Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kami Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat kegigihan beliau telah berhasil
membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh pengetahuan seperti
sekarang ini.
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Laporan Praktek Kerja
Lapangan Industri DIII Farmasi ” ini ditulis untuk memenuhi tugas kerja lapangan.
Selain itu juga diharapkan menambah pengetahuan bagi para pembaca khususnya
tentang bagaimana cara pembuatan obat tradisional dan manfaat dari obat
tradisional tersebut.
disebabkan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................... 1
B. TUJUAN PKL.................................................................... 6
1. Manajemen mutu
2. Personalia
4. Peralatan
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
10. Dokumentasi
3. Struktur Organisasi
A. KESIMPULAN........................................................................... 33
B. SARAN...................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kegiatan PKL industri Farmasi ,agar tidak hanya matang dari segi teori,akan
rumit. Dan dari kegiatan PKL inilah mahasiswa D3 Farmasi STIKES Bhakti
membentuk mental yang kuat jika menemui masalah serupa karena Dengan
Kegiatan PKL juga berguna untuk STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya
sebagai bentuk penyempurnaan kurikulum yang telah ada dari para praktikan
Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang berlokasi di
wilayah Kota Batu. Tugas pokok BMM adalah penyuluhan dan pengelolaan
Tanaman Obat meliputi Tanaman Obat Tradisional dan Tanaman Obat yang
B. Rumusan Masalah
BAB Il
TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI
pembuatan obat atau bahan obat. Industri farmasi harus membuat obat
persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar (registrasi) dan tidak
Industri farmasi adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat.
soal nyawa manusia, industri farmasi dan produknya diatur secara ketat.
1. Manajemen mutu
para pemasok dan para distributor. Untuk mencapai tujuan mutu secara
(Pemastian Mutu).
2. Personalia
Suatu industri farmasi bertanggung jawab menyediakan personil yang
sehat, terkualifikasi dan dalam jumlah yang memadai agar proses produksi
yang baik sehingga tidak akan berdampak pada mutu produk yang dibuat.
dapat berdampak pada mutu dan kemurnian produk akhir. Untuk masing-
kelelahan fisik dan mental baik bagi operator ataupun supervisor atau
malahan bagi personil pada tingkat lebih atas yang melakukan evaluasi
Industri dapat menentukan posisi lain yang lebih tinggi, sama atau lebih
Mereka hendaklah juga memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik
pengaruh yang penting bagi bagian pekerjaan lainnya, karena itu karyawan
dengan bahan kimia, dan bekerja menggunakan sistem berat dan ukuran
yang belum biasa bagi mereka. Pelatihan buat karyawan juga berguna
Setiap karyawan atau mereka yang secara langsung ikut serta dalam
berlainan dan tidak saling bertanggung jawab satu dengan yang lainnya.
wewenang dan tanggung jawab penuh dalam mutu obat yang dihasilkan.
seluruh karyawan jelas dan dapat dipahami dengan baik. Setiap karyawan
yang langsung ikut serta dalam kegiatan pembuatan obat dan yang karena
kepada karyawan yang bekerja didaerah steril, didaerah bersih, atau bagi
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah seluruh aspek dalam
maka produk (obat) yang diproduksi oleh suatu industri farmasi telah
memiliki izin edar dari Badan POM RI. Aspek yang diatur di dalam CPOB
terdiri dari 10 bidang, salah satu bidang tersebut adalah bangunan dan
benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk
dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi bangunan ditinjau secara teratur dan
harus tepat agar tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara
benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk
dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi bangunan ditinjau secara teratur dan
harus tepat agar tidak mengakibatkan dampak yang merugikan baik secara
fungsi dari peralatan. (Badan POM RI. 2009.dan Badan POM RI. 2006.)
4. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan obat hendaklah memiliki
ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat agar mutu obat yang dihasilkan
debu atau kotoran dan, halhal yang umumnya berdampak buruk pada mutu
produk.
pencemara
2) Air, uap dan udara bertekanan atau vakum serta saluran lain
c. Perawatan
dipatuhi.
kontaminasi.
POM, 2012).
melindungi diri agar tetap sehat. Tingkat sanitasi dan hygiene yang
PRINSIP
terpadu (Anonim,2006)
hygien personal
yang dilaksanakannya.
secara berkala.
bahan awal.
10) Personil diintruksikan supaya menggunakan sarana mencuci
tertentu
oleh kontraktor.
Aneks 1. (Anonim,2006)
dianjurkan.
secara benar.
( Anonim,2006)
6. Produksi
UMUM
kompeten.
dicatat.
diperlukan.
stok.
silang.
peralatan atau mesin produksi dan bila perlu ruang kerja yang
dipakai hendaklah diberi label atau penandaan dari produk atau
bahan yang sedang diolah, kekuatan (bila ada) dan nomor bets.
proses produksi.
