EKONOMI MANAJERIAL
( OPTIMISASI EKONOMI )
Dosen Pengampu :
Dwi Ningrum, SE.MM
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
campur tangan-nya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah “ ekonomi
manajerial ” dengan meteri terkait “ optimisasi ekonomi ” dapat terselesaikan
dengan baik dan semampu penulis.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mencari dari beberapa sumber buku
dan internet. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberi masukan kepada penulis serta berbagai
sumber yang telah penulis pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini
sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. Tak lupa ucapan terima kasih
kami haturkan kepada ( Dwi Ningrum, SE.MM ) selaku dosen mata kuliah
“ ekonomi manajerial “ karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat mengetahui
materi tersebut.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.2. Tujuan..............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................... 3
2.4. Hubungan Biaya Total, Biaya Rata –Rata Dan Biaya Marginal..................... 8
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................22
3.1. Kesimpulan....................................................................................................22
3.2. Saran.............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
keputusan berkenaan dengan pemasaran, produksi , dan keuangan harus
sama dengan keputusan – keputusan yang berhubunan dengan SDM.
Pengambilan keputusan parsial adalah mengendali penerapannya
dalam pembuatan keputusan – keputusan perencanaan yang utama.
Optimasi parsial adalah mencari kompleksitas dari proses pengambilan
keputusan yang terpadu itu dan hanya memusatkan kepada tujuan – tujuan
yang leboh terbatas di dalam berbagai departemen dari perusahaan tersebut.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain sebagai
berikut :
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Faktor – faktor berpengaruh terhadap (P*Q) adalah demand dan
supply
Desain produk
Stretegi periklanan
Kebijakan harga jual produk
Kondisi ekonomi secara umum
Tingkat persaingan yang terjadi
Kompleksitas yang ada di dalam analisis pengambilan keputusan
terpadu tersebut mengendarai penerapannya dala pembuatan keputusan –
keputusan perencanan yang utama. Untuk keputusan sehari – hari, teknis
optimasi parsial yang lebih sederhana sering dugunakan optimasi parsial
manyarikan kompleksitas dari proses pengambilan keputusan yang
perpadu itu dan hanya memusatkan kepada tujuan – tujuan yang lebih
terbatas di dalam berbagai departemen dari proses pengambilan keputusan
yang terpadu itu dan hanya memusatkan kepada tujuan – tujuan yang lebih
terbatas didalam berbagai departemen dari perusahaan tersebut. Proses
pengambilan keputusan yang rumit tersebut, baik dalam masalah optimasi
terpadu ataupun parsial, terjadi dalam dua tahap, pertama, seseorang harus
menyajikan hubungan ekonomi tersebut dalam suatu bentuk yang bisa
dianalisis, ini berarti bahwa penyajian masalah tersebut dalam hubungan
analitis. Kedua seseorang harus menerapkan berbagai teknik untuk
penyelesaian yang optimal.
4
Analisis optimasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
antara lain yaitu :
a. Optimasi maksimum
b. Optimasi minimum
Optimasi maksimum adalah optimasi untuk upaya – upaya
memksimumkan suatu hasil dari kegiatan ( positif ), misalnya :
Memaksimumkan profit, baik dengan atau tanpa kendala
Memaksimumkan manfaat, baik dengan atau tanpa kendala
minimnya fasilitas
Optimasi minimum adalah optimasi untuk meminimukan resiko
dari suatu kegiatan, misalnya :
Meminimukan kerugian, baik dengan atau tanpa kendala
tingginya biaya
Meminimukan kegagalan, baik dengan atau tanpa kendala
minimnya sarana
Meminimumkan kecelakaan, baik dengan atau tanpa
kendala disiplin yang masih rendah.
