BAB I
Konsep Pendidikan Profesi Ners
1
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
A. PENDAHULUAN
Program Studi Profesi Ners STIKes Kuningan (STIKKU) merupakan program pendidikan
keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian pada salah satu tahapan
pendidikannya.Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman belajar yang dapat
mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan
keterampilan interpersonalnya.Lulusannya adalah perawat profesional (Ners, disingkat Ns.) yang
mampu memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan, serta menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan.
Proses pembelajaran menunjukkan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan
melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan
kemampuan profesional.
Kegiatan di lahan praktik memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mampu
menerapkan asuhan keperawatan yang dipelajari pada tahap pendidikan sebelumnya dengan
sikap dan keterampilan profesional.Profesionalitas praktik keperawatan ditumbuhkan dan dibina
melalui pemberian pengalaman dalam pengambilan keputusan klinik, yang merupakan penerapan
secara terintegrasi kemampuan penalaran saintifik dan penalaran etik (Husin, 1992).Menurut
Schweek and Gebbie (1996) Praktik klinik merupakan “the heart of the total curriculum plan”. Hal
ini berarti unsur yang paling utama dalam pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses
pembelajaran dikelola di lahan praktik. Untuk itu perlu disiapkan panduan pembelajaran klinik
bagi mahasiswa dan juga bagi dosen pembimbing klinik dan preseptor sehingga asuhan
keperawatan yang menitikberatkan pada kualitas melalui terciptanya suatu lingkungan belajar
yang sarat dengan model peran (role model) dapat diwujudkan.
2
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Berdasarkan kelima aspek tersebut diharapkan lulusan Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU) memiliki sikap, pengetahuan,dan
keterampilan profesional sehingga dapat melaksanakan peran danfungsinya sebagai perawat
profesional baik sebagai pemberi asuhan(care provider), manajer asuhan klien (manager),
pemimpin komunitas (community leader), peneliti (researcher), dan pendidik kesehatan (health
educator).
3
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
BAB II
Kurikulum Pendidikan Profesi Ners
4
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
5
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan
3. Kemampuan berkarya
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya
5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat
Adapun rumusan learning outcome dari Program Studi Profesi Ners STIKes Kuningan
(STIKKU) antara lain sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal;
2. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan komunitas dengan
menggunakan hasil penelitian serta menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik
keperawatan;
3. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan;
4. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Untuk mencapai kualifikasi hasil pendidikan sebagaimana disebutkan di atas, maka komposisi
kurikulum yang dirancang pada Program Studi Profesi Ners adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Keterkaitan Elemen Kompetensi dan Struktur Kurikulum
Kurikulum Kurikulum Institusional
Inti
Elemen Kompetensi
Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Utama Pendukung Lainnya
Landasan Kepribadian
Penguasaan Ilmu dan Keterampilan
Kemampuan Berkarya 60% (AIPNI) 30% 10%
Sikap dan Perilaku dalam Berkarya
Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat
6
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Unit
Kompetensi Rumusan Unit Kompetensi
ke-
8 Mampu mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan
efisien dan efektif
9 Mampu mengembangkan pola pikir kritis, logis, dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan
10 Mampu memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu, dan konsisten
11 Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
12 Mampu menggunakan prinsip-prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan dalam
praktik keperawatan
13 Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
14 Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan
15 Mampu memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan
16 Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
17 Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional
18 Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
19 Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
20 Mampu bekerja sama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
21 Mampu mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam
aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
22 Mampu melaksanakan terapi modalitas/komplementari sesuai dengan kebutuhan klien
23 Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan
24 Mampu merencanakan kebutuhan sarana prasarana ruangan keperawatan secara
berkelompok
25 Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok
26 Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim
27 Mampu memberikan pengarahan kepada anggota timnya
28 Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya
