Anda di halaman 1dari 9

KEBUTUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI

Oleh : Fina Patriana

RINGKASAN

Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein,
lemak,mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu
selama menyusui. Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor
penunjang yang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan
menghambat produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk
bayi baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi yang
terkandung di dalam setiap makanan yang di konsumsinya dengan memperhatikan
kebutuhan yang di perlukan oleh tubuhya. Pendidikan tentang gizi amat penting diberikan
untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan
demikian pola makannya akan lebih diperhatikan melelui penyusunan menu seimbang yang
di anjurkan dalam pemenuhan kecukupan gizinya. Selain dengan pendidikan, advokasi bisa
kita lakukan pada ibu menyusui. Agar terciptanya suatu dorongan yang mendasar akan
pentingnya gizi pada Ibu ataupun untuk bayinya. Status gizi ibu memberikan peranan yang
penting terhadap kuantitas dan kualitas produksi ASI. Misalnya jika ibu kekurangan kalsium
akan menyebabkan kebutuhan kalsium bayi diambil dari cabang kalsium pada jaringan ibu.
Jika hal ini dibiarkan terus berlanjut maka akan mengakibatkan ibu mengalami
osteophorosis dan kerusakan gigi. Kuantitas produksi ASI di pengaruhi oleh keadaan gizi
ibu, ibu dengan gizi baik akan memproduksi ASI sekitar 600 - 800 ml pada bulan pertama,
sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi ASI sekitar 500 - 700 ml Status gizi
ibu menyusui di pengaruhi oleh prinsip, dan faktor yang mesti diperhatikan dalam
pemenuhannya.

PENDAHULUAN

Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Kecukupan makanan yang tepat dan
bervariasi dapat menciptakan kesehatan yang optimal. Kecukupan gizi akan memberikan
pengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI yang akan dihasilkan oleh seorang ibu menyusui.
Seseorang yang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk dapat menghasilkan air susu
dalam jumlah maksimal, maa diperkirakan kandungan zat gizi yang terdapat dalam air susu
juga mencukupi (Arisman M. B).

Menyusui merupakan cara ilmiah untuk memberikan makanan dan minuman pada awal
kehidupan bayi. Kebutuhan gizi ibu perlu diperhatikan pada masa menyusui karena gizi
yang masuk tidak hanya harus mencukupi kebutuhan dirinya melainkan harus memproduksi
ASI bagi bayinya (Kemenkes, 2014). Beberapa manfaat ASI bagi bayi yaitu menurunkan
resiko kematian bayi akibat diare dan infeksi, mengurangi angka kematian di kalangan ana-
anak yang kekurangan gizi, perlindungan terhadap infeksi gastrointestinal, serta sumber
energi dan nutrisi bagi bayi usia 6 sampai 23 bulan. Sedangkan manfaat bagi ibu yang
memberikan ASI adalah mengurangi resiko kanker ovarium dan payudara, membantu
kelancaran produksi ASI, sebagai, metode alami pencegahan kehamilan dalam enam bulan
pertama setelah kelahiran, dan membantu mengurangi berat badan lebih dengan cepat
setelah kehamilan (WHO, 2016).

Nutrisi ibu menyusui adalah makanan yang didalamnya terkandung banyak zat-zat yang
bermanfaat bagi bayi seperti vitamin, karbohidrat, protein, lemak dan mineral yang
dibutuhkan bayi. ASI sangat penting bagi perkembangan bayi untuk pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan, dan kegunaan lainnya.

KONSEP

1. Prinsip Gizi Ibu Menyusui


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik,
maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan
makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam menyusun menu, penting
untuk memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu ibu menyusui yaitu :
seimbang, tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan
tertentu), mudah cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan.
Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu sama dengan makanan ibu
hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
a) Syarat-syarat bagi ibu menyusui antara lain :
 Susunan menu harus seimbang.
 Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari.
 Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu.
 Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna.
b) Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
 Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa (tinggi
kalor tinggi protein)
 Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.
 Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe,
kacang-kacangan sebagainya.
 Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan yang
dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun singkong, daun
katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk, jambu air, mangga
sebagainya.
 Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam jumlah
yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya, kangkung, kacang
merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.
 Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya,
singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.
 Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak produksi
ASI.
c) Bahan makanan yang dibatasi :
 Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
 Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena bisa
menyebabkan bayi mencret.
 Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu
menjadi gemuk.

Selain makanan, produksi ASI sangat tergantung pada 3 hal penting, yaitu:
a. Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya
karena dengan  demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan cukup
untuk kebutuhan bayi.
b. Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan
pikiran.
c. Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu
agar produksi ASI meningkat.

2. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan
jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan
karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang
memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca
persalinan. Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di
penuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak
negative terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan
dihasilkan akan berkualitas rendah.
Zat gizi yang dibutuhkan antara lain :
 Energi
Karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan masukan
energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu dibutuhkan
sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua dibutuhkan
sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan tambahan
sebanyak 400 kkal/hari.
 Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama. Pada 6
bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua
dibutuhkan sebesar 11g/hari.
 Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh karna itu
perlu ditambahkan dengan basal loss sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi
untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan
tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
 Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg, karena
dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun dalam ASI
relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang. Jika intake
kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan
diambil dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
 Vitamin D
Penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
 Vitamin B-6
Memetabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung
syaraf dan    sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel
darah merah dan putih.
 Folic Acid (Asam folat)
Mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
 Vitamin B-12
Mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
 Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan
luka.
 Cairan
Agar dapat menghasilkan air susu dengan cepat, hampir 90% air susu ibu terdiri
dari air. Dianjurkan lagi bagi ibu yang sedang menyusui untuk meminum delapan
gelas per hari, atau lebih jika udara panas, banyak berkeringat, dan demam.

Tabel Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui


Zat gizi 0-6 bulan 7-12 bulan
Energi (kkal) + 700 + 500
Protein (g) + 16 + 12
Vitamin (RE) + 350 + 300
Tiamin (mg) + 0,3 + 0,3
Riboflavin (mg) + 0,4 + 0,3
Niasin (mg) +3 +3
Vitamin B-12 (µg) + 0,3 + 0,3
Asam folat (µg) + 50 + 40
Vitamin C (mg) + 25 + 10
Kalsium (mg) + 400 + 400
Fosfor (mg) + 300 + 200
Magnesium (mg) + 40 + 30
Besi (mg) +2 +2
Seng (mg) + 10 +10
Iodium (µg) + 50 + 50
Selenium (µg) + 25 + 20

Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi
memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada :

a) Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat, asam
folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans. Makan-
makanan kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda sekaligus
mampu mencegah anemia. Folate atau asam folat sangat penting dalam
pembentukan sel darah merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba makan
bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Jika Anda memilih sayuran yang telah
dimasak, pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang, dan labu.
sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah makan.
Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk membangun sistem
kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga membantu tubuh penyerapan
zat besi. Konsumsi buah-buahan seperti blueberry dan strawberry sangat
disarankan karena mengandung anti oksidan dan serat tinggi. Buah dapat
dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus. Usahakan  makan 3-5 porsi buah
setiap hari.
c) Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak sehat.
Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-kacangan
yang juga mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan
fosfor. Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat
dan gigi. Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri,
hazelnut, kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan
Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi ingat, menurut US
Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan
hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan
merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman
dikonsumsi  12 ons seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.

Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan
bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung
protein, vitamin, mineral, dan cairan.

Berikut beberapa contoh makanan serta nilai gizi yang dikandungnya

Makanan Jumlah energi


3/4 gelas nasi seberat 100 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
2 buah kentang berukuran sedang seberat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
200 g
2 iris roti seberat 80 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
5 biskuit kraker seberat 50 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
1 potong daging ukuran sedang seberat 50 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
1 butir telur ayam negeri seberat 60 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g
1 buah tahu ukuran besar seberat 100 g
karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g
2 potong sedang tempe seberat 50 g
karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g
2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g
karbohidrat
3. Pengaruh Status Gizi Ibu Pada Sukses Menyusui
Bila kebutuhan energi wanita usia reproduksi sebesar 2100 kcal / hari, seorang ibu
menyusui memerlukan asupan rata-rata 2700 kcal dalam kesehariannya. Tambahan
sebesar 500 – 700 kkal tersebut tak lain diperlukan untuk keperluan Biosintesis ASI.
Ekstra energi tersebut tidak semuanya harus di dapatkan dari intake makanan yang di
konsumsi ibu menyusui sehari-hari. 200 kcal ternyata telah tersedia di tubuh ibu berupa
cadangan deposit yang telah di bentuk sejak dimulainya proses masa kehamilan. Sisa
300 – 500 kcal / hari lah yang baru di harapkan diperoleh dari intake makanan
keseharian sang ibu. Jadi tidak tepat bila dikatakan seorang ibu menyusui harus makan
dengan porsi besar-besaran agar tidak kelaparan dan produksi ASI lancar.
Saat menyusui minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu merokok selama
menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu. Penggunaan pil
KB selama menyusui harus dihindari sebab dampak jangka panjang hormon dalam pil
masih belum diketahui. Pil KB juga diketahui mengurangi produksi susu. Namun, pil
POP (Progesteron Only Pil / low-dose) tidak mempengaruhi produksi susu, dan pada
kasus khusus pil ini boleh di gunakan (misalnya pada kasus ibu Diabetes yang tidak
boleh hamil). Namun, kebanyakan wanita sebaiknya menggunakan metode KB
alamiah, kondom, atau IUD daripada menggunakan KB hormonal.  

4. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui


1) Buat setiap gigitan berarti.
Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari
segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2) Semua kalori tidak diciptakan setara.
Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
3) Jika ibu kelaparan, maka bayi juga kelaparan.
Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur
dan daya hidup.
4) Menjadi ahli efesiensi.
Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan
kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5) Karbohidrat adalah isu komplek.
Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air
susu yang baik dan cukup.
6) Makanan yang manis belum tentu bermanfaat, bahkan menimbulkan masalah.
Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7) Makanlah makanan yang alami.
makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan
mengurangi nilai gizi air susu.
8) Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
Makanan sehari-hari yang di konsumsi oleh ibu menyusui harus memenuhi
syarat menu seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu. Dalam menyusun
hidangan untuk ibu menyusui perlu di perhatikan hal-hal berikut ini :
 Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam
 Makanan mudah di cerna
 Bumbu tidak terlalu banyak merangsang
 Porsi kecil tapi sering
 Cukup cairan
 Ibu yang tidak mengalami penyakit tertentu tidak ada pantangan dalam hal
makan
 Makanan yang seimbang, gerak badan, dan udara segar
 Menjaga kesehatan jasmani dan rohani
 Jika ibu terlalu gemuk, kurangi makanan sumber zat tenaga
 Jika ibu terlalu kurus, tambahkan porsi makan
 Hindari alkohol karena dapat berakibat bayi mengalami FAS (Fetal Alkohol
Syndrome) dengan tanda-tanda :pertumbuhan lambat, kepala kecil, bentuk
wajah berubah, pertumbuhan sel, serta jumlah produksi sel menurun.

Adapun kebutuhan tambahan makanan yang harus di konsumsi oleh ibu


menyusui dapat di lihat dari porsi makan yang harus dikonsumsi. Kebutuhan tersebut
dapat dilihat dari tabel di bawah ini yang dapat dijadikan sebagai indikasi dari jumlah
makanan yang di butuhkan oleh tubuh yang harus dikonsumsi oleh ibu.

Tabel Tambahan Makanan Untuk Ibu Menyusui

Bahan Tidak Menyusui 0 – 6 Menyusui 7 – 12 Menyusui 13 – 24


Makanan Menyusui (gr) bulan (gr) bulan (gr) bulan
Beras 250 = nasi 500 50 = nasi 100 50 50
gr/5 gelas gr/ 1 gelas
Protein 100 (2 potong) 50 (1 potong) 50 50
hewani
Telur 50 (1 butir) 50 (1 potong) 50 50
Protein 100 (4 potong) 50 (2 potong) 50 50
nabati
Kacang 25 (2,5 sdm) 51 (5 sdm) - -
hijau
Sayuran 200 (2 gelas) 100 (1 gelas) 100 100
Buah 201 (2 potong) 100 (1 potong) 100 100
Minyak 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25
Gula 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25
Susu bubuk 25 (2,5 sdm) 50 (5 sdm) 50 25

KESIMPULAN
Nutrisi pada ibu menyusui sangat penting karena nutrisi ibu menyusui sangat
berhubungan dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Jika nutrisi yang diberikan tidak mencukupi bagi kebutuhan tubuh,
maka produksi ASI tidak bisa memenuhi kebutuhan bayi. Sebaliknya bila pemberian ASI
memenuhi kebutuhan bayi, maa berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik,
tonus otot, serta kebiasaan makan yang memuaskan. Prinsip gizi seimbang bagi ibu
menyusui yaitu sama dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu
lebih baik.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah makanan yang bergizi, cairan,
protein, suplementasi, vitamin dam mineral, dan aktivitas yang dilakukan oleh ibu. Makanan
yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi syarat yaitu tinggi kalori dan protein, cukup
vitamin dan mineral, mudah dicerna dan tidak merangsang, tinggi cairan 800-1000 ml/hari,
tinggi konsumsi cairan dan buah segar, dan susunan menu bervariasi dan seimbang. Syarat
tersebut bisa dipenuhi dengan mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, kacang-
kacangan, dan ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Saskiyanto. M dan Anto J. Hadi. 2018. Jurnal Hubungan Status Gizi, Pola Makan,
Pantangan Makanan dengan Kelancaran Produksi ASI Pada Ibu Menyusui di Kota
Makassar vol 1, No 1. Diakses pada tanggal 4 Desember 2020.

Utami, Sri. 2015. Modul Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.
jakarta : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia.

Fathonah, Siti. 2016. Gizi dan Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Jakarta : Erlangga.

Sutomo, Budi S.Pd. 2015. Menu Sehat Untuk Ibu Menyusui. Ciganjur : Demedia.

Evy Tri Susanti, dkk. 2015. Jurnal Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Kebutuhan Nutrisi Ibu
Menyusui vol 1, No 1. Diakses pada tanggal 4 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai