Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENYEBAB KERUSAKAN MOTOR LISTRIK

Disusun Oleh :

A. AKSA ASRIANSYAH (32121025)


ASHIL ZAMIT SYAFRUDDIN (32121032)
MUHAMMAD JAYADI PURNAMA (32121045)
PIRMANSYAH. S (32121047)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR
TAHUN 2021/2022
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Bealakang

Motor listrik merupakan salah satu peralatan yang berhubungan sumber energi
listrik dalam pengoperasiannya. Motor listrik juga merupakan sebuah perangkat
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik
ini bisa digunakan untuk menggerakkan sebuah sistem kerja lainnya, misalnya memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain
lain. Motor listrik digunakan di rumah dan juga di industri. Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor – motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri dan merupakan kekuatan
penggerak yang utama dari sebuah mesin di industri.

Sebuah motor listrik dalam industri tentunya memerlukan suatu perawatan pada
mesin - mesinya agar kinerjanya dapat berjalan dengan baik dan tidak mengganggu
kegiatan bisnis perusahaan. Perawatan dan perbaikan mesin motor pada suatu industri
mutlak harus dilakukan untuk menjaga performa motor dan memperpanjang usia
pakaianya. Hal ini dikarenakan keterbutuhan industri yang mengharuskan motor listrik
selalu berfungsi baik guna menjaga mutu perusahaan dalam memuaskan pelanggan.
Sistem perawatan dan perbaikan pada motor - motor tersebut harus dilakukan secara
tepat untuk mendukung jasa pelayanan. Sistem perawatan juga harus memiliki standar -
standar tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. meskipun telah
dilakukan perawatan adakalanya sebuah motor listrik mengalami kerusakan entah itu
disebabkan oleh faktor umur motor atau faktor lain. Untuk Mempelajari lebih lanjut
tentang penyebab kerusakan motor listrik maka kami membuat makalah ini dengan
judul “Penyebab Kerusakan Motor Listrik”
1.2 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu :

1. Mengerti dan memahami konsep untuk analisis motor listrik.


2. Dapat mengetahui fungsi dan aplikasi motor listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dapat mengetahui komponen yang terdapat dalam motor listrik.
4. Mengetahui cara penyebab kerusakan motor listrik

1.3 Pembatasan Masalah


Dalam membuat makalah ini penulis membatasi masalah tentang perawatan motor
listrik.
BAB II
Pembahasan

2.1 Bagaimana sebuah motor bekerja ?

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama :


 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar
kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa looppada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torquesesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga
kelompok (BEE India, 2004)

 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran


energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacementkonstan

.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel
torqueadalah pompa sentrifugal dan fan (torquebervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.

2.2 Jenis – Jenis Motor Listrik

Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik.


2.2.1 Motor DC/Arus Searah

Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung


yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:

 Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub


magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC
memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan
bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki
dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan.
Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari
luar sebagai penyedia struktur medan.

 Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini
terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan
dinamo.

 Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.


Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.
Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan
sumber daya.

Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan


tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
 Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan.

 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Gambar 3. Motor DC

2.2.1 Motor AC/Arus Bolak-Balik

Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan


arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah
bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.

Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik


berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC
adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian
ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk
meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi
merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih
mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang
dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang
cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
Berikut adalah jenis-jenis motor AC / Arus bolak balik :

1. Motor sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada
sistim yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah (Gambar 4):
 Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi
adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama
dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan
magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau
arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila
dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
 Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekwensi yang dipasok.

Gambar 4. Motor Sinkron

2. Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang
sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke
sumber daya AC.
Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :
 Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
 Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang
tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan
alat cincin hubungan pendek.
 Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda
dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga
fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang
lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang
as dengan sikat yang menempel padanya.
 Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah
kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

2.3 Penyebab kerusakan pada motor listrik

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan sebuah motor bisa mengalami kerusakan


dapat berasal dari beberapa sebab seperti dari alat yang digerakkan, jaringan supply
yang termasuk di dalam sistem kerja motor maupun keadaan lingkungan sekitar yang
mempengaruhi sebuah motor tidak menjalankan fungsinya secara normal.

Keadaan lingkungan seperti pengaruh suhu dan pengaruh mekanis lainnya,


maupun hal-hal yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi keadaan dan kestabilan
motor. Kerusakan pada motor dapat disebabkan oleh :

A. Kerusakan Motor  Disebabkan Karena Alat Yang Digerakkan

1. Kopel Yang Terlalu Besar

Hubungan antara alat yang digerakkan oleh motor dengan kopel yang terlalu
besar dikatakan dapat merusak motor dikarenakan tidak terjadi lagi sinkronisasi antara
putaran motor yang diakibatkan kopelnya terlalu besar dengan alat yang digerakkan.