29 Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi ruangan
Berikut ini juga disajikan keterkaitan antara kompetensi, unit kompetensi dan area pencapaian
kompetensi tersebut:
Tabel 2.4. Keterkaitan Kompetensi, Unit Kompetensi, dan Area Pencapaian
Kompetensi
No Kompetensi Unit Kompetensi Area Pencapaian
1 Berkomunikasi secara 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif Di seluruh area
efektif dalam menjalin dalam pemberian asuhan keperawatan praktik
hubungan interpersonal 2. Mampu menggunakan keterampilan keperawatan
interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Mampu menggunakan teknologi dan
informasi kesehatan yang efektif dan
bertanggung jawab
2 Melaksanakan asuhan 1. Mampu menggunakan proses keperawatan Di seluruh area
keperawatan profesional di dalam menyelesaikan masalah klien dengan praktik
tatanan klinik dengan mengembangkan pola pikir yang kritis, logis keperawatan,
menerapkan aspek etik dan dan etis dalam mengembangkan asuhan terutama area
legal keperawatan keperawatan
2. Mampu memberikan asuhan yang berkualitas medical bedah,
secara holistik, kontinyu, dan konsisten keperawatan anak,
keperawatan
7
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
8
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
E. Bahan Kajian
Fokus atau bahan kajian yang diberikan untuk mencapai beberapa unit kompetensi di atas
dalam tahap pendidikan profesi adalah sebagai berikut:
UNIT KOMPETENSI BAHAN KAJIAN/FOKUS MATERI PEMBELAJARAN PRAKTIK
Mampu melakukan 1. Penggunaan diri secara efektif dalam komunikasi terapeutik
komunikasi yang efektif 2. Tahapan komunikasi terapeutik
dalam pemberian asuhan 3. Teknik komunikasi terapeutik
keperawatan 4. Penggunaan komunikasi terapeutik pada berbagai tingkatan usia dengan
berbagai kondisi
5. Komunikasi dalam pelayanan kesehatan
6. Komunikasi sosial, budaya, dan keyakinan
7. Komunikasi profesional dalam pelayanan kesehatan
8. Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara tertulis dan lisan (verbal dan
non-verbal)
Mampu menerapkan 1. Penerapan etika RS, etika layanan keperawatan, dan etika profesi
pengetahuan, kerangka etik 2. Penerapan kode etik keperawatan
dan legal dalam sistem 3. Mempertahankan hak pasien
kesehatan yang 4. Profesionalisme keperawatan
berhubungan dengan 5. Hukum Kesehatan
keperawatan 6. Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan (malpraktik, neglicence,
Mampu membuat keputusan tanggung gugat secara mandiri dan pelimpahan), dan konsep tanggung
etik jawab
7. Fungsi advokasi
Mampu memberikan asuhan 1. Mempertimbangkan latar belakang pasien dan menyesuaikan dalam
peka budaya dengan asuhan yang diberikan
menghargai sumber-sumber 2. Menerapkan holistic care pada klien
etnik, agama, dan faktor lain 3. Menerapkan transcultural nursing dalam pemberian asuhan
dari setiap pasien yang unik 4. Menggunakan pendekatan agama, kepercayaan, dan spiritual dalam
praktik keperawatan
5. Menghargai keinginan pasien dalam terapi alternatif atau pelengkap
(complementary nursing)
Mampu menjamin kualitas 1. Menerapkan proses keperawatan
asuhan holistik secara 2. Menerapkan konsep caring, holism, dan humanism
kontinyu dan konsisten 3. Mempertimbangkan keperawatan lintas budaya
4. Mempertahankan spiritualitas/religiusitas
5. Menerapkan ilmu keperawatan klinik dan komunitas
6. Menggunakan teknologi informasi dalam proses keperawatan
7. Mempertahankan kualitas
8. Melakukan pendidikan kesehatan
9. Mempertahankan hak dan kewajiban pasien
10. Melakukan prosedur keperawatan dengan handal
11. Menerapkan komunikasi terapeutik
12. Mempertahankan patien safety
13. Mempertahankan infection control
Mampu menggunakan 1. Menggunakan perangkat komputer dan jaringan dalam mengakses
teknologi informasi teknologi terkini dalam keperawatan dan kesehatan
kesehatan secara efektif dan 2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome keperawatan
bertanggung jawab berdasarkan NIC-NOC dan/atau yang lainnya
9
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Mampu mengkolaborasikan 1. Membahas secara ilmiah tentang kondisi klien dengan profesi
berbagai aspek dalam kesehatan lainnya
pemenuhan kebutuhan 2. Memberikan masukan/pertimbangan dan rekomendasi/saran kepada
kesehatan klien profesi lain terkait dengan kondisi pasien
Mampu melaksanakan terapi 1. Menerapkan terapi komplementer seperti massage, terapi sentuhan,
modalitas sesuai dengan hypnotherapy, acupressure, acupuncture, latihan pernafasan, terapi
kebutuhan herbal, terapi nabawi, dll
2. Menerapkan terapi keperawatan holistik seperti yoga, meditasi, shiat-
zu, tenaga prana, dll
Mampu mempertahankan 1. Mengkaji situasi pelayanan/asuhan keperawatan
lingkungan yang aman secara 2. Mengikuti alur penanganan pasien
konsisten melalui 3. Mengorganisasikan kegiatan layanan
penggunaan strategi 4. Menerapkan pengelolaan kasus
penjaminan kualitas dan 5. Mengendalikan kualitas asuhan keperawatan
manajemen risiko
Mampu melaksanakan 1. Mempertahankan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
pelayanan kesehatan sesuai 2. Melaksanakan kegiatan sesuai SOP
dengan kebijakan yang 3. Menerapkan prinsip bekerja dengan benar dalam asuhan keperawatan
berlaku dalam bidang 4. Memberikan tindakan keperawatan yang diperlukan dalam
