
kembang anak usia balita. 5.7 tersebut dan hasil uji
Berdasarkan hasil uji regresi regresi logistik bidan
logistic diketahui terdapat mempunyai tingkat
Pengaruh yang bermakna antara pengetahuan yang tinggi
variable Faktor Ekstenal dan diketahui bahwa nilai OR
Faktor Post natal dengan didapatkan sebesar 2,108.
terjadinya gangguan tumbuh Hal ini berarti bahwa hasil
kembang seperti terlihat tabel uji diketahui bahwa factor
dibawah ini : ekternal berpengaruh 2,108

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 89


kali lebih tinggi daripada 1,225. Hal ini berarti
yang tidak berpengaruh. bahwa hasil uji diketahui
Pengaruh tersebut secara factor post natal
statistik signifikan (p = berpengaruh 1,225 kali
0,005 ; OR = 2,108 ; CI lebih tinggi dr pada yang
95% = 1,189 hingga 3,737) tidak mengalami. Pengaruh
tersebut secara statistik
f. Terdapat factor post signifikan (p = 0,016 ; OR
natal. = 1,225 ; CI 95% = 1,050
Pengaruhfactor post natal hingga 1,430)
dapat dijelaskan pada g. Faktor factor yang
gambar berikut ini : berpengaruh terhadap
100 gangguan tumbuh
86.9 kembang di klinik
90
80 tumbuh kembang yamet
70 64.7 surakarta.
60 Berdasarkan hasil regresi logistic
50 berganda pada tabel 5.7 untuk
40 35.3 mengethui Pengaruh antara factor
30 eksternal dan factor post natal dengan
20 13.1 gangguan tumbuh kembang,
10 Berdasarkan nilai Koefisien
0 Determinasi atau Nagelkerger R
berpengaruh berpengaruh Square diketahui sebesar 0,562, hal ini
dapat dijelaskan bahwa pengaruh
gangguan tidak ada gangguan
variable factor eksternal dan factor
post natal memberi pengaruh
Tabel 5.9. factor post natal gangguan tumbuh kembang sebesar
dengan gangguan tumbuh 56,2% sedangkan pengaruh factor lain
kembang 43,8%.
N Fakt Kategori gangguan Jumla Berdasarkan nilai OR pada
O or ada Tidak ada h masing-masing variable penelitian,
Post Total hasil analisis regresi logistic berganda
Natal n % n % n %tersebut dapat dijelaskan tentang
1 Ya 20 86,9 3 13,1 23 100
pengaruh masing-masing variable
2 Tidak 6 35,3 11 64,7 17 100
26 65 14 35 40 terhadap gangguan tumbuh kembang.
100
Factor ekstenal kemungkinan
Berdasarkan tabel berpengaruh 2,108 kali. Pengaruh
5.8 tersebut dan hasil uji tersebut secara statistic signifikan (p =
regresi logistik fakrtor post 0.005; OR = 2,108; CI 95% = 1,189
natal diketahui bahwa nilai hingga 3,737). untuk variable post
OR didapatkan sebesar natal didapatkan nilai OR didapatkan
sebesar 2,108. Hal ini berarti bahwa

