Anda di halaman 1dari 31

Kumpulan dari komponen-komponen

atau peralatan listrik yang dihubungkan


dan membentuk suatu sistem.

Sistem yang membangkitkan, mengatur,


menyalurkan/membagi kemudian
menggunakan dan memanfaatkan
tenaga listrik tersebut
Dalam ASTL terdapat 3 persoalan
penting yang selalu dihadapi sehari-
hari:
a. Studi Aliran daya/beban (load flow
study)
b. Studi Hubung Singkat (short circuit
study)
c. Studi Stabilitas (stability study)
 Studi aliran beban, beban dan tahanan harus
digambarkan. CB dan Rele tidak penting,
hubungan netral ke tanah tidak perlu
digambarkan.
 Studi hubung singkat, tempat dan spesifikasi
dari pemutus daya dan rele harus diberikan,
tahanan/hambatan dapat diabaikan.
 Studi stabilitas, Representasi sistem hampir
sama dengan studi hubung singkat

Tujuan pengabaian untuk menyederhanakan perhitungan secara


manual, terutama analisis menggunakan AC Network Analyzer.
Pengabaian tidak berlaku bila dilakukan dengan komputer
dengan demikian diperoleh hasil yang lebih teliti.
Sistem tenaga listrik merupakan
 SISTEM PEMBANGKIT hubungan antara 3 bagian
utama, yaitu:

 BEBAN
Sistem pembangkit terdiri dari mesin serempak
(generator), penguat (exciter) dan sistem penggerak utama
(prime mover), sistem pengatur tegangan (voltage
regulator system), beserta pengatur frekuensi (governor)
Dari Boiler/
Pipa Pesat Torsi Frekuensi & Tegangan
TURBIN Generator

 GOVERNOR  SISTEM
EKSITASI

+ +
Referensi  Referensi V
Sistem transmisi/distribusi terdiri dari saluran transmisi,
Transformator, peralatan rele pengaman, pemutus rangkaian, Static
Capacitor dan Shunt Reactor

Beban penganalisaannya tidak diberikan secara terinci,


direpresentasikan/digambarkan sebagai impedansi tetap/konstan
yang menyerap daya dari sistem
Komponen utama Sistem Tenaga Listrik dalam studi aliran daya
terdiri dari:
 Generator serempak
 Tranformator
 Saluran Transmisi
 Beban
Untuk menganalisa permasalahan, komponen-komponen
direpresentasikan menggunakan .

Tujuan :
 Untuk mempermudah perhitungan (analisa)
 Untuk mempermudah komunikasi (data)
Untuk mempresentasikan suatu sistem tenaga listrik digunakan
diagram segaris (ONE LINE DIAGRAM)

Rangkaian pengganti (diagram impedansi) yang digunakan adalah


rangkaian pengganti satu phasa dengan nilai phasa ke
netralnya. Dasar pemikiran dari penggambaran ini adalah dengan
menganggap sistem tiga phasa yang dianalisis dalam keadaan
seimbang pada kondisi normal.

Jika sistem mengalami gangguan sehingga mengakibatkan


ketidakseimbangan pada phasa-phasanya, maka seluruh pernyataan
phasanya dituliskan dan untuk menyelesaikannya digunakan metode
komponen simetri (AST lanjut)
Rotor yang dicatu oleh sumber DC menghasilkan medan magnet yang
berasal dari arus yang mengalir pada belitan rotor.
Rotor tersebut diputar oleh
prime mover (turbin), sehingga
medan magnet yang dihasilkan
rotor tersebut memotong
kumparan-kumparan pada
stator.
Sehingga tegangan diinduksikan
(dibangkitkan) pada kumparan
stator tersebut.
Tegangan yang dibangkitkan
pada kumparan stator disebut
tegangan beban nol.
Generator kapasitas
besar (di atas 50MVA)
menggunakan sistem
eksitasi sendiri.

Secara umum exciter dapat


dikelompokkan menjadi
dua jenis, yaitu:
 Exciter Dinamis
(Berputar)
 Exciter Statis
1. Exciter Dinamis. Exciter jenis ini membangkitkan arus
listrik DC dengan menggunakan semacam generator
berukuran kecil yang ikut berputar dengan generator
utama.
a. Ada dua tipe exciter berputar, mereka adalah: Tipe yang
menggunakan sikat (brush). Tipe klasik ini memerlukan
komponen slip-ring untuk menghubungkan arus yang
dibangkitkan oleh exciter dengan rotor generator.
Sehingga tipe ini memerlukan perawatan yang berjangka.
b. Tipe tanpa sikat (brushless). Tipe ini lebih modern
karena exciter berada satu poros dengan generator
utama. Supply arus dari exciter kumparan magnet
generator dihubungkan dengan plat dioda.

