Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PRA DAN PASCA KEMERDEKAAN

Disusun oleh :
Sugini Injani
(4611421019)

UNIVERSITAR NEGERI SEMARANG


SEKARAN, KEC. GN. PATI, KOTA SEMARANG, JAWA
TENGAH 50229
DAFTAR ISI
I. Kata Pengantar .......................................................................... 2
II. Daftar isi.................................................................................... 1
A. Pendahuluan
1. Latar belakang.......................................................................... 3
B. Pembahasan
1. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebelum merdeka ........ 4
2. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia setelah merdeka........... 5
3. Sejarah perumusan pancasila ................................................... 7
C. Penutup
1. Nilai yang bisa diambil dari peristiwa sejarah ........................ 9
2. Kesimpulan ............................................................................ 10

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Penulis sangat berharap semoga makalah mengenai
sejarah perjuangan bangsa Indonesia pra dan pasca kemerdekaan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk
memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
didukung oleh seluruh lapisan masyarat yang berdasarkan nasionalisme. Semangat
nasionalisme yang ditunjukkan oleh seluruh komponen bangsa kita didasarkan pada
kesadaran bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus dimiliki oleh setiap bangsa
termasuk bangsa Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan persamaan derajat, harkat,
dan martabat, serta hak dan kewajiban yang sama sebagai bagian dari bangsa
Indonesia. Proklamasi adalah puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam
membebaskan belenggu penjajahan sejak bertahun-tahun lamanya. Pada akhirnya
harapan untuk merdeka terwujud dengan dicetuskannya Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945. Lahirlah Indonesia menjadi suatu negara dan
bangsa yang merdeka. Kekosongan kekuasaan yang dialami bangsa Indonesia ketika
kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya adalah sebuah awal terjadinya
proklamasi. Namun, luasnya wilayah Indonesia dan kurangnya sarana komunikasi
menjadi sebuah persoalan dalam penyebaran proklamasi kemerdekaan. Hal inilah
menjadi celah yang dimanfaatkan oleh Belanda dalam upaya ingin mengambil
kembali kekuasaan terhadapa Indonesia.
Tahun 1945-1949 merupakan momen krusial bagi perjuangan bangsa Indonesia,
momen krusial yang dimaksud disini adalah perang secara fisik. Hak hak Indonesia
akan kemerdekaan ditunjukkan oleh pengorbanan-pengorbanan yang luar biasa.
Banyak semboyan-semboyan heroik yang dibuat untuk mempertahankan
kemerdekaan Indonesia, seperti: “Sekali Merdeka Tetap Merdeka, Lebih baik mati
berkalang tanah dari pada hidup dijajah, Merdeka atau Mati, Imperialisme Go To
Hell”

3
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebelum merdeka
Nama Indonesia sendiri baru digunakan pertama kali saat Kongres Pemuda II 28
Oktober 1928. Jauh sebelum itu wilayah yang kini disebut Indonesia lebih dikenal
dengan sebutan Nusantara. Berbagai kerajaan berada dalam wilayah Nusantara ini.
Nusantara hampir tidak pernah luput dari penjajahan bangsa asing. Sumber daya alam
yang melimpah jadi incaran. Bangsa Portugis di tahun 1509 berhasil menguasai
wilayah Malaka, Ternate dan Madura. Salah satu perlawanan yang dilakukan adalah
dari Fatahillah dari Demak yang berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis yakni
pada tahun 1602.

Setelah Portugis, Belanda kemudian ke wilayah Banten dalam pimpinan Cornelis de


Houtman. Saat itu, Belanda ingin membentuk VOC dan menguasai rempah-rempah
Indonesia. Dalam membentuk VOC ada beberapa perjanjian yang harus ditaati oleh
Belanda seperti perjanjian Bongaya hingga perjanjian Giyanti. Setelah VOC
dibubarkan, Belanda akhirnya menunjuk Herman William Daendels sebagai gubernur
jenderal Hindia-Belanda. Di masanya, ia mempekerjakan paksa masyarakat di Pulau
Jawa bekerja untuk membuat jalur Anyer-Panarukan.

