Anda di halaman 1dari 6

Fokus Pengembangan Ekonomi Inklusif Di Era

New Normal
Oleh : M. Ilyas Teguh Pratama
Mahasiswa Prodi EP FEB UNPAB
NPM :2015210055

Bagi kita manusia yang mengalami langsung kehidupan di tengah pandemic Covid-19
pasti tau betul tentang salah satu kebijakan pemerintah ,yaitu New normal.
Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita,
new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun
dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan
Covid-19. Menurut Wiku, prinsip utama dari new normal itu sendiri adalah dapat
menyesuaikan dengan pola hidup.
Perubahan perilaku atau yang disebut kenormalan baru adalah sesuatu yang
dianjurkan oleh WHO untuk dilakoni. Beradaptasi dan hidup berdampingan dengan corona
bukan sesuatu yang mudah. Kita tidak bisa menjalaninya dengan menerapkan pola hidup
normal yang dulu, tetapi harus ada kenormalan baru.
New normal yang dianggap lebih baik dari PSPB diharapkan mampu memulihkan
perekonomian.
Adaptasi pun diperlukan, termasuk pengembangan ekonomi yang iklusif yang
merupakan model pembangunan saat ini. Bappenas, mendefinisikan pembangunan ekonomi
inklusif sebagai pertumbuhan ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan yang luas
bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, dan
mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.
Di dalam kondisi seperti ini, pengembangan ekonomi iklusif memiliki beberapa fokus
Diantaranya :

1. Pendidikan dan pengembangan modal SDM


2. Infrastuktur dasar dan pelayanan publik (modal Kesehatan )
3. Pemberdayaan ekonomi rakyat (ie.UMKM, Start-ups, syaria)
4. Faktor teknologi (inovasi) dan digitalisasi
5. Aspek kelembagaan dan kolaborasi
1. Pendidikan dan pengembangan modal SDM

Pendidikan secara teroritis


merupakan upaya dalam meningkatkan
modal manusia berupa peningkatan
pengetahuan yang pada akhirnya
meningkatkan daya pikir dan
kemampuan memahami dan
mempelajari keahlian baru yang
dibutuhkan. Keahlian yang dimaksud
adalah keahlian yang dibutuhkan
dalam memperoleh penghasilan atau
bernilai ekonomi (Takii &
Tanaka,2009).
Salah satu penyebab dari
kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas adalah pendidikan yang belum merata.
Baik dari segi sarana prasarana maupun tenaga pengajarnya. Bahkan tidak sedikit guru-guru
harus menempuh jarak berkilo-kilo meter dengan medan yang ekstrim demi bisa sampai di
sekolah dan mengajar.
Apalagi semenjak masuknya pandemic covid-19, sistem belajar mengajar pun turut
berubah dari pertemuan tatap muka menjadi tatap maya. Baik pelajar maupun tenaga
pengajar mau tidak mau harus membuat pembelajaran daring untuk memperoleh
pengetahuan. Kendala demi kendala pun ditemukan, perubahan sistem yang terbilang
mendadak mengejutkan masyarakat. Masalah dasar seperti tidak mumpuninya
handphone,tidak adanya paket data, koneksi internet yang putus nyambung dan jaringan yang
tak mampu masuk ke seluruh pelosok tempat juga turut “merayakan” permasalahan
pembelajaran daring. Masalah ini mendapat perhatian pemerintah dan berupaya mengatasinya
dengan memberikan kuota Pendidikan gratis kepada pelajar .Pemerintah juga perlu melihat
dan mengatasi masalah-masalah lain untuk memulihkan sekaligus meningkatkan SDM.
Melalui edukasi berupa wawasan dan pengetahuan, serta kesadaran berkaitan dengan produk
dan jasa keuangan. Ruang lingkupnya meliputi edukasi terhadap variasi produk/jasa
keuangan, edukasi terhadap risiko dari penggunaan jasa keuangan, edukasi tentang
perlindungan nasabah, dan edukasi tentang keterampilan mengelola keuangan.