13)Label pada wadah, alat atau ruangan hendaklah jelas, tidak berarti
dan alat lain untuk transfer bahan dan produk dari satu ke tempat
Mutu.
Bahan awal
pembuat.
ada.
Pengawasan Mutu.
9) Sampel bahan awal hendaklah diuji pemenuhannya terhadap
Pengawasan Mutu.
diidentifikasi.
dan didokumentasikan.
Validasi
pembuatan produk obat) dan herbisida, tidak boleh dilakukan di area yang
kontaminasi silang.
risiko kontaminasi silang pada produk yang dibuat. Faktor - seperti desain
kontaminasi silang.
yang ditetapkan.
diidentifikasi.
bersangkutan.
Penimbangan-penyerahan
sangat penting.
dengan benar.
produk antara dan produk ruahan yang terkait dari satu bets saja
7) Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat timbang dan alat ukur yang
atau ditakar.
Pengembalian
1) Semua bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk `
silang.
dan peralatan bersih dan bebas dari bahan awal, produk atau
akan dilakukan.
dan dilaporkan.
6) Wadah dan tutup yang dipakai untuk bahan yang akan diolah,
produk antara dan produk ruahan hendaklah bersih dan dibuat dari
bahan yang tepat sifat dan jenisnya untuk melindungi produk atau
hendaklah dihilangkan.
11) Hasil nyata tiap tahap pengolahan bets hendaklah dicatat dan
dan diinvestigasi.
hendaklah ditetapkan.
pemakaian.
4) Hendaklah dijaga agar tablet atau kapsul tidak ada yang terselip
tertutup.
Parameter operasional yang kritis (misal: waktu, kecepatan dan
Pencetakan Tablet
kontaminasi.
dibersihkan.
hendaklah dipatuhi.
Bahan pengemas
identitasnya.
kodifikasi tersebut.
Kegiatan pengemasan
1) Pada umumnya, proses pengisian dan penutupan hendaklah
dan bukan cetak serta bahan cetak lain yang akan dipakai adalah
Pengemasan Bets.
5) Sebelum kegiatan pengemasan dimulai, hendaklah dilakukan
mesin pencetakan dan peralatan lain telah bersih serta bebas dari
Induk.
1) Label, karton dan bahan pengemas dan bahan cetak lain yang
keamanannya.
3) Proses prakodifikasi bahan pengemas dan bahan cetak lain
4) Seluruh bahan pengemas dan bahan cetak lain yang telah diberi
7) Pada tiap jalur pengemasan nama dan nomor bets produk yang
selama jam kerja dan tiap kali terjadi tumpahan bahan. Personel
kontaminasi silang.
pengemasan.
Pengemasan Induk.
2) Hanya produk yang berasal dari satu bets dari satu kegiatan
Pengawasan selama-proses
proses.
diambil sampel pada awal, tengah dan akhir proses oleh personel
yang ditunjuk.
Bets.
dan dicatat.
dalam bets lain dari produk yang sama pada suatu tahap
Produk Kembalian
mempunyai wewenang.
Dokumentasi
ditentukan.
barang.
bersangkutan.
dahulu.
dipatuhi.
4) Penyimpangan terhadap konsep first-in first-out (FIFO) atau first-
hendaklah disediakan.
berbeda dari jumlah pada saat penerimaan atau pengiriman. Hal ini
ditolak.
ketat.
4) Bila identitas atau kondisi wadah produk antara, produk ruahan dan
(https://farmasiindustri.com/wp-content/uploads/2020/12/1.-
PerBPOM-34-Tahun-2018-tentang-CPOB_PDF-Join.pdf)
7. Pengawasan Mutu
kandungan zat anti nutrisi atau racun (control of toxic substances), dan
Suryahadi, 1997).
Pengawasan Mutu. Bagian ini harus independen dari bagian lain dan di
laboratorium.
dan produk jadi. Kegiatan ini mencakup juga uji stabilitas, program
spesifikasi
sebagai berikut :
tertulis;
produk;
11) menyimpan catatan analitis dari hasil pengujian semua sampel yang
diambil;
dimusnahkan;
13) ikut serta dalam program inspeksi diri bersama dengan bagian lain
dari perusahaan;
perusahaan.
dilakukan secara independen dan rinci oleh petugas yang kompeten dari
obyektif. Inspeksi diri dilakukan secara rutin dan disamping itu, pada
situasi khusus, misalnya dalam hal terjadi penarikan kembali obat jadi
atau terjadi penolakan yang berulang. Prosedur dan catatan inspeksi diri
efektif.
inspeksi diri. Audit mutu meliputi pemeriksaan dan penilaian semua atau
sebagian dari sistem manajemen mutu dengan tujuan spesifik untuk
dari luar atau independen atau tim yang dibentuk khusus untuk hal ini
audit-mutu-3-pdf-free.html)
secara objektif.