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 90


hasil uji diketahui bahwa factor post kembang dapat dijelaskan dijelaskan
natal 1,225 kali lebih tinggi. Pengaruh sebagai berikut
tersebut secara statistik signifikan (p = Berdasarkan hasil penelitian
0,016 ; OR = 1,225 ; CI 95% = 1,050 didapatkan hasil bahwa dari jumlah 40
hingga 1,430) responden sebagian besar responden
Berdasarkan Hasil uji Hosmer berumur 20-40 tahun sebanyak 24
and Lemeshow didapatkan nilai orang (60%), sedangkan 16 responden
signifikansi sebesar 0,659 atau lebih (40%) yang berumur 41-60 tahun. Hal
dari 0,05 hal ini dapat disimpulkan ini sesuai dengan teori menurut
bahwa model persamaan regresi Erikson (1967) dalam buku Hurlock
logistic berganda yang dibuat layak (2012), menyatakan bahwa selama
atau fit dan dapat diinterpretasikan. usia madya (40-60 tahun) orang akan
Dapat juga dibuat model persamaan menjadi lebih mampu merawat dan
regresi sebagai berikut : menstimulasi anak karena tingkat
𝑝 penyesuaian terhadap hidup pada usia
Log 1−𝑝 = a+b1X1+b2X2
madya dapat dinilai dengan
Dengan ketentuan bahwa X1
menggunakan dua kriteria, yaitu
adalah factor eksternal dan X2 adalah
prestasi dan kepuasan.
factor post natal, maka dapat dibuat
Biasanya dalam usia madya ini
persamaan sebagai berikut :
𝑝 manusia akan lebih sukses dan siap
Log = dalam mendidik anak dengan stimulasi
1−𝑝
20,589+2,108X1+1,225X2 yang benar, sehingga anak
Berdasarkan persamaan tersebut, maka berkembang sesuai dengan harapan
dibuat suatu analisa bahwa jika oran tua (saadah,2014)
keadaan bidan factor eksternal yang Berdasarkan hasil penelitian
tinggi (1) dan mempunyai factor post didapatkan hasil sebagian besar
natal (1) maka terjadinya gangguan responden telah tamat Diploma IV/S1
tumbuh kembang sebesar 23,922 kali sebanyak 27 responden (68%). Dalam
hal ini tingkat pendidikan orang tua
sangatlah dibutuhkan dalam stimulasi
PEMBAHASAN tumbuh kiembang anak..
Hasil penelitian ini mendukung Pendidikan adalah suatu usaha untuk
hipotesis bahwa Faktor eksternal, dan mengembangkan kepribadian dan
factor post natal berpengaruh yang kemampuan di dalam dan di luar
statistic signifikan dengan Gangguan sekolah dan berlangsung seumur
tumbuh kembang. Dalam temuannya hidup. Pendidikan mempengaruhi
adanya pengaruh antara factor proses belajar, makin tinggi
eksternal dan factor post natal dengan pendidikan seseorang makin mudah
gangguan tumbuh kembang sesuai orang tersebut untuk menerima
dengan dengan sejumlah penelitian informasi. Dengan pendidikan tinggi
lain. maka seseorang akan cenderung untuk
Hasil penelitian factor factor yang mendapatkan informasi, baik dari
berpengaruh tehadap kejadian tumbuh orang lain maupun dari media massa.

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 91


Semakin banyak informasi yang umum terjadi atau dialami baik
masuk semakin banyak pula sebelum kelahiran mau pun setelah
pengetahuan yang didapat tentang lahir dapat mempercepat mau pun
tumbuh kembang anak. (Prohealth, menghambat pertumbuhan dan
2009). perkembangan anak.
Hal ini diperkuat oleh teori
Sukmadinata (2013), bahwa orang Faktor Post natal dengan terjadinya
yang berpendidikan tinggi akan gangguan tumbuh kembang
memberikan respon yang lebih Berdasarkan hasil penelitian
rasional terhadap informasi yang didapatkan hasil bahwa dari 40
datang dan akan berpikir sejauh mana responden didapatkan hasil sebanyak
keuntungan yang mungkin akan 23 responden (58%) mempunyai
mereka peroleh dari gagasan tersebut. mengatakan factor post natal
Berdasarkan hasil penelitian berpengaruh dengan terjadinya
didapatkan hasil sebagian besar anak gangguan tumbuh kembang.
responden berjenis kelamin laki laki Bayi yang terlahir secara normal akan
yaitu sebanyak 70%) atau 28 orang , bisa terjadi gangguan terhadap tumbuh
sesuai dengan teori handayani (2013) kembangnya apabila terdapat salah
dimana mengatakan bahawa Saat satu dari indikasi factor post natal,
masih bayi dan anak-anak, masa dengan kata lain dalam berjalannya
pertumbuhan anak wanita lebih cepat waktu akan menjadi mungkin anak
dibandingkan dengan anak laki-laki akan mengalami gangguan tumbuh
sehingga tidak heran jika anak wanita kembang (Narendra, 2012)
akan lebih cepat berbicara dan berjalan Gangguan Tumbuh kembang
dibandingkan dengan anak laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian
Dimana gangguan tumbuh kembang didapatkan hasil bahwa dari 40
akan banyak terjadi pada anak laki responden, masih terdapat 36
laki. responden (90%) mengatakan anaknya
mengalami gangguan tumbuh
Faktor Eksternal yang kembang sedangkan 4 responden
mempengaruhi Tumbuh kembang (10%) hanya sekedar ingin
Berdasarkan hasil penelitian berkonsultasi untuk memantau tumbuh
didapatkan bahwa sebagian besar kembang anaknya
responden 33 responden (82,5%) Pengaruh factor eksternal dengan
menyatakan bahwa factor eksternal terjadinya gangguan tumbuh
sangat berpengaruh dengan terjadinya kembang .
gangguan tumbuh kembang. Data yang Berdasarkan hasil penelitian
didapat tersebut dapat disimpulkan didapatkan gambaran bahwa
bahwa factor eksternal berpengaruh Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan
dengan terjadinya gangguaan tumbuh uji regresi logistic terdapat pengaruh
kembang. yang signifikan antara factor eksternal
Teori Potter P (2015) mengatakan dengan gangguan tumbuh kembang
bahwa apabila factor eksternal secara diketahui bahwa p < 0,05 (p = 0,005).