kesehatan mempertahankan K3
10
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Mampu mengembangkan 1. Menyelesaikan masalah klien secara efektif dan efisien serta sistematis
pola pikir kritis, logis, dan 2. Menindaklanjuti hasil dari penyelesaian masalah klien
etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan
Mampu mengikuti 1. Menggunakan perangkat IT dan jaringan untuk mengakses
perkembangan iptek di perkembangan teknologi terkini dalam keperawatan
bidang keperawatan 2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan outcome dalam asuhan
keperawatan (NIC-NOC, NANDA, atau yang lainnya)
Mampu mengembangkan 1. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
potensi diri untuk 2. Terlibat dalam diskusi tentang layanan kesehatan dan keperawatan
meningkatkan kemampuan
profesional
Mampu berkontribusi dalam
mengembangkan profesi
keperawatan
Mampu mengembangkan 1. Melakukan proses pembelajaran sepanjang hayat (long life learning)
potensi diri untuk 2. Mewujudkan perubahan yang positif untuk kepentingan klien, layanan,
mempertahankan dan profesi
kompetensi
11
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Tabel 2.4A. Struktur Kurikulum dan Mata Kuliah Tahap Pendidikan Profesi Ners
(REGULER)
Jumlah sks
Stase Mata Kuliah Kurikulum Inti Kurikulum
Institusional
I Keperawatan Medikal Bedah 5 1
II Keperawatan Anak 2 2
III Keperawatan Maternitas 3 1
IV Keperawatan Jiwa 2 4
V Manajemen Keperawatan 2 1
VI Keperawatan Gawat Darurat 2 2
VII Keperawatan Gerontik 2 1
VIII Keperawatan Keluarga & Komunitas 4 2
Jumlah sks keseluruhan 22 14
Tabel 2.4B. Struktur Kurikulum dan Mata Kuliah Tahap Pendidikan Profesi Ners
(NON-REGULER)
Jumlah sks
Stase Mata Kuliah Kurikulum Inti Kurikulum
Institusional
I Keperawatan Medikal Bedah 5 2
II Keperawatan Anak 2 2
III Keperawatan Maternitas 3 2
IV Keperawatan Jiwa 2 2
V Manajemen Keperawatan 2 2
VI Keperawatan Gawat Darurat 2 2
VII Keperawatan Gerontik 2 1
VIII Keperawatan Keluarga & Komunitas 4 1
Jumlah sks keseluruhan 22 14
Dalam hal operasionalisasinya Stase I – VIII dapat dilaksanakan secara paralel dan tidak ada
prasyarat (pre-recquisite), karena diasumsikan setiap lulusan pendidikan tahap akademik (Sarjana
Keperawatan) telah memiliki kompetensi yang diperlukan untuk tahap profesi. Adapun untuk
penjabaran struktur kurikulum institusional tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5. Penjabaran Kurikulum Institusional Tahap Pendidikan Profesi Ners di STIKKU
Bobot
Stase Mata Kuliah Penjabaran
sks
I Keperawatan Medikal 1 Kegiatan ini bersifat elektif dan spesialisasi yang
Bedah dilaksanakan di akhir stase dalam satu siklus
tahapan pendidikan profesi. Beberapa
spesialisasi yang ditawarkan antara lain:
a. Keperawatan di Unit Hemodialisis
b. Keperawatan di Unit Transfusi
c. Keperawatan di Ruang Bedah (OK)
d. Keperawatan Anestesi
e. Keperawatan di Unit Radioterapi
f. Keperawatan di Unit Onkologi (Kanker)
II Keperawatan Anak 2 Penambahan bobot 2 sks diasumsikan untuk
memperoleh kadar kecukupan dan ketercapaian
dari seluruh unit kompetensi yang telah
ditetapkan, termasuk kemungkinan dilakukannya
extursion learning ke Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak
12
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
13
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester dengan
perhitungan 36 sks x 16 minggu x 4 jam = 2.304 jam. Jika dalam satu minggu 48 jam, maka
dibutuhkan masa studi 48 minggu. Dengan jabaran sebagai berikut :
1. Semester 1
a. Keperawatan anak :4SKS x 16mg x 4jam = 256 jam = 5 minggu
b. Keperawatan medikal bedah 1 :2SKS x 16mg x 4jam = 128 jam = 3 minggu
c. Keperawatan medikal bedah II :3SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 minggu
d. Keperawatan maternitas :4SKS x 16mg x 4jam = 265 jam = 5 minggu
e. Manajemen keperawatan :3SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 minggu
f. Keperawatan gawat darurat :3SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 minggu
19 SKS 25 minggu
2. Semester II
a. Keperawatan gerontik : 3SKS x 16mg x 4jam = 192 jam = 4 minggu
b. Keperawatan jiwa : 6SKS x 16mg x 4jam = 384 jam = 8 minggu
c. Keperawatan keluarga & komunitas : 6SKS x 16mg x 4jam = 384 jam = 8 minggu
d. Keperawatan medikal bedah III : 2SKS x 16mg x 4jam = 128 jam = 3 minggu
17 SKS 23 minggu
H. SISTEM PEMBELAJARAN
Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program sarjana
keperawatan dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan konsep yang didapat
selama proses pendidikan sarjana. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan tahap profesi harus
dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip di bawah ini:
14
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
1. Calon peserta pendidikan tahap profesi merupakan lulusan pendidikan sarjana keperawatan
(bergelar akademik S.Kep) serta lulus uji kompetensi (12 kompetensi inti dan kompetensi
tambahan yang diperlukan untuk wahana praktik tertentu)
2. Tersedianya wahana praktik yang kondusif (sarana dan prasarana) untuk
menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan mengambil
keputusan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
3. Tersedianya buku pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan tahap profesi, buku log, dan
modul praktik.
