KOMPRES HANGAT
Disusun Oleh:
1. Dini yuliawati
2. Elsa rahmadi januastuti
3. Rabiatul adawiyah
4. Idatullali
5. Niken apriyani
6. Raden rangga
7. I Made krisna yuda prasetya
A. Latar belakang
Demam merupakan suatu gejala gangguan kesehatan yang berupa keluhan dan
bukan diagnosa. Menurut Guyton & Hall (2007), demam adalah peningkatan suhu
tubuh diatas normal dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh
zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh. Mekanisme terjadinya
demam berawal dari ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan kecepatan
pengeluaran kelebihan panas, yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh
abnormal.suhu diatas 38˚C keatas akan dapat mengakibatkan kekejangan apalagi
terhadap balita sehingga di perlu penanganan yang cepat untuk menghindari akibat
yang lebih parah.
Pemberian kompres hangat merupakan suatu metode untuk menurunkan
suhutubuh biasanya diberikan pada suhu dibawah 38˚C. Pemberian kompres hangat
merupakan tindakan mandiri perawat yang bertujuan menurunkan suhu tubuh,member
kenyamanan dan mencegah terjadinya kejang demam (Perry & Potter,2009).
Pemberiannya sering dilakukan di daerah vena besar seperti axilla dan daerah
abdomen.Kompres hangat didaerah axilla cukup efektif karena adanya proses
vasodilatas. Suhu air hangat yang digunakan pada kompres hangat sekitar 34-37˚C.
Mekanisme penurunan suhu dengan kompres hangat yaitu tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan
menurunkan kontrol pengatur suhu diotak supaya tidak meningkatkan pengaturan
suhu tubuh lagi. Disamping itu lingkungan luar yang hangat akan membuka pembuluh
darah tepi dikulit melebar atau vasodilatasi dan pori pori kulit terbuka sehingga
mempermudah pengeluaran panas (Mahmud,2007).
Sehingga penulis menyusun makalah satuan acara penyuluhan dengan tema
kopres hangat, agar keluarga mampu menerapkan kompres hangat dengan benar pada
keluarga yang sakit.
B. Analisa situasi
1. Peserta
Sasaran ditujukan pada keluarga pasien
2. Ruang / Tempat
Tempat melakukan penyuluhan adalah ruang tunggu OK
3. Penyuluh
Mahasiswa program Profesi Ners STIKES Mataram.
C. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama 15 menit
diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang kompres hangat.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
D. Metode
ceramah dan simulasi
E. Media
Liflet
F. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga
G. Materi
1. Pengertian kompres hangat
2. Penggunaan kompres hangat
3. Cara melakukan kompres hangat
H. Kegiatan penyuluhan
no. Tahap kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan sasaran
1. pembukaan 2 Menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Membalas
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan 3. Mendengarkan
pokok materi yang akan
disampaikan
4. Melakukan apersepsi
5. Memberikan reinforcement positif
atas tanggapan peserta
2. kerja 15 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan
Menit a. Pengertian kompres hangat 2. Bertanya
b. Penggunaan kompres hangat
c. Cara melakukan kompres
hangat
2. Memberikan sesi untuk bertanya
3. penutup 8 menit 1. Meminta peserta untuk menjelaskan 1. Mendengarkan
kembali materi yang telah di berikan 2. Menjawab
dengan singkat. pertanyaan
2. Menyimpulkan hasil penyuluhan 3. Mendengarkan d
3. Menutup acara, dengan salam an menjawab
penutup salam
I. Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
a. Pengertian kompres hangat
b. Penggunaan kompres hangat
c. Cara melakukan kompres hangat
2. Keretaria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
5) Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi hasil
1) Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
2) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
3) Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran
hanya mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.
J. Daftar fustaka
Lydom. Saputra. 2013. Buku Panduan Praktik Keperawatan Klinik. Tanggerang
Selatan : Binarupa aksara
MATERI PENYULUHAN
A. Kompres Hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang
menjadi lancar, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian
kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan
kedinginan. Tujuan pemberian kompres hangat yaitu:
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltic usus
Efek dari kompres hangat untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang
terinjuri. Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan local, dan bisa terjadi kelepuhan, sehingga kompres hangat
hanya diberikan satu jam atau lebih.
E. Indikasi
Indikasi pemberian kompres hangat untuk klien yang kedinginan, klien dengan
perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian,
sepasme otot, adanya abses, dan hematoma.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol
perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus
segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh
39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
.