Anda di halaman 1dari 8

(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

PANDUAN PEMERIKSAAN TES CEPAT ANTIGEN COVID-19 MANDIRI


(SELF-TESTING COVID-19 RAPID TEST ANTIGEN)

A. DEFINISI
Pemeriksaan cepat antigen COVID-19 mandiri (self-testing) merupakan
pemeriksaan antigen metode cepat (rapid test) yang dilakukan sendiri di rumah
atau di luar dari fasilitas kesehatan.
Gejala infeksi SARS-CoV-2 yang bervariasi menyebabkan kesulitan tersendiri
dalam proses diagnosis maupun skrining. Sebagian individu dapat menunjukkan
gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali saat terinfeksi. Hal ini
meningkatkan kemungkinan penyebaran virus, terutama apabila tidak patuh
prokes. Pemeriksaan cepat antigen COVID-19 mandiri yang diakukan secara
berkala diharapkan dapat membantu deteksi dini dari infeksi SARS-CoV-2 dan
untuk itu dapat membantu menurunkan laju penyebaran virus ini.

B. PRINSIP PEMERIKSAAN MANDIRI


 Pemeriksaan antigen mandiri tidak dapat menggantikan pemeriksaan
NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) seperti RT-PCR maupun jenis
pemeriksaan NAAT lainnya, terutama pada individu yang bergejala.
 Pemeriksaan antigen mandiri sebaiknya menggunakan sampel swab nasal
atau saliva; mengingat sampel usap (swab) nasofaring yang digunakan
pada pemeriksaan NAAT terletak lebih dalam dan untuk itu membutuhkan
keterampilan khusus untuk menghindari cedera atau kerusakan jaringan di
sekitarnya. (Gambar 1)

Gambar 1. Perbedaan sampel nasal dan nasofaring. (Biomedal, 2021).

1
(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

 Kit antigen yang digunakan untuk pemeriksaan mandiri harus memenuhi


syarat:
o minimal sensitivitas ≥ 80% dan spesifisitas ≥ 97% (untuk nilai Ct ≤ 25);
o sudah divalidasi oleh lembaga nasional (Litbangkes, Kemenkes)
maupun lembaga internasional (WHO, CDC/FDA);
o memiliki Nomor Izin Edar (NIE).

 Beberapa tautan untuk antigen yang telah mendapat persetujuan adalah


sebagai berikut:
o World Health Organization (WHO) per tanggal 30 April 2021:
https://extranet.who.int/pqweb/sites/default/files/documents/210430_EU
L_SARS-CoV-2_product_list.pdf
o FDA per tanggal 18 Maret 2022:
https://www.fda.gov/medical-devices/coronavirus-covid-19-and-medical-
devices/home-otc-covid-19-diagnostic-
tests?utm_medium=email&utm_source=govdelivery#list

 Pemeriksaan antigen mandiri dapat digunakan sebagai skrining pada:


o individu tanpa gejala;
o individu yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19.
Dalam kasus ini, hasil negatif masih dapat mengindikasikan jumlah
virus (viral load) yang rendah. Hasil positif perlu dilanjutkan dengan
pemeriksaan konfirmasi.

 Pemeriksaan antigen mandiri dapat digunakan untuk membantu


penegakkan diagnosis jika dilakukan pada:
o individu di komunitas kluster infeksi;
o individu bergejala dimana gejala berlangsung maksimal 7 hari;
o individu yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19;
o kondisi suspek wabah.
Pada kasus-kasus di atas, hasil positif dianggap sebagai probable positif
dan tetap harus dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan (exit test).

2
(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

C. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN MANDIRI


 Pemeriksaan antigen mandiri dapat dikerjakan oleh:
o individu yang sudah terlatih; atau
o individu yang tidak terlatih namun memiliki akses untuk disupervisi oleh
tenaga kesehatan yang terlatih; atau
o individu yang tidak terlatih namun dapat mengikuti panduan
pengambilan sampel.
 Pemeriksaan antigen mandiri harus menggunakan kit yang memang
ditujukan untuk pemeriksaan mandiri (self-testing kit); mengingat kit khusus
ini sudah dilengkapi dengan informasi penggunaan yang jelas untuk
masyarakat awam serta seluruh perlengkapan untuk proses persiapan
hingga pembuangan limbah.
 Pemeriksaan antigen mandiri dapat dilakukan terhadap individu di berbagai
kelompok usia (dewasa, remaja maupun anak).
 Pemeriksaan antigen mandiri sebaiknya dilakukan secara berkala dan
teratur (minimal satu kali seminggu pada hari yang sama) di lingkungan
dimana kontak fisik akan berlangsung terus-menerus; seperti perkantoran,
perusahaan, sekolah / pondok pesantren / perguruan tinggi, panti, penjara.