Beberapa cara untuk melakukan teknik optimasi :
a. Memilih alternatif terbaik dari semua kemungkinan yang
terjadi dengan melihat semua kemungkinan (complete
enumeration), dengan menggunakan pohon keputusan
(decision three), dan menggunakan prinsip probabilitas
(probabilistic).
b. Menggunakan urutan keputusan (decision sequence), seperti
pemrograman linier (linear programming ), atau program non
linear (non linear programming).
c. Menggunakan prinsip – prinsip matematika, penggunaan
diferensial/turunan (derivative) untuk mengoptimalkan sebuah
fungsi dengan :
Turunan pertama ( first order derivative)
Turunan kedua (2ndorder derivative)
5
Memaksimumkan dan meminimumkan dari fungsi
Hubungan fungsi pendapatan (TR) dengan fungsi biaya
(TC)
Maksimasi selisih dua fungsi (TR – TC)
Masalah fungsi dengan kendala (constrained problem)
Analisis optimisasi dapat dengan baik dijelaskan dengan
mempelajari proses maksimisasi laba oleh perusahaan. Perusahaan
memaksimumkan laba total pada tingkat output dimana perbedaan positif
antara penerimaan total dan pengeluaran total terbesar, dan pendapatan
marginal sama dengan biaya marginalnya. Lebih umum, menurut analisis
marginal, optimisasi terjadi dimana keuntungan marginal suatu aktivitas
sama dengan biaya marginal.
1. Maksimisasi laba dengan pendekatan penerimaan total dan biaya
total
Laba � adalah selisih antara penerimaan total dan biaya
total � = �� − ��
2. Optimisasi dengan analisis marginal
Analisis marginal merupakan salah satu konsep terpenting
pada ekonomi manajerial secara umu dalam analisis optimisasi
khususnya. Menurut analisis marginal, perusahaan
memaksimumkan laba bila pendapatan marginal sama dengan
biaya marginal.
Biaya marginal (marginal cost – MC) di definisi sebagai
perubahan biaya total per unit perubahan output dan ditunjukan
oleh kemiringan kurva TC. Sedangkan pendapatan marginal
(marginal revenue – MR) yaitu perubahan penerimaan total per
unit perubahan outpu atau penjualan dan merupakan kemiringan
kurva TR. Menurut analisis marginal, selama kemiringan kurva
TR atau MR melebihi kemiringan kurva TC atau MC, akan
bermanfaat bagi perusahaan untuk memperluas output dan
6
penjualan. Perusahaan akan memperoleh penerimaan total lebih
banyak daripada biaya totalnya, sehingga laba total akan meningkat.
a. Model persamaan
Perhatikan hubungan antara jumlah produk yang terjual (Q) dengan
penerimaan total (TR). Dengan menggunakan notasi fungsional kita
bisa menunjukkan hubungan tersebut sebagai berikut :
TR = f(Q)
Persamaan diatas dibaca “penerimaan total (TR) merupakan fungsi
dari jumlah produk yang terjual “suatu hubungan fungsional yang
lebih khusus diberikan oleh persamaan :
TR = P X Q
Diatas P menujukkan harga tiap unit yang terjual dan hubungan
antara variable dependen dengan variable independen ditetapkan
secara tepat.
TR = Rp. 150 X Q
b. Model tabel dan grafik
Model tabel dan grafik sering digunakan untuk menyajikan
hubungan – hubungan ekonomi. Hubungan antara TR dengan jumlah
unit yang terjual Q.
TR = 150 X Q
7
Tabel 2.1. skedul hubungan antara TR dengan jumlah unit
yang terjual (Q) TR = 150 x Q
2.4. Hubungan Biaya Total, Biaya Rata –Rata Dan Biaya Marginal
Hubungan antara konsep dan ukuran total, rata – rata dan marginal
penting didalam analisis optimisasi. Hubungan ini pada dasarnya sama
meskipun kita berbicara tentang penerimaan, produksi, biaya dan laba.
8
Hubungan antara biaya total, rata – rata dan marginal merupakan
konsep serta ukuran yang sangat penting dalam optimasi. Hubungan
marginal : merupakan perubahan variabel dependent dari suatu fungsi
yang disebabkan oleh perubahan salah satu variabel independent sebesar
satu unit.
