Anda di halaman 1dari 26

Akuntansi Operasi Pusat-Cabang

Oleh : Siska aprianti, SE.,M.Si, Ak. CA


Cara ekspansinya :

• Pengakuisisan Perusahaan
Lain (Penggabungan Usaha):
Eksternal • Merger dan Konsolidasi

• Pengembangan Usaha
Internal Dengan Menambah Kantor
Baru :
• Satu Lokasi / Beda Lokasi
Pengembangan Usaha Dengan Menambah
Kantor Baru :

Agen Kantor Pabrik


Penjualan Cabang Baru
Agen vs Cabang
Agen Kantor Cabang
• TDK PUNYA OTONOMI HANYA • PUNYA OTONOMI WALAU
DG ATAS NAMA KANTOR TINGKATNYA BERBEDA DI TIAP
PUSAT PERUSHN
• KEGIATANNYA DEMONSTRASI • BUKAN HANYA CONTOH BRG.
CONTOH BARANG DAGANG DAGANG TAPI MENYIMPAN
• PESANAN BRG. DAGANG PERSEDIAAN
DIPEROLEH DARI KANTOR • PESANAN BRG. DAGANG
PUSAT DIPEROLEH DARI KANTOR
• PENJUALAN KREDIT DAN CABANG SENDIRI
PENAGIHAN PIUTANG • PENJUALAN KREDIT DAN
DILAKUKAN KANTOR PUSAT PENAGIHAN PIUTANG BISA
DILAKUKAN KANTOR CABANG
Agen vs Cabang
• Agen : tidak memiliki hak otonom atas produk,
sehingga setiap pesanan akan diisi oleh kantor
pusat. Setiap transaksi dicatat atas nama kantor
pusat, dan agen tidak memiliki rekening sendiri.
• Cabang : memiliki otonomi lebih luas,
menyimpan produk utk memenuhi permintaan
pelanggan. Cabang mencatat seluruh transaksi
operasi sendiri, dan untuk transaksi yg
berhubungan dengan kantor pusat menggunakan
akun tersendiri.
Akuntansi Pusat - Cabang
Kantor Pusat Home / Head Office
Kantor Cabang Branch Office

Transaksi yang terjadi antara perusahaan Kantor Pusat dan


Kantor Cabang : Transaksi Intraperusahaan / Resiprokal

Akun Transaksi Intraperusahaan / Resiprokal antara


perusahaan Kantor Pusat dan Kantor Cabang :
Investasi Pada Cabang dan Kantor Pusat
Transaksi Akuntansi Pusat – Cabang
1. Transfer dari kantor Pusat ke Kantor Cabang :
- Transfer Aset (Kas, Aset Tetap, Persediaan dll)
- Pembebanan Ongkos Angkut
- Pembagian Biaya/Beban (B.Utilitas, Depresiasi dan BOP)

Kantor Pusat Kantor Cabang


Akun : Investasi Pada Cabang (D) Akun : Kantor Pusat (K)
(+) (+)
Contoh Kasus :
Misalkan Kantor Pusat mentransfer ke cabang Medan berupa
kas, Rp. 20.000.000, peralatan kantor Rp. 5.000.000 dan
peralatan toko Rp. 30.000.000. Maka jurnalnya adalah??
Transaksi Akuntansi Pusat – Cabang
2. Transfer dari Kantor Cabang ke Kantor Pusat :
- Transfer Aset (Kas, Aset Tetap, Persediaan dll)
- Pembebanan Ongkos Angkut karena retur
- Pembagian Biaya/Beban Promosi

