Disusun Oleh :
Dyke Gita Wirasisya, S.Farm., M.Sc., Apt
Daftar Pustaka…………………………………………………….……. 21
Lampiran ……………………………….………………………….…… 22
2
TATA TERTIB DAN ACARA PRAKTIKUM
Tata Tertib
3
Acara Praktikum
Keterangan :
1. Pretest dilaksanakan sebelum acara praktikum dilaksanakan
2. Setiap praktikan diwajibkan membuat laporan sementara setelah praktikum
dan wajib mendapatkan pengesahan dari pengawas atau asisten praktikum.
3. Laporan resmi diketik, di kerjakan secara perorangan dan dikumpulkan pada
saat praktikum selanjutnya dilaksanakan.
4. Laporan resmi diketik (maksimal 10 halaman) pada kertas A4, margin (atas,
bawah, kiri dan kanan) 1,75 cm dengan font Cambria 12.
5. Tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak mengumpulkan laporan
praktikum sebelumnya.
6. Responsi praktikum dilaksanakan secara tertulis atau lisan pada akhir
praktikum.
7. Nilai praktikum meliputi
• Pretest → 10%
• Presensi dan keaktifan dalam praktikum → 10%
• Laporan resmi → 30%
• Presentasi hasil → 10%
• Responsi → 40%
4
PRAKTIKUM 1 : PENGAMATAN
MORFOLOGI MIKROORGANISME
Tujuan Praktikum
kehidupan antara lain adalah bakteri, virus, jamur, yeast dan archea.
maupun secara genetik. Secara morfologi bakteri dapat diidentifikasi dengan melihat
bentuk, ukuran dan susunan sel. Sebagian bakteri berbentuk silinder (rod) atau bulat
namun juga ada yang berbentuk spiral dan rektangular. Susunan bakteri di alam dapat
namun susunan sel ini dapat berubah-ubah sesuai dengan lingkungan hidup dan
5
Jamur adalah organisme yang berfilamen dan pertumbuhannya mudah dilihat
yang berkembang biak dengan tunas, pembelahan sel, spora seksual ataupun aseksual.
mengidentifikasi jamur secara morfologi antara lain adalah hifa, bentuk badan buah,
spora, dasar badan buah, pendukung badan buah serta bantuk-bentuk khusus lainnya
6
Alat dan Bahan
2. Mikroskop cahaya
Cara Kerja
1. Amati bentuk sel mikroorganisme pada preparat awetan yang telah disediakan
disediakan.
7
PRAKTIKUM 2 : TEKNIK PENGECATAN
BAKTERI
Tujuan Praktikum
perbedaan warna antara sel dan latar belakangnya sehingga memberikan kemudahan
untuk diamati. Pada dasarnya terdapat 3 jenis tipe pengecatan sel mikroorganisme
dan satu tahap pengecatan. Tipe pengecatan ini dapat mewarnai sel atau latar
belakangnya sehingga memungkinkan unutk mengamati bentuk sel dan susunan sel
dari sel sehingga dapat digunakan untuk membedakan bagian satu dengan bagian
yang lainnya dari bakteri. Contohnya adalah pengecatan gram untuk melihat flagella
8
A B
Gambar 3. Hasil pengecatan gram pada bakteri gram positif (A) dan
bakteri gram negatif (B) pada sampel darah (de La Maza dkk, 1997).
1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : pipet tetes,
9
Cara Kerja
1. Bersihkan kaca preparat dengan alkohol dan beri tanda pada ujung preparat
biakan bakteri dan taruh pada area pengecatan. Campur bakteri dengan
4. Fiksasi panas dilakukan dengan melewatkan kaca preparat pada nyala api,
5. Teteskan cat gram 1 pada area pengecatan, biarkan selama 1-3 menit. Buang
6. Teteskan cat gram 2 pada area pengecatan, biarkan selama 1 menit. Buang cat
7. Miringkan kaca preparat dan cuci menggunakan cat gram 3 sampai warna
8. Teteskan cat gram 4 pada area pengecatan, biarkan selama 2 menit. Cuci
9. Tutup permukaan kaca preparat dan amati dibawah mikroskop. Catat dan
10
PRAKTIKUM 3 : PENGUJIAN BIOKIMIA
Tujuan Praktikum
Katalase merupakan enzim yang dihasilkan oleh beberapa kuman aerob dan
fakultatif yang dapat merubah hydrogen peroxide menjadi air dan oksigen. Salah satu
2 H2O2 → 2 H2O + O2
pada koloni bakteri. Tes katalase dikatakan positif bila terdapat gelembung udara
(gas). Tes katalase ini sangat penting untuk membedakan bakteri genus
sel bakteri dan ada yang dilepas dari sel membentuk koagulase bebas. Tes ini sangat
penting karena dapat dikerjakan dengan cepat untuk identifikasi. Koagulase dites
dengan penambahan plasma pada koloni kuman dan dikatakan positif bila terjadi
fibrin.
11
Alat dan Bahan
Alat Bahan
4. Lampu spiritus
Cara Kerja
Uji Katalase
2. Buat suspensi kuman pada objek glass dengan penambahan aquades steril.
3. Tambahkan 1 tetes reagen H2O2 pada suspensi kuman tersebut dan dilihat
Uji Koagulase
2. Buat suspensi kuman pada objek glass dengan penambahan aquades steril.
3. Tambahkan 1 tetes Plasma citrat 3.8% pada suspensi kuman tersebut dan
12
PRAKTIKUM 4 : TEKNIK STERILISASI
DAN PEMBUATAN MEDIA
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat mempersiapkan
media dan peralatan untuk pengerjaan mikrobiologi
organisme hidup (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma dan virus) yang terdapat pada
suatu benda. Proses sterilisasi dilakukan dalam dua cara yaitu dengan cara fisik yaitu
cara panas (panas-kering atau panas-basah), radiasi dan filtrasi atau dengan
Metode ini digunakan pada bahan-bahan yang tahan dengan panas. Steriliasi panas-
basah menggunakan alat yang disebut autoklaf dan metode sterilisasi panas-kering
digolongkan menjadi dua macam yaitu media cair dan media padat sedangkan
media umum, media penyubur, media selektif, media diferensial dan media khusus.