Jika hal tersebut terjadi maka motor akan kelebihan kerja dengan tidak
mampunya mengimbangi beban pada alat yang digerakkan, dengan demikian motor
terancam mengalami kerusakan misalnya, rotornya macet hingga bisa menyebabkan
kebakaran pada mesin motor tersebut.

2. Kopel Yang Naik Turun 

Pada umumnya kopel pada motor listrik biasanya  mempunyai nilai konstan,
gunanya untuk mestabilkan kinerja putaran motor. Jika kemudian kopelnya naik turun
maka kestabilan kinerja putaran motor akan berpengaruh dan pengaruhnya cukup
signifikan dengan alat yang digerakkan dimana kestabilan kinerja putaran motor akan
terganggu dengan naik turunnya kopel tersebut. Dari sini kerusakan motor bisa muncul
misalnya, komponen-komponen yang ada didalam mesin motor akan melakukan kerja
dengan tidak normal karena suatu saat putaran motor bisa cepat dan dapat pula lambat
sedang alat yang digerakkan mengalami perubahan terus menerus.

B. Pengereman Yang Terlalu Lama Dan Sering

Suatu motor listrik dapat berhenti dengan adanya gesekan yang terjadi dalam
waktu yang lama. Nah untuk dapat menghentikan motor dalam waktu yang relatif
singkat maka dilakukan pengereman. Namun motor listrik akan mengalami kerusakan
jika pengereman dilakukan terlalu sering dan hal ini juga berkaitan dengan
hubungannya terhadap alat yang digerakkan. Jika pengereman telalu sering maka akan
membuat putaran motor tidak stabil lagi. Jika ketidakstabilan putaran motor dibiarkan
terus maka rotor bisa mengalami kemacetan dan dapat pula menyebabkan kopel yang
kostan menurun.

C. Kerusakan Motor Diakibatkan Jaringan Suplly

1. Tegangan Yang Terlalu Rendah Atau Terlalu Tinggi

Pada motor listrik adanya tegangan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa
mengakibatkan kerusakan pada motor listrik. Jika tegangan rendah berarti teganganya
mendekati nol atau bisa dikatakan hilang sama sekali, hal ini berbahaya jika tidak
diantisipasi secepat mungkin. 

Kerusakan akan terjadi pada saat jaringan suplly mendadak kembali normal, maka
dengan mendadak pula mesin akan berjalan, disini kejut arus akan timbul, pengaman-
pengaman yang ada juga bisa putus dan mengancam aparatur yang ada.          

2. Tegangan Fasa Yang Tidak Sama (Untuk Motor 3 Phasa)

Pada prinsipnya untuk sistem tiga fasa memiliki besar yang sama (untuk
tegangan atau arus) tetapi mempunyai sudut yang berbeda sebesar 120o antar fasanya.
Sumbu ini disebut juga sumbu yang seimbang. 

Apabila sumber mensuplai beban seimbang, maka arus-arus yang mengalir pada
masing-masing penghantar akan memiliki besar yang sama dan berbeda sudut fasanya
sebesar 120o . 

Jadi, begitupula yang terjadi pada motor tiga fasa yang mana jika tegangan yang
masuk atau yang mensuplly motor tersebut tidak sama  maka akan menjadikan motor
berputar dengan tidak stabil sehingga dengan sendirinya akan menimbulkan ketidak
normalan pada motor tersebut. 

3. Putusnya Salah Satu Fasa (Untuk Motor 3 Phasa)

Salah satu penyebab sebuah motor 3 fasa juga bisa mengalami kerusakan adalah
jika salah satu fasanya putus. Hal tersebut akan membuat pengurangan tegangan secara
mendadak. Sehingga suplly daya ke beban tidak stabil lagi.                     

D. Masalah Mekanikal (Mechanical Problem)

1. Misalignment Motor

Misalignment merupakan suatu kondisi dimana shaft motor induksi tidak sejajar
(alignment) dengan drive shaft load yang digerakkan oleh motor induksi. Hal ini dapat
mengakibatkan vibrasi ketika motor induksi berputar menggerakkan load tersebut. 

Ada beberapa jenis Misalignment yang sering terjadi pada proses pemasangan
motor dan load diantaranya angular Misalignment, paralel Misalignment dan compound
Misalignment. 

Misalignment dapat mengakibatkan vibrasi yang tinggi baik pada motor induksi
maupun pada load yang digerakkan oleh motor.  Vibrasi dapat memperpendek usia
pemakaian bearing dan merusak inner part mekanikal pada motor induksi seperti
housing bearing, shaft dan lain sebagainya.

2. Shaft Imbalance

Shaft imbalance merupakan sebuah kondisi dimana posisi rotor dan load
(pompa, kompresor,dll) telah alignment atau sejajar namun ketika motor dan load
berputar, putarannya tidak seimbang (imbleance/unbleance) dikarenakan coupling yang
telah aus. 