4. Tersedianya preseptor/mentor untuk penyelenggaraan pendidikan profesi.
5. Pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi berorientasi pada tahap pembelajaran sederhana ke
kompleks dengan memfokuskan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai
kompetensi profesional seorang Ners.
Pengembangan kurikulum pendidikan pada tahap profesi terdiri dari Kurikulum Inti dan
Kurikulum Institusional (berdasarkan SK Mendiknas No. 232/U/2000) yang harus diikuti oleh
seluruh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang menyelenggarakan program pendidikan
profesi.Kurikulum institusi pendidikan tahap profesi ini terdiri dari 60% Kurikulum Inti (22 sks)
dan 40% Kurikulum Institusional (14 sks) yang mencirikan institusi. Dengan demikian diharapkan,
seluruh institusi pendidikan profesi mempunyai Kurikulum Inti yang sama.
Kompetensi pendidikan profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester dengan
perhitungan 36 sks x 16 minggu x 4 jam = 2.304 jam. Jika dalam satu minggu 48 jam, maka
dibutuhkan masa studi 48 minggu.
Sistem pembelajaran pendidikan tahap profesi Ners berlangsung di lahan praktik yaitu
Rumah Sakit Tipe B Pendidikan, Rumah Sakit Khusus untuk bidang keilmuan khusus (Rumah Sakit
Jiwa, Rumah Sakit Bersalin, Rumah Sakit Ibu dan Anak, dll) , Panti Wredha, Panti Rehabilitasi
Narkotika, dan Komunitas dengan spesifikasi tertentu sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
Metode pembelajaran pada tahap pendidikan profesi Ners berfokus pada pelaksanaan
pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didiknya.Sedangkan kegiatan evaluasi
pada tahapan ini lebih terfokus pada pembuktian bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi
yang ditetapkan dan disertai dengan kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai
cerminan kewenangan telah dimiliki.
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi Ners ini antara
lain adalah:
1. Pre dan post conference
Sebelum memulai konferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus tertentu yang ditetapkan
Clinical Instructor di lahan praktik saat stase di bidang keilmuan tertentu, mahasiswa tahap
profesi diberikan pre-test dan kemudian dilakukan post-test pasca konferensi selesai.Soal pre-
test dan post-test dibuat sebagi hasil kerjasama antara pembimbing institusi (preseptor) dan
pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal pre-test dan post-test ditujukan untuk
mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan
dengan kasus yang dibahas dalam kegiatan konferensi kasus (case conference).
2. Tutorial individual
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang mentor dan
preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di
lahan praktik yang dilakukan secara terjadwal atau pun elektif bergantung pada inisiatif
mahasiswa dan dosen.
3. Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus dilaksanakan selama
kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter
ahli, perawat spesialis, atau tenaga kesehatan lainnya.
4. Case Report dan Overan Dinas
Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam setiap
pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang mahasiswa
yang stase di bangsal atau bagia tertentu harus membuat dan menyampaikan laporan kasus
atas semua klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift yang
15
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
berbeda dalam kegiatan operant (pergantian antar waktu jaga), misalnya shift pagi ke shift
sore, shift sore ke shift malam, dan shift malam ke shift pagi.
5. Pendelegasian Kewenangan Bertahap
Salah satu metode belajar untuk mengasah kemandirian mahasiswa peserta program profesi
adalah dengan memberikan delegasi kewenangan secara bertahap berdasarkan hasil
pengamatan dan evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa secara berkelanjutan.Misalnya
ketika seorang mahasiswa masuk untuk melaksanakan stase di bagian Keperawatan Anak,
maka pada 2 – 3 hari pertama mahasiswa yang bersangkutan baru sebatas observasi dan
adaptasi terhadap segala protap dan suasana klinis yang dia hadapi.Baru kemudian pada
pertengahan minggu, mahasiswa diberi kewenangan menjadi asisten atas semua tindakan
pemberian intervensi keperawatan kepada klien secara langsung. Memasuki minggu ke-2,
mahasiswa sesuai dengan progresivitas penguasaan kompetensi sebelumnya, secara bertahap
terus diberikan kewenangan untuk mengelola klien secara mandiri dan menjadi bagian dari tim
kesehatan yang menangani klien dengan gangguan tertentu.
6. Mini Seminar tentang klien dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini
Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara CI dan peserta didik,
Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di bagian/departemen yang sama pada
satu siklus. Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas penyakit yang diderita
klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya, khususnya dalam perspektif
keperawatannya.
