Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Pengintegrasian

Karyawan tidak dapat diperlakukan seenaknya seperti menggunakan faktor- cikior produksi lainnya
(mesin, modal, atau bahan baku). Karyawan juga harus lalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan serta
memberikan peran aktif untuk menggunakan alat-alat yang ada. Karena tanpa peran aktif karyawan,
alat-alat sanggih yang dimiliki tidak ada artinya bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tujuan
perusahaan hanya dapat dicapai jika para karyawan bergairah bekerja, mengerahkan kemampuannya
dalam menyelesaikan pekerjaan, serta berkeinginan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal. Jika
karyawan kurang berprestasi maka sulit bagi organisasi perusahaan dapat memperoleh hasil yang baik.
Hal ini mengharuskan pemimpin menggunakan kewenangannya untuk mengubah sikap dan perilaku
karyawan supaya mau bekerja giat serta berkeinginan mencapai hasil yang optimal. Untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan kepada yang diingin- kan, manajer harus memahami sifat
dan motif apa yang mendorong mereka mau bekerja pada perusahaan. Pada umumnya orang mau
bekerja karena didorong keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik dan rohaninya. Jadi, manajer
harus berusaha memberikan balas jasa yang adil dan layak, serta memperlakukan karyawan dengan baik
sebagaimana layaknya manusia.

B. Hubungan Antarmanusia.

Hubungan antarmanusia akan tercipta serta terpelihara dengan baik, jika ada kesediaan melebur
sebagian keinginan individu demi tercapainya kepentingan bersama berdasarkan atas saling pengertian,
harga-menghargai, hormat-menghormati, toleransi, menghargai, dan pe-ranan yang diberikan setiap
individu anggota kelompok/karyawan. Untuk jelasnya pengintegrasian dan terciptanya hubungan
antarmanusia (human relation), penulis gambarkan skema sebagai berikut.

C. Pengertian dan Teori-Teori Motivasi

Dalam memotivasi para bawahan, manajer henfaknya menyediakan perlatan, menciptakan pekerjaan
yang baik dan memberikan kesempatan untuk promosi. Dengan demikian, memungkinkan para
bawahan meningkatkan sema- Dalam memotivasi para bawahan, manajer menyediakan peralatan,
suasana pekerjaan yang baik, dan memberikan kesempatan untuk menciptakan pekerjaan pada n Ach, n
Af, dan n Pow yang diinginkannya, yang merupakan daya penggerak untuk motivasi dalam semua
potensi yang diisi.

D. Pemimpin dan Teori Kepemimpinan

Tidak ada gaya kepemimpinan yang mutlak baik/buruk yang penting asal tujuan tercapai dengan baik.
Hal ini disebabkan karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain: tujuan, pengikut (bawahan), organisasi,
pimpinan, dan situasi yang ada. Kepemimpinan menurut hemat penulis tidak ada, sebab dalam
kepemimpinan demokrasi berarti bahwa kcputusan yang ditetapkan oleh suara terbanyak. Pemimpin
hanya berperan sebagai pengumpul suara dan menghitung suara mana yang setuju dan tidak setuju, lalu
keputusan yang ditetapkan. Jadi, dalam kepemimpinan kepemimpinan, pemimpin tidak berhak
menetapkan keputusan Sendiri atas inisiatifnya saja. Ini berarti, dia bukan pimpinan karena
berwenangnya sama dengan berwenang anggota lainnya. Karena dia bukan pemimpin maka dia tidak
dapat menerapkan kepemimpinan demokrasi atau tidak ada kepemimpinan demokrasi itu.

E. Kesepakatan Kerja Bersama dan Collective Bargaining

Untuk menciptakan dan membina integrasi yang baik dalam perusahaan dapat diusahakan dengan
human relations, motivasi, kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama (KKB), dan collective bargaining
melalui peranan komunikasi dua arah. Apabila tercipta dan terbina integrasi yang baik dalam
perusahaan, semangat kerja, loyalitas, dan partisipasi karyawan akan meningkat sehingga tujuan
optimal dan kepuasan semua pihak tercapai.

Bab VII Pemeliharaan

A. Pentingnya Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang Uguh-sunggoh dari manajer.
Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan. mangat kerja, sikap, dan loyalitas karyawan akan
menurun. Absensi dan furn- ver meningkat, disiplin akan menurun, sehingga pengadaan,
pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang
besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Supaya karyawan bersemangat
beckerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi
pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan
berkon- Nentrasi penuh terhadap pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan
baik. Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dan atau mening- katkan kondisi fisik,
mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan.

B. Metode-Metode Pemeliharaan

Pemilihan metode yang tepat sangat penting, supaya pelaksanaannya efektif dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Manajer yang cakap akan menerapkan metode yang sesuai
dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas- nya. Pemeliharaan keamanan, kesehatan, dan sikap loyal
karyawan hendaknya dengan metode yang efektif dan efisien supaya tercapai manfaat yang optimal.

Metode-metode pemeliharaan

1. komunikasi, 2. insentif, 3. kesejahteraan karyawan, 4. kesadaran dan keselamatan kerja, 5. hubungan


industrial Pancasila.

C. Pengertian dan Program Kesejahteraan

Setelah karyawan diterima, dikembangkan, mereka perlu dimotivasi agar tetap mau bekerja pada
perusahaan sampai pensiun. Untuk mempertahankan karya- wan ini kepadanya diberikan
kesejahteraan/kompensasi pelengkap/fringe ben- efits/gaji tersembunyi/indirect
compensationlemployee welfare. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan
menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin, dan sikap loyal karyawan terhadap
perusahaan sehingga labour turnover relatif rendah. Begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan
karyawan sehingga mendo- rong manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program
kesejahtera- an karyawan harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan
kelayakan (internal dan eksternal konsistensi) dan berpedoman kepada kemampu- an perusahaan). Agar
pengertian kesejahteraan karyawan/kompensasi pelengkap/indirec compensation/welfare
employee/fringe benefits jelas, penulis mengemukakar definisi-definisi di bawah ini. Kesejahteraan
karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial diberikan berdasarkan kebijaksanaan.
Tujuannya untuk mempertahankan yang dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar
produktivitas kerjanya meningkat.