Belanda menguasai Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. Hingga akhirnya
Jepang masuk ke Indonesia dan menyerang Belanda hingga menyerah tanpa syarat.
Pemerintahan Jepang berakhir setelah 3,5 tahun menjajah dan berakhir ketika tentara
sekutu kalah pada Perang Dunia II. Selain itu dua kota di Jepang Hiroshima dan
Nagasaki dibom oleh tentara sekutu.

Mengetahui Jepang kalah, kemudian dibentuk badan BPUPKI atau Dokuritsu Junbi
Cosakai yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat. Setelah mendengar
kekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945, golongan muda mendesak agar golongan
tua cepat melakukan proklamasi kemerdekaan.

Dalam sejarah Indonesia proses kemerdekaan, terjadi peristiwa Rengasdengklok


yakni peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta oleh golongan muda untuk
mempercepat pelaksanaan proklamasi.

Setelah kembali ke Jakarta, Soekarno dan Hatta mulai menyusun teks proklamasi di
rumah Laksamana Maeda dan dibantu oleh Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh
Soekarno, B.M, Diah, Sudiro dan Sayuti Melik.

Teks proklamasi pun akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945. Sejarah Indonesia
setelah merdeka ialah mengesahkan dan menetapkan Undang-undang Dasar (UUD)

4
sebagai dasar negara Republik Indonesia yang akhirnya dikenal masyarakat sebagai
UUD 1945.

2. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia setelah merdeka


Belanda masih belum rela menerima kenyataan bahwa Indonesia telah merdeka.
Belanda melakukan berbagai cara untuk kembali menjajah dan menguasai
Indonesia.Hal tersebut yang membuat bangsa Indonesia tidak tinggal diam dan terus
berupaya berjuang melawan penjajah. Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia
seharusnya bebas untuk menentukan nasib bangsa tanpa harus dibelenggu para
penjajah.
Meski telah memproklamasikan kemerdekaannya, ada berbagai pihak yang tidak
mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan
yang dikumandangkan tidak serta merta membuat Indonesia berhenti berjuang.

Pihak yang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia masih terus berusaha


mengembalikan kekuasaannya. Indonesia masih terlibat perang melawan Inggris dan
Belanda beberapa bulan setelah merdeka.

Indonesia melakukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan perlawanan


fisik dan jalur diplomasi. Jika dirunut lebih mendalam, Belanda kembali datang
membonceng sekutu dengan sebutan NICA. Rakyat Indonesia tidak tinggal diam dan
mulai melakukan perlawanan meski Belanda berusaha menegakkan kembali
kekuasaannya.

Perjuangan bangsa Indonesia saat mempertahankan kemerdekaan disebut sebagai


perjuangan revolusi. Indonesia terus berjuang agar kemerdekaan bangsa dapat
dihormati oleh bangsa lain.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bangsa Indonesia melakukan


perlawanan fisik dengan kontak senjata. Sedangkan perlawanan jalur diplomasi
dilakukan melalui meja-meja perundingan.

Pihak yang tidak menyetujui akan kemerdekaan Indonesia ialah bangsa Belanda,
Inggris, dan Jepang. Belanda memiliki keinginan yang kuat untuk kembali menjajah
Indonesia. Sementara bangsa Inggris membuat perjanjian untuk membantu Belanda
mengembalikan Indonesia sebagai bekas jajahannya.

Kemudian tentara Jepang pada saat itu masih mendiami Indonesia. Tentara Jepang
belum mengetahui bangsa Indonesia telah merdeka. Selain itu, mereka belum
mendengar kabar bahwa Jepang telah kalah dalam perang dan menyerah pada sekutu.

5
a. Perlawanan Fisik
Indonesia berupaya mempertahankan kemerdekaan melalui perlawanan fisik dan
diplomasi. Berikut bentuk perlawanan fisik yang dilakukan bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kemerdekaannya.