Dengan cara ini juga memanfaatkan sifat orang dimana sudah menjadi
industri-farmasi.html/amp)
produk kembali.
PRINSIP
KELUHAN
kembali produk.
yang terkait.
masalah tersebut.
6) Jika produk pada suatu bets ditemukan atau diduga cacat, maka
hendaklah diselidiki.
baik.
pada saat jam kerja dan di luar jam kerja, nomor bets dan jumlah
(Sumber : www.pinterest.com)
10. Dokumentasi
menerima urian tugas yang relevan secara jelas dan rinci sehingga
(CPOB 2018)
Ketentuan Umum
a. Dokumen hendaklah dirancang dan dibuat dengan teliti, agar
diperlukan.
tulisan atau catatan semula tidak hilang sama sekali dan koreksi
dokumentasi aslinya.
Spesifikasi
perusahaan.
digunakan
perlu
6) jenis pengujian spesifik yang diperlukan dalam rangka penilaian
diperlukan
dengan:
tanggal efektif,
nomor revisi,
nomor halaman,
jumlah halaman,
telah ditarik.
a) nama produk,
b) bentuk sediaan,
daftar distribusi.
dan pengemasan.
persediaan
nomor Bets
teknis terkait
bersangkutan
PEMBERI KONTRAK
pengujian
PENERIMA KONTRAK
CPOB
dan/atau dianalisis
KONTRAK
Kontrak dibuat dengan menentukan tanggung jawab masing-
batch produk
Pemberi Kontrak
pengemas, produk antara dan ruahan, dan produk jadi bila bahan
sisa bahan (residu,Partikel asing dan mikroba, dari suatu alat dan
sebelumnya;
produksi.
harus :
Materia medica batu merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT)
dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota Batu. Tugas
tanaman obat meliputi tanaman obat tradisional dan tanaman obat yang
mengandung bahan baku obat. Balai Materia Medica Batu yang terletak di
beliau tentang tanaman obat di Indonesia yang tidak dapat dikoleksi pada satu
daerah saja. Hal ini disebabkan oleh perbedaan daya adaptasi tanaman obat
terhadap lingkungan(iklim).
cocok untuk didirikan kebun koleksi tanaman obat dari tipe iklim sedang
sampai kering. Sebagai realisasi dari gagasan beliau itu untuk mendirikan
kebun koleksi tanaman obat didaerah sedang dan kering diwilayah Batu dan
Pada tahun1964,Ir.N.VDarmagoterpilihsebagaipimpinanbaruMateria
Medica Batu yang diangkat oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur sebagai tenaga
tetap di kebun Materia Medica hingga tahun 1970. Pada tahun 1970 atas
dari milik swasta menjadi milik Pemerintah yaitu Dinas Kesehatan Daerah
Tingkat 1 Provinsi Jawa Timur Direktorat Farmasi Jawa Timur. Tahun 2000
hingga April 2005 selaku pelaksana teknis Materia Medica Batu dipegang oleh
Dra.Hj.Siti Hidjrati Arlina. Selanjutnya April 2005 Materia Medica Batu dipimpin
1978 dengan berfungsinya Direktorat Daerah Farmasi Jawa Timur menjadi Sub
Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM), yang sekarang menjadi Balai
a. Visi
b. Misi
ekstrak
terkait
3. Struktur Organisasi
Kepala UPT
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI SEKSI
PELAYANAN PENGEMBANGAN
LABORATORIUM TANAMAN OBAT DAN OBAT
HERBAL TRADISIONAL
4. Kegiatan yang Dilaksanakan
a. Sambutan dari pihak Materia Medika dan perwakilan dari STIKES Bhakti
c. Tanya Jawab
Medica
1. Lipbalm
bibir. Lipbalm biasanya dilengkapi kandungan vitamin E dan SPF yang bisa
balm biasanya berbentuk seperti ‘salep’ dan tidak meninggalkan warna pada
Lipbalm
a. Komposisi
- Beeswax 5 gr
b. Cara Pembuatan
c. Cara Penggunaan
2. Jamu Kebugaran
pelayanan kesehatan.
Jamu Kebugaran
a. Komposisi
- Temulawak kering 5 gr
- Kunyit kering 4g
- Herba Meniran 3g
b. Cara Pembuatan
tutup rapat
c. Cara Penggunaan
dan lakukan penyaringan. Gunakan ramuan ini untuk 2 kali minum dalam
sehari.
Sumber :
1. materiamedicabatu.jatimprov.go.id
2. materiamedicabatu.wordpress.com
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana
A. KESIMPULAN
B. SARAN