2. Infrastuktur dasar dan pelayanan publik (modal Kesehatan )

Infrastruktur dan pelayanan public merupakan hak masyarakat. Beberapa tahun terakhir
pemerintah juga terbilang fokus dalam pembangunan infrastuktur. Presiden Republik
Indonesia, Bapak Joko Widodo menyampaikan, setiap negara maju pasti memiliki
infrastruktur yang baik. Karena itu, pemerintah pun membangun berbagai infrastruktur yang
dibutuhkan seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan, dll. Pembangunan infrastruktur,
kata dia, akan mempermudah masyarakat dalam beraktivitas.
Infrastruktur dasar adalah infrastruktur yang terdiri dari infrastruktur listrik, infrastruktur
telekomunikasi, infrastruktur jalan, infrastruktur air bersih, dan infrastruktur sistem drainase.
Ketersediaan infrastruktur tersebut dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap
sumberdaya yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan produktif, sehingga meningkatkan
produktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menyediakan fasilitas
keuangan publik yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Dengan berbagai
pembangunan infrastruktur yang
ada ,Pelayanan Kesehatan juga
penting. Todaro (2002)
menyatakan bahwa pada
dasarnya kesehatan merupakan
salah satu aspek yang
menentukan tinggi rendahnya
standar hidup seseorang. Oleh
karena itu, status kesehatan yang
relatif baik dibutuhkan oleh
manusia untuk menopang semua
aktivitas hidupnya.
Maka untuk mencapai
kondisi kesehatan yang baik tersebut dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula.
Masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia mengakibatkan tingkat kunjungan di
fasilitas kesehatan (Faskes) mengalami penurunan cukup drastis. Munculnya kekhawatiran
serta kecemasan di masyarakat untuk berobat ke Faskes selama pandemi hingga himbauan
pemerintah untuk lebih banyak tinggal di rumah mengakibatkan kunjungan ke fasiltas
kesehatan mengalami penurunan. 
Sisi positifnya, Jika dilihat dari pembangunan fasilitas Kesehatan publik, terjadi lonjakan
yang cukup besar. Menurut Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan,
Pertama, soal jumlah rumah sakit rujukan, yang semula sebanyak 429 rumah sakit pada
awal April 2020, kini telah menjadi sebanyak 835 rumah sakit.
Kedua tentang tempat tidur, yang semula hanya ada 6.224 tempat tidur, kini jumlahnya
telah meningkat menjadi 20.386 tempat tidur per Oktober 2020.
Ketiga, perangkat dan alat kesehatan ventilator seluruh Indonesia, yang pada April
sebanyak 1.228 perangkat, per Oktober meningkat menjadi 9.138 perangkat.
Keempat, fasilitas laboratorium yang semula hanya tersedia 46 laboratorium di
Indonesia, kini sudah meningkat sebanyak 337 laboratorium.
Peningkatan infrastruktur Kesehatan seperti ini memang bagus karena sangat membantu
orang-orang yang terpapar virus ,tapi pemerintah juga tidak boleh lupa akan penyakit lain.
Jangan sampai para pemerintah hanya mengurus dan mendahulukan orang yang terpapar
virus dan malah menyepelekan atau mengurangi Tindakan orang yang terkena penyakit lain.
3. Pemberdayaan ekonomi rakyat (ie.UMKM, Start-ups, syaria)

Dalam konteks yang


lebih luas, pemberdayaan
masyarakat berarti
masyarakat yang
powerless (kurang
berdaya/temah) diberi
power (kekuatan) melalui
pemberdayaan sehingga
masyarakat itu menjadi
powerfull (penuh,
kekuatan). Konkritnya,
pemberdayaan
masyarakat menyangkut
peningkatan kekuatan
dari kelemahan rakyat).

Tujuannya adalah sebagai upaya pemerintah dalam memajukan kesejahteraan


masyarakat melalui kebijakan mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan
masyarakat. Masyarakat bada posisi yang "lemah" membutuhkan bantuan dari
pemerintahnya agar lebih berdaya dalam kemandirian, dan pada posisi ini pemerintah
yang komit terhadap pemberdayaaann warganya berarti telah melaksanakan sebagian dari
prinsip demokrasi.

Jika rakyat yang tengah beraktivitas dalam sektor perekonian ini mendapatkan ruang
yang sebesar-besarnya dan didukung oleh semua stakeholder, maka akan membuat
pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah akan terus membaik dan memberikan
kesejahteraan bagi rakyat secara menyeluruh.

