B. Patofisiologi
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Polisomnografi
D. Pentalaksaan Medis
1. Terapi Nonfarmakologis
Terapi nonfarmakologis untuk gangguan tidur dapat berupa sleep
hygiene, cognitive behavioral therapy, dan stimulus control therapy.
a. Sleep Hygiene
Sleep hygiene mencakup perubahan gaya hidup, seperti kontrol
diet, olah raga teratur, mengurangi penggunaan stimulant dan alkohol.
Faktor lingkungan yang mungkin mengganggu tidur (misalnya suara,
cahaya, dan temperature) juga dikendalikan. Selain itu juga disarankan
untuk menghindari tidur siang dan makan malam yang berat.
3. Tidur hanya di kamar tidur dan bukan di tempat lain, seperti sofa
6. Selalu bangun pada waktu yang sama, meskipun jumlah jam tidur
malam berbeda-beda (dengan tanpa mempedulikan jumlah jam
tidur malam)
c. Sleep Restriction
2. Terapi Farmakologis
Obat-obatan yang bisa digunakan untuk menangani gangguan tidur
adalah benzodiazepine (alprazolam, clonazepam), agonis reseptor
melatonin (ramelteon, tasimelteon), Z-drugs (zolpidem, zopiclone,
eszopiclone, zaleplon), orexin antagonist (suvorexant), antidepresan
(mirtazapine, trazodone, amitriptyline), dan antihistamin.