7. Problem Solving for Better Health
Metode pembelajaran lainnya adalah belajar memecahkan masalah dengan tujuan memperoleh
outcome perawatan yang lebih baik.Kegiatan ini tidak saja melibatkan CI dan preseptor dari
institusi, tetapi juga melibatkan ahli lainnya (perawat spesialis).Kegiatan ini juga bisa diteruskan
dengan pemberian penugasan terstruktur kepada mahasiswa melalui penulisan referat
sehingga mahasiswa benar-benar dihadapkan pada bagaimana caranya memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan teori dan konsep terbaru atau pemberian asuhan keperawatan
yang berbasis bukti (evidence-based learning).
8. Pengelolaan Asuhan Inovatif
Pada tahapan tertentu, mahasiswa juga diberikan kesempatan selama mengelola kliennya
untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan asuhan kepada klien.Inovasi yang
dimaksud merupakan cara/metode/pendekatan baru dalam mengelola klien sehingga klien
memperoleh kepuasan dan/atau outcome yang baik dari pemberian asuhan yang diberikannya.
Dengan demikian kiegiatan pembelajaran dalam tahap profesi ini dilaksanakan dalam
program internship yang meliputi tahapan observasi, tahap bimbingan, dan tahap mandiri yang
berfokus pada area kompetensi sebagai berikut:
Tabel 2.7. Ringkasan Proses Pembelajaran Tahap Pendidikan Profesi Ners di STIKes
Kuningan
No Penilaian Indikator
Kompetensi
1 Proses Keperawatan Mahasiswa menyelesaikan masalah klien (individu, keluarga, dan
masyarakat) dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang
terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan dokumentasi
2 Pendidikan Kesehatan Mahasiswa mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan dan
penyuluhan kesehatan klien untuk melakukan tindakan pencegahan
primer, sekunder, dan tersier
3 Legal – Etik Mahasiswa memilih tindakan sesuai dengan SOP, tanggung jawab, dan
kewenangannya
4 Fungsi Advokasi Mahasiswa dapat bertindak untuk membela kepentingan (hak-hak) pasien
5 Lintas Budaya Mahasiswa mengidentifikasi masalah klien yang terkait dengan budaya
serta penyelesaiannya
6 Keterampilan Teknis Mahasiswa melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP)
7 Terapi Modalitas dan Mahasiswa mampu melakukan minimal satu jenis terapi modalitas sesuai
16
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Adapun metode evaluasi yang digunakan untuk menilai ketercapaian mahasiswa dalam
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan beberapa metode penilaian
berbasis kompetensi, di antaranya:
1. Log Book
Log book merupakan buku yang berisi catatan tentang seluruh aktivitas yang dilakukan
mahasiswa peserta program pendidikan profesi Ners selama bekerja dalam 1 (satu) shift di
lahan praktik. Format Log book terdiri dari beberapa kolom di antaranya: nomor, tanggal
dan jam, jenis aktifitas/kegiatan, hasil yang diperoleh, kendala/hambatan, rencana kegiatan
selanjutnya, serta paraf konsultan dan pembimbing. Format Log Book:
Tabel 2.6. Format Log Book Mahasiswa Tahap Pendidikan Profesi Ners
Hasil yang Rencana Kegiatan Paraf
No Tanggal Aktifitas Kendala
diperoleh Selanjutnya Konsultan Pembimbing
17
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
18
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
19
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
BAB III
Deskripsi Mata Kuliah & Indikator Hasil Belajar
20
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
21
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
24. Mahasiswa mampu menemukan masalah pendidikan kesehatan klien dan memberikan pendidikan
kesehatan(komunikasi): rencana pengajaran tertulis (materi).
25. Mahasiswa mampu mengaplikasikan sikap profesional:mengawali/mengakhiri pertemuan dengan
kontrak,memelihara komunikasi selama berinteraksi denganklien/keluarga terutama saat melakukan
prosedur tindakankeperawatan.
26. Mahasiswa mampu melakukan berbagai keterampilan klinik untuk mengatasi masalah keperawatan
pada kasuskeperawataan medikal bedah.
KEPERAWATAN ANAK
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah keperawatan anak tingkat profesi merupakanpencapaian berbagai konsep,
prinsip, teori, dan modelkeperawatan anak dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatandengan
mengintegrasikan berbagai ilmu dasar keperawatan terkaitlainnya, ilmu bedah anak, dan ilmu
kesehatan anak. Fokus padamasalah perawatan anak yang sakit akut, sakit kronis, dan sakityang
mengancam kehidupan.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan anak tingkat profesi,mahasiswa akan dapat merawat
anak dari berbagai tingkat usia(bayi, balita, prasekolah, dan remaja) yang sakit akut, sakit
kronis,ataupun sakit yang mengancam kehidupan anak di berbagaitatanan pelayanan kesehatan
menggunakan proses keperawatansebagai pendekatan, dengan mengintegrasikan bermain
terapeutiksebagai strategi intervensi perawatan atraumatik.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
1. Menggunakan proses keperawatan dalam merawat anak sakit sesuai dengan tahapan tumbuh
kembangnya.