��
�� =
�
Δ T�
�� =
Δ�
Q TC AC = TC/Q MC =Dtc/dQ
0 20 - -
1 140 140 120
2 160 80 20
3 180 60 20
4 240 60 60
5 480 96 240
9
Gambar 2.3. kurva biaya rata – rata dan marginal
10
– rata (average variable cost). Sama halnya dengan biaya total.,
konsep mengenai biaya rata – rata juga dibedakan menjadi 3 yakni :
Biaya tetap rata – rata (AFC)
Biaya berubah rata – rata (AVC)
Biaya total rata – rata (AC)
3. Biaya marginal (marginal cost)
Biaya marginal adalah peningkatan biaya total yang berasal
dari produksi satu unit produksi, biaya marginal mengukur biaya
input tambahan yang diperlukan untuk memproduksi tiap unit
berikutnya. Karena biaya tetap tidak berubah ketika ada biaya
output, biaya marjinal mencerminkan perubahan biaya variabel.
Jika fungsi biaya diferensiasi, biaya marjinal dapat dinyatakan
sebagai berikut :
MC = MC = TC’ =Dtc/dQ
��� ∆��
= lim = ��
�� ∆�→0 ∆�
��� ∆��
= lim = ��
�� ∆�→0 ∆�
11
Diferensiasi : proses menentukan turunan suatu fungsi yaitu
menentukan perubahan Y untuk perubahan X, pada saat perubahan X
mendekati 0.
Contoh :
U = g (X) = 2X
V = h (X) = X2 = Y = U + V, = 2X + X2, Maka DY/DX = 2 + 2X
U + g (X) + 2X2
V = h (X) = -X3 = Y = 2X2 – X3, maka DY/DX = 4X – 3X2
12
d. Aturan untuk perkalian :
Turunan dari perkalian antara dua fungsi adalah sama dengan fungsi
yang pertama dikalikan dengan turunan dari fungsi yang kedua, ditambah
dengan fungsi yang kedua dikalikan dengan turunan yang pertama.
�� �� ��
= �. + �.
�� �� ��
Sehingga :
�� �� ��
��
= �.
��
+ �.
��
= 3X3 (-1) + 3 – X (6X) = -3X2 + 18X – 6X2
= 18X – 9X2
Sehingga :
�� �� ��
��
= �.
��
+ �.
��
= 2X2 (-2) + 3 – 2X (4X) = -4X2 + 12X – 8X2
=12X – 12X2
Contoh :
Missal U = 2X – 3 dan V = 6X2,
13
Maka : Y = U/V =
2�−3
�=
6�ᶾ
Sehingga:
�� ��
�� �. − �. 6�² . 2 − 2� − 3 12�
�� ��
= =
�� �² 36�⁴
36� − 12�2
=
36�4
12� (3 − �)
=
12� (3�ᶾ)
3−�
=
3�ᶾ
�� �� ��
= ×
�� �� ��
14
= 3�2 4�
��
��
= 3�2 4� = 3(2X²)² 4X
= 3 (4X⁴)⁴ 4X
= 48X5
� (��)
Dengan menetapkan ��
= 0, kita mendapatkan : 10 – 20Q = 0
� (��)
Jadi, untuk fungsi penerimaan total ��
= 0, (kemiringan adalah nol)
15
marginal dan biaya rata –rata secara berturut – turut adalah nol pada Q
= 2 dan Q = 3,5, dimana fungsi - fungsi ini adalah minimum.
� (��)
= 100 − 20�
��
�2 (��)
= 20
��2
a. Turunan parsial
Menentukan dampak marginal pada variabel terkait, misalnya laba
total yang diakibatkan karena perubahan kuantitas setiap variabel
secara individu, seperti jumlah komoditas X dan Y yang dijual dan
dianalisis secara terpisah. Dampak marginal tersebut diukur dengan
16
turunan parsial ( partial derivative ), yang ditunjukkan dengan symbol
λ (bandingkan dengan d untuk turunan).
