Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

WAWASAN KEMARITIMAN
“Pengelolaan Kawasan Konservasi”

MUTIARA

M1B1 21 095

JURUSAN ILMU LINGKUNGAN

FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam

semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang

menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang

berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat -Nya kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini demi memenuhi tugas mata kuliah pengetahuan

lingkungan dengan tema “permasalahan konservasi di dunia dan di

Indonesia”

Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai

pihak. Karena kami saling bertukar fikiran agar dapat menyusun makalah ini

dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran

dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan

mendatang.Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan

dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Kendari, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1.Latar Belakang .........................................................................................1


1.2.Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.3.Tujuan Penelitian .....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3

2.1.Definisi Konservasi ..................................................................................3


2.2.Permalahan Yang Dihadapi Saat Menjalankan Konservasi .....................5
2.3.Cara Menanggulangi Permasalahan Dalam Mejalankan Konservasi .....4

BAB III PENUTUP ..................................................................................................13

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................13


3.2 Saran .........................................................................................................13

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Lingkungan sebagai suatu biosphere sangat menentukan eksistensi

makhluk hidup yang berada di dalamnya. Makhluk hidup yang

beranekaragam , termasuk manusia, mempunyai tingkat adaptasi terhadap

perubahan lingkungan yang berbeda-beda, sebab setiap makhluk hidup

mempunyai tingkatkerentanan dan kemampuan yang tidak sama dalam

merespons perubahan di lingkungannya. Diantaranya makhluk hidup yanglain,

manusia yang paling cepat menyikapi perubahan yang terjadi dilingkungannya.

Menurut Jacob (1999) sudah galib kiranya bahwa manusia tahu lebih banyak

tentang sesuatu yang dekat dengannya, dalam waktu dan ruang dari pada yang

jauh. Hal ini termasuk pengetahuan tentang lingkungan. Oleh karenanya di

dalam pengelolaan lingkungan di perlukan pengembanganethnical wisdomatau

kearifan local dari penduduk setempat dalam pengelolaan lingkungan dan

sumberdaya alam yang ada di dalamnya.

Pembangunan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

(KSDAH&E) di Indonesia merupakan pembangunan terpadu dalam

meningkatkan peran kawasan hutan khususnya hutan konservasi, guna

meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Salah satu langkah awal dalam

memasyarakatkan kesadaran konservasi adalah dengan membentuk kader-kader

konservasi, yang mana dengan keberadaannya diharapkan mampu berperan

dalam mewujudkan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

1
Bebarapa tahun terakhir ini pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara

besar-besaran sehingga menimbulkan efek negatif berupa kerusakan

lingkungan. Food Agriculture Organization(FAO) merupakan badan

internasional yang menangani masalah pangan, menyuguhkan data laju

kerusakan hutan di Indonesia dari tahun 2000-2005. FAO menyatakan bahwa laju

kerusakan hutan di Indonesia rata-rata 2% dari luas tanah atau sebesar 1.871 juta

hektar per tahun. Cepatnya laju kerusakan tersebut membuat sejarah bagi

Indonesia sebagai “Negara penghancur hutan tercepat di dunia tahun 2008” yang

dicatat oleh Guinnes World Record (S., Suwito, 2011: 2). Serta masih banyak

lagi kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia karena terlalu

mengeksploitasi alam secara besar-besaran tanpa disertai

penanggulangannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah pada makalah ini yaitu

sebagai berikut:

1. Apa itu konservasi dan apa saja bentuk dari konservasi?

2. Apa saja permasalahan yang menggangu pelaksanaan konservasi?

3. Bagaimana cara menanggulangi permasalahan konservasi?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan yang ingin dicapai pada makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Dapat memahami definisi dari konservasi serta bentuk dari konservasi.

2. Dapa mengetahui permasalahan konservasi.

2
3. Dapat menjelaskan cara untuk menanggulangi permasalahan dari konservasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI KONSERVASI

Konservasi atau conservation dapat diartikan sebagai suatu usaha pengelolaan

yang dilakukan oleh manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam sehingga

dapat menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya secara berkelanjutan untuk

generasi manusia saat ini, serta tetap memelihara potensinya untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi generasi generasi yang akan datang.

Berdasarkan pengertian tersebut, konservasi mencakup berbagai aspek positif,

yaitu perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan secara berkelanjutan, restorasi,

dan penguatan lingkungan alam (IUCN, 1980). Pengertian tersebut juga

menekankan bahwa konservasi tidak bertentangan dengan pemanfaatan aneka

ragam varietas, jenis dan ekosistem untuk kepentingan manusia secara maksimal

selama pemanfaatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan.