Peranan pemerintah memang sangat diperlukan dalam pemberdayaan masyarakat,


karena melalui upaya, bantuan, dan intervensi pemerintah diharapkan masyarakat akan
semakin berdaya, yang pada gilirannya rakyat menjadi lebih sejahtera penghidupannya.
Apalagi semenjak munculnya covid-19 dan pemerintah membuat keputusan lockdown
yang memutus mata pencaharian rakyat. Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS,
Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak
UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji
karyawan. Beberapa diantaranya sampai harus melakukan PHK. Kendala lain yang
dialami UMKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan, pelanggan
menurun, distribusi dan produksi terhambat.
Pemerintah daerah harus berani membeli produk dari rakyat untuk kemudian
didistribusikan secara proporsional melalui aktivitas operasi pasar murah  sehingga
perputaran ekonomi bisa berjalan. Pemerintah juga berupaya menyediakan sejumlah
stimulus melalui kebijakan restrukturisasi pinjaman, tambahan bantuan modal,
keringanan pembayaran tagihan listrik, dan dukungan pembiayaan lainnya
4. Faktor teknologi (inovasi) dan digitalisasi

Sektor keuangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami


perkembangan seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). Industri perbankan menjadi salah satu industri yang mengandalkan TIK untuk
pelayanan kepada para nasabahnya. Sebut saja layanan sms banking, mobile banking
(m-banking), dan internet banking (i-banking), yang sudah beberapa tahun ke
belakang ini menjadi salah satu produk layanan yang diberikan oleh industri
perbankan. Masyarakat pun sudah mulai terbiasa dengan penggunaan layanan jasa
keuangan berbasis teknologi digital.
Das et al. (2016) menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan
ekonomi yang sangat besar dari perkembangan teknologi digital.

Percepatan perkembangan digitalisasi lebih pesat di masa pandemi. Sadar atau


tidak teknologi digital telah kita gunakan di kehidupan sehari-hari, lebih-lebih di masa
pandemi seperti sekarang ini. kita tentu mengenal adanya online shop jauh sebelum
pandemi covid-19 terjadi. Bagi sebagain orang, berbelanja online beresiko terjadi
penipuan. Namun saat ini para pelaku usaha baik mikro, kecil, menengah, ataupun
besar dituntut mampu menjalankan usaha mereka secara online. Berbagai penawaran
layanan digital sudah tersedia untuk memasarkan produk usaha mereka. Tinggal
bagaimana langkah kita memanfaatkan layanana tersebut. Mau tidak mau kita harus
beradaptasi dengan digitalisasi ini. 
Kondisi dimana masyarakat harus memaksimalkan penggunaan teknologi
membuat mata masyarakat yang sebelumnya buta teknologi menjadi beradaptasi.
Kehidupan harus tetap berjalan sebegaimana mestinya. Roda perekonomian harus
tetap berputar begitupun dengan pendidikan harus tetap terlaksana demi masa depan
bangsa Indonesia. Digitalisasi memberi kemudahan bagi kita dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari di masa pandemi.
5. Aspek kelembagaan dan kolaborasi

Aspek kelembagaan merupakan sebuah komponen yang penting dalam suatu wilayah,
di samping itu mempunyai fungsi ataupun peranan sebagai agen sosialisasi perubahan
terencana yang tumbuh dari masyarakat dan atau diprakarsai oleh pemerintah/stakeholder
terkait. Lebih dari itu, dapat berperan sebagai perekat dan penguat keberhasilan dan
keberlanjutan kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat.

Sedangkan kolaborasi sering kali digunakan untuk menjelaskan proses penyelesaian


pekerjaan yang bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas hubungan (O’Leary, 2010),
ataupun lintas organisasi bahkan lintas negara sekalipun. Adapun secara terminologi
kolaborasi mengandung makna yang sangat umum dan luas yang mendeskripsikan
adanya situasi tentang terjadinya kerja sama antara dua orang ataupun institusi atau lebih
yang saling memahami permasalahan masing-masing secara bersama-sama dan berusaha
untuk saling membantu memecahkan permasalahan masing-masing secara bersama-sama
pula.

Aspek kelembagan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lembaga keuangan akan
keberadaan segmen potensial di masyarakat dan untuk meningkatkan distribusi
produk/jasa keuangan. Beberapa inisiatif yang dilakukan yaitu memfasilitasi forum
intermediasi dengan mempertemukan lembaga keuangan dengan masyarakat produktif
(unbanked), meningkatkan kerja sama antar lembaga keuangan untuk meningkatkan skala
usaha.

Selain itu dilakukan juga eksplorasi berbagai kemungkinan produk, jasa, layanan, dan
saluran distribusi inovatif dengan prinsip kehati-hatian secara proporsional.

Anda mungkin juga menyukai