2. Mengintegrasikan konsep bermain dalam intervensikeperawatan.
3. Menampilkan teknik komunikasi terapeutik pada anak dankeluarga.
4. Menerapkan konsep perawatan anak yang sedang dirawat dankeluarganya.
5. Menerapkan konsep perawatan atraumatik dalam melakukanintervensi khusus anak
6. Memberikan pendidikan kesehatan pada anak dan keluarga.
KEPERAWATAN MATERNITAS
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata Kuliah keperawatan maternitas adalah mengaplikasikankonsep-konsep dan teori
keperawatan yang terkait dengankesehatan wanita dengan atau tanpa masalah kesehatan
reproduksiyang telah dipelajari pada perkuliahan tahap program akademik.Fokus asuhan
keperawatan diberikan kepada wanita dalam masachildbearingyaitu ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
nifas, dan bayibaru lahir (BBL) sampai usia 40 hari beserta keluarganya baikdalam kondisi normal
maupun risiko tinggi (komplikasi).
KOMPETENSI MATA KULIAH
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu menerapkan asuhankeperawatan dalam periode
childbearing, yaitu ibu hamil, ibumelahirkan, ibu setelah melahirkan, dan bayinya sampai
denganumur 40 hari pada kondisi normal dan berisiko serta kepadakeluarganya. Asuhan
keperawatan juga diberikan kepada ibu dalamperiode di luar childbearing, yaitu remaja/pubertas
dan masaklimakterium/menopause dalam upaya meningkatkan kesehatannyasesuai dengan
kebijaksanaan pemerintah dalam upaya peningkatanderajat kesehatan ibu dan anak.
22
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
KEPERAWATAN JIWA
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan jiwa ditujukanpada upaya pemberian asuhan
keperawatan untuk usaha preventifprimer, sekunder, dan tersier terhadap klien dengan masalah
biopsiko-sosial-spritual dan gangguan kesehatan jiwa. Pelaksanaanhubungan terapeutik akan
dilakukan secara individu danmelibatkan peran serta keluarga dalam perawatan klien
sertamelaksanakan terapi modalitas keperawatan.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkanmahasiswa melalui penyesuaian
profesional dalam bentukpengalaman belajar klinik secara komprehensif, sehinggamahasiswa
memiliki kemampuan profesional dalam memberikanasuhan keperawatan kepada klien gangguan
jiwa dan keluargamelalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajarklinik dan
pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:
1. Menerapkan komunikasi terapeutik dalam membina dan memelihara hubungan interpersonal dengan
klien.
2. Mengidentifikasi perasaan dan reaksi diri sendiri dan bagaimana pengaruh perasaan dan reaksi tersebut
terhadap individu, keluarga dan kelompok, sehingga memungkinkan penggunaan diri sendiri secara
terapeutik ketika berhubungan dengan klien.
3. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan klien.
4. Merumuskan rencana keperawatan (diagnosis keperawatan, tujuan, kriteria evaluasi, tindakan) dalam
meningkatkan kesehatan jiwa individu dan keluarga.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan dan berbagai terapi modalitas keperawatan.
6. Menggunakan usaha prevensi primer, prevensi sekunder, dan prevensi tertier modalitas dalam
tindakan keperawatan.
7. Menggunakan berbagai sumber daya: kerjasama interdisiplin dan kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tindakan keperawatan.
8. Mengevaluasi proses, hasil implementasi keperawatan serta melakukan tindak lanjut.
9. Mencatat dan melaporkan proses keperawatan yang dilakukan.
23
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
KEPERAWATAN KOMUNITAS
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan komunitasmenerapkan asuhan keperawatan
komunitas di wilayah binaanmasyarakat, puskesmas, sekolah, dan posyandu, melalui
pelayanankeperawatan dari masalah sederhana sampai yang kompleks secaratuntas dan
komprehensif berdasarkan konsep dasar kesehatan dankeperawatan masyarakat, dan program
kesehatan/kebijakanpemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan utama diIndonesia,
khususnya isu kecendrungan masalah kesehatan dalamkonteks pelayanan kesehatan utama
dengan penekanan upayapromotif, dan preventif dengan tidak mengabaikan aspek kuratifdan
rehabilitatif.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan praktik program profesi (ners) keperawatankomunitas mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan keperawatankomunitas melalui tahap proses keperawatan:
pengkajian,perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasikeperawatan, dengan
fokus klien individu, keluarga, kelompok,masyarakat.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:
1. Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat berdasarkan konsep dasar keperawatan
kesehatan masyarakat, melalui proses keperawatan di komunitas.
2. Mengidentifikasi kebijakan dan program-program pokok keperawatan kesehatan masyarakat di era
otonomi daerah.
3. Mengintegrasikan kebijakan/program-program pokok kesehatan masyarakat dalam memberikan
asuhan keperawatan komunitas.