1. Pertempuran 10 November di Surabaya.


Pertempuran 10 November 1945 dipicu oleh kejadian perobekan bendera di Hotel
Yamato. Insiden tersebut menewaskan perwira Inggris yang bernama AWS Mallaby.
Kemudian pihak sekutu memberikan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk
menyerahkan persenjataan ke AFNEI.

Rakyat Surabaya mengacuhkan ultimatum yang diberikan dan memilih untuk


bertempur mempertahankan kemerdekaan. Di Radio Perjuangan, Kolonel Sungkono
dan Bung Tomo berupaya membakar semangat tempur rakyat Surabaya.

2. Palagan Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 26 Oktober-15 Desember 1945 di
Ambarawa, Jawa Tengah. Pertempuran ini dilatarbelakangi oleh keinginan Sekutu
untuk mengambil alih kota Ambarawa. Hingga akhirnya Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) berhasil memukul mundur Sekutu dengan melakukan berbagai perlawanan.

3. Bandung Lautan Api


Sebagai salah satu bentuk perjuangan besar bangsa Indonesia, peristiwa Bandung
Lautan Api terjadi pada tanggal 24 Maret 1946. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh
ultimatum Sekutu yang memerintahkan pengosongan kota Bandung.

Tentara dan rakyat Bandung memutuskan untuk membakar gedung-gedung penting


agar tidak bisa digunakan oleh Sekutu. Insiden pembakaran yang dilakukan dikenal
dengan Bandung Lautan Api.

4. Medan Area
Pertempuran Medan Area terjadi pada tanggal 10 Desember 1945-10 Desember 1946.
Hal yang melatarbelakangi pertempuran ini terjadi ialah perampasan dan penginjakan
lencana merah putih oleh Sekutu.

5. Serangan Umum 1 Maret 1949


Serangan Umum 1 Maret terjadi di sekitar Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh keinginan Belanda untuk menguasai Indonesia
dengan melancarkan aksi militer.

6
Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi pertempuran penting bagi bangsa Indonesia.
Perlawanan ini memiliki nilai politis besar dalam upaya diplomasi Indonesia di dunia
internasional.

b. Perlawanan Diplomasi
Bangsa Indonesia melakukan beberapa perjuangan diplomasi yang mengutamakan
perundingan untuk menghasilkan kesepakatan, yakni Perundingan Linggarjati,
Perundingan Renville, dan Konferensi Meja Bundar. Berikut penjelasan singkat
mengenai perlawanan diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia.

1. Perundingan Linggarjati
Perundingan ini terjadi pada 11 November 1946 di Cirebon, Jawa Barat. Melalui
perundingan ini Belanda mengakui wilayah Jawa, Sumatera, dan Madura secara de
facto. Kemudian Indonesia-Belanda membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS)
dan Uni Indonesia-Belanda.

2. Perundingan Renville
Perundingan ini terjadi di atas kapal perang USS Renville milik Amerika Serikat pada
tanggal 17 Januari 1948. Melalui perjanjian ini, Indonesia dan Belanda sepakat untuk
menghentikan tembak menembak.

3. Konferensi Meja Bundar


Perlawanan diplomasi ini dilakukan pada 23 Agustus 1949-2 November 1949 di Den
Haag, Belanda. Sesuai dengan namanya, perundingan ini dilakukan di atas meja yang
membentuk sebuah bundaran. Melalui perlawanan diplomasi ini, Belanda mengakui
kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS).

3. Sejarah Perumusan Pancasila


Sejarah perumusan Pancasila dimulai dari dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-
usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai, pada
tanggal 1 Maret 1945 oleh Jepang. Diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat, BPUPKI beranggotakan 64 orang.
Dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, BPUPKI mengadakan sidang
sebanyak dua kali. Sidang pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 membahas mengenai
perumusan dasar negara Indonesia dan ada tiga nasional yang menyampaikan
gagasannya yaitu: Mr. Mohammad Yamin, Prof. DR. Soepomo, dan Ir.Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara
Indonesia yang dinamakan Pancasila, dan diterima secara aklamasi oleh seluruh