17
dengan nol, karena hal ini mengandung fungsi kendala yang dibuat
sama dengan nol, fungsi langrange dapat pula diperlakukan sebagai
masalah optimisasi tanpa kendala, dan pemecahannya akan selalu
sama dengan masalah optimisasi terkendala mula – mula.
a. Perbandingan
Perbandingan (benchmarking) berarti menemukan dengan cara
terbuka dan jujur, bagaimana perusahaan lain dapat mengerjakan
sesuatu dengan lebih baik (lebih murah) sehingga perusahaan yang
kita bangun dapat meniru dan memungkingkan memperbaiki cara
tersebut.
Perbandingan biasanya dilakukan dengan mengadakan studi
lapangan perusahaan lain.
Perbandingan membutuhkan :
Memilih suatu proses yang spesifik yang akan diperbaiki
Mengidentifikasi beberapa perusahaan yang dapat mengerjakan
dengan lebih baik
Mengirim utusan pembanding yang terdiri atas orang yang benar
– benar akan membuat perubahan
b. Manajemen kualitas total
Manajemen kualitas total ( total quality management – TQM)
berarti secaara konstan memperbaiki kualitas produk dan proses
perusahaan sedemikian rupa sehingga secara konsisten memberikan
nilai kepuasan yang semakin meningkat kepada pelanggan lima aturan
untuk menentukan suksesnyaa suatu program TQM :
Pejabat eksekutif perusahaan (CEO) harus secara tegas dan nyata
mendukung program tersebut dengan perkataan dan perbuatan.
Program TQM harus secara jelas menujukkan bagaimana
program tersebut mengungtungkan.
18
Pelanggan dan menciptakan nilai penghargaan untuk perusahaan.
Program TQM harus mempunyai beberapa tujuan strategi yang
jelas, yaitu harus ditanyakan “apa yang dicapai perusahaan”
Program TQM harus memberikan hasil keuangan dan kompensasi
dalam waktu singkat. Orang – orang perlu melihat hasil awal
yang jelas dan nyata untuk terus mendukung program tersebut.
Program TQM seharusnya dibuat khusus untuk perusahan
tertentu, jadi suatu perusahaan tidak dapat hanya meniru program
TQM perusahaan lain.
c. Rekayasa ulang
Rekayasa ulang (reengineering) berarti berusaha mengorganisasi
perusahaan yang sama sekali baru, selanjutnya merestrukturisasi
perusahaan untuk menyesuaikan dengan rencana tersebut. Proses
tersebut melibatkan desain ulang yang radikal dari semua proses
perusahaan untuk mencapai peningkatan yang tinggi dalam hal
kecepatan, pelayanan dan profitabilitas. Ada dua alasan utama untuk
melakukan rekayasa ulang :
Takut pesaing muncul dengan produk, pelayanan atau cara baru
dalam melakukan bisnis yang akan menghancurkan perusahaan
yang kita bangun.
Ketamakan, bila kita percaya bahwa prose rekayasa ulang
perusahaan kita dapat melenyapkan persaingan.
d. Organisasi pembelajaran
Organisasi pembelajaran (learning organization) menghargai
pembelajaran yang berkelanjutan bahwa keuntungan, baik secara
individu maupun secara bersama – sama dan percaya bahwa
keuntungan kompetitif diperoleh dari dan membutuhkan
pembelajaran yang berkelanjutan pada era informasi kita. Menurut
peter senge, organisasi pembelajar didasarkan pada lima komponen
dasar :
19
Model mental baru
Orang harus mengembangkan model mental baru dengan
mengesampingkan cara berpikir lama dan bersedia untuk
berubah.
Kemahiran personal
Para karyawan harus belajar membuka diri kepada orang
lain dan mendengar mereka ketimbang mengatakan apa yang
harus mereka perbuat.
Pemikiran system
Setiap orang harus memahami bagaimana perubahan benar
– benar beroperasi.