4. Melaksanakan praktik keperawatan komunitas secara profesional berlandaskan pada etika profesi
keperawatan Indonesia.
5. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhankeperawatan komunitas.
KEPERAWATAN GERONTIK
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan gerontik adalahmenerapkan pelayanan asuhan
keperawatan lanjut usia di berbagaitatanan pelayanan kesehatan khususnya di keluarga,
padapantiwerda dan masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungandengan penekanan
pada upaya pemeliharaan kesehatan,peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit lanjut usia.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Pada akhir pengajaran dan praktik profesi keperawatan gerontikpeserta didik mampu
memberikan pelayanan dan asuhankeperawatan gerontik pada lanjut usia baik di keluarga dan di
institusi/panti secara komprehensif.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:
1. Menerapkan konsep dasar gerontik, teori bio-psiko sosial/kultural dan spiritual pada keperawatan
dasar lansia di keluarga dan masyarakat.
2. Mengintegrasikan konsep dasar keperawatan gerontik, teori biopsikososiokultural dan spiritual pada
proses penuaan dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan gerontik.
3. Mengembangkan rasa percaya diri mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik
diberbagai tatananpelayanan kesehatan lanjut usia.
24
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
KEPERAWATAN KELUARGA
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah praktik profesi keperawatan keluarga adalahmemberikan layanan/asuhan pada
tiap tahapan tumbuh kembangkeluarga meliputi: pasangan keluarga baru menikah, keluarga
barudan balita, keluarga dengan anak usia sekolah, keluarga denganremaja, keluarga dengan ibu
hamil dan menyusui, serta masalahkeluarga terkait dengan masalah kesehatan yang lazim
diIndonesia. Pemberian asuhan keperawatan berorientasi pada isudan kecenderungan masalah
dalam keperawatan keluarga denganpenekanan pada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahanpenyakit dan pemeliharaan kesehatan keluarga diberbagai tatananpelayanan
kesehatan, khususnya di pelayanan keperawatankeluarga.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah menyelesaikan cabang ilmu ini mahasiswa mampumenerapkan konsep keluarga sejahtera
dan adaptasi keluargasesuai tahapan tumbuh kembang keluarga dalampelayanan/asuhan
keperawatan keluarga dengan mengembangkanrasa percaya diri dalam melakukan asuhan
keperawatan keluarga.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Mahasiswa memiliki kemampuan profesional dalam hal:
1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik, dan ilmu keperawatan
dalam melaksanakan pelayanan dan atau asuhan keperawatan kepada keluarga.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan tahapan tumbuh kembang keluarga.
3. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan keluarga dari masalah sederhana sampai yang kompleks
secara tuntas melalui pendekatan proses keperawatan baik bersifat promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif sesuai batas kewenangan, tanggung jawab dan kemampuan berlandaskan etika profesi
keperawatan.
4. Mengelola keluarga binaan dengan asuhan keperawatan keluarga di wilayah binaan sesuai dengan tahap
perkembangan keluarga meliputi: keluarga baru menikah, keluarga dengan balita, keluarga dengan anak
usia prasekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga dengan anak
dewasa muda, keluarga dengan usia pertengahan, dan keluarga dengan lansia.
5. Melakukan rujukan, kerjasama dan memfasilitasi dengan pelayanan kesehatan keluarga di wilayah
binaan jika menemukan kasus risiko tinggi di keluarga binaan.
6. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan manfaatnya dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup keluarga.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DESKRIPSI MATA KULIAH
Fokus mata kuliah manajemen keperawatan pada pengelolaanpraktik klinik kepemimpinan dan
manajemen keperawatan diruang rawat untuk memenuhi pencapaian kompetensi melaluiaplikasi
mengintegrasikan fungsi-fungsi kepemimpinan danmanajemen pada lingkup manajemen pelayanan
dan manajemenasuhan keperawatan pada ruang rawat yang merupakan tatananpelayanan
kesehatan yang nyata.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasisawa mampu mengelola manajemen asuhan danmanajemen pelayanan keperawatan
tingkat dasar secaraprofesional dengan pengintegrasian kemampuan kepemimpinansecara efektif.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik klinik kepemimpinan danmanajemen keperawatan, mahasiswa
mampu:
1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip-prinsip manajemen keperawatan, dan mengintegrasikan konsep
kepemimpinan dalam pengelolaan manajemen pelayanan tingkat dasar dengan menjadi agen
pembaharu dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada ruang rawat dengan
berdasarkan situasi nyata yang dimulai dari:
g. Pengkajian pada situasi nyata ruang rawat.
h. Merumuskan hasil pengkajian ke dalam analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Threat).
25
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
26
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
BAB IV
Pelaksanaan Praktik Pendidikan Program Profesi Ners
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
27
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
A. Kalender Akademik
Kalender Akademik Program Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
(STIKKU) disusun dengan mengacu kepada Kalender Akademik STIKKU Tahun Akademik
2011/2012.