13
Alat dan Bahan
Alat Bahan
5. Plastik pembungkus
6. Selotip
Cara Kerja
Penyiapan alat-alat
foil sedangkan petri, pinset dan ose dibungkun menggunakan kerta payung.
Pembuatan media
5. Media agar miring dibuat dengan cara memiringkan medium segera setelah
kulkas.
14
PRAKTIKUM 5 : UJI POTENSI
ANTIBAKTERI
Tujuan Praktikum
Penentuan potensi dari zat antibakteri dapat ditentukan salah satunya dengan
metode dilusi. Metode dilusi secara umum dibagi menjadi dua yaitu metode dilusi cair
dan dilusi padat. Potensi antibakteri ditentukan dengan mengukur MIC (Minimum
Metode ini dilakukan dengan cara membuat seri pengenceran agen antibakteri
pada medium cair yang ditambahkan dnegan mikroba uji. Larutan uji agen antibakteri
pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan mikroba uji
ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya
dikultur ulang pada media padat tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen
antibakteri, dan diinkubasi selama 18-24 jam. Kultur yang tidak terlihat
15
Gambar 4. Konsentrasi hambat minimum/ Minimum inhibitory concentration
(Madigan dkk, 2011).
Metode ini prinsipnya sama dengan metode dilusi cair namun menggunakan
media padat (solid). Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi egen antimikroba
Alat Bahan
5. Ose
6. Gelas ukur
16
Cara Kerja
standar 0,5 McFarland. Penggunaan bakteri tidak boleh lebih dari 15 menit
setelah distandarkan.
kejernihan.
7. Inkubasikan media NA yang telah diinokulasi selama 24 jam pada suhu 37 OC.
17
PRAKTIKUM 6 : PENETAPAN ANGKA
LEMPENG TOTAL
Tujuan Praktikum
.
Penetapan angka lempeng total merupakan metode yang umum digunakan
untuk memeriksa adanya bakteri pada sediaan yang diperiksa. Penetapan angka
lempeng total memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba
patogen dan tidak mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang telah
ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan berbahaya bagi kesehatan.
dan menanamnya pada media agar yang kemudian diinkubasi pada suhu dan waktu
tertentu. Angka lempeng total dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil
Pilih cawan petri dari stu pengenceran dengan jumlah koloni antara 30-300.
Jumlah koloni rata-rata dari kedua petri dihitung lalu dikalikan faktor
pengencerannya. Hasil dinyatakan sebagai angka lempeng total dalam tiap gram
sampel. Untuk beberapa kemungkinan lainnya maka dapat diikuti langkah sebagai
berikut :
• Bila hanya salah satu petri dari pengenceran yang sama yang menunjukkan
koloni antara 30-300 maka dihitung jumlah rata-rata dari kedua petri tersebut
18
dan dihitung rata-rata dari keduanya dan di kalikan dengan faktor
pengenceran.
• Jika pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapati koloni yang lebih
besar 2 kali jumlah koloni pada pengenceran dibawahnya, maka dipilih tingkat
pengenceran terendah.
• Bila dari seluruh cawan petri tidak satupun menunjukkan jumlah koloni antara
• Bila tidak ada pertumbuhan disemua cawan petri dan bukan disebabkan karena
• Bila jumlah koloni di petri lebih tinggi dari 300, maka petri dengan tingkat
pengenceran tertinggi dibagi dalam beberapa sektor (2,2,8 atau 16). Jumlah
• Bila jumlah koloni lebih dari 200 pada 1/8 bagian petri maka jumlah koloni
19
Alat dan Bahan
Alat Bahan
5. Gelas ukur
6. Lampu spiritus
Cara Kerja
20
DAFTAR PUSTAKA
De la Maza, Luis M., Pezzlo, Marie T dan Baron, Ellen Jo, 1997, Color Atlas of
Diagnostic Microbiology, Mosby, Missouri
Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Madigan, Michael T., Martinko, John M., Stahl, David A dan Clark, David P, 2011,
Brock Biology of Microorganism., 13th edition, Pearson, San Francisco.
21
Lampiran 1. Format Laporan Semetara Praktikum Mikrobiologi
JUDUL PERCOBAAN :
NAMA :
NIM :
A. Tujuan Praktikum
B. Alur Pengerjaan
C. Hasil Praktikum
22
Lampiran 2. Format Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang dan tujuan dilaksanaknnya praktikum secara ringkas
dan jelas. Dalam bagian ini perlu dimasukkan dukungan teori terkait mata praktikum.
KESIMPULAN
Pada bagian ini dituliskan jawaban dari tujuan praktikum (hasil ringkas
praktikum) bukan merupakan paparan ulang teori.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini memuat referensi yang benar-benar dirujuk, contoh sistematika
penulisan sebagai berikut :
BPOM., 2008. Taksonomi Koleksi Tananaman Obat Kebun Tanaman Obat Citereup.
Badan POM RI Direktorat Obat Asli Indonesia.
Saifudin, A., Rahayu, V., dan Teruna, H. T., 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saleh, C., 2010. Uji Hipoglikemik Ekstrak Etanol Umbi Eleutherine Americana Merr.
Mulawarman Sci., 9(1), 33–36.
23