Shaft imbalance juga menyebabkan vibrasi baik pada motor induksi sebagai
penggerak maupun load yang digerakkan. Hal ini jika terjadi, lama kelamaan akan
merusak bagian – bagian motor induksi khususnya bagian yang tidak statis seperti
bearing, housing bearing dan rotor.

3. Bearing Yang Telah Aus

Jika bearing rusak atau telah aus dapat menyebabkan motor induksi menjadi
panas karena gesekan yang ditimbulkan. Juga akan menimbulkan vibrasi dan kerusakan
– kerusakan lainnya bahkan bisa mengakibatkan short circuit pada motor induksi.

E. Masalah Instalasi Pemasangan (Improper Installation Factors)

Jika tidak melakukan pemasangan secara benar dapat mengakibatkan kerusakan


bagian – bagian motor lebih cepat. Pada saat pemasangan masalah yang sering terjadi
dan sering diabaikan adalah soft foot. 

Soft food merupakan suatu kondisi dimana antara permukaan baseplate motor
induksi dan kaki-kaki motor induksi tidak rata. Hal ini dapat mengakibatkan ketika kita
mengencangkan bolt (baut) pada kaki – kaki motor menjadikan posisi motor tidak rata. 

Hal tersebut dapat menimbulkan vibrasi yang tinggi pada motor ketika motor
berputar. Kerusakan yang ditimbulkan karena soft foot adalah vibrasi yang berimbas
pada kerusakan bearing dan housing bearing.

F. Kegagalan Proteksi Motor

Proteksi merupakan hal yang penting untuk melindungi motor induksi dari
gangguan eksternal seperti beban yang berlebih (overload), mechanichal jam pada load
yang digerakkan. 

Jika salah mensetting atau memasang proteksi dapat berakibat motor mengalami
short circuit karena ketika terjadi beban yang berlebih, winding motor menjadi panas
dan isolasi motor rusak. 

Hal tersebut dapat dihindari jika mem-proteksi motor sesuai dengan


kemampuan motor, sehingga motor akan terlindungi terhadap gangguan eksternal baik
mekanikal maupun elektrikal.

G. Penyebab Secara Umum

1. Panas / Over-Heating

Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga motor tidak dapat mencapai umur
pakai yang seharusnya ialah “over-heating atau panas berlebihan”,  Setiap mengalami
Kenaikan temperature 10 derajat, dari temperature normalnya, berakibat memotong
umur motor 50% , meskipun kenaikan terjadi hanya sementara.  

2. Kotor

Debu / Kotoran yg terakumulasi akan merusak komponen listrk maupun


mekanical. Umumnya terakumulasi pada permukaan badan motor, saluran pendinginan
(fan) sehingga mengakibatkan pendinginan  terganngu dan motor mengalami panas
berlebih. 

Jadi itulah faktor penyebab kerusakan pada motor listrik mulai dari kerusakan
overcurrent, overload, panas, terbakar, tegangan yang tidak seimbang, vibrasi (getaran
berlebih), ampere atau arus yang tinggi
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan
merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik.
2. Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor.
3. Motor listrik dibagi dalam dua jenis yaitu motor listrik DC (searah) dan
motor listrik AC (bolak-balik).
4. Kerusakan motor listrik memiliki banyak penyebab sehingga tidak
berjalan ataupun berfungsi dengan baik.
5. Ditinjau dari kerusakan motor listrik yaitu kita harus menghindari
beberapa penyebab yang sangat fatal dan seing dijumpai pada umumnya
yang sering terjadi pada sebuah instalasi motor listrik.

3.2 Saran
1. Dalam praktek hendaknya kita selalu mengtamakan K3.
2. Selalu berhati-hati dalam kegiatan praktek.
3. Memaksimalkan kerja kelompok dan membagi tugas sesuai
dengan porsinya.
4. Hendaknya kita menggunakan alat sesuai dengan fugsinya.

5. Harus memenuhi syarat dan standar penggunaan yang telah ditentukan


pada motor listrik
DAFTAR PUSTAKA

[1] Eugene C. Lister, Ir. Drs. Hanapi Gunawan, Mesin Dan Rangkaian Listrik,
Penerbit
Erlangga, 1997.
[2] M.L Soni, Dhanpat Rai & Sons, Electrical Technology, Nai Sarak, Delhi.
Dr. Ir. Soebagio MS.E.E, Model Mesin Induksi Dalam Koordinat DQN, SMED 2000
UGM
Yogyakarta.
[3] Karmila Esmeralda S, Ferdy Thamsil Thim, Simulasi Komputer
Perilaku Motor Induksi Tiga Fasa Selama Gangguan pada Sistem Tenaganya,
Jurusan Teknik Elektro UNHAS, 1996.
[4] John R. Smith, Response Analysis of AC Electrical Machine :
Computer Models and Simulation, John Wiley & Sons Inc. , 1990.

Anda mungkin juga menyukai