D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

KKK ini harus ditanamkan pada diri masing. Keselamatan dan kesehatan kerja (KKK) akan menciptakan
terwujudnya agar Perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menuena
emua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan bersang etan, karena mungkin
karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan perusahaan kehilangan karyawannya. Hal inilah
yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri para karya- wan bahkan perlu diberikan
hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat- alai pengaman (seperti masker, sarung tangan, tutup
mulut, dan hidung) saat beker- ja. KKK ini merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong
terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.

E. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)

Untuk mewujudkan pemeliharaan karyawan yang baik dilakukan denga harmonis, agar tujuan optimal
perusahaan, karyawan, dan masyarakat tercapa metode "komunikasi, insentif, kesejahteraan, KKK, dan
HIP" yang sesuai dan harmonis, agar tujuan optimal perusahaan, karyawan dan masyarakat tercapai.

Bab VIII Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia Kedtsiplinan
merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karen smakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan
mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
nerhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, mangat kerja, dan
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat Olsh karena itu, setiap manajer selalu
berusaha agar para bawahannya mempunyai siplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam
kepemimpinannya, ka para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan
indisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempe- ngaruhinya. Apakah yang
dimaksud dengan kedisiplinan yang baik? Rumusan yang tepat untuk menjawab pertanyaan di atas
merupakan hal yang sangat sulit, tetapi penulis mencoba memberikan definisi sebagai berikut.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturam merusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati
semua peraturas dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjaka
semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.

Bab IX Pemberhentian

Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen sumber day manusia Istilah pemberhentian
sinonim dengan separation, pemisahan, at pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dari suatu
organisasi perusahaan Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius dari manajer
perusahaan, karena telah diatur oleh undang-undang dan memberikan risiko bay perusahaan maupun
untuk karyawan bersangkutan. Pemberhentian harus seu dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1964
KUHP dan seizin P4D atau PAP atay dengan Keputusan Pengadilan. Pemberhentian juga harus
memperhatikan Pasal 1603 ayat 1 KUHP yaitu mengenai "tenggang waktu saat dan izin pemberhentian
Perusahaan yang melakukan pemberhentian akan mengalami kerugian karena karyawan yang dilepas
membawa biaya penarikan, seleksi, pengembangan, dan proses produksi berhenti. Karyawan yang
dilepas akan kehilangan pekerjaan dan tidak dapat memenuli kebutuhan biologis, sosiologis, ekonomis,
dan kejiwaannya. Manajer dalam melak sanakan pemberhentian harus memperhitungkan untung dan
ruginya, apalagi kalau diingat bahwa saat karyawan diterima adalah dengan cara baik-baik, sudah
selayak- nya perusahaan melepas mereka dengan cara yang baik pula.

Bab X Pengendalian Mutu Terpadu atau Total Quality Control (TQC)

Kemajuan pendidikan, teknologi, informasi, dan peradaban mendorong masyarakat konsumen semakin
selektif dan cende ung untuk mengkonsumsi barang atau jasa yang bermutu baik. Hal ini mencipt: kan
persaingan yang ketat antarperusahaan serta mendorong karyawan bekerja e fektif dan efisien. Dengan
begitu, barang/jasa yang dihasilkan bermutu tinggi s hingga mempunyai daya saing yang besar di
pasaran. Untuk mengenal TQC perlu mengetahui sejarah erkembangan TQC dan konsep terapan di
beberapa negara, kemudian baru diketahui apa konsep TQC tersebut.

Bab XI Gugus Kendali Mutu atau Quality Control Circle

Kita harus terlebih dahulu memahami pengertian dan hubungan GKM/QC dengan TQC. Gugus Kendali
Mutu mempunyai arti khusus dalam TQC. karena GKM adalah bagian dari TQC. QCC adalah kelompok
kecil pekerja, biasanya terdiri dari 4 sampai 10 orang saja. Tahap terbentuknya kelompok QCC adalah 1.
forming yaitu mulai menciptakan pola hubungan, 2. storming yaitu mulai terjadi konflik, 3. norming yaitu
mulai membentuk norma, dan 4. performing yaitu tahap berprestasi.

Bab XII Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia akan dapat dilakukan dengan haik d benar jika perencananya
mengetahui apa dan bagaimana sumber daya man itu. Sumber daya manusia atau man power disingkat
SDM merupakan kemamp yang dimiliki setiap manusia. SDM terdiri dari daya pikir dan daya fisk set
manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya pikar de daya fisiknya.
SDM/manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam seti aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang
andal/canggih tanpa peran aktif SDM tidak berarti apa-apa. Apakah Sumber Daya Manusia itu? Sumber
daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan dayys fisik yang dimiliki individu. Perilaku
dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk me- menuhi kepuasannya. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal
dasar) sedangkan kecakapan peroleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurmya
Intelegence Quotient (IQ). Jika IQ-nya di bawah 79 (tujuh puluh sembilan), kecerdasan kurang. Apabila
IQ-nya antara 80-119, kecerdasannya sedang, tetapi apabil IQ-nya di atas 120, kecerdasannya tinggi atau
jenius. Kecerdasan dan kecakapan individu diimplemen- tasikan untuk menciptakan ide-ide, inovasi,
kreativitas, dan sistem kerja yang ter- baik.

Anda mungkin juga menyukai