Menurut UUNo.23 Tahun 1997, pengertian konservasi sumberdaya alam

adalah pengelolaan sumberdaya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatan

secara bijaksana dan sumberdaya alam terbaharui untuk menjamin

kesinambungan ketersediaanya dengan tetap memelihara dan meningkatkan

kualitas nilai keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut pengertian

konservasi terkait dengan sumberdaya alam yang terdapat dalam lingkungan

hidup. Oleh karenanya konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam

pemakaiannya dengan sumberdaya alam dan lingkungan.

4
Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup (Undang-

Undang No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lain

Secara umum bentuk konservasi dapat dibedakan atas 2 golongan, yaitu:

1. Konservasi in situ

Konservasi in situ adalah kegiatan konservasi flora/fauna yang dilakukan

didalam habitat aslinya. Konservasi in situ mencakup kawasan suaka

alam (Cagar Alam dan suaka Marga Satwa) dan kawasan pelestarian alam

(Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Hutan Wisata Alam).Menurut

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 yang

dimaksud denganCagar Alamadalah kawasan suaka alam yang karena

keadaaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya

atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya

berlangsung secara alami. Suaka Margasatwaadalah kawasan suaka alam

yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis

satwa yang untuk kelangsungan hidupnuya dapat dilakukan

pembinaan terhadap habitatnya. Taman NasionalAdalah kawasan

pelestarian alam yang mempunyai ekosistemasli, dikelola dengan sistem

zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, rekreasi. Taman Hutan

5
Rayaadalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk

periwisata dan rekreasi alam.

2. Konservasi Ek Situ

Dilakukan oleh lembaga konservasi, seperti kebun raya, arboretum,

kebun binatang, taman safari dan tempat penyimpanan benih dan sperma

satwa.Kebun Rayaadalah kawasan yang diperuntukkan sebagai tempat

koleksi tumbuh-tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomis atau penting bagi

ilmu pengethuan, penelitian dan pendidikan botani serta sebagai tempat

rekreasi. Contoh : Kebun Raya Purwodadi. Arboretum adalah kebun

pohon-pohonan yang merupakan salah satu bentuk konservasi plasma

nuftah hasil buatan manusia. Kebun Binatangadalah tempat/wadah

pengumpulan berbagai macam satwa yang dipelihara, diperagakan untuk

umum dalam rangka pengadaan sarana rekreasi alam yang sehat untuk

mendidik dan mengembangkan budaya masyarakat dalam memelihara

keseimbangan, kelestarian lingkungan.

2.2. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi

Permasalahan konservasi dan ekologi, sejak beberapa abad yang lalu telah

dipandang sangat berkaitan erat dengan politik. John Bellamy Foster yang

diwawancara oleh Dennis Soron (2004) mengungkapkan optimisme terhadap

pertemuan Rio Earth Summit pada tahun 1992 merupakan salah kaprah

dikarenakan kelompok-kelompok lingkungan hidup tidak memperhitungkan

tekanan ekonomi yang ditujukan terhadap merekadan tidak mempertimbangkan

6
secara fundamental sistem ekonomi kapitalisme yang mengakibatkan kerusakan

lingkungan hidup. Pemerintah menandatangani perjanjian internasional untuk

meningkatkan prestise, ingin tergabung dalam komunitas internasional dan

mengurangi kritik. Perjanjian internasional sering menjadi dasar perundang-

undangan nasional. Setelah ditandatangani, perjanjian internasional lebih sering

dipergunakan oleh organisasi non-pemerintah untuk mendorong perubahan

dibandingkan dipergukanan sebagai landasan pemerintah. Hal ini yang kemudian

menjadikan penting untuk memasuki wilayah politik dan perubahan kebijakan

dalam permasalahan konservasi.

1. Jumlah penduduk dengan penyebaran yang tidak merata

2. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sekitar 1,3% pertahun

3. Mata pencaharian yang bersifat agraris akan memerlukan lahan 39,96 juta

orang dengan luas lahan pertanian 13 juta ha. Berarti rata-rata lahan petani

antara 0,3 hingga 0,4 ha. Terjadi alih fungsi lahan terutama di pulau

Jawa,mencapai 50 ribu hektare per tahun., dan terjadi tumpang tindih

kepentingan antara konservasi dan eksploitasi

4. Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus

dimanfaatkan baik sebagai obyek maupun subyek pembangunan

5. Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus

dimanfaatkan baik sebagai obyek maupun subyek pembangunan. Oleh karena

itu untuk melestarikan sumber daya alam khususnya sumberdaya alam

hayati, pemerintah menetapkan kawasan konservasi sebagai perwakilan 80

ekosistem di Indonesia.

