Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KOMPRES HANGAT

Disusun Oleh:
1. Dini yuliawati
2. Elsa rahmadi januastuti
3. Rabiatul adawiyah
4. Idatullali
5. Niken apriyani
6. Raden rangga
7. I Made krisna yuda prasetya

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


MATARAM
TA. 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KOMPRES HANGAT

Pokok pembahasan :  1. Pengertian kompres hangat


1. Penggunaan kompres hangat
2. Cara melakukan kompres hangat
Sasaran : Sasaran ditujukan pada keluarga pasien
Hari/tanggal : Sabtu, 02 April 2022
Waktu : 30 menit
Pukul : 09:00 WITA
Tempat : Ruang tunggu OK

A. Latar belakang
Demam merupakan suatu gejala gangguan kesehatan yang berupa keluhan dan
bukan diagnosa. Menurut Guyton & Hall (2007), demam adalah peningkatan suhu
tubuh diatas normal dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh
zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh. Mekanisme terjadinya
demam berawal dari ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan kecepatan
pengeluaran kelebihan panas, yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh
abnormal.suhu diatas 38˚C keatas akan dapat mengakibatkan kekejangan apalagi
terhadap balita sehingga di perlu penanganan yang cepat untuk menghindari akibat
yang lebih parah.
Pemberian kompres hangat merupakan suatu metode untuk menurunkan
suhutubuh biasanya diberikan pada suhu dibawah 38˚C. Pemberian kompres hangat
merupakan tindakan mandiri perawat yang bertujuan menurunkan suhu tubuh,member
kenyamanan dan mencegah terjadinya kejang demam (Perry & Potter,2009).
Pemberiannya sering dilakukan di daerah vena besar seperti axilla dan daerah
abdomen.Kompres hangat didaerah axilla cukup efektif karena adanya proses
vasodilatas. Suhu air hangat yang digunakan pada kompres hangat sekitar 34-37˚C.
Mekanisme penurunan suhu dengan kompres hangat yaitu tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan
menurunkan kontrol pengatur suhu diotak supaya tidak meningkatkan pengaturan
suhu tubuh lagi. Disamping itu lingkungan luar yang hangat akan membuka pembuluh
darah tepi dikulit melebar atau vasodilatasi dan pori pori kulit terbuka sehingga
mempermudah pengeluaran panas (Mahmud,2007).
Sehingga penulis menyusun makalah satuan acara penyuluhan dengan tema
kopres hangat, agar keluarga mampu menerapkan kompres hangat dengan benar pada
keluarga yang sakit.

B. Analisa situasi
1. Peserta
Sasaran ditujukan pada keluarga pasien
2. Ruang / Tempat
Tempat melakukan penyuluhan adalah ruang tunggu OK
3. Penyuluh
Mahasiswa program Profesi Ners STIKES Mataram.

C. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama 15 menit
diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang kompres hangat.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan pasien diharapkan mampu:


a. Mengetahui tentang pengertian kompres hangat .
b. Mengetahui tentang Penggunaan Kompres Hangat
c. Mengetahui tentang cara melakukan kompres hangat

D. Metode
 ceramah dan simulasi

E. Media
 Liflet

F. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga
G. Materi
1. Pengertian kompres hangat
2. Penggunaan kompres hangat
3. Cara melakukan kompres hangat

H. Kegiatan penyuluhan
no. Tahap kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan sasaran
1. pembukaan 2 Menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Membalas
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan 3. Mendengarkan
pokok materi yang akan
disampaikan
4. Melakukan apersepsi
5. Memberikan reinforcement positif
atas tanggapan peserta
2. kerja 15 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan
Menit a. Pengertian kompres hangat 2. Bertanya
b. Penggunaan kompres hangat
c. Cara melakukan kompres
hangat
2. Memberikan sesi untuk bertanya
3. penutup 8 menit 1. Meminta peserta untuk menjelaskan 1. Mendengarkan
kembali materi yang telah di berikan 2. Menjawab
dengan singkat. pertanyaan
2. Menyimpulkan hasil penyuluhan 3. Mendengarkan d
3. Menutup acara, dengan salam an menjawab
penutup salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
a. Pengertian kompres hangat
b. Penggunaan kompres hangat
c. Cara melakukan kompres hangat
2. Keretaria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
5) Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi hasil
1) Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
2) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
3) Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran
hanya mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.

J. Daftar fustaka
Lydom. Saputra. 2013. Buku Panduan Praktik Keperawatan Klinik. Tanggerang
Selatan : Binarupa aksara
MATERI PENYULUHAN
A. Kompres Hangat

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang
menjadi lancar, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian
kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan
kedinginan. Tujuan pemberian kompres hangat yaitu:
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltic usus
Efek dari kompres hangat untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang
terinjuri. Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan local, dan bisa terjadi kelepuhan, sehingga kompres hangat
hanya diberikan satu jam atau lebih.

B. Penggunaan Kompres Hangat


Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa
dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam
lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu
menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera
dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya
bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu
tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang
diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita
sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan
tubuh terasa lebih nyaman.
Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks,
mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak
boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas
dapat memperparah bengkak yang sudah ada.
Hasil penelitian Tri Redjeki (2002), di rumah sakit umum Tidar
Magelang mengemukakan bahwa kompres hangat lebih banyak menurunkan
suhu tunuh dibandingkan dengan kompres air dingin, karena akan terjadi
vasokontriksi pembuluh darah, pasien menjadi menggigil.

C. Cara menggunakan kompres hangat


Cara menggunakan kompres hangat antara lain:
1. Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air
hangat atau handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan
temperatur 40-50 derajat Celcius atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi
terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan
kenyamanan yang akan dikompres.
2. Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basah
3. Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
4. Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
5. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri,
dan memperlancar aliran darah.
Persiapan alat kompres hangat kering menggunakan buli-buli panas:
1. Cara Buli-buli panas dan sarung
2. Termos berisi air panas/thermometer air panas
3. Lap kerja

D. Cara menggunakan buli-buli panas


Kerja kompres hangat kering menggunakan buli-buli panas:
1. Cuci tangan
2. Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara :
mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian
membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan
ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
3. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-
buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
a. Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
b. Bagian atas buli-buli dilipat sampai kelihatan permukaan air dileher buli-
buli
c. Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar
4. Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan
masukkan ke dalam sarung buli-buli
5. Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
6. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak
nyamanan, kebocoran.
7. Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai
yang di kehendaki

E. Indikasi
Indikasi pemberian kompres hangat untuk klien yang kedinginan, klien dengan
perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian,
sepasme otot, adanya abses, dan hematoma.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol
perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus
segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh
39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
.

Anda mungkin juga menyukai