Kantor Pusat Kantor Cabang


Akun : Investasi Pada Cabang Akun : Kantor Pusat
(-) (-)
Pengakuan Laba Cabang
• Pusat dan cabang bukan merupakan badan
hukum terpisah, sehingga pajak penghasilan akan
dihitung secara keseluruhan.
• Pada kantor cabang, akun pendapatan dan beban
di tutup ke akun ikhtisar laba rugi seperti biasa.
Kemudian saldo ikhtisar laba rugi tersebut akan
ditutup ke akun Kantor Pusat.
• Pada kantor pusat, saat menerima laba dari
kantor cabang maka pusat akan mencatat sebagai
penambahan akun investasi di cabang dan laba
cabang.
Pengakuan Laba Cabang
Misalkan akun ikhtisar laba rugi Cabang Medan
memiliki saldo kredit sebesar Rp. 63.000.000
pada akhir periode. Maka jurnalnya??
Pengiriman Barang Dagang ke Cabang
• Perusahaan cabang yg membeli dan menjual barang
dagangan, dapat meminta dari kantor pusat ataupun
membeli dari pihak eksternal.
• Jika pembeliannya dilakukan dg pihak eksternal maka
kantor cabang akan mencatat seperti pembelian biasa, dan
tidak ada jurnal bagi kantor pusat.
• Tetapi jika barang dagang ditansfer dari kantor pusat, maka
pencatatannya akan dilakukan baik oleh kantor pusat
ataupun kantor cabang.
• Pencatatan harga transfer tersebut dapat dilakukan pada
nilai perolehan ataupun melebihi nilai perolehan kantor
pusat.
• Transfer Persediaan dari Kantor Pusat ke Kantor Cabang :
a. Sebesar Biaya Perolehan (Tanpa laba)
b Diatas Biaya Perolehan (Ditambah laba) :
terdapat pengakuan laba yang belum direalisasi
Barang Dagangan yg Ditagih Sebesar
Nilai Perolehan (Tanpa Laba)
A s u m s i k a n b a h w a k a n t o r p u s a t P T J ay a
mentransfer persediaan dengan harga sebesar Rp.
8.000.000 ke cabang Medan. Transaksi tersebut
akan dicatat sebagai berikut :
Biaya Pengiriman Barang Dagang
Biaya pengiriman yg timbul atas pengiriman barang
dagang dari kantor pusat ke cabang menjadi bagian dari
biaya perolehan persediaan cabang.
Misalkan, asumsikan bahwa kantor pusat membayar
Rp. 100.000 untuk mengirim barang dagang senilai
Rp. 8.000.000 ke cabang medan. Transfer tersebut akan
dicatat??
Barang Dagang yg Ditagih Melebihi
Biaya Perolehan (Dengan Laba)
Dalam hal pusat mentransfer persediaan dan menagih cabang dg
harga diatas harga pokok, maka selisihnya akan diakui sebagai
laba antar perusahaan yg belum terealisasi. Dan pada saat
persediaan tersebut telah terjual di cabang, maka pusat akan
mengakui adanya laba di kantor cabang.
Diasumsikan bahwa kantor pusat membeli barang dagang
seharga Rp. 12.000.000 dan mengirimkannya ke Kantor Cabang
Medan dan menagihkannya sebesar Rp. 15.000.000. Maka
jurnal yg dibuat adalah ??
Barang Dagang yg Ditagih Melebihi
Biaya Perolehan
Misalkan cabang Medan menjual 80% dari persediaan
yg ditransfer dari kantor pusat, maka jurnal yg dibuat
oleh kantor pusat utk mencatat laba antar perusahaan
adalah :
Akuntansi Aset Tetap Cabang
Jika aset tetap dibeli oleh kantor pusat untuk cabang dan
cabang mencatat aset tetap tersebut pada
pembukuannya, maka ayat jurnal harus dicatat baik oleh
pusat maupun cabang.
Misalkan kantor pusat membeli Peralatan Toko senilai Rp.
30.000.000 utk cabang Medan. Maka Jurnal saat transfer
aset adalah??
Akuntansi Aset Tetap Cabang
Tetapi jika aset tetap cabang dicatat hanya pada
pembukuan kantor pusat, maka tidak ada pembukuan yg
dibuat pada pembukuan kantor cabang.
Misalkan kantor pusat membeli Peralatan Toko senilai Rp.
30.000.000 utk cabang Medan, dan peralatan tersebut
dicatat hanya pada kantor pusat. Maka Jurnalnya??
Akuntansi Aset Tetap Cabang
Jika aset tetap dibeli oleh kantor cabang, maka ayat
jurnal harus dicatat baik oleh pusat maupun cabang.

Misalkan kantor Cabang Medan membeli Peralatan


Toko senilai Rp. 30.000.000. Maka Jurnalnya??
Pembagian Beban Secara Proporsional
• Beban cabang yg dikeluarkan dan dibayar oleh cabang
dicatat secara langsung pada pembukuan cabang.
• N a m u n ka nto r p u s at d a p at m e m u t u s ka n u nt u k
menetapkan beban ke cabang, yg dibagi dalam beberapa
jenis berikut :
1. Beban yg dikeluarkan cabang tetapi dibayar oleh
kantor pusat misalnya : persediaan yg dibeli dari pihak
eksternal oleh cabang dan ditagihkan ke kantor pusat.
2. Beban yg dikeluarkan pusat atas nama cabang,
misalnya penyusutan atas peralatan cabang pada
pembukuan kantor pusat
3. Alokasi biaya yg dikeluarkan oleh kantor pusat.
Pembagian Beban Secara Proporsional
Misalkan kantor pusat mengeluarkan biaya yg ditetapkan
ke Cabang Medan sbb :

Kantor pusat sudah mencatat beban-beban tersebut, dan


secara periodik kantor pusat memberitahu cabang
mengenai pembagian beban secara proporsional. Setelah
memberitahu kantor cabang, maka kantor pusat dan
cabang akan mencatat jurnal sebagai berikut :
Pembagian Beban Secara Proporsional
Contoh Kasus (Lihat ilustrasi di halaman 316):
PT Ultra Surabaya adalah distributor peralatan kantor, mendirikan kantor cabang penjualan
di Denpasar. Kantor pusat menjual kpd peritel dan kpd cabang Bali dg laba atas penjualan
antar perusahaan yg dialokasikan. Berikut transaksi yg terjadi selama th berjalan :
Jurnal transaksi Pusat Cabang
Jurnal transaksi Pusat Cabang
Latihan soal :
• S 17-16 (Sumber : Baker, AKL Buku 2, hal. )
Diminta :
Buat jurnal utk Kantor Pusat dan Cabang

Anda mungkin juga menyukai