7
anggota BPPUPKI. Tanggal 1 Juni ini kemudian ditetapkan sebagai hari lahir
Pancasila.
BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
Sembilan orang dalam kepanitiaan tersebut bersidang pada tanggal 2 Juni – 9 Juni
1945. Dalam sidang reses pun terjadi perdebatan antara golongan nasionalisme
dengan golongan yang mempertahankan syariat Islam.
Akhirnya rumusan dasar negara Indonesia disepakati, yang diberi nama Piagam
Jakarta atau Jakarta Charter. Berikut isinya:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sidang kedua pada tanggal 10 Juli – 16 Juli BPUPKI membahas tentang
rancangan hukum dasar terdiri atas pembukaan (preambule) dan batang tubuh (pasal-
pasal) UUD berdasarkan hasil dari panitia Sembilan.
Sebelum perumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta disahkan, terjadi perubahan-
perubahan yang di lakukan BPUPKI sebelum sidang dimulai. Perubahan-perubahan
itu di dasarkan pada laporan utusan Kaigun (Angkatan Laut Jepang) kepada Drs.
Mohammad Hatta bahwa daerah-daerah di Indonesia bagian timur yang tidak
beragama Islam merasa keberatan terhadap sila pertama Pancasila.
Masalah keberatan tersebut dibicarakan oleh oleh Drs. Mohammad Hatta dengan 4
orang anggota PPKI, yaitu K.H Wahid Hasjim, Ki Basgus Hadikusumo, Mr. Kasman
Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Dari pembicaraan tersebut disepakati untuk
mengubah rumusan dasar negara tersebut sehingga menjadi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebjaksanan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sampai saat ini rumusan dasar tersebut dikenal sebagai yang biasa kita baca dan
dengarkan.

8
C. PENUTUP
1. Nilai yang bisa diambil dari peristiwa sejarah
Proklamasi Kemerdekaan RI memiliki makna yang mendalam untuk Bangsa
Indonesia dan berbagai cara ditempuh Bangsa Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan seperti tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam mencapai kemerdekaan, ada nilai juang dari para pendahulu bangsa yang bisa
teman-teman pelajari diantaranya:

1. Persatuan dan kesatuan


Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya, ras,
etnis, agama, dan bahasa. Sebagai generasi muda dan penerus bangsa, teman-teman
bisa menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
dengan menjalin hubungan baik antar sesama. Jika nilai persatuan dan kesatuan tidak
dipertahankan, maka Negara bisa dengan mudah dihancurkan dan dikuasai bangsa
lain.

2. Rela berkorban
Di jaman sekarang, rela berkorban masih sangat diperlukan sehingga kesejahteraan
dan tujuan bangsa dapat tercapai. Misalnya dengan membantu orang lain tanpa
mengharapkan imbalan, mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi, dan sebagainya.

3. Cinta tanah air


Semangat patriotisme para pendahulu dalam melawan penjajah merupakan salah satu
contoh sikap cinta tanah air. Sehingga muncul berbagai perlawanan di berbagai
daerah di Indonesia dalam melawan penjajah. Contoh sikap cinta tanah air yang bisa
teman-teman terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu belajar dengan tekun dan
memahami sejarah Bangsa Indonesia, menerapkan nilai-nilai Pancasila, menjaga
nama baik Negara, dan sebagainya.

4. Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan merupakan salah satu hal penting dalam mencapai kemerdekaan
Indonesia seperti pada sila ke-2 dari Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab. Teman-teman bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti
membantu orang lain yang membutuhkan dan melakukan kegiatan kemanusiaan.

5. Musyawarah dan mufakat


Nilai musyawarah dan mufakat merupakan hal penting yang sampai sekarang masih
diterapkan oleh Bangsa Indonesia dalam mengambil keputusan misalnya dalam
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Teman-teman bisa menerapkan nilai

9
musyawarah dan mufakat dalam sekolah, misalnya melakukan pembagian tugas piket
kelas.

