Anda di halaman 1dari 3

Nama: Maurina Chasimira Edenie Pangalasen

NIM: 26040121140105
Ilmu Kelautan B

Jalur metabolisme asam amino terdiri yang pertama, produksi asam amino dari
pembongkaran protein tubuh, disgesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua,
pengambilan nitrogen dari asam amino, serta ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi
energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan
pemecahan asam amino. Kemudian yang keempat adalah sintesis protein dari asam asam
amino.
Diagram biosintesis protein diatas menjelaskan mekanisme jalur biosintesis asam
amino. Asam amino non-esensial seperti serine, crysteine, serta glycine merupakan asam
amino yang berasal dari zat kimia antara, yaitu asam 3-fosfogliserat. Kemudian jalur
phosphoenolpyruvate menghasilkan asam amino tryptophan, tyrosine, serta phenylalanine.
Jalur pyruvate akan menghasilkan asam amino alanine, leucine, dan valine. Jalur oxaloacetate
menghasilkan asparagine, aspartate, threonine, lysine, dan methionine (Yang et al., 2022).
Jalur sintesis serine dimulai 3-fosfogliserat yang dioksidasi sehingga menjadi 3-
phosphohydroxyoyruvate (3-PHP) oleh PHGDH. Setelah itu diikuti dengan dua reaksi yang
lebih lanjut yang dikatalis oleh phosphoserine aminotransferase dan phosphoserine
phosphatase untuk memproduksi serine (Hennequart et al., 2021). Untuk sintesis glysine
digunakan jalur utama 1 tahap reaksi yang dikatalis oleh seris hidroksimetiltransferase.
Reaksi ini melibatkan transfer gugus hiroksimetil dari serin yang digunakan untuk menjadi
kofaktor tetrahidrofolat (THF), sehingga dapat menghasilkan glycine dan N 5 , N 10 -
metilen-TH. Glycine merupakan asam amino yang paling sederhana karena hanya memilki
satu atom hydrogen sebagai rantai samping (Ren et al., 2018).
Alanine dipindahkan menuju sirkulasi oleh berbagai jaringan yang ada di tubuh,
namun pada umumnya yang memindahkan alanin adalah otot. Alanin terbentuk dari piruvat.
Alanin dipindahkan dari otot menuju hati bersamaan dengan proses transportasi glukosa dari
hati kembali ke otot. Glutamat dan aspartate disintesis dari asam α-keto dengan menggunakan
reaksi transminasi sederhana. Aspartate juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan enzim
asparaginase. Dalam proses ini glutamate berperan sebagai donor amino intraseluler dan
aspartate sebagai precursor ornitin untuk siklus urea, sedangkan dua asam amino lainnya
seperti leusin dan valine dihasilkan melalui sintesis jalur piruvat yang dibantu oleh beberapa
enzim yang berperan sebagai katasilator (Borodina et al., 2015).
Asam amino crysteine dihasilkan dari jalur 3-phosphoglycerate. Crysteine disintesis
dengan bantuan sulfur yang berasal dari metionin. Proses kondensasi ATP dan metionin
dibantu dengan enzim metionin adenosiltransferase yang berperan sebagai katalisator
menghasilkan S-adenosilhomosistein (SAM). Setelah itu SAM dengan bantuan enzim
adenosilhomosisteinase akan dipecah menjadi homosistein dan adenosin. Kemudian adenosin
tersebut akan diubah menjadi metionin dan homosistein akan menghasilkan sitationin melalui
proses kondesasi dengan serine dan dibantu oleh enzim sistationase. Sistationin selanjutnya
akan diubah menjadi crysteine dengan bantuan enzim liase sistationin (Sumbono, 2019).
Asam amino tyrosine disintesis dari jalur phosphoenolpyruvate. Tyrosine disintesis
melalui proses hidroksilasi fenilalanine. Hidrosilasi fenilalanine merupakan campuran fungsi
oksigenase. Maksud dari campuran fungsi oksigenase adalah 1 atom oksigen digabungkan ke
air pada gugus hidroksil dan tirosin. Jalur sintesis asam amino tyrosine sering juga disebut
dengan jalur shikimate. Jalur shikimate menghasilkan sintesis asam amino yang berupa
tryptophan serta phenylalanine (Sumbono, 2016).
Aspartate disintesis melalui jalur oxaloacetate. Aspartat disintesis melalui reaksi
transaminase dengan bantuan enzim aspartate transaminase, AST yang berperan sebagai
katalisator. Selain dengan bantuan enzim aspartate transaminase juga dihasilkan melalui
pelepasan gugus amina asparagin yang dibantu dengan enzim asparaginase yang berperan
sebagai katalisator. Enzim asparaginase disintesis dari reaksi amidotransferase dengan
bantuan katalisator. Aspartate juga menghasilkan threonine, lysine, methionine, serta
isoleucine melalui jalur oxaloacetate (Sumbono, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Borodina, I., K. R. Kildegaard, N. B. Jensen, T. H. Blicher, J. Maury, S. Sherstyk, K.
Schneider, P. Lamosa, M. J. Herrgard, I. Rosenstand, F. Oberg, J. Foster, J. Nielsen.
2015. Establishing a synthetic pathway for high-level production of 3-
hydroxypropionic acid in Saccharomyces cerevisiae via β-alanine. Metabolic
Engineering.,27(1):57-64.
Hennequart, M., C. F. Labuschagne, M. Tajan, S. E. Pilley, E. C. Cheung, N. M. Legrave, P.
C. Driscoll, K. H. Vousden. 2021. The impact of physiological metabolite levels on
serine uptake, synthesis and utilization in cancer cells. Nature
communications.,12(1):1-10.
Ren, J., J. Zhou, C. Wang, C. Lin, Z. Li, A. Zeng. 2018. An Unnatural Pathway for Efficient
5-Aminolevulinic Acid Biosynthesis with Glycine from Glyoxylate Based on
Retrobiosynthetic Design. ACS synthetic biology.,7(12):2750-2757.
Sumbono, A. 2016. Biokimia Pangan Dasar. Deepublish Publisher, Yogyakarta. 616 hlm.
Sumbono, A. 2019. Biomolekul. Deepublish Publisher, Yogyakarta. 376 hlm.
Yang, T., H. Li, Y. Tai, C. Dong, X. Cheng, E. Xia, Z. Chen, F. Li, X. Wan, Z. Zhang. 2020.
Transcriptional regulation of amino acid metabolism in response to nitrogen
defciency and nitrogen forms in tea plant root (Camellia sinensis L.). Scientific
reports.,10(1):1-6.

Anda mungkin juga menyukai