Visi bersama
Strategi yang dilakukan bersama oleh semua pegawai
perusahaan.
Pembelajaran tim
Organisasi harus meliaht bagaiamana semua pegawai
perusahaan dapat dibuat bekerja dan belajar bersama agar
menyadari visi dan misi bersama dan menjalankan strategi
perusahaan.
20
ketiga ( yaitu, menghilangkan distributor, seperti pada penjualan PC
Dell).
3. Membuat jaringan kerja (networking)
pembentukan aliansi strategis tempur agar setiap perusahaan dapat
menyumbangkan kemapuan terbaiknya seperti dalam kasus
perusahaan maya.
4. Kekuatan menentukan harga (price power)
Kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga lebih cepat dari
pada peningkatan biaya atau menurunkan biaya lebih cepat daripada
penurunan harga barang sehingga meningkatkan labanya.
5. Manajemen proses (process management)
Koordinasi atau ingegrasi dalam satu payung untuk keseluruhan
kinerja manajemen – inisiatif peningkatan, seperti : benchmarking,
reenginerring, TQM, dan six sigma.
6. Model dunia kecil ( small world model)
Ide atau teori bahwa setiap perusahaan rekayasa dapat dibuat
beroperasi seperti suatu perusahaan kecil dengan menghubungkan
satu sama lain individu – individu yang mempunyai hubungan baik
dari setiap tingkat organisasi, sehingga memperbaiki aliran informasi
dan efisiensi operasional perusahaan.
7. Integrasi maya (virtual integration)
Kaburnya batas – batas dan peranan tradisional antara produsen dan
pemasok, pada satu sisi, antar produsen dan pelanggan, pada sisi
yang lain, dalam rantai nilai dengan memperlakukan pemasok dan
pelanggan seolah – olah mereka bagian dari perusahaan.
8. Manajemen maya (virtual management)
Kemampuan manager untuk meniru perilaku konsumen dengan
mempergunakan model kemputer yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan yang muncul atau teori kompleksitas.
21
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Optimisasi merupakan suatu proses penentuan kemungkinan
penyelesain yang terbaik dari suatu masalah. Pada makalah ini dikenalkan
metode – metode yang digunakan untuk menyajikan hubungan –
hubungan ekonomis dan kemudian mencoba beberapa alata analisis yang
sering digunakan dalam proses optimisasi. Analisis optimalitas seringkali
fungsi bisa dihitung dan disajikan dalam sebuah tabel dan grafik. Alat –
alat analisis yang dibahas dalam makalah ini digunakan dalam segala
bidang ekonomi, terutama sekali dalam ekonomi manajerial.
Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan
tabel atau grafik. Apabila hubungannya sederhana, menggunakan tabel
atau grafik sudah dapat mencukupi. Namun bila hubungannya rumit
menggambarkan hubungan dalam bentuk persamaan mungkin diperlukan.
Menggambarkan hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga
berguna karena kita dapat mempergunakan teknik yang kuat dari kalkulus
diferensial dalam menentukan solusi optimum dari satu masalah (cara
paling efektif untuk perusahaan atau organisasi lain untuk mencapai tujuan
atau sasarannya.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu
pembaca untuk memperoleh informasi mengenai teknik optimisasi dan
peralatan manajemen baru. Namu kami sadar bahwa dalam makalah ini
masih terdapat kekurangan – kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan
makalah selajutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas
perhatiannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Hambali. 2014.
https://www.academia.edu/10331294/BAB_II_OPTIMISASI_EKONOMI_1_Ma
ksimisasi_Nilai_Perusahaan_2_Metode_Penyajian_Hubungan_Ekonomi_3_Hubu
ngan_antara_Nilai_Total_Rata-
rata_Marginal_4_Kalkulus_Diferensial_5_kaidah_Penurunan_Suatu_Fungsi.
Diakses 5 Maret 2012
Usep Sudrajat dan Suwaji, (2018). Buku Ajar Ekonomi Manajerial.
Yogyakarta:deepublish
23