B. Proses Pembelajaran
Pada pembelajaran jenjang profesi ini, Program Studi Profesi Ners STIKKU melaksanakan
pembelajaranklinik di beberapa rumah sakit umum, klinik bersalin, dan rumah sakitjiwa.
Sedangkan untuk pembelajaran lapangan/komunitas dilaksanakandi beberapa tempat, yaitu: Panti
Sosial (Panti Werda Siti Aisyah Kota Cirebon), Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Cirebon. Dengan tujuan untuk
mengoptimalkan pembelajaran praktik program jenjangpendidikan profesi ners maka disusun
buku pedoman umum tentangketentuan dan mekanisme praktik profesi ners dan secara khusus
disusun buku panduan praktik profesi dari masing-masing bagiankeperawatan (ada 9
bagian).Pada akhir pembelajaran setelah melaluisemester I dan semester II pada jenjang profesi
ners ini, mahasiswadiwajibkan untuk menyususun laporan akhir.
Pelaksanaan program profesi ners berlangsung selama II semester,yaitu:
1. Semeseter I selama 25 minggu yaitu: keperawatan medikal bedah 1 & 2, , keperawatan
maternitas, keperawatan anak, keperawatan gawat darurat dan manajemen keperawatan.
Manajemen
KMB I & II
Keperawatan
Keperawatan Keperawatan
Maternitas gawat darurat
Keperawatan
Anak
28
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
Keperawatan
KMB III
Gerontik
Keperawatan Keperawatan
Komunitas &
Keluarga Jiwa
E. Lahan Praktik
Penetapan lahan praktik profesi diseleksi dan diidentifikasi berdasarkankebutuhan pencapaian
tujuan pembelajaran dan kompetensimahasiswa dengan kriteria institusi lahan praktik sebagai
berikut:
1. Terdaftar dan diakui pemerintah sebagai institusi pelayanan kesehatan.
2. Memberi pelayanan diagnostik, pencegahan, pengobatan danrehabilitasi.
3. Mempunyai jumlah kunjungan pasien yang cukup termasuk jenispenyakit pasien untuk
memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa.
4. Memiliki fasilitas (fisik dan alat) yang memadai dan memenuhistandar untuk kebutuhan
belajar klinik mahasiswa.
5. Staf di lahan praktik memiliki kemampuan yang cukup untukmelaksanakan asuhan
keperawatan dalam pembelajaran klinik.
6. Lingkungan lahan praktik yang kondusif dan mendukung prosesbelajar sesuai dengan falsafah
dan tujuan institusi pendidikan.
7. Memiliki manajemen pelayanan medis keperawatan yangmendukung kegiatan pengembangan
belajar klinik.
29
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
M.Kep. S.Kep. Ns. M.Kep.
2 Keperawatan Anak
Neneng Aria, S.Kep. Ns.
Nanang Hermasyah,
7 Keperawatan Keluarga Ns. M.Kes. M.Kep. Sp.Kom.
Rony Suhada, S.Kep. Ns.
8 Keperawatan Gerontik Abdal Rohim, S.Kp.
MH.Kes.
30
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
31
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
BAB V
Tata Tertib
Pelaksanaan Praktik Pendidikan Program Profesi Ners
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
32
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
33
Buku Panduan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Kuningan
1. Mahasiswa praktik profesi yang mengulang (remedial) dapat dilaksanakan pada saat libur semester
I dan II (masing-masing selama 3 minggu) sesuai dengan rotasi praktik dengan syarat:
a. Minimal terdaftar 5 orang peserta dan maksimal 12 orang dalam satu kelompok.
b. Pembiayaan administrasi lahan praktik dibebankan kepada mahasiswa.
c. Sebelumnya sudah pernah mengikuti praktik profesi.
2. Mahasiswa wajib hadir 15 menit sebelum shift dimulai.
3. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan, maka dianggap tidak hadir.
4. Pengumpulan laporan dilakukan sehari setelah kegiatan selesai.
5. Bagi mahasiswa dikenakan sanksi apabila:
a. Datang terlambat kurang dari 15 menit (1-3 kali keterlambatan), maka nilai dikurangi sebesar
5% dari setiap keterlambatan.
b. Datang terlambat lebih dari 30 menit, maka dianggap tidak hadir.
6. Ketidakhadiran harus dilaporkan ke koordinator mata kuliah yang bersangkutan.
7. Sanksi ketidakhadiran praktik:
a. Karena alasan sakit maksimal 3 hari.
b. Keluarga meninggal (anak, istri, suami, orang tua) maksimal 2 hari.
c. Mahasiswa wajib mengganti dinas sebanyak hari tidak hadir.
8. Jika mahasiswa sakit lebih dari 3 hari berturut-turut, maka mahasiswa tersebut wajib mengulang
rotasi.
9. Ketidakhadiran tanpa izin maksimal 2 hari, dengan mengganti hari praktik seminggu untuk
ketidakhadiran 1 hari, sedangkan ketidakhadiran tanpa izin lebih dari 2 hari, wajib mengulang
rotasi praktik.
34