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 92


Dimana responden dengan factor post natal dimana dibuktikan
memengalamin gejala pada factor dengan hasil penelitian yang
eksternal cenderung memiliki menunjukan factor eksternal sebesar
kemungkinan untuk mengalami RO = 2,108 sedangkan untuk post
gangguan tumbuh kembang 2 kali natal sebesar RO =1,225.
lebih besar dari pada responden
dengan yang tidak mengalami factor DAFTAR PUSTAKA
eksternal (OR = 2,108; CI 95% 1,189 Dinkes Kota Surakarta. 2012. Profil
hingga 3,737) Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
Pengaruh Faktor Post natal dengan Surakarta : dinkes Kota Surakarta
terjadinya gaangguan tumbuh Depkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan
kembang Antenatal. Jakarta : depkes
Hasil uji hipotesis dengan uji regresi Ghozali I, 2005. Aplikasi Analisis
logistic terdapat pengaruh yang Multivariate dengan Progam SPSS.
signifikan antara factor post natal Semarang : Universitas
dengan gangguan tumbuh kembang Diponegoro. p : 34.
diketahui bahwa p < 0,05 (p = 0,016). Inayati, 2009. ASI Ekslusif. Jakarta :
Dimana responden dengan mengalami Rineka Cipta
gejala yang ada pada factor post natal Murti Bhisma. 2010. Desain dan
akan mengalami gangguan tumbuh Ukuran Sampel Untuk Penelitian
kembang sebesar 1,225 dari pada yang Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang
tidak mengalami (OR = 1,225; CI 95% Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah
1,050 hingga 1,430) Mada University Press
Faktor eksternal dan factor post Notoatmojo S,. 1998. Metodologi
natal terhadap gangguan tumbuh Penelitian Kesehatan. Jakarta :
kembang Rineka Cipta
Hasil penelitian menunjukan bahwa Notoatmojo Soekijo. 2009. Pendidikan
Berdasarkan nilai Koefisien dan Perilaku Kesehatan. Retrived
Determinasi atau Nagelkerger R July 20 2009, from
Square diketahui sebesar 0,562, hal ini http://www.goechies.com/klinikikm
dapat dijelaskan bahwa pengaruh Nazriah Efendi. 2009. Keperawatan
variable Faktor eksternal dan fakotr Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
post natal memberi pengaruh terhadap EGC
gangguguan tumbuh kembang sebesar Purnamawati, 2008. Kesehatan Ibu dan
sebesar 56,2% sedangkan pengaruh Bayi. Jakarta : Rineka Cipta
factor lain 43,8%.
Kedua variable tersebut berpengaruh Sastroasmoro, S., 2006. Dasar – Dasar
secara bersamaan terhadap gangguan Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :
tumbuh kembang oleh responden.
Sagung Seto. p : 73.
Namun dalam hasil penelitian
didapatkan bahwa factor eksternal Suharsimi Arikunto , 2002. Prosedur
cenderung lebih berpengaruh terhadap Penelitian. Jakarta rineka Cipta
gangguan tumbuh kembang daripada

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 93


Saifudin Azwar. 2003. Sikap Manusia Supranto. 2006. Dasar-dasar Metodologi
Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Penelitian Klinis. Jakarta. Binarupa
Pustaka belajar Aksara
Roesli. 2008. Ilmu-ilmu Perilaku. Jakarta Sukanto. 2002. Rapid Survey Kesehatan
:Bumi Aksara Ibu dan Bayi di Kota Surakarta. The
Salehan. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Journal of Pubvlik Health Vol VII no.
Yayasan Bina Pustaka 8
Ruri Narita,S. 2010. Hubungan antara Sugiono. 2005. Statistik untuk Kesehatan.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bandung : Alfabeta
Hamil dengan Kunjungan Ibu Hamil di WHO. 2007. Profil Kesehatan dan
Puskesmas Sukorame Mojoroto Kediri. Pembangunan Perempuan Indonesia.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta Jakarta : Bhakti Husada
Widani Esti, 2008. Inisiasi Menyusu Dini.
Jakarta : Rineka Cipta

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.6 No.1, Januari 2018 94

Anda mungkin juga menyukai