Kegunaan:
a. Mengetahui tegangan pada tiap simpul yang ada
dalam sistem.
b. Mengetahui semua peralatan apakah masih
memenuhi batas-batas yang ditentukan untuk
penyaluran daya yang diinginkan.
c. Memperoleh kondisi mula pada perencanaan
sistem yang baru untuk studi-studi selanjutnya,
yaitu SC, stabilitas, pembebanan ekonomis.
Generator Sinkron
Biasanya dihubungkan langsung dengan bus atau sering juga
melalui transformator daya, karena tujuan dari studi ini untuk
mengetahui besar tegangan bus dan aliran daya, maka generator
direpresentasikan sebagai sumber daya dan tegangan yang
diperoleh adalah tegangan bus pada mana generator itu
tersambung.
Transformator
Transformator direpresentasikan sebagai reaktansi X saja,
dengan mengabaikan sirkit eksitasi dari transformator itu.
4
Beban-Beban
Beban dibedakan menjadi 2 bagian:
Beban statis Direpresentasikan Impedansi yang konstan Z
atau sebagai daya konstan P dan Q
Beban dinamis
Kawat Transmisi
Kawat transmisi direpresentasikan sesuai dengan kelas
transmisi:
a. Pendek dengan impedansi seri
b. Sedang dengan nominal T atau PI
c. Panjang dengan ekivalen T atau PI
Dalam studi aliran daya terdapat 3 macam bus/simpul:
a. Slack Bus atau Swing Bus atau Bus Referensi
b. Voltage Controlled Bus atau Bus Generator
c. Load Bus atau Bus Beban
𝟏 𝟏
𝒚𝒊𝒋 = =
𝒛𝒊𝒋 𝒓𝒊𝒋 + 𝒋𝒙𝒊𝒋
Aplikasi hukum Kirchoff:
Vi
V1
yi1
yi2 V2
Ii
Tipikal bus dari
Vn
yin sistem tenaga
yi0
= 𝐕𝐢 𝐲𝐢𝐣 − 𝐲𝐢𝐣 𝐕𝐣 ; 𝐣 ≠ 𝒊
𝐣=𝟎 𝐣=𝟏
Jika arus diketahui, maka dapat diselesaikan untuk tegangan
n bus :
−1
𝑉𝑏𝑢𝑠 = 𝑌𝑏𝑢𝑠 𝐼𝑏𝑢𝑠
𝐼𝑏𝑢𝑠 = 𝑌𝑏𝑢𝑠 𝑉𝑏𝑢𝑠
atau
3
T1 T2
1 2
3 3
y34 = y43
4 4
Persamaan Node Voltage
0 V4 V3 y43
-y13 = -y31 -y23 = -y32
𝑛 𝑛
y34 = y43
4
Y11 y10 y12 y13
ELEMEN Y y y y
22
𝑛
DIAGONAL/ 20 22 23
𝑌𝑖𝑖 = 𝑦𝑖𝑗 𝑗 ≠ 𝑖
Y33 y30 y12 y23 y34
ADMITANSI
𝑗=0
SENDIRI
Y44 y40 y34
ELEMEN
Y12 Y21 y12
Y Y y
OFF 13 31 13
DIAGONAL/ 𝑌𝑖𝑗 = 𝑌𝑗𝑖 = − 𝑦𝑖𝑗
ADMITANSI Y23 Y32 y23
BERSAMA
Y34 Y43 y34
13
Sistem n bus, persamaan arus simpul dalam bentuk matriks :
𝐼1 𝑌11 𝑌12 𝑌1𝑗 𝑉1
𝐼2 𝑌21 𝑌22 𝑌2𝑗 𝑉2
⋮ 𝑌31 𝑌32 𝑌3𝑗 𝑉3
𝐼𝑖 =
⋮ 𝑌41 𝑌42 𝑌4𝑗 𝑉4
𝐼𝑛 𝑌𝑖1 𝑌𝑖2 𝑌𝑖𝑗 𝑉𝑖
atau
𝐼𝑏𝑢𝑠 = 𝑌𝑏𝑢𝑠 𝑉𝑏𝑢𝑠
Ibus adalah vektor bus yang diinjeksikan. I positif jika menuju bus dan
negatif jika meninggalkan bus.
Vbus adalah vektor tegangan bus yang diukur dari simpul ref.
Ybus adalah matrik admitansi bus.
14
Arus yang mengalir pada aliran daya akan menyebabkan perubahan
tegangan (magnetude tegangan dan sudut fasa), maka tegangan bus perlu
dikendalikan dengan
𝑛 𝑛
𝑃𝑖 − 𝑗𝑄𝑖 𝑃𝑖 − 𝑄𝑖
𝐼𝑖 = = 𝑉𝑖 𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗 𝑗≠𝑖
𝑉𝑖 ∗ 𝑉𝑖 ∗
𝑗=0 𝑗=1
1 𝑃𝑖 − 𝑗𝑄𝑖
𝑉𝑖 = ∗ + 𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑗
𝑦𝑖𝑗 𝑉𝑖
yang banyak
TENTUKAN HARGA AWAL
digunakan untuk TEGANGAN BUS
perhitungan aliran
daya, yaitu: PROSES ITERASI
a. Metode Gauss-
Saidel TENTUKAN PERUBAHAN
b. Metode Newton- TEGANGAN MAKSIMUM
Raphson
c. Metode Fast KONVERGEN
Decouple
HITUNG DAYA SLACK
HITUNG ALIRAN DAYA
BUATLAH RINGKASAN PENYELESAIAN ALIRAN
DAYA MENGGUNAKAN METODE GAUSS SEDEL
DAN METODE NEWTON RAPHSON