D. SPESIMEN / SAMPEL PEMERIKSAAN


Spesimen/sampel yang dapat digunakan untuk pemeriksaan antigen mandiri
bergantung pada kit/alat yang akan digunakan. Secara umum, sampel untuk
pemeriksaan antigen mandiri terbagi menjadi 2; yaitu:
1. Sampel usap (swab) nasal, terutama bagian anterior. (Gambar 2)
2. Saliva  terutama untuk pemeriksaan terhadap anak-anak di bawah 12
tahun.

Gambar 2. Perbedaan jenis spesimen berdasarkan lokasi pengambilan. (FDA, 2021).

3
(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

E. TATALAKSANA PEMERIKSAAN
1. Baca informasi dan instruksi dari insert kit yang akan digunakan, terutama
untuk jenis sampel.
2. Pemeriksaan harus dilakukan di ruangan atau area dengan sirkulasi udara
baik dan tidak terdapat orang di sekitar ruang pemeriksaan.
3. Kaset / cartridge antigen diletakkan pada tempat yang rata dan mudah
dibersihkan.
4. Pemeriksaan diawali dengan cuci tangan 5 langkah.
5. Lakukan pengambilan sampel sebagai berikut:
 Sampel Usap Nasal
a. Flocked swab (alat untuk usap yang tersedia) dimasukkan ke dalam
lubang hidung sedalam ± 2 cm atau sampai terasa ada resistensi.
(Gambar 3)
b. Usap dan putar swab pada dinding lubang hidung dengan jumlah atau
lama usap disesuaikan dengan keterangan pada insert kit. (Gambar 3)
c. Ulangi dengan swab yang sama pada lubang hidung sebelahnya.

a. b.

Gambar 3. Pengambilan sampel nasal anterior. (CDC, 2021)

 Sampel Saliva
Sebelum pengumpulan saliva, tidak diperbolehkan makan, minum,
mengunyah makan atau merokok selama minimal 30 menit. Langkah-
langkah pengambilan dapat disesuaikan dengan kit/alat yang digunakan.

6. Setelah sampel diperoleh, lakukan pemeriksaan sesuai dengan instruksi pada


insert kit.

4
(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

7. Baca hasil pemeriksaan pada kaset / cartridge dengan memperhatikan


ketepatan waktu dan instruksi. Pembacaan tidak boleh melebihi waktu yang
telah ditentukan dalam insert kit.
Secara umum, interpretasi hasil adalah sebagai berikut: (Gambar 4)
- Hasil negatif  bila hanya tampak garis di area huruf “C” (Control).
- Hasil positif  bila tampak garis di area huruf “C” dan ”T” (Test).
Ketebalan garis untuk interpretasi positif dapat berbeda untuk setiap kit.
- Invalid  bila tidak tampak garis di area huruf “C” (meskipun tampak garis
di area huruf “T”).

Hasil negatif. Hasil Positif. Invalid.

Gambar 4. Contoh interpretasi hasil. (SD Biosensor, 2021)

8. Bila ragu dengan hasil pemeriksaan, segera foto kaset dalam keadaan
terang atau dengan menggunakan moda flash light dalam rentang waktu
pembacaan untuk dikonsultasikan.
9. Setelah membaca hasil, seluruh peralatan yang sudah digunakan (termasuk
flocked swab dan cartridge) dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan
klip atau segel (sealed plastic bag). Kantong plastik klip tersebut kemudian
dimasukkan lagi ke dalam kantong plastik yang berukuran lebih besar dan
ditutup dengan kedap/ketat sehingga aman untuk lingkungan sekitar.
Rekomendasi: Kit tes cepat antigen sebaiknya sudah dilengkapi dengan
kantong limbah berlogo limbah infeksius.
10. Individu yang melakukan proses pemeriksaan baik pengambilan sampel
maupun pemeriksaan wajib mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
sesudahnya.

5
(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

F. PELAPORAN HASIL
 Hasil pemeriksaan antigen mandiri dapat dikonsultasikan kepada Fasyankes
(Puskesmas, klinik atau Rumah Sakit) terdekat melalui hot line atau aplikasi.
 Hasil positif dari pemeriksaan antigen mandiri perlu dilanjutkan dengan;
- diulang dengan pemeriksaan antigen di Fasyankes untuk mengeliminasi
kemungkinan salah pengerjaan; ATAU
- pemeriksaan NAAT di laboratorium jejaring yang ditunjuk pemerintah.
 Hasil negatif dari individu yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien
terkonfirmasi COVID-19 wajib dilanjutkan dengan pemeriksaan NAAT di
laboratorium jejaring yang ditunjuk pemerintah.
Individu tetap melanjutkan isoman hingga ada hasil pemeriksaan NAAT.
 Hasil invalid perlu diulang segera, boleh dengan tes cepat antigen kembali.
Bila hasil masih invalid, maka lanjutkan dengan pemeriksaan NAAT di
laboratorium jejaring yang ditunjuk pemerintah.
 Ketentuan penggunaan transportasi menuju laboratorium jejaring untuk
pemeriksaan NAAT dengan tetap melaksanakan prokes:
- dapat menggunakan mobil pribadi atau taksi  hindari transportasi
umum yang memuat banyak penumpang;
- posisi duduk di belakang supir pada sisi yang berlawanan dengan
jendela terbuka selama perjalanan;
- wajib menggunakan masker medis selama perjalanan menuju atau
pulang dari laboratorium jejaring atau fasyankes (Puskesmas / Rumah
Sakit) setempat.
 Isolasi mandiri wajib dilakukan saat menunggu hasil PCR dengan tetap
waspada dan menjalankan protokol kesehatan.
 Hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat apabila gejala menjadi lebih
berat.

G. PENANGANAN LIMBAH
 Penanganan limbah dari proses pemeriksaan tes antigen mandiri harus
memperhatikan:
- keamanan lingkungan rumah / area tempat pelaksanaan pemeriksaan;
- kepraktisan penanganan (untuk meningkatkan kepatuhan).

6
(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

 Rekomendasi opsi untuk penanganan limbah medis dari pemeriksaan


antigen mandiri adalah sebagai berikut:
o dimasukkan ke dalam plastik klip dobel dan dibuang bersama sampah
rumah tangga biasa (plastik dengan label khusus limbah medis
sebaiknya sudah disediakan bersama kit antigen); atau
o diletakkan di plastik / kontainer khusus dan dilakukan pengambilan
sampah medis secara berkala oleh petugas, membutuhkan koordinasi
khusus antara Puskesmas dengan RT/RW setempat; atau
o pasien mengumpulkan sampah medis mandiri ke Puskesmas atau
Fasyankes.
 Pemilihan opsi tatalaksana limbah pemeriksaan mandiri membutuhkan
koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup / Dinas Kesehatan / Puskesmas
/ Rumah Sakit setempat.

H. ALUR PEMERIKSAAN ANTIGEN MANDIRI

Gambar 5. Algoritma Pemeriksaan Mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Center for Disease Control and Prevention (CDC). COVID-19: Self-Testing. 2022.
Diakses dari https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/testing/self-testing.html

7
(PDS PatKLIn)

email: pppatklin@yahoo.com
www.pdspatklin.or.id

National Health Service (NHS). Your step-by-step guide for COVID-19 self-testing.
2021. Diakses dari https://www.gov.uk/covid19-self-test.html

Singapore Ministry of Health. Your Simple Guide to Antigen Rapid Test (ART) Self-
Test Kits. 2021. Diakses dari http://www.moh.gov.sg/covid-19/selftest

US Food and Drug Administration (FDA). Coronavirus Disease 2019 Testing Basic.
2021. Diakses dari https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/coronavirus-
disease-2019-testing-basics
World Health Organization (WHO). Use of SARS-CoV-2 antigen-detection rapid
diagnostic tests for COVID-19 Self-testing. 9 Maret 2022.

TIM PENYUSUN: PDS PatKLIn


1. Prof. Dr. dr. Aryati, MS, Sp.PK(K)
2. Dr. dr. Agnes Rengga Indrati, Sp.PK(K), M.Kes
3. dr. Luhung Budiailmiawan, Sp.PK(K)
4. dr. Louisa Markus, Sp.PK

Jakarta, 30 Maret 2022 jam 23.00

Ketua Umum Sekjen

Prof. DR. Dr. Aryati,MS,Sp.PK(K) Dr. Marina Maria Ludong, Sp.PK

Anda mungkin juga menyukai