6. Saling menghargai
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa sehingga sikap saling menghargai
sangatlah penting dalam meminimalisir perselisihan dan perpecahan. Sikap saling
menghargai yang bisa teman-teman terapkan di kehidupan sehari-hari seperti saling
menghargai antar umat beragama, menghargai pendapat, tidak memaksakan
kehendak, dan sebagainya.

7. Kerja sama
Teman-teman bisa menerapkan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari misalnya
membantu orang tua membersihkan rumah, bekerja sama membersihkan kelas, dan
sebagainya.

2. Kesimpulan
Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk
memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
didukung oleh seluruh lapisan masyarat yang berdasarkan nasionalisme. Semangat
nasionalisme yang ditunjukkan oleh seluruh komponen bangsa kita didasarkan pada
kesadaran bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus dimiliki oleh setiap bangsa
termasuk bangsa Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan persamaan derajat, harkat,
dan martabat, serta hak dan kewajiban yang sama sebagai bagian dari bangsa
Indonesia. Proklamasi adalah puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam
membebaskan belenggu penjajahan sejak bertahun-tahun lamanya. Pada akhirnya
harapan untuk merdeka terwujud dengan dicetuskannya Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Belanda menguasai Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. Hingga akhirnya
Jepang masuk ke Indonesia dan menyerang Belanda hingga menyerah tanpa syarat.
Pemerintahan Jepang berakhir setelah 3,5 tahun menjajah dan berakhir ketika tentara
sekutu kalah pada Perang Dunia II. Selain itu dua kota di Jepang Hiroshima dan
Nagasaki dibom oleh tentara sekutu.

Mengetahui Jepang kalah, kemudian dibentuk badan BPUPKI atau Dokuritsu Junbi
Cosakai yang diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat. Setelah mendengar
kekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945, golongan muda mendesak agar golongan
tua cepat melakukan proklamasi kemerdekaan.
Teks proklamasi pun akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945. Sejarah Indonesia
setelah merdeka ialah mengesahkan dan menetapkan Undang-undang Dasar (UUD)

10
sebagai dasar negara Republik Indonesia yang akhirnya dikenal masyarakat sebagai
UUD 1945.
Namun Belanda masih belum rela menerima kenyataan bahwa Indonesia telah
merdeka. Belanda melakukan berbagai cara untuk kembali menjajah dan menguasai
Indonesia.Hal tersebut yang membuat bangsa Indonesia tidak tinggal diam dan terus
berupaya berjuang melawan penjajah. Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia
seharusnya bebas untuk menentukan nasib bangsa tanpa harus dibelenggu para
penjajah.
Meski telah memproklamasikan kemerdekaannya, ada berbagai pihak yang tidak
mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan
yang dikumandangkan tidak serta merta membuat Indonesia berhenti berjuang.

Pihak yang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia masih terus berusaha


mengembalikan kekuasaannya. Indonesia masih terlibat perang melawan Inggris dan
Belanda beberapa bulan setelah merdeka.

Indonesia melakukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan perlawanan


fisik dan jalur diplomasi. Jika dirunut lebih mendalam, Belanda kembali datang
membonceng sekutu dengan sebutan NICA. Rakyat Indonesia tidak tinggal diam dan
mulai melakukan perlawanan meski Belanda berusaha menegakkan kembali
kekuasaannya.
Sejarah perumusan Pancasila dimulai dari dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-
usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai, pada
tanggal 1 Maret 1945 oleh Jepang. Diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat, BPUPKI beranggotakan 64 orang.
Dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, BPUPKI mengadakan sidang
sebanyak dua kali. Sidang pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 membahas mengenai
perumusan dasar negara Indonesia dan ada tiga nasional yang menyampaikan
gagasannya yaitu: Mr. Mohammad Yamin, Prof. DR. Soepomo, dan Ir.Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara
Indonesia yang dinamakan Pancasila, dan diterima secara aklamasi oleh seluruh
anggota BPPUPKI. Tanggal 1 Juni ini kemudian ditetapkan sebagai hari lahir
Pancasila.

11

Anda mungkin juga menyukai