Bayu Desianto - UAS Ilmu Negara
Bayu Desianto - UAS Ilmu Negara
041627593
B. Adapun dalam teori kekuatan; bahwa terbentuknya negara adalah karena hasil
penaklukan dan kekerasan antarmanusia. Yang kuat dan mampu menguasai yang
lain membentuk negara dan memaksakan haknya untuk menguasai dan
memerintah negara. Sumber kewenangan dalam teori ini adalah kekuatan itu
sendiri, karena kekuatan itu yang membenarkan kekuasaan dan kewenangan.
Kemudian teori kontrak sosial menjelaskan bahwa terbentuknya negara adalah
karena anggota masyarakat mengadakan kontrak sosial untuk membentuk negara.
Dalam teori ini, sumber kewenangan adalah masyarakat itu sendiri.
B. Dalam negara hukum liberal ini terdapat jaminan bahwa setiap warga negara
mempunyai kedudukan hukum yang sama dan tidak boleh diperlakukan
sewenang-wenang oleh penguasa. Maka, untuk mencapai tujuan ini, negara harus
mengadakan pemisahan kekuasaan yang masing-masing mempunyai kedudukan
yang sama tinggi dan sama rendah, tidak boleh saling mempengaruhi dan tidak
boleh campur tangan satu sama lain sehingga untuk dapat disebut sebagai negara
hukum dalam tipe ini harus memiliki 2 (dua) unsur pokok, yaitu:18 (1)
Perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia; dan (2) Pemisahan kekuasaan
dalam negara.
C. Tipe Negara hukum Liberal ini menghandaki supaya Negara berstatus pasif
artinya bahwa warga Negara harus tunduk pada peraturan-peraturan Negara.
Penguasa dalam bertindak sesuai dengan hukum. Disini kaum Liberal
menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam
bentuk hukum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.
C. Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua
konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan negara federal dalam
keseluruhannya dan kedaulatan negara bagian. Penyelenggaraan kedaulatan ke
luar dari negaranegara bagian diserahkan sama sekali kepada pemerintah federal,
sedangkan kedaulatan ke dalam dibatasi. Sekalipun terdapat banyak perbedaan
antara negara federal satu sama lain, tetapi ada satu prinsip yang dipegang teguh,
yaitu bahwa soal-soal yang menyangkut negara dalam keseluruhannya diserahkan
kepada kekuasaan federal. Dalam hal-hal tertentu, misalnya mengadakan
perjanjian internasional atau mencetak uang, pemerintah federal bebas dari negara
bagian dan dalam bidang itu pemerintah federal mempunyai kekuasaan yang
tertinggi. Tetapi untuk soal-soal yang menyangkut negara bagian belaka dan yang
tidak termasuk kepentingan nasional, diserahkan kepada kekuasaan negara-negara
bagian. Jadi, dalam soal-soal semacam itu pemerintah negara bagian adalah bebas
dari pemerintah federal; misalnya soal kebudayaan, kesehatan, dan sebagainya.