2. Exciter Statis. Exciter tipe ini tidak menggunakan


generator kecil sebagai pembangkit arus DC untuk
generator utamanya. Tipe ini menggunakan arus listrik
yang keluar dari generator yang “disearahkan” menjadi
DC dan disupply ke rotor generator utama.
AC 1~ Daya Output 3~

+ +
DC AVR
- -

DS
DB
Poros
PE ME MG
Frekuensi dari tegangan yang dibangkitkan oleh stator adalah:

𝑃 .𝑛
𝑓= 𝐻𝑧
120
Dimana :
P : jumlah dari kutub-kutub rotor
n : kecepatan rotor (rpm)

Generator 3 dengan belitan stator 3 membangkitkan tegangan 3


yang seimbang dengan perbedaan sudut 120 derajat.
Bila suatu beban 3 seimbang dihubungkan ke generator, maka
akan mengalir arus 3 seimbang pada belitan-belitan stator 3-nya
(belitan jangkar)
Arus tersebut menimbulkan mmf (magnetomotive force) yang
disebut mmf dari reaksi jangkar.
Sehingga medan magnet didalam air gap merupakan resultan dari
mmf yang dihasilkan oleh rotor dan reaksi jangkar tersebut.
Dan, mmf resultan tersebut yang membangkitkan tegangan pada
tiap-tiap phasa dari kumparan stator.
Dua macam bentuk kontruksi rotor

ROTOR KUTUB MENONJOL ROTOR KUTUB BULAT


(SALIENT POLE) (NON SALIENT POLE)
PADA ANALISIS SISTEM TENAGA I ( SISTEM DALAM KEADAAN STEADY
STATE), KARAKTERISTIK GENERATOR DENGAN KUTUB MENONJOL
MENDEKATI KARAKTERISTIK GENERATOR DENGAN KUTUB BULAT

𝐄𝐚𝐫 𝐄𝐫 𝐄𝐟
𝐈𝐚 ∶ 𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐮𝐦𝐩𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫/𝐬𝐭𝐚𝐭𝐨𝐫
𝐄𝐚𝐫 : 𝐭𝐞𝐠𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐫𝐞𝐚𝐤𝐬𝐢 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫
𝐄𝐫 ∶ 𝐭𝐞𝐠𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐬𝐮𝐥𝐭𝐚𝐧
𝐄𝐟 ∶ 𝐭𝐞𝐠𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐧𝐨𝐥
𝐈𝐚
𝐄𝐚𝐫 = −𝐣 𝐈𝐚 𝐗 𝐚𝐫

Tegangan yang dibangkitkan pada phasa “a” oleh flux didalam air
gap adalah :
𝐄𝐫 = 𝐄𝐟 + 𝐄𝐚𝐫 = 𝐄𝐟 − 𝐣 𝐈𝐚 𝐗 𝐚𝐫
Tegangan terminal pada phasa “a” terhadap netral adalah :
𝐕𝐭 = 𝐄𝐟 − 𝐣 𝐈𝐚 𝐗 𝐚𝐫 − 𝐣 𝐈𝐚 𝐗 𝐋
Tegangan akibat
reaktansi bocor
kumparan stator
Atau dapat ditulis
𝐕𝐭 = 𝐄𝐟 − 𝐣 𝐈𝐚 𝐗 𝐬
RANGKAIAN PENGGANTI:
𝐕𝐭 = 𝐄𝐟 − 𝐣 𝐈𝐚 (𝑹𝒂 + 𝐗 𝐬 )
Xs Ra

Dimana : Ia
𝐗 𝐬 = 𝑿𝒂𝒓 + 𝐗 𝐋 reaktansi sinkron Ef Vt
𝐑 𝐚 ∶ 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐤𝐮𝐦𝐩𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐭𝐚𝐭𝐨𝐫/𝐣𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐫
: 𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 < 𝐗 𝐬 , 𝐝𝐢𝐚𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧
Untuk merepresentasikan saluran transmisi ke dalam bentuk
rangkaian pengganti tergantung pada panjang saluran serta
ketelitian yang diinginkan

Kalsifikasi saluran transmisi dibedakan menjadi:


 Saluran transmisi pendek (< 80 Km)
 Saluran transmisi menengah (80 Km – 240 Km)
 Saluran transmisi panjang (> 240 Km)

Rangkaian pengganti saluran transmisi mempunyai parameter


saluran-saluran : tahanan, reaktansi, kapasitansi serta konduktansi
yang terdistribusi sepanjang saluran, sehingga rangkaian
penggantinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Saluran transmisi pendek (< 80 Km)
Parameter saluran transmisi pendek terpusat (di ukur pada ujung-
ujung saluran) dengan nilai kapasitansi diabaikan

+ +

𝐙 = 𝐑 + 𝐣𝛚𝐋

VS VR

-
Nilai kapasitansi diabaikan
 Saluran transmisi menengah ( 80 – 240 Km)
 Rangkaian pengganti  IS
Z
IR
+

𝟏 𝐘 𝐘
𝐘= = 𝐣𝛚𝐂 VS VR
𝐗𝐜 𝟐 𝟐

 Rangkaian pengganti T
IS IR
+
𝐙 𝐙
𝟐 𝟐
𝟏
𝐘= = 𝐣𝛚𝐂 VS Y VR
𝐗𝐜

-
 Saluran transmisi panjang ( > 240 Km)
sinh 𝛾𝑙
𝑍′ = 𝑍𝑐 sinh 𝛾𝑙 = 𝑍
𝛾𝑙

𝑌′ 1 𝛾𝑙
𝑌′ = tanh
2 𝑍𝑐 2
2 1
𝛾 tanh 𝛾𝑙 2
=
2 𝛾𝑙
2

Z : Impedansi seri per phasa per satuan panjang ( z . l )


Y : Admitansi shunt per phasa per satuan panjang
l : panjang saluran
𝑧
Zc : impedansi karakteristik = 𝑦
 : konstanta propagasi = 𝑧 . 𝑦
Transformator direpresentasikan sebagai
reaktansi X, dengan mengabaikan sirkit eksitasi
 Transformator Dua Belitan
 Rangkaian pengganti
I1 I2 Req Xeq
F
+ N2 +
𝐈 𝟏 = 𝐈 𝟐′
V1 V2 V1
AC Beban 𝐕𝟐′
- N1 -

𝐑 𝐞𝐪 𝐃𝐈𝐀𝐁𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍, SEHINGGA
Xeq 𝐗 𝐞𝐪 = 𝐗 𝟏 + 𝐚𝟐 𝐗 𝟐 , 𝐚𝐭𝐚𝐮
𝐗𝟏
𝐈 𝟏 = 𝐈 𝟐′ = 𝟐 + 𝐗𝟐
𝐚
V1
𝐕𝟐′ 𝑵𝟏
𝑫𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 ∶ 𝒂 =
𝑵𝟐
 Transformator Tiga Belitan

I1
F I2 + I2
+
+ N2 V2 + V2
- I1
-
+ V1
V1 I3
V3 + I3
- N1 - -
V3
-

 Rangkaian pengganti yang sering digunakan


I2
R2 X2
I1 2
X1 R1 +
1 0 V2
+ R3 X3 -
3
+
I3
V1
V3

-
Beban terdiri dari :
a. Motor-motor Listrik (  70% )
b. Pemanas (heating) dan penerangan (lighting)
(  30% )

Didalam menganalisa suatu sistem tenaga listrik,


beban tersebut direpresentasikan sebagai
impedansi yang konstan Z, atau sebagai daya
konstan P dan Q.
Terdapat 3 cara merepresentasikan beban:
a. Representasi beban dengan daya tetap :
P dan Q nilai konstan digunakan untuk studi aliran daya
b. Representasi beban dengan arus tetap
𝑷 − 𝒋𝑸
𝑰= = 𝑰 ∠ (𝜽 − ∅)
𝑽∗

Dimana : 𝑽 = 𝑽 ∠ ∅ ; ∅ = 𝒕𝒂𝒏−𝟏 𝑸𝑷 ⇒ sudut daya (pf angle)


c. Representasi beban dengan impedansi tetap, digunakan
untuk menganalisis studi stabilitas jika MW dan MVAR
dari beban diketahui dan tetap, maka impedansi :
𝑽 𝑽𝟐 𝑰 𝑷 − 𝒋𝑸
𝒁= = 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒀 = =
𝑰 𝑷 − 𝒋𝑸 𝑽 𝑽𝟐
Simbol-simbol yang digunakan dalam
diagram segaris
Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram
segaris
Gambarkan Diagram Impedansi dari Sistem
Tenaga di bawah ini:
T1 T2
1 3

2 Load B

Load A

Diagram impedansi

+ + +
E1 1 E2 2 2 E3

- - -

Generator 1 dan 2 Beban A Trafo 1 Saluran transmisi Trafo 2 Beban B Generator 3

29
Rubah kedalam diagram impedansi

4
L
1 2
3
T1 T2

Anda mungkin juga menyukai