7
2.3. Cara menanggulangi permasalahan dalam menjalankan konservasi

Beberapa cara untuk mengatasi permasalahan penanganan konservasi

1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada

pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak

dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya

tampungnya

2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber

daya alam maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.

3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap

pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat

dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.

5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara

efektif.

6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman

konservasi yang sudah ada sebelumnya.

7. Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan

lingkungan global.

8. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan

Berkelanjutan Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada

lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai

upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga,

8
masyarakat sampai bangsa.Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha

secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak

sumber daya alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus

memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber daya alam

tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang

produksitidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan

kerusakan lingkungan.

9. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus

selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di

darat.

10. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air

sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.

11. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai

reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.

12. .Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh

pemerintah.5.Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan

terhadap pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke

sungai.

13. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,

perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.

14. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat

pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.

9
15. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan

dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada

tanah.

16. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha

pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.

17. Pembuatan sengkedan, guludan,dan sasag yang betujuan untuk mengurangi

laju erosi.18.Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam

secara berlebihan.

18. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu

dikurangi karena dianggap kurang efisien.

19. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah

penggalian.

20. Pelestarian Flora dan FaunaUntuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya

yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan

memberikan perlindungan khusus

21. Penambahan dan penciptaan lapangan kerjaDengan meningkatnya taraf hidup

masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak

rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan

yang akan merubah pola pikir dalambidang kependudukan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konservasi ialah suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh

manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam sehingga dapat menghasilkan

keuntungan sebesar-besarnya secara berkelanjutan untuk generasi manusia saat

ini, serta tetap memelihara potensinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

dan aspirasi-aspirasi generasi generasi yang akan datang. Konservasi sendiri

secara umum memiliki 2 bentuk yaitu konservasi secara in situ dan ex situ.

Namun dalam pelaksanaan konservasi sendiri terdapat permasalahan

yang dihadapi kebanyakan karena pengaruh aktivitas manusia seperti

penggunaan lahan yang berlebihan untuk kepentingan sendiri tanpa

memperhatikan lingkungan. Meski seperti itu pemerintah tetap berusaha

melakukan berbagai cara agar konservasi sumber daya alam berjalan dengan baik.

Dalam konservasi secara jelas dikemukakan bahwa pemanfaatan sumberdaya

alam dan lingkungan harus dilaksanakan secara bertanggung jawab . Sebab

lingkungan dengan segala komponen yang kita manfaatkan pada hakekatnya

adalah milik anak cucu kita.

Seperti telah dikemukakandalam pengertian konservasi dimuka bahwa ada

perbedaan yang esensial untuk lingkungan fisik dan biotik. Komponen fisik

ditekankan pada penghematan dan upaya mencari sumberdaya alam terbaharui.

11
Sementara untuk komponen biotic atauliving resourcesdilaksanakan konservasi

dengan tujuan :

a. Selalu menjaga proses ekologis yang utama atau mendasar dan menjaga

sistem penyangga kehidupan.

b. Melindungi dan mempertahankan keanekaragaman benetik

c. Menjamin pemanfaatan yang lestari dari spesies maupun ekosistemnya

.Apabila living resources dalam ekosistem ini dapat dijaga kelestarianya

,Maka pemanfaatan sumberdaya alam mineral , baik yang dapat

diperbaharuimaupun tidak , dapat pula dijamin keutuhannya .

12
DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Eko dan Tijan. 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis


Konservasi: Pengalaman
Universitas Negeri Semarang. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang.
Khafid, Muhammad. (2013). Kurikulum Unnes 2012 Berbasis Kompetensi
dan Konservasi. Online.
Dapat ditemukan di http://konservasi.unnes.ac.id/
Mangunjaya, Fachruddin M.. 2005. Konservasi Alam dalam Islam.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sugiyo. (2012). Pengembangan Karakter Anak melalui Konservasi Moral
Sejak Dini. Indonesian
Journal of Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 40–48. Tersedia di
http://ejournal.unnes.ac.id.
Masrukhi. (2012). Mambangun Karakter Berbasis Nilai Konservasi.
Indonesian Journal of
Conservation, Vol. 1 No. 1 Juni 2012: 20–29. Tersedia